SUMBER BELAJAR
1) Buku ajar anatomi dan fisiologi manusia
2) Bahan sistem reproduksi manusia
3) Buku Biologi yang relevan
4) Nara sumber yang relevan
5) Sumber belajar dengan mengunduh di internet
2
WAKTU
Tatap muka: 3 x 50 menit
PROSEDUR / CARA KERJA
Kerjakan LKM berikut sesuai dengan tahapan yang sudah disediakan!
Meningkatnya budaya seks bebas di kalangan pelajar mulai mengancam masa depan
bangsa Indonesia. Bahkan perilaku seks pra nikah tersebut dari tahun ke tahun meningkat.
Pendataan yang dilakukan oleh Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Masri Muadz, menunjukan kasus
tersebut menunjukkan peningkatan yang semakin miris bagi kita.
Menurut penuturan Masri kepada okezone, belum lama ini, Wimpie Pangkahila pada tahun
1996 melakukan penelitian terhadap remaja SMA di Bali. Dia mengambil sampling 633.
Kesemuanya memiliki pengalaman berhubungan seks pra nikah, dengan persentase perempuan
18% dan 27% laki-laki. Sedangkan penelitian Situmorang tahun 2001 mencatat, laki-laki dan
perempuan di Medan mengatakan sudah melakukan hubungan seks dengan komposisi, 9%
perempuan dan 27% laki-laki.
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) di tahun 2002-2003, remaja
mengatakan mempunyai teman yang pernah berhubungan seksual pada: usia 14-19 tahun,
perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%. Sedangkan pada usia 20-24 tahun perempuan 48,6% dan
laki-laki 46,5%. SKRRI pun melanjutkan analisanya pada tahun 2003 dengan memetakan
beberapa faktor yang mempengaruhi mereka melakukan seks pra nikah. Menurut SKRRI,
faktornya yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual antara lain:
Pertama, pengaruh teman sebaya atau punya pacar. Kedua, punya teman yang setuju dengan
hubungan seks para nikah. Ketiga, punya teman yang mendorong untuk melakukan seks pra
nikah.
Di tahun 2005 Yayasan DKT Indonesia melakukan penelitian yang sama. DKT memfokuskan
penelitiannya di empat kota besar antara lain: Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Berdasarkan norma yang dianut, 89% remaja tidak setuju adanya seks pra nikah. Namun,
kenyataannya yang terjadi di lapangan, pertama, 82% remaja punya teman yang melakukan
3
seks pra nikah. Kedua, 66% remaja punya teman yang hamil sebelum menikah. Ketiga, remaja
secara terbuka menyatakan melakukan seks pra nikah.
Persentase tersebut menunjukkan angka yang fantastis. Jabodetabek 51%, Bandung 54%
Surabaya 47% dan Medan 52%. Tahun 2006, PKBI menyebutkan, pertama, kisaran umur
pertama kali yakni 13-18 tahun melakukan hubungan seks. Kedua, 60% tidak menggunakan
alat atau obat kontrasepsi. Ketiga, 85% dilakukan di rumah sendiri.
Sementara merujuk pada data Terry Hull dkk (1993) dan Utomo dkk (2001), PKBI
menyebutkan, 2,5 juta perempuan pernah melakukan aborsi per tahun dan 27% atau kurang
lebih 700 ribu remaja dan sebagian besar dengan tidak aman. Selain itu 30-35% aborsi
penyumbang kematian ibu.
