Anda di halaman 1dari 92

1

ii
PROPOSAL UNDANGAN
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019
PIALA BERGILIR MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Bismillahirrahmanirrahim
I. PENDAHULUAN
Entitas Indonesia sebagai negara hukum (rechstaat) telah ditegaskan dalam
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(yang selanjutnya disingkat dengan UUD NRI Tahun 1945) yang berbunyi:
“Negara Indonesia ialah negara hukum”. Pasal tersebut mencerminkan bahwa
Indonesia menganut kedaulatan hukum. Implikasi dari dianutnya kedaulatan hukum
adalah setiap tindakan, baik dari pemerintah ataupun warga negara harus dilandasi
hukum. Pada hakekatnya, pemimpin tertinggi dalam sebuah negara bukanlah
manusia, melainkan konstitusi sebagai hukum tertinggi pada sebuah negara
(supremasi konstitusi). Pernyataan ini menekankan prinsip penyelenggaraan negara
secara demoratis (democratische rechstaat) yang didasarkan konstitusi
(constitutional democracy).
Dalam konstitusi terdapat pandangan-pandangan dan nilai-nilai fundamental
yang berkonsep konstitusi ekonomi (economic constitution), konstitusi sosial
(social constitution) dan konstitusi politik (political constitution). Yang mana
konstitutisi politik tersebut, tidak hanya terkait dengan pengaturan lembaga-
lembaga kenegaraan dan struktur pemerintahan semata, melainkan konstitusi juga
memiliki dimensi pengaturan tentang langkah bangsa Indonesia kedepannya. Oleh
karena itu, konstitusi diartikan pula sebagai “character of nation” yang membawa
cita-cita, gagasan, konsep dan ideologi sebagai dasar susunan dan sendi berbangsa
dan bernegara. Cita-cita Negara Indonesia sendiri tertuang dalam Alinea Keempat
Pembukaan UUD NRI 1945 sebagai bagian tak terpisah dari UUD NRI 1945.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia dalam prakteknya
melakukan pembangunan. Terdapat berbagai macam pembangunan yang dilakukan
Indonesia, namun pembangunan paling fundamental adalah pembangunan hukum.
Pembangunan hukum menjadi landasan bagi pembentukan di sektor lain.
Pembentukan hukum akan menjadi penentu baik tidaknya pembagangunan di

1
sektor lain. Pembangunan hukum menjadi pembangunan paling mendasar yang
dilakukan mengingat Indonesia merupakan negara hukum. Oleh karena itu,
sebagaimana telah disinggung sedikit dalam paragraf pertama bahwa setiap
tindakan pemerintah, atau dalam arti luas kekuasaan pemerintah harus dilandasi
hukum. Pemerintah sebagai pelaksana dari pembangunan akan sangat terpengaruh
oleh pembangunan hukum tersebut.
Merupakan salah satu acuan bagi arah pembangunan hukum untuk
terwujudnya sistem hukum nasional yang bersumber dari pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum dan UUD NRI 1945 sebagai hukum tertinggi.
Bersumber kepada pancasila dan konstitusi diartikan bahwa produk hukum yang
dibuat sesuai dan mengandung nilai-nilai yang ada pada pancasila dan UUD NRI
1945. Namun kendala besar yang muncul adalah pada tahap proses pembentukan
produk hukum. Dalam tahap ini, akan berkembang berbagai kepentingan diluar dari
kepentingan nasional. Kepentingan ini yang akan membawa produk hukum yang
lahir tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan UUD NRI 1945, yang implikasi
lebih luasnya mengarah kepada gagal terciptanya pembangunan hukum yang baik.
Menghadapi rintangan dalam tahapan pembangunan hukum tersebut, dalam
perkembangan ketatanegaraan muncul konsep kewenangan mengevaluasi ulang
produk hukum yang telah berlaku. Kewenangan yang dimaksud adalah melakukan
pengujian Undang-Undang yang dilakukan dalam satu peradilan, secara lazim
disebut dengan judicial review. Jimly Asshiddiqie mengartikan judicial review
sebagai pengujian yang dilakukan melalui mekanisme suatu lembaga peradilan
terhadap kebenaran suatu norma, baik secara formil maupun materiil.
Pengaturan fungsi pengujian atau review di Indonesia diatur di dalam
Konstitusi Indonesia, yang membebankan tugas kepada dua lembaga kekuasaan
kehakiman yang berbeda, yaitu Mahkamah Agung (selanjutnya ditulis MA) dan
Mahkamah Konstitusi (selanjutnya ditulis MK). Kedua lembaga tersebut
merupakan lembaga negara yang memiliki kewenangan untuk menguji
(toetsingsrecht) suatu peraturan perundang-undangan, dimana MA melakukan
pengujian terhadap suatu legalitas peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang terhadap undang-undang, sedangkan MK berwenang dalam

