Jurnal Risma (11-07-16-07-37-31) PDF
Jurnal Risma (11-07-16-07-37-31) PDF
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan koefisien regresi menunjukkan bahwa
ada terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Pengembangan Sumber
Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalimantan Timur, dari hasil analisis uji koefisien kolerasi
menunjukkan bahwa variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia memiliki
pengaruh dengan katagori sedang terhadap kinerja pegawai, dari hasil analisis
koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel Pengembanagn Sumber Daya
Manusia terhadap Kinerja Pegawai berpengaruh sebesar 31 % dan dari hasil uji
t menunjukan bahwa variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan
Kepegawaon Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan
organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta Sumber Daya
yang berlebih, tetapi tanpa dukungan Sumber Daya Manusia yang handal maka
kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukan
bahwa Sumber Daya Manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan
dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, Sumber Daya Manusia akan
menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi.
Peranan Sumber Daya Manusia sangat penting dalam tujuan
pembangunan sebagaimana yang dimaksud dalam Undang Undang No 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 11 mengenai tugas Pegawai
1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: Febrisma19@gmail.com
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 937-946
Aparatur Sipil Negara yaitu bertugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Program-program Pengembangan Sumber Daya Manusia akan memberi
manfaat kepada organisasi dan para pegawai itu sendiri. Instansi akan
memperoleh manfaat berupa peningkatan kinerja, produktifitas, stabilitas dan
fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah.
Pengembangan Sumber Daya Manusia di kantor Badan Kepegawaian
Provinsi Kalimantan Timur ada beberapa metode pengembangan yang di gunakan
salah satunya adalah Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). adapun permasalahan
mengenai pendidikan dan Pelatiahn (Diklat) di kantor Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalimantan Timur yaitu masalah pertama yaitu masih minimnya
pendataan dan penyeleksian pegawai-pegawai yang seharusnya mengikuti Diklat
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan pegawai yang bersangkutan,
permasalahan yang kedua yaitu belum tertuju dengan sasaran pendidikan dan
pelatiahn (Diklat) dimana tidak terdapat kesesuaian antara jenis pendidikan dan
pelatihan (Diklat) yang di selenggarakan dengan peserta yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan (Diklat) tersebut yaitu tidak sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya sehingga hasil Diklat tidak dapat diaplikasikan dalam pekerjaan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan
judul ”Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur”
Rumusan Masalah
"Apakah Terdapat pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia
terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian Provinsi Kalimantan
Timur?".
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh Pengembangan
Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
938
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja (Febrisma)
Metode Penelitian
Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Uji Validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu
939
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 937-946
untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. (Imam
Ghozali, 2005:45).
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesioner yang
reliable adalah kuesioner yang apabila dicoba secara berulang-ulang kepada
kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak
terdapat perubahan psikologis pada responden (Imam Ghozali, 2005:42).
Analisis Regresi Linear Sederhana
Persamaan Regresi
Analisis data yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh antara
variabel independen dan variabel dependen adalah analisis regresi linier
sederhana. Regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :
Dimana :
Y = a + bX (sugiyono, 2009 : 204)
Keterangan:
Y = Kinerja pegawai
X = Pengembangan SDM
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh
antara variabel terikat dengan variabel bebas (Sugiyono, 2008 : 274).
Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Jonathan Sarwono (2006:87), koefisien determinasi (R2)
digunakan Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar persentase pengaruh pengembangan sumber daya manusia sebagai
variabel X dan kinerja pegawai sebagai variabel Y.
Uji T (Parsial)
Uji T ini digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel
bebas mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel terikat, maka
dilakukan uji hipotesis (Sugiyono, 2005 : 184)
Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1) dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : r = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
predikator (X) dengan variabel terikat (Y).
H1 : r ≠ 0, artinya ada terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
predikator (X) dengan variabel terikat (Y).
Dengan perhitungan t hasil ini selanjutnya dibandingkan dengan t table dengan
menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis adalah :
- Jika signifikasi thitung > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika signifikasi thitung < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
940
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja (Febrisma)
941
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 937-946
942
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja (Febrisma)
943
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 937-946
Pembahasan
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Badan Kepegawaian Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa variabel Pengembangan
Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai
pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Dharma (2011:80) sasaran pengembangan yaitu sasaran individu yang berkenaan
dengan apa yang harus dilakukan dan dipelajari seseorag untuk meningkatkan
kinerjanya dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian. Dengan demikian
tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada akhirnya adalah untuk
menciptakan pegawai yang memiliki kinerja yang baik dengan cara meningkatkan
kemampuan mereka untuk dapat berkinerja lebih baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Syamsuriadi Pratama (2015), dengan judul program
pelatihan dan pengembangan terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) TBK Kantor Cabang Takalar, dengan variabel bebas
program pelatihan dan pengembangan, variabel terikat kinerja karyawan, dari
penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara program pelatihan dan
pengembangan dengan kinerja karyawan berpengaruh positif. Perbedaan
penelitian terdahulu dengan penelitian saya adalah penelitian terdahulu
menggunakan dua variabel bebas dan menggunakan regresi linier berganda
sedangkan dari penelitian saya menggunakan satu variabel bebas dan
menggunakan regresi linier sederhana.
