Anda di halaman 1dari 5

PETUNJUK TEKNIS

( JUKNIS )

PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL

PENDERITA PENYAKIT KRONIS

DINAS SOSIAL KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh Makluk hidup di Dunia mengalami gangguan kelancaran hidup yang
berupa penyakit baik itu tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Serangan penyakit
terhadap manusia ada bermacam macam jenis penyakit yang sifatnya mudah di atasi
atau disembuhkah dengan dosis obat-obatan tertentu namun juga ada penyakit yang
sulit disembuhkan sehingga penderita mengalami gangguan penyakit yang cukup lama
bahkan proses penyembuhan/pengobatannya sampai bertahun-tahun, kondisi ini
dalam dunia kesehatan sering disebut penderita penyakit kronis.
Di Kabupaten Bojonegoro sebagian Penduduknya juga tidak luput dari
cobaan dan gangguan dari Penyakit Kronis ini sehingga mereka sangat disibukkan
untuk upaya mencari jalan kesembuhan baik melaui Lembaga Pelayanan Kesehatan
Yang formal maupun informal kondisi ini menyebabkan mereka tidak mampu
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar akirnya kondisi sosial ekonominya sangat
memerlukan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Jumlah bekas penderita penyakit kronis di Kabupaten Bojonegoro hasil
pendataan tahun 2018 sebanyak 3.694 yang tersebar di 28 Kecamatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi petugas dan para pihak terkait
dalam melaksanakan kegiatan Pemberian Bantuan Sosial Penderita Penyakit
Kronis oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
2. Tujuan
a. Tersedianya pedoman kerja bagi para petugas dan para pihak terkait dalam
melaksanakan kegiatan.
b. Terwujudnya mekanisme pelaksanaan kegiatan Pemberian Bantuan Sosial
bagi Penderita Penyakit Kronis oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

C. DASAR HUKUM

Dasar hukum pelaksanaan kegiatan pemberian Bantuan Sosial kepada Penderita


Penyakit Kronis adalah :
1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 dan 34;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

D. PENGERTIAN
1. Bekas Penderita Penyakit Kronis adalah setiap orang yang pernah
menderita penyakit menahun atau kronis, seperti Kusta, TBC dan HIV Aids
yang masih mengikuti proses pengobatan medic.
2. Pemberian Bantuan kepada Penderita Penyakit Kronis adalah kebijakan
Pemerintah dalam bentuk bantuan sosial secara langsung berupa uang tunai
dan merupakan bentuk perlindungan sosial yang bertujuan memberikan
bantuan kepada Penderita Penyakit Kronis dengan harapan agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara layak.
3. Kebutuhan dasar sehari – hari adalah kebutuhan hidup sehari-hari, yang
meliputi pangan, sandang dan obat – obatan dari perawatan kesehatan.
B A B II

KEGIATAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL


PENDERITA PENYAKIT KRONIS

A. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Pemberian Bantuan Sosial kepada Penderita Penyakit Kronis adalah


kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam bentuk bantuan langsung
berupa uang sebesar Rp.1.250.000; ( Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah ) per orang selama 1 (satu) tahun untuk membantu pemenuhan
kebutuhan dasar hidup dan perawatan kesehatan.

B. TUJUAN

Terpenuhinya kebutuhan dasar hidup dan perawatan kesehatan sehari-hari


bagi Penderita Penyakit Kronis ( sandang, pangan, air bersih, perawatan
sehari-hari) agar taraf kesejahteraan hidupnya dapat terpenuhi secara wajar.

C. SASARAN

Kegiatan Pemberian Bantuan Sosial kepada Penderita Penyakit kronis


ditujukan kepada :

1. Penderita Penyakit Kusta, berdasarkan data base dari Dinas Kesehatan


BDT maupun dari data PMKS.
2. Miskin/ Tidak mampuh / Tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari.
3. Penduduk Kabupaten Bojonegoro.
B AB III

MEKANISME PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL


BEKAS PENDERITA PENYAKIT KRONIS

Dalam melaksanakan mekanisme pengajuan dalam penyaluran bantuan


sosial harus melalui persyaratan, prosedur pengajuan, prosedur penyaluran dan
pelaporan.