2
melakukan pengujian konstitusionalitas suatu undang-undang (constitusional
review) dalam konteks formil ataupun materiil.
MK memiliki kewenangan dalam menguji undang-undang terhadap UUD
sebagaimana diatur dalam Pasal 24C ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 bahwa “MK
berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar”.
Kewenangan MK melakukan constitutional review berkaitan erat dengan
pembentukan hukum nasional, karena dengan putusannya secara langsung berperan
dalam terwujudnya sistem hukum yang sesuai pancasila dan konstitusi. Meski MK
hanya melakukan pengujian terhadap UUD NRI 1945, namun di dalamnya telah
mencakup pancasila. Hal ini dikarenakan pancasila tercantum dalam pembukaan
UUD NRI 1945, dimana isi pembukaan tersebut dijabarkan dalam batang tubuh
UUD NRI 1945. Dengan kewenagannya ini, MK acap kali disebut pengawal
Konstitusi, penafsir Konstitusi, pengawal demokrasi (the guardian and the sole
interpreter of the constitution, as well as guardian of the process of
democratization).
Eksistensi MK dalam menjalani kewenangan constitutional review yang
dimilikinya, menjadikan MK telah turut menjadi policy maker melalui pengujian
dan tafsir yang digunakannya untuk menyelesaian perselisihan yang dihadapkan
padanya. Hal ini bisa terlihat dalam berbagai putusannya. Seperti pada Putusan No.
5/PUU-V/2007, di mana MK dalam putusannya membuat suatu kaidah baru bahwa
calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari jalur perseorangan diperbolehkan.
Hal ini dalam rangka menjunjung dan menjaga nilai-nilai dalam pasal 28D ayat (1)
dan ayat (3) UUD NRI 1945. Kemudian pada Putusan No. 14/PUU-IX/2013, di
mana MK mengubah legal policy pembuat undang-undang tentang Prosedural
Penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan yang awalnya
tidak serentak, diinterpretasikan oleh MK menjadi serentak. Pemilu serentak yang
dikehendaki MK dilakukan dalam rangka salah satunya demi menguatkan sistem
pemerintahan presidensial yang dianut Indonesia sesuai ketentuan pada UUD NRI
1945.
Dalam perjalanannya, MK beberapa kali melakukan pengujian yang berkaitan
dengan eksistensi MK itu sendiri. Seperti melalui Putusan MK No.