Pada 2007 SKRRI melakukan penelitian kembali. Penelitian tersebut menunjukkan
peningkatatan yang drastis. Pertama, perilaku seks pranikah remaja cenderung terus meningkat
dan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) juga terjadi pada remaja. Kedua, jumlah kelompok
remaja Indonesia yang menginginkan pelayanan Keluarga Berencana (KB) diberikan kepada
mereka. Ketiga, meningkat jauh dari SKRRI 2002. Keempat, jumlah remaja 15-24 tahun sekira
42 juta jiwa, berarti sekira 37 juta jiwa remaja membutuhkan alokon tidak terpenuhi (unmet
need berKB kelompok remaja). Kelima, kelompok ini akan tetap menjadi unmet need. Sebab
dalam undang-undang No 10 tahun 1992, pelayanan KB hanya diperuntukkan bagi pasangan
suami istri, sesuai dengan pemilihannya. Bahkan, temuan Lembaga Studi Cinta dan
Kemanusiaan serta Pusat Penelitian Bisnis dan Humaniora (LSCK-PUSBIH) di tahun 2008
lebih mengagetkan lagi. LSCK-PUSBIH melakukan penelitian terhadap 1.660 mahasiswi di
Yogyakarta. Hasil yang mereka dapatkan, 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang
kegadisannya dan 98 orang mengaku pernah melakukan aborsi.
Penelitian Komnas Perlindungan Anak (KPAI) di 33 Provinsi pada bulan Januari-Juni 2008
menyimpulkan empat hal: Pertama, 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno.
Kedua, 93,7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation (meraba alat kelamin)
dan oral seks. Ketiga, 62,7% remaja SMP tidak perawan. Dan yang terakhir, 21,2% remaja
mengaku pernah aborsi.
Dari sekian lembaga penelitian di atas, menurut Masri, semua elemen harus ikut telibat
memberi andil mencari solusi meminimalisir perilaku seks pra nikah. “Budaya ini diam-diam
mengancam bangsa Indonesia. Tentu ini membutuhkan penanganan khusus demi
mengembalikan budaya timur,” tuturnya. (Misbahol Munir, Jurnalis · Senin 06 Desember
2010).
4
Setelah membaca artikel di atas, silahkan baca artikel yang berjudul “ Begini Pandangan
Sesk Bebas dari Sisi Spiritual dan Adat Bali” di laman https://baliexspress.jawapos.com
MEMBERIKAN ARGUMEN
Setelah saudara membaca artikel di atas, tulislah pandangan saudara mengenai fenomena seks
pra nikah yang terjadi saat ini, dan langkah apa yang akan saudara ambil sebagai bagian dari
generasi muda untuk menyikapi hal tersebut!
IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah saudara membaca kedua artikel di atas, identifikasilah permasalahan-permasalahan
yang dapat dijadikan bahan untuk diteliti!
RUMUSAN MASALAH
Pilihlah dari masalah-masalah yang sudah saudara identifikasi di atas menjadi sebuah rumusan
masalah yang paling saudara anggap penting untuk di teliti dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran!
PERTANYAAN
Susunlah pertanyaan berdasarkan “KND Chart” yang relevan dengan masalah yang akan
dipecahkan dan tujuan pembelajaran.
5
PENELITIAN
(Dari pertanyaan yang disusun, mahasiswa mencari data untuk mencari jawaban pertanyaan
tersebut. Dalam hal ini mahasiswa dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
bacaan dan atau bertanya pada narasumber yang relevan.
MELAKUKAN DEDUKSI
1. Sebagai bagian dari masyarakat Bali, khususnya umat Hindu, menurut saudara
bagaimanakah cara menjalani masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa remaja,
dari masa remaja menuju masa dewasa?
2. Sebagai generasi muda yang ikut bertanggung jawab untuk melestarikan warisan budaya
Bali, apa yang akan saudara lakukan terkait dengan upacara-upacara yang berkaitan dengan
sistem reproduksi yang sudah saudara pelajari? Apakah saudara akan melaksanakan
kesemua upacara-upacara tersebut? Berikan alasan pada masing-masing jawaban saudara!
3. Untuk mahasiswa yang berasal dari luar Bali atau beragama selain agama Hindu, jawaban
saudara boleh mengacu pada budaya lokal yang ada di daerah masing-masing, atau
mengacu pada upacara keagamaan yang serupa dengan upacara adat Bali tersebut.