Struktur Dan Fungsi Karbohidrat
Struktur Dan Fungsi Karbohidrat
Kelompok 1
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, masyarakat mengenal karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi tubuh
manusia.Karbohidrat juga dikenal menjadi cadangan makanan pada tumbuhan dengan bentuk
amilum dan glikogen pada hewan.
Sumber karbohidrat berasal dari tumbuhan melalui proses fotosintesis. Manusia dan hewan
pun memiliki karbohidrat dalam tubuh, salah satunya dalam bentuk glikogen.Tetapi manusia dan
hewan tidak dapat memproduksi karbohidrat itu sendiri.
Proses fotosintesis secara sederhana dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan
glukosa, energi dan oksigen oleh tumbuhan dengan bahan karbondioksida dan air dengan
menggunakan bantuan matahari dan klorofil.
Berdasarkan struktur kimianya karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida
atau dikenal sebagai golongan aldosa ataupun polihidroksi keton atau dikenal sebagai ketosa atau
senyawa hidrolisis dari keduanya.
Karbohidrat berbeda dengan lipid maupun protein. Hal ini disebabkan karena karbohidrat,
protein dan lipid memiliki gugus fungsi yang berbeda. Berdasarkan gugusnya karbohidrat
memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton (C=O) dan
gugus aldehida (-CHO). Sedangkan protein memiliki gugus amino (-NH2) dan gugus karboksilat
(-COOH). Dan lipid memiliki gugus fungsi karboksilat tunggal dan hidrokarbon nonpolar yang
panjang.
Penyebutan karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat (H2O). Rumus umumnya
dikenal dengan Cn(H2O)n. Unsur penyusun karbohidrat yaitu C, H dan O. Unsur-unsur ini
sangatlah melimpah di bumi ini.
Berdasarkan letak gugus karbonilnya, karbohidrat dibagi menjadi dua, yaitu :
Banyak dari aldosa dan ketosa mempunyai dua atau lebih pusat khiral dengan awalan D dan
L yang menunjukkan konfigurasi dari karbon khiral yang paling jauh dari atom karbonilnya
Untuk gula dengan lebih dari satu atom karbon asimetrik, symbol D (Dexter) dan L (Levo)
ditunjukkan oleh konfigurasi karbon asimetrik yang paling jauh dari gugus aldehida atau keton.
Jika gugusan hidroksil pada karbon khiral yang paling jauh mengarah ke kanan pada rumus
proyeksi, hal ini menunjukkan suatu gula D(Dexter).Jika suatu gugus hidroksil mengarah ke kiri
menunjukkan gula L (Levo).
a) Triosa
Triosa adalah monosakarida dengan tiga atom karbon.Yang termasuk ke dalam golongan ini
adalah gliseraldehid dari aldosa dan dihidroksiaseton dari ketosa. Aldosa yang paling sederhana
yaitu gliseraldehid mengandung hanya satu pusat khiral. Sehingga dapat berbentuk sebagai dua
isomer optik yang berbeda tetapi bukan merupakan bayangan cermin
b) Tetrosa
Tetrosa adalah monosakarida dengan empat atom karbon.Yang termasuk dalam golongan
tetrosa yaitu Erythrose dari golongan aldosa dan Erythrulose dari golongan ketosa.
c) Pentosa
Pentosa adalah monosakarida dengan lima atom karbon. Dua jenis pentose (ribose dan
deoksiribosa) juga membentuk unsure pembangun utama untuk asam nukleat, yang penting bagi
semua kehidupan.
e) Heptosa
Heptosa adalah monosakarida dengan tujuh atom karbon. Salah satu jenis heptosa adalah zat
antara dalam fotosintesis dan respirasi. Jika tidak dalam bentuk itu, gula ini jarang didapati
b. Proyeksi Haworth
Proyeksi Haworth ialah cara umum menggambarkan struktur lingkar atau cincin
monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai menurut
kimiawan Inggris Sir Walter N. Haworth.Struktur karbohidat dengan bentuk cincin ini jika terdiri
dari 5 atom C disebut furan dan yang terdiri dari 6 atom C disebut Pyran.