3
066/PUUII/2004 yang membuat MK berwenang menguji seluruh Undang-Undang
dengan mengesampingkan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi. bahwa “Undang-undang yang dapat dimohonkan
untuk diuji adalah undang-undang yang diundangkan setelah perubahan UUD
1945”. Akibat putusannya ini, MK mempunyai kewenangan menguji seluruh
Undang-Undang di Indonesia, tanpa terbatas pada rationne temporis (keberlakuan
waktu) dan rationne materiae (materi pengujian). Dalam kelanjutannya, MK
kembali melakukan pengujian yang berkaitan dengan eksistensi dirinya sendiri.
Misalnya putusan No.005/PUU-IV/2006 perihal pengujian Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial (KY), karena membatalkan beberapa pasal
terkait dengan pengawasan hakim MK yang dilakukan oleh KY.
Namun hal ini masih menjadi sebuah perdebatan apakah MK dapat
melakukan pengujian terkait eksistensinya sendiri. Hal tersebut dikarenakan adanya
benturan asas ius curia novit dengan asas hukum nemo judex idoneus in propria
causa. Bukan hanya pro kontra mengenai hal tersebut. Kemunculan konsep
Constitutional Question (CQ) dan Constitutional Complaint (CC) pun menjadi
persoalan lain yang menyertai perkembangan MK dalam sistem ketatanegaraan dan
perannya dalam pembangunan hukum.
Problematika mengenai kewenangan MK menjadi tugas dan kewajiban untuk
dilakukannya pembahasan maupun pengkajian lebih lanjut. Hal tersebut bertujuan
untuk memperbaiki dan menyempurnakan peran MK dalam pembangunan hukum
nasional, mengingat posisi MK sebagai the guardian and the intrepreter of the
constitution, sehingga MK berperan dalam mengintegrasi nilai-nilai yang ada dalam
konsitusi dan pancasila kedalam produk hukum berlaku. Dengan demikian, untuk
mewujudkan pembangunan hukum nasional dalam bingkai konstitusi diperlukan
adanya solusi dan gagasan untuk mengatasi problematika yang dihadapi MK serta
masyarakat yang menjadi bagian dari problematika tersebut.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka Forum Kajian dan Penelitian Hukum
(FKPH) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya bermaksud mengadakan kegiatan
Constitutional Law Festival 2019 yang meliputi Kompetisi Artikel Ilmiah
Mahasiswa Piala Prof. Abdul Mukhtie Fadjar, Kompetisi Perancangan Undang-
Undang Piala Prof. Achmad Sodiki, Battle of Brains Piala Dekan Fakultas Hukum

4
Universitas Brawijaya, dan Talkshow Hukum Nasional. Melalui kegiatan ini,
diharapkan mampu menampung seluruh aspirasi mahasiswa hukum se-Indonesia
dan siswa sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat dalam sebuah agenda yang
dirancang untuk meningkatkan kreativitas, jiwa sportivitas, daya saing, serta
solidaritas antar sesama dalam merumuskan suatu ide pemecahan permasalahan
mengenai Mahkamah Konstitusi dalam Pembangunan Hukum Nasional sebagai
ide-ide tersebut diharapkan dapat menjadi aksi solutif terhadap pembangunan
hukum di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

II. TUJUAN
Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan “Constitutional Law Festival 2019
Piala Bergilir Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia” ini meliputi :

1. Mendiseminasi informasi dan pengetahuan mahasiswa terhadap pentingnya


aktualisasi nilai-nilai konstitusi dalam berpolitik, sebagai upaya mewujudkan
negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai konstitusi sosial di era masyarakat
hukum Indonesia saat ini.
2. Menciptakan mahasiswa berbudaya konstitusi yang sadar akan hukum,
bersikap kritis, analitis, dan solutif terhadap permasalahan bangsa.
3. Menumbuhkembangkan kemampuan mahasiswa dibidang penalaran dan
penelitian dalam lingkup penulisan hukum.
4. Mendorong para pembuat kebijakan untuk menjadikan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai dengan nilai konstitusi yang
mencakup semua kalangan untuk pengaturan keberlakuan sistem politik
masyarakat yang bermartabat.
5. Memperkenalkan mahkamah konstitusi sebagai The Guardian of Constitution
kepada seluruh masyarakat khususnya civitas akademika seluruh Indonesia.

