Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini Alquran Syaamil coba sajikan, “Materi Ceramah: Menyambut Bulan

Ramadhan”. Artikel ini bisa digunakan oleh pembaca yang kewajiban untuk
berceramah di lingkungan rumahnya atau di mana saja.
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah menciptakan bulan Ramadhan sebagai
penghulu dari segala bulan serta melipatgandakan amalan baik manusia di dalamnya.
Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjunan kita nabi besar
Muhammad Saw. yang telah menerima Alquran sebagai petunjuk, nasehat, rahmat,
serta penyembuh bagi seluruh umat manusia.

Umat muslim patut bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan sebab bulan
tersebut merupakan bulan ampunan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan
Alquran, bulan kasih sayang, bulan kesabaran, bulan taubat, serta bulan pembebasan
dari api neraka. Juga bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu
kehadirannya oleh seluruh umat Muslim.

Rasulullah Saw. pernah bersabda (berdoa) seputar bulan Ramadhan, “Yaa Allah …
Berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban serta sampaikanlah kami pada bulan
Ramadhan”. Perhatikanlah penyampaian Rasulullah Saw. berikut tentang kedatangan
bulan Ramadhan di hadapan para sahabatnya.
“Ketika datang malam pertama di bulan Ramadhan, seluruh setan dibelenggu serta
seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka di tutup (dikunci), takada satupun pintu
neraka yang terbuka. Kemudian setiap malam datang seorang penyeru, “Wahai
orang-orang yang mencari kebaikan kemarilah! Wahai orang-orang yang mencari
keburukan menyingkirlah! Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka.”
(HR At-Tirmidzi).

Pada riwayat lain, Rasulullah Saw. bersabda, “Sudah hadir kepada kalian bulan
Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan di dalam bulan Ramadhan untuk
berpuasa. Pada bulan Ramadhan Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka,
dan membelenggu semua setan. Di dalam bulan Ramadhan Allah memiliki satu
malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan
malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).” (HR. Nasa’i dan
Baihaki).

Menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali hadits di atas sebagai sebuah dalil menyambut
datangnya bulan Ramadhan yang digunakan setiap muslim untuk memberikan
selamat kepada muslim yang lain. Artinya, setiap muslim sangat bergembira dengan
diobralnya pahala dari Allah Swt berupa surga yang pintunya dibuka lebar-lebar
secara khusus di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan dianalogikan sebagai tamu istimewa. Setiap tamu istimewa wajib
diperlakukan secara istimewa pula. Tamu istimewa selayaknya disambut dengan sukacita serta
memuliakannya. Bayangkan di tempat tinggal kita kedatangan presiden. Presiden adalah
pejabat tertinggi pada sebuah negara yang wajib disambut dengan penuh rasa hormat. Dan
menyiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin. Apalagi dengan menyambut
Ramadhan.
Ramadhan lebih dari seorang presiden atau pejabat tinggi lainnya, sebab Ramadhan merupakan
anugerah dari Allah Swt. yang nilainya sangat luar biasa. Ramadhan adalah waktu yang bisa
dijadikan sebagai kesempatan bagi muslim untuk menyiapkan masa depan baik dunia dan
akhirat secara sekaligus. Untuk itu agar muslim bisa meraihnya diperlukan persiapan yang
paripurna. Dengan demikian, target untuk mendapatkan gelar takwa serta mendapat janji Allah
Swt. berupa terbebas dari siksa api neraka bisa diraih.

Anda mungkin juga menyukai