Dalam penulisan struktur karbohidrat menurut Haworth ini dianggap bahwa cincin segi
enam tersebut terletak pada sebuah bidang datar dan gugus atau atom yang terikat pada atom
karbon terletak di bawah atau di atas bidang datar tersebut.Anggapan ini hanya untuk
mempermudah penulisan, sebab cincin segi enam itu sebenarnya berbentuk “kursi”, seperti
halnya struktur sikloheksana. Adanya gugus yang besar tidak memungkinkan terjadinya bentuk
“perahu”. Jika rumus proyeksi Fischer dibandingkan dengan rumus haworth, maka tampak
bahwa gugus –OH yang terletak di sebelah kanan atom C pada rumus Fischer, pada rumus
Haworth terdapat di sebelah bawah atom karbon. Demikian pula gugus –OH yang terletak di
sebelah kiri pada rumus Fischer, terletak di sebelah atas pada rumus Haworth.
Proyeksi fischer merupakan penulisan struktur yang berbentuk memanjang keatas atau
kebawah, namun proyeksi fischer ini dapat diubah menjadi proyeksi Haworth yang berbentuk
cincin seperti gambar dibawah ini :
Gambar: Proyeksi Haworth dari proyeksi fischer
2. Disakarida
Disakarida dengan rumus senyawa C12H22O11 adalah karbohidrat yang pada gugus
karbonilnya menghasilkan dua molekul gula monosakarida. Ikatan yang menghubungkan
monosakarida tersebut disebut ikatan glikosidik dan termasuk dengan kondensasi gugus hidroksil
atom karbon nomor 1 dari satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari salah satu nomor 2,4,6
atau karbon monosakarida lainnya.
Ikatan glikosidik merupakan ikatan yang terbentuk dari atom karbon nomor 1 suatu molekul
monosakarida dengan atom Oksigen dari gugus hidroksil dari suatu molekul monosakarida yang
lainnya. Jadi ikatan glikosidik dapat disimpulkan sebagai ikatan yang terbentuk dari atom C-1
monosakarida pertama dengan gugus Hidroksi monosakarida lain.Ikatan glikosidik tahan
terhadap basa namun tidak tahan terhadap asam, yaitu disakarida akan terhidrolisis.
Disakarida bila terhidrolisis akan membentuk komponen monosakarida. Hasil satu mol
disakarida yang terhidrolisis akan menghasilkan dua mol monosakarida. Reaksi yang terjadi
yaitu :
Dibawah ini merupakan disakarida yang banyak ditemukan di alam, yaitu Sukrosa, Maltosa,
Laktosa dan Selobinosa. Keempat senyawa ini memiliki rumus molekul sama yaitu C 12H22O11
tetapi stuktur molekulnya berbeda. Misalnya saja, sukrosa yang telah terhidrolisis akan terpecah
menjadi glukosa dan fruktosa sedangkan laktosa yang terhidrolisis akan terpecah menjadi
glukosa dan galaktosa.
a) Maltosa
Maltosa merupakan disakarida paling sederhana terdiri dari dua sakarida yang tidak terdapat
secara alamiah melainkan secara komersial masing-masing merupakan produk hasil degadrasi
zat tepung dan selulosa.Terdiri dari dua satuan monosakarida yaitu glukosa dan glukosa.
Gambar: Maltosa
Maltosa juga merupakan gula pereduksi karena memiliki gugus karbonil yang berpotensi
bebas, yang dapat dioksidasi. Dalam maltosa, jembatan oksigen dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosidik diantara atom karbon 1 ( karbon anamer ) dari residu glukosa yang pertama dan atom
karbon 4 dari gukosa yang kedua. Konfigurasi atom karbon anamer dalam ikatan glikosidik
diantara kedua residu D-glukosa adalah membentuk α, dan ikatan ini dilambangkan sebagai α(1
4). Residu glukosa kedua dari maltosa dapat berada dalam bentuk α dan β.
b) Laktosa
Laktosa adalah disakarida yang terdapat di dalam air susu mamalia. Terdiri dari D-glukosa
dan D-galaktosa yangmerupakan hasil dari hidrolisis laktosa.Dalam disakarida ini, laktosa
memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. ikatan glikosidik antara
atom karbon 1 anomerik dari β-D-galaktosa dan karbon 4 non-anomerik dari D-glukosa yang
dilambangkan sebagai β-(1-4). Jadi dapat disimpulkan bahwa laktosa merupakan disakarida
pereduksi. Selama proses pencernaan , laktosa mengalami hidrolisis enzimatik oleh laktase dari
sel-sel mukosa usus. Laktosa tidak dapat terserap dari usus ke aliran darah kecuali molekul ini
dihidrolisa dahulu menjadi unit monosakaridanya.