5
III. SASARAN
a. Civitas akademika universitas se-Indonesia :
1. Peserta Kompetisi Artikel Ilmiah.
2. Peserta Kompetisi Perancangan Undang-Undang.
3. Peseta Talk Show Hukum Nasional.

b. Civitas akademika Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Indonesia:


1. Guru Pendidikan Kewarganegaraan se-Indonesia.
2. Peserta Battle of Brains.
3. Peserta Talk Show Hukum Nasional.

IV. TEMA KEGIATAN

“Mahkamah Konstitusi dalam Pembangunan Hukum Nasional”

V. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini terdiri dari 4 (empat) rangkaian kegiatan, antara lain:
1. Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof. Abdul
Mukhtie Fadjar.
2. Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof. Achmad
Sodiki.
3. Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.
4. Talk Show Hukum Nasional.

6
VI. PENGHARGAAN PEMENANG

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof. Abdul Mukhtie Fadjar

a. Piala Bergilir Prof. Abdul Mukhtie Fadjar


b. Piala Juara I
Juara I
c. Uang Pembinaan Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah)
d. Sertifikat Juara I
a. Piala Juara II
Juara II b. Uang Pembinaan Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)
c. Sertifikat Juara II
a. Piala Juara III
Juara III b. Uang Pembinaan Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah)
c. Sertifikat Juara III

Juara Berkas a. Uang Pembinaan Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)


Terbaik b. Sertifikat Berkas Terbaik

Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof. Achmad Sodiki

a. Piala Bergilir Prof. Achmad Sodiki


b. Piala Juara I
Juara I
c. Uang Pembinaan Rp 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah)
d. Sertifikat Juara I

a. Piala Juara II
Juara II b. Uang Pembinaan Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
c. Sertifikat Juara II

Juara Berkas a. Uang Pembinaan Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)


Terbaik b. Sertifikat berkas terbaik

7
Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

a. Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya


b. Piala Juara I
Juara I c. Uang Pembinaan Rp 1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
rupiah)
d. Sertifikat Juara I
a. Piala Juara II
Juara II b. Uang Pembinaan Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
c. Sertifikat Juara II
a. Piala Juara III
Juara III b. Uang Pembinaan Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
c. Sertifikat Juara III

8
VII. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

1. Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof. Abdul


Mukhtie Fadjar
Tempat : Ruang Peradilan Umum 3
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 Oktober 2019

2. Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof. Achmad


Sodiki
Tempat : Ruang Peradilan Konstitusi
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 Oktober 2019

3. Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas


Brawijaya
Tempat : Ruang C. 5.8
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 Oktober 2019

4. Talk Show Hukum Nasional


Tempat : Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya
Hari : Minggu
Tanggal : 6 Oktober 2019

9
VIII. SUSUNAN ACARA CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019 PIALA
BERGILIR MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
FORUM KAJIAN DAN PENELITIAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

No Hari/Tanggal Waktu Nama Acara Tempat

07.30-08.30 Open Gate Opening


Ceremony
08.30-11.00 Universitas
Opening Ceremony
Brwijaya
1 11.00-13.00
Jumat, 4 ISHOMA
Oktober 2019
13.00-16.00 Technical Meeting
Kompetisi
16.00-17.00
Menuju Hotel Kota Malang
17.00-18.00
Check In Hotel
08.00-11.30 Kompetisi KAI, KPUU dan
Battle of Brains
2 Sabtu, 5 11.30-13.00 Universitas
ISHOMA
Oktober 2019 Brawijaya
13.00-17.00 Kompetisi KAI, KPUU, dan
Battle of Brains
17.00-18.00
ISHOMA
18.00-19.00
Menuju Hotel Kota Malang
07.30-08.30
Open Gate Talk Show
08.30-13.00
Talk Show
3 Minggu, 6 13.00-14.30 Universitas
ISHOMA
Oktober 2019 Brawijaya
14.30-16.00 Pengumuman pemenang dan
penutupan acara
16.00-18.00
Menuju Hotel Kota Malang

