Anda di halaman 1dari 2

DISPEPSIA

No dokumen :
No. Revisi :-
S O P Tanggal Terbit :
Halaman :

Selvian Pauweni,A.Md.Keb
Puskesmas Buntulia
NIP. 19720917 199212 2 01

1. Pengertian Dispepsia merupakan kumpulan keluhan atau gejala klinis yang terdiri dari rasa
tidak enak / sakit diperut di bagian atas yang hilang timbul/menetap yang dapat
disertai mual/ muntah.
1. Sebagai acuan dalam penatalaksanakan dispepsia
2. Tujuan
2. Mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita
dyspepsia

3. Kebijakan Sesuai dengan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Dispepsia.

4. Referensi 1. Buku pedoman pengobatan dasar di Puskesmas 2007.

2. Kapita selekta kedokteran jilid 1, ed III, penerbit media aesculapius FK-


UI
1. Petugas menyiapkan format laporan penderita baru
5. Prosedur
2. Petugas menuliskan identitas tersangka pasien yang akan diperiksa
3. Lakukan pemeriksaan awal berdasarkan gejala klinis
4. Perawat Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat
dalam buku status pasien.
5. Dokter Melakukan anamnesa terhadap pasien terkait Keluhan yang
dirasakan seperti Kembung, nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu
makan, Pola makan sehari-hari, Pola defekasi, Ada / tidak adanya
demam,
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik seperti Keadaan umum pasien, Ada
tidaknya nyeri tekan epygastrium, Ada tidaknya dehidrasi,
7. Melakukan terapi sesuai dengan acuan penatalaksanaan terapi seperti :
- Pemberian Antasid 20 – 150 ml/hari, menetralisir sekresi asam lambung,
simptomatis mengurangi rasa nyeri
- Antagonis reseptor H2, ranitidine 150 mg 2 x1
- Proton pump inhibitor, Omeprazol : 1 x 20 – 50 mg / hari
- Golongan Prokinetik : domperidon 10 mg dewasa 3 x 1 , metoklopramid
5- 14 tahun 3 x 2,5 – 5 mg/hari; dewasa 3 x 5 -10 mg/hari.
8. Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan .
6. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum

2. Ruang Tindakan

3. Apotik

Anda mungkin juga menyukai