Gambar: Laktosa
c) Sukrosa
Sukrosa ( gula tebu ) sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari terutama terdapat
dalam tumbuhan tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Selain berasal dari tebu atau bit,
sukrosa juga dapat ditemukan di dalam buah nanas atau wortel. Dari ketiga jenis disakarida yang
sering di jumpai, sukrosa merupakan disakarida paling manis dan lebih manis dari glukosa.
Gambar: Sukrosa
Dilihat dari strukturnya, sukrosa tidak memiliki atom karbon bebas anomer seperti halnya
pada maltosa dan laktosa karena karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada
sukrosa berikatan satu dengan yang lain. Hal ini juga menjadi alasan mengapa sukrosa bukan
termasuk gula pereduksi.Pada banyak tanaman, sukrosa merupakan produk utama fotosintesis
yang bertindak dalam transport gula dari daun ke bagian-bagian lain tanaman melalui sistem
vaskuler. Keuntungan sukrosa yang tidak memiliki karbon bebas anomer yaitu melindugi
sukrosa dari serangan oksidatif atau hidrolitik oleh enzim-enzim tanaman.
Hewan tidak dapat menyerap sukrosa seperti halnya tanaman, tetapi dapat menyerap
molekul tersebut dengan bantuan enzim suknosa yang disebut sebagai invertase. Enzim ini
mengkatalisa hidrolisis sukrosa menjadi D-glukosa dan D-fruktosa yang segera terserap ke
alliran darah. Jenis gula yang ditemukan di alam adalah dalam bentuk isomer D, jadi pada jenis
Sukrosa (gula tebu) memiliki sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
d) Sellobinosa
Seperti halnya pada maltosa, sellobinosa tidak terdapat secara alamiah melainkan dihasilkan
dari produk degradasi zat tepung dan selulosa (hidrolisis selulosa).Dalam strukturnya, sakarida
ini memiliki gugus D-glukosa yang dihubungkan oleh suatu ikatan 1-4 glukosidik.Perbedan
sellobinosa dengna maltosa yaitu pada ikatan maltosa dilambangkan dengan α-(1-4) dan dalam
sellobinosa dilambangkan dengan β-(1-4).Perbedaan yang tampak ini bertindak sebagai suatu
ilustrasi terkait mengenai derajat spesifisitas tinggi yang sering ditemukan dalam sistem
biologi.Polimer D-glukosa dalam ikatan β-(1-4) merupakan komponen struktural dan tidak
didegradasi oleh sebagian besar sistem kehidupan, yang tidak memiliki kemampuan enzimatik
untuk menghidrolis ikatan β-(1-4)glikosidik.
Gambar: Sellobinosa
3. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida.Beberapa polisakarida seperti selulosa mempunyai rantai linear, sedangkan yang
lain, seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang. Polisakarida yang paling banyak dijumpai
pada dunia tanaman yaitu pati dan selulosa. Sedangkan pada dunia hewanyang banyak dijumpai
yaitu glikogen. Ada dua macam jenis polisakarida yaitu :
a) Homopolisakarida
Adalah polisakarida yang hanya mengandung satu jenis unit monosakarida. Contoh
homopolisakarida adalah karbohidrat penyimpan, seperti pati. Dalam homopolisakarida, gula
pembangun polisakarida adalah sama. Termasuk ke dalam kelas ini adalah selulosa, paraamilum,
glikogen, dan pati. Beberapa homopolisakarida bertindak sebagai tempat penyimpanan
monosakarida yang digunakan sebagai bahan bakar,contohnya kanji dan glikogen. Jenis
homopolisakarida lainnya adalah selulosa dan chitin yang bertindak sebagai struktur element
pada dinding sel tumbuhan dan exoskeletons binatang.
b) Heteropolisakarida
Adalah polisakarida yang terdiri atas dua atau lebih jenis unit monosakarida yang berbeda.
Heteropolisakarida yaitu asam hialuronat pada jaringan ikat, yang mengandung secara berganti-
ganti residu dari dua jenis unit gula.
Dalam heteropolisakarida, rantai terdiri atas bermacam-macam gula termasuk dalam kelas
ini adalah asam hialuronat dan chondroitin sulfat. Heteropolisakarida menyediakan sokongan
ekstraselular untuk organisme dari semua kingdom. Sebagai contoh lapisan kaku dari
pembungkus sel bakteri (peptidoglikan) yang tersusun atas bagian dari heteropolisakarida
membangun dua unit pertukaran monosakarida. Pada jaringan binatang, tempat ekstraseluler
ditempati oleh beberapa tipe heteropolisakarida, yang mana membentuk sebuah matriks yang
menggabungkan sel-sel individu dan menyediakan perlindungan, bentuk, dan sokongan untuk
sel-sel, jaringan-jaringan, dan organ-organ.