A. Persyaratan Pengajuan Bantuan Sosial :


Untuk mendapatkan bantuan sosial penderita penyakit kronis dapat mengajukan
proposal permohonan bantuan kepada Desa / Lurah dan diteruskan kepada Bupati
Bojonegoro melalui Dinas Sosial dengan dilengkapi pesyaratan antara lain :
1) Surat Permohonan bantuan dari Kepala Desa / Lurah.
2) Foto Copy KTP / KK. Pemohon / Orang Tua / Wali.
3) Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) penggunaan bantuan.

B. Prosedur Pengajuan Bantuan Sosial :


1) Kepala Desa mengajukan proposal yang diketahui Camat kepada Bupati
tembusannya ke Dinas Sosial yang dilengkapi dengan :
a. Maksud dan tujuan penggunaan bantuan yang dituangkan dalam Rencana
Anggaran dan Biaya ( RAB ).
b. Identitas lengkap Pemohon / Orang Tua / Wali Penderita Penyakit Kronis
berupa foto copy KTP / KK;
2) Dinas Sosial menghimpun proposal dari desa sebagai dasar pelaksanakan
verifikasi untuk diusulkan menerima bantuan. (Nama- nama Tim verifikasi,
sebagaimana terlampir)
3) Dinas Sosial merekapitulasi data proposal yang layak dibantu dan selanjutnya
dialokasikan anggaran sesuai kemampuan APBD.
4) Selanjutnya apabila sudah masuk dalam APBD dan telah disahkan oleh Bupati
melalui SK Calon Penerima Bantuan maka Dinas Sosial melaksanakan
bimbingan pada Proses Pencairan, penggunaan dan pelaporan penggunaan
Bantuan.

C. Proses Penyaluran dan pencairan Bantuan :

Dalam proses penyaluran dan pencairan bantuan Calon penerima mengajukan


permohonan pencairan kepada Bupati yang diketahui oleh Kepala Desa dengan
kelengkapan :
a. Surat Permohonan Bantuan
b. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ).
c. Foto Copy KTP / KK pemohon
d. Foto Copy Rekening Bank untuk pelaksanaan transfer dana.
e. Kwitansi 1 ( satu ) Bermaterai Rp.6.000;
f. Pakta Integritas 1 ( satu ) bermaterai Rp.6.000;
g. Masing-masing rangkap 3 (tiga) dengan tanda tangan dan stempel basah.
h. Surat Keterangan yang menyatakan sakit kronis dari Puskesmas.
i. Pembukaan Rekening bisa dilakukan secara kolektif oleh Desa.
t. TKSK dan Perangkat Desa memfasllitasi pembukaan rekening Bank.
K. Tidak sedang menerlma bantuan program lain dari Pemerintah.

Pencairan Santuan :

Pencairan Bantuan oleh PPKD langsung rekening yang bersangkutan r!ilakanakan hanya :
(satu) kali sesuaijumlah bantuan, namun untuk penarikannya dilakukao 2 ( dua ) tahap
yaiiu i
a. Tahap I sebesar Rp.650.000,- ( Bulan Mei 2019 )
b. Tahap II sebesar Rp, 600.000,- (Bulan Agustus 2019 )

Proses Pelaporan Penggunaan Bantuan :


Setelah dilakanakan proses pencairan bantuan maka penerima melaporkan penggunanr,
bantuan dengan meleflgkapi :

a. Laporan penggunaan bantuan yang dilamplri dengan rincian penggunaan bantuan.


b. surat Pemyataan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan bermeterai 8s.6.00c;
c. Foto Copy Kwitansi dan Nota penggunaan bantuan.
Dokumentasi penyerahan bantuan.
e. Masing - masing rangkap 2 {dua).

F. Penutup

Demikian Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Sosia! yang bersumber dari


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bojonegoro untuk dapat
dipergunakan sebagamana dalam pelakanaan kegiatan.

KEPALA T}INAS SOSIAL

a Tingkat I
19740116 199901 2 00'i

Anda mungkin juga menyukai