Selanjutnya penelitian terdahulu juga sejalan dengan yang dilakukan oleh
Desi Handayani Pospos (2014), dengan judul pengaruh pelatihan dan
pengembangan terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumut Area Padangsidimpuan. Dengan variabel bebas pelatihan,
pengembangan dan variabel terikat adalah efektivitas kerja karyawan, dari
penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara pelatihan dan
pengembangan dengan efektivitas kerja karyawan berpengaruh signifikan. Ini
artinya pelatihan dan pengembangan mampu mempengaruhi efektivitas kerja
karyawan. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saya adalah
penelitian terdahulu menggunakan dua variabel bebas yaitu pelatihan dan
pengembangan sedangkan penelitian saya menggunakan satu variabel bebas yaitu
pengembangan sumber daya manusia, kemudian selain itu penelitian terdahulu
memiliki variabel terikat yaitu efektivitas kerja karyawan sedangkan penelitian
saya memiliki variabel terikat yaitu kinerja pegawai.
Setelah peneliti melakukan penelitian pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalimantan Timur ditemukan dua permasalahan yang masih
belum terselesaikan mengenai pendidikan dan pelatihan (Diklat), masalah
pertama yaitu masih minimnya pendataan dan penyeleksian pegawai-pegawai
yang seharusnya mengikuti pendidikan dan pelatiahn (Diklat) sesuai dengan tugas
944
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja (Febrisma)
pokok dan fungsi jabatan pegawai yang bersangkutan, permasalahan yang kedua
yaitu belum tertuju dengan sasaran pendidikan dan pelatihan (Diklat) dimana
tidak terdapat kesesuaian antara jenis pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang di
selenggarakan dengan peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat)
tersebut yaitu tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga hasil
pendidikan dan pelatihan (Diklat) tidak dapat diaplikasikan dalam pekerjaan.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dikatakan efektif jika hasil dari
pendidikan dan pelatihan (Diklat) tersebut dapat mencapai tujuan organisasi dan
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan
(Diklat) bisa menjembatani jurang antara kekurangan pengetahuan atau
keterampilan seseorang dan kewajibannya dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang efektif apabila Diklat tersebut mempu
menghasilkan perubahan sesuai yang dikehendaki oleh organisasi khususnya dan
lingkungan eksternal pada umumnya baik saat ini maupun yang akan datang.
Penutup
Variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur.
Hasil analisis pengujian dari uji koefisien kolerasi (R) yang menunjukkan
bahwa variabel pengembangan sumber daya manusia memiliki pengaruh dengan
kategori sedang terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien determinasi 31% yang
artinya variabel pengembangan sumber daya manusia memiliki pengaruh sebesar
31% terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Provinsi
Kalimantan Timur. Maka demikian H1 diterima H0 ditolak. Dilihat dari uji T
(Parsial) Nilai sig. t-hitung < alpha yang menunjukan bahwa variabel
pengembangan sumber daya manusia (X) secara parsial berpengaruh segnifikan
terhadap variabel kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk Instansi Badan Kepegawaian Provinsi Kalimantan Timur, agar
sebaiknya Pengembangan Sumber Daya Manusia yang meliputi pendidikan dan
pelatihan (Diklat) lebih melakukan pemeriksaan pendataan pegawai yang benar-
benar membutuhkan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang di selenggarakan dan
lebih memilih pegawai yang berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat)
agar tepat dengan tugas dan fungsi jabatan pegawai.
Kemudian sebaikanya Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur dapat meningkatkan evaluasi secara berkala yang sebelumnya
evaluasi di lakukan satu kali dalam satu tahun sebaiknya dapat di lakukan
evaluasi dua kali dalam satu tahun bagi pegawai yang telah mengikuti pendidikan
dan pelatihan (Diklat), agar dapat menilai apakah pendidikan dan pelatihan
(Diklat) yang sudah di ikuti dapat berpengaruh atau tidak dalam menjalankan
tugas atau fungsi jabatannya.
945
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 937-946
Daftar Pustaka
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Alex S, Nitisemito. 2006. Manajemen personalia, Edisi ke 4. Jakarta : Gahalia
Indonesia
Dharma, Agus. 2011. Manajemen Kinerja. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Cetakan Ke
Tujuh. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, Melayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.
Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Cetakan
Keempat. Semarang : Universitas Diponegoro.
Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Marihot, Tua. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama.
Yogyakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Edisi
ketiga. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YPKN.
Yogyakarta.
Singoadmodjo, Markum. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya :
SMMAS.
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cetakkan Kelima. Bandung : CV.
Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode penelitian bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Werther, William B. dan Keith Davis. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber
Daya Manusia. Erlangga. Jakarta.
Sumber Internet :
Http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1214/content1.pdf.
(Di akses tanggal 18 April 2016)
Http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14926/content1.pdf.
(Di akses tanggal 18 April 2016)
Http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/15508/content1.pdf.
(Di akses tanggal 1 Desember 2015)
Sumber Dokumen :
Undang Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pada
Pasal 11 Mengenai Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 1961 Tentang Pemberian Tugas Belajar.
946