Komponen amilosa pati merupakan polisakarida tak bercabang yang terikat 1glikosidik,
terdiri atas glukosa dan terdiri atas beberapa ribu unit glikosil. Rantai polisakarida membentuk
sebuah heliks. Bila pati direaksikan dengan iodin akan terlihat warna biru yang cukup jelas yang
disebabkan terjadinya koordinasi antara ion iodida di antara heliks. Intensitas warna biru yang
dihasilkan tergantung dari kandungan amilosa relatif dalam contoh pati.
gambar: amilosa
Amilopektin merupakan polisakarida bercabang yang mengandung ikatan 14 dan 16
unit glikosil; hal sama seperti dalam glikogen. Tentu saja amilopektin mempunyai lebih banyak
struktur terbuka dengan sedikitnya ikatan 16 dan rantai lebih panjang.
Gambar : amilopektin
Pati umumnya terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin, seperti yang telah
disebutkan diatas. Perbedaannya ialah bahwa fraksi amilosa tidak bercabang sedangkan fraksi
amilopektin bercabang. Jenis ikatan antara dua sakarida adalah 1,4-α-glukosidis. Bilamana ada
cabang maka ikatan cabang adalah 1,6-α-glukosidis.
b. Glikogen
Glikogen merupakan hompolisakarida nutrien bercabang yang terdiri atas glukosa dalam
ikatan 1 4 dan 1 6.Banyak ditemukan dalam hampir semua sel hewan dan juga dalam
protozoa dan bakteri.Glikogen ini merupakan polisakarida yang penting sehingga lebih intensif
dipelajari.Pada manusia dan vertebrata, glikogen di dapat dalam hati dan otot dan merupakan
cadangan karbohidrat.Glikogen dapat dengan cepat disintesis kembali dari glukosa.
Unit glukosil terikat dengan ikatan 1 4 glikosidik membentuk rantai panjang; pada titik
cabang terbentuk ikatan 1 6.Hal ini mengakibatkan terbentuknya struktur yang menyerupai
pohon seperti tampak dalam gambar.Perlu dicatat bahwa dalam molekul tunggal glikogen hanya
ada satu unit glukosa dimana atom karbon nomor 1 memegang satu gugus hidroksil.Semua
gugus 1—OH lainnya terikat dalam formasi ikatan 1 4 dan 1 6 glikosidik.Gugus 1—OH
tunggal yang bebas dinamakn “ujung pereduksi” (reducing end) dari molekul ditandai dengan R
dalam gambar 6.Sebaliknya “ujung non-pereduksi” didapat (gugus 4-OH dan 6-OH bebas) pada
terminal di luar rantai.
Bangun molekul amilopektin serupa dengan glikogen.
Gambar :glikogen
Dalam bangun molekul di atas hanya digambar satu cabang, sesungguhnya terdapat banyak
cabang seperti terlihat dalam sketsa di bawah ini, amilopektin sama dengan glikogen hanya
senyawa yang terakhir ini mempunyai cabang lebih banyak.
Dari bangun molekul tersebut di atas dapatlah diketahui bahwa pati dan glikogen walaupun
terdiri dari banyak glukosa akan tetapi daya mereduksinya sangatlah kecil. Di samping itu yang
perlu diperhatikan ialah adanya banyak ujung rantai dengan istilah yang sering dipakai ialah
terminal. Bangun molekul di atas terlihat ada dua terminal, yaitu terminal cabang dan terminal
rantai pokok.Perbedaannya ialah terminal cabang tak bergugus reduksi, sedangkan rantai pokok
bergugus reduksi.
c. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dan ditemukan dalam dinding sel
tumbuhan.Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari β-D-glukosa
(dimana monosakarida yang berdekatan) terikat bersama dengan ikatan β (1 4)
glikosidik.Panjang ikatan bervariasi dari beberapa ratus sampai beberapa ribu unit
glukosil.B.M.nya sangat tinggi antara 100.000-2.000.000.Berdasarkan penelitian, maka senyawa
itu terdiri dari potongan-potongan kecil dengan B.M 35.000. Perlu dicatat bahwa bidang-bidang
yang dibentuk oleh dua piranosa yang berurutan dalam selulosa berputar 180oC relatif satu
terhadap yang lain, sehingga rantai gula ini nampaknya terbentuk seperti “flip-flop”. Dalam
dinding sel tanaman, sejumlah besar selulosa terkumpul menjadi rantai silang, serabut paralel
dan bundel-bundel yang merupakan rantai tersendiri.