10
IX. SEKRETARIAT CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019
Sekretariat Lembaga Otonom
Forum Kajian dan Penelitian Hukum (FKPH)
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono No.169, Malang, Jawa Timur, Kode Pos: 65145
Email : clfestbrawijaya@gmail.com
Web : clfest.hukum.ub.ac.id
Line : @zwr5592v
Twitter : @clfestbrawijaya
Instagram : @clfestbrawijaya
Contact Person : Benita Gratia (082233211088/ id Line: gratiaa_14)

X. PENUTUP
Demikian proposal dari kegiatan Constitutional Law Festival 2019 ini
kami susun dan sampaikan. Diharapkan kerjasama ini adalah merupakan awal
dari kesuksesan terselenggaranya Constitutional Law Festival 2019. Semoga
kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses memenuhi seluruh maksud
dan tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini. Kami sepenuhnya menyadari
bahwa kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat berlangsung tanpa adanya
dukungan dan partisipasi dari pihak-pihak terkait, oleh karena itu atas dukungan
dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

11
12
KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA
PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019

A. LATAR BELAKANG
Keberadaan lembaga peradilan mutlak diperlukan demi pelaksanaan aturan
yang sudah dibuat, karena tidak akan berarti jika aturan telah dibuat namun tidak
ditaati. Sehingga perlu pemaksaan melalui lembaga peradilan supaya dapat
diawasi jika terjadi pelanggaran, hal tersebut merupakan konsekuensi dari Undang
– Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 bahwa
“Negara Indonesia adalah negara hukum” yang termaktub dalam Pasal 1 ayat (3)
pada perubahan ketiga UUD NRI 1945. Gagasan, cita, atau ide negara Hukum
juga berkaitan dengan konsep nomocracy yang berasal dari perkataan nomos dan
cratos. Istilah nomokrasi dapat dibandingkan dengan demos dan cratos atau
kratien dalam demokrasi. Nomos berarti norma, sedangkan cratos adalah
kekuasaan. Hal tersebut merujuk pada pemikiran bahwa faktor penentu dalam
penyelenggaraan kekuasaan adalah norma atau hukum. Menurut Aristoteles,
konsep negara hukum yang baik adalah tidak hanya memberikan jaminan
kebahagiaan hidup bagi warga negaranya, melainkan diperlukan adanya
pemerintahan yang berkonstitusi dan berkedaulatan hukum. Dalam melaksanakan
pemerintahan yang berkonstitusi dan berkedaulatan hukum, diperlukannya tiga
unsur yang mendukung, yaitu pemerintahan yang dilaksanakan untuk kepentingan
umum; pemerintahan yang dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada
ketentuan-ketentuan umum, bukan dibuat secara sewenang-wenangnya; dan
pemerintahan yang dilaksanakan atas kehendak rakyat, bukan berupa paksaan atau
tekanan yang dilaksanakan pemerintahan despotik secara absolut.
Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga kekuasaan kehakiman yang
lahir pasca amandemen UUD Tahun 1945, dan merupakan kekuasaan kehakiman
tertinggi di Indonesia mempunyai tugas dan kewenangan yang dijamin dalam
Konstitusi. MK sebagai lembaga peradilan yang diberi wewenang oleh UUD NRI