d. Hemiselulosa
Hemiselulosa merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat selulosa
dalam dinding sel tumbuhan.Secara biokimiawi, hemiselulosa adalah semua polisakarida yang
dapat diekstraksi dalah larutan basa (alkalis).Monomer penyusun hemiselulosa biasanya adalah
rantai D-glukosa, ditambah dengan berbagai bentuk monosakarida yang terikat pada rantai, baik
sebagai cabang atau mata rantai, seperti D-mannosa, D-galaktosa, D-fukosa, dan pentosa-pentosa
seperti D-xilosa dan L-arabinosa.
e. khitin
Gambar : kitin
Khitin adalah polisakarida struktural ekstraselular yang ditemukan dalam jumlah besar pada
kutikula artopoda dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam spons, molusaka, dan anelida.Juga
telah diidentifikasi dari dinding sel fungsi. Polisakaridanya merupakan rantai tak bercabang dari
polimer asetil-glukosamin dan terdiri atas ribuan unit.
f. Dekstrans
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-glukosa rantai
alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabnga alfa 1-2 atau alfa 1-4.
Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran. Dekstran
juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis
g. Asam Hialuronik
Gambar: Glikoprotein
2. Mukopolisakarida
Proteoglikan atau mukopolisakarida terdiri atas rantai protein dengan polisakarida
berulang.Mukopolisakarida adalah suatu materi tipis, kental, menyerupai jelly dan melapisi sel.
Fungsi Karbohidrat
1. Fungsi karbohidrat Pada hewan
a. penyedia glukosa
Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati adalah bagian utama kalori total yang dikonsumsi
manusia dan sebagian besar hewan. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh sebagian akan di
ubah menjadi energi dan sisanya akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada
beberapa jaringan tubuh yang hanya dapat menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat,
contohnya sistem syaraf dan eritrosit.
b. Pembentuk struktur kerangka DNA dan RNA
Nukleotida penyusun DNA dan RNA terdiri atas fosfat,basa nitrogen dan gula pentosa
(gula ribosa dan deoksiribosa).
Gambar : nukleotida
c. Penyusun membran sel
Rata-rata kandungan karbohidrat yang menyusun membran berkisar antara 2% sampai 10%
berat. Karbohidrat yang menyusun membran biasanya berupa oligosakarida bercabang dengan
kurang dari 15 satuan gula. Oligosakarida pada sisi luar membran plasma berbeda-beda dari satu
spesies ke spesies lain, bahkan dari satu sel ke sel lainnya dalam satu individu juga berbeda.
Lebih dari 90% karbohidrat membran berikatan secara kovalen dengan protein membentuk
glikoprotein. Sisanya berikatan secara kovalen dengan lipid membentuk glikolipid.
Glikolipid
Glikolipidmerupakan karbohidrat yang berikatan dengan lemak (lipid). Dalam hal ini,
satu atom C pada kerangka gliserol membentuk ikatan ester dengan molekul
karbohidrat. Glikolipid terdiri dari molekul gula, alkohol (berupa gliserol) dan asam
lemak. Fungsi pada membran antara lain sebagai sumber cadangan energi,melindungi
isi sel, sebagai reseptor, mengatur keluar masuk molekul dari dan ke luar membran
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa karbohidrat ialah polihidroksi aldehida
yaitu senyawa-senyawa aldehida atau keton dengan banyak gugus hidroksil. Dilihat dari jumlah
sakarida, karbohidrat dibagi menjadi 3 yaitu: monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Dan
dilihat dari gugus karbonilnya dibagi menjadi aldosa dan ketosa.
Struktur dari karbohidrat dapat diproyeksikan dengan rumus fischer (rantai lurus) dan
rumus haworth (cincin segi enam atau segi lima)
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi makhluk hidup baik itu manusia,
tumbuhan, hewan dan bakteri, diantaranya; pada tumbuhan menjadi pembentuk membran sel,
cadangan makanan berupa amilum. Pada hewan menjadi cadangan makanan berbentuk glikogen.
Penyusun DNA bagi bakteri.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah sebaiknya penulis memiliki sumber referensi yang cukup dan
memahami materi karbohidrat secara menyeluruh, referensi sebaiknya tidak hanya merujuk
terhadap buku saja, tetapi juga jurnal-jurnal terkait karbohidrat dan sumber yang dianggap ahli
dalam hal ini demi keabsahan makalah agar sesuai dengan realita yang ada, tidak hanya sekedar
teori.
DAFTAR PUSTAKA