13
Tahun 1945 untuk menguji Undang-Undang (UU) terhadap UUD NRI 1945,
memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilihan umum,
serta berkewajiban memutus pendapat DPR mengenai pelanggaran oleh
Presiden/Wakil Presiden. Menurut UUD NRI Tahun 1945, yang dijalankan
dengan berdasarkan prinsip independensi atau kekuasaan kehakiman yang
merdeka yang termaktub di dalam Konstitusi. Ketentuan mengenai MK saat ini
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Mahkamah
Konstitusi.
MK selayaknya institusi peradilan memiliki beberapa produk hukum berupa
putusan. Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara putusan yang
dikeluarkan oleh MK dengan institusi peradilan lainnya yaitu mengenai upaya
hukum lanjutan atas putusannya. Putusan MK tidak mengadopsi mekanisme
pengeluaran putusan seperti institusi peradilan lainnya (Mahkamah Agung dan
peradilan di bawahnya) dapat menjalankan upaya hukum lanjutan, baik berupa
banding, kasasi, maupun peninjauan kembali, putusan MK tidak mengadopsi
mekanisme tersebut. Telah dipertegas dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi bahwa makna sifat final putusan MK juga
mencakup di dalamnya kekuatan mengikat (keberlakuan asas erga omnes).
Dengan demikian putusan MK langsung memperoleh kekuatan hukum tetap sejak
diucapkan dan tidak ada upaya hukum yang dapat ditempuh atau biasa disebut
final and binding.
Masing-masing bentuk putusan tersebut memiliki konsekuensi tersendiri.
Misalkan putusan yang amarnya mengabulkan permohonan, berimbas pada
batalnya suatu norma dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Dengan
sendirinya, putusan tersebut tidak dapat dilepaskan dari asas erga omnes yang
memiliki kekuatan mengikat secara hukum terhadap seluruh komponen bangsa,
sehingga semua pihak harus tunduk dan taat melaksanakan putusan tersebut.
Putusan-putusan MK memiliki peranan penting bagi pembentukan hukum
nasional dalam kerangka Negara hukum, terutama bagi lembaga legislatif sebagai
pembentuk UU karena putusan MK dapat mengukuhkan sifat konstitusional suatu
UU yang berdampak positif bagi perwujudan tertib hukum nasional. Hal tersebut

14
juga dapat meningkatkan akurasi lembaga legislatif dalam membuat undang-
undang, agar tidak telalu banyak bermuat kepentingan politis, melainkan
menekankan pada konstitutionalitasnya; khususnya pendekatan heuristik yang
mengakomodasi perkembangan segi-segi social-psikologis masyarakat.
Perbedaan yang sangat mendasar antara putusan yang dikeluarkan oleh MK
dengan institusi peradilan lainnya yaitu mengenai upaya hukum lanjutan atas
putusannya. Jika putusan yang dikeluarkan oleh institusi peradilan lainnya
(Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya) dapat dilakukan upaya hukum
lanjutan, baik berupa banding, kasasi, maupun peninjauan kembali, putusan MK
tidak mengadopsi mekanisme tersebut. Dikatakan di dalam konstitusi bahwa MK
merupakan peradilan tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.
Dalam pelasaknaannya, putusan MK terkadang diragukan efektivitasnya karena
ada kecederungan tidak dipatuhi dan diabaikan oleh addressat putusan. Padahal
menurut Maruarar Siahaan efektifitas checks and balances dapat dilihat dari
dilaksanakan atau tidaknya bunyi putusan MK oleh pembuat UU. Kepatuhan
dalam implementasi putusan MK itu dapat pula menjadi ukuran apakah UUD NRI
1945 yang menjadi hukum tertinggi dalam hierarki perundang-undangan benar-
benar diimplementasikan seperti seharusnya.
Putusan MK yang tidak dilaksanakan oleh MA misalnya adalah
Putusan Nomor 34/PUU-XI/2013 yang membatalkan Pasal 268 ayat (3)
KUHAP. Akibat hukum dari putusan tersebut yaitu bahwa Peninjauan
Kembali (PK) dapat diajukan oleh terpidana atau ahli warisnya lebih
dari sekali selama masih memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
Pasal 268 ayat (2) KUHAP. Putusan MK ini kemudian dianulir oleh MA
melalui Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 07 Tahun 2014
tentang Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana.
Substansi dari SEMA tersebut adalah untuk menegaskan bahwa PK hanya
dapat dilakukan 1 (satu) kali. Adapun berkaitan dengan kewenangan MK dalam
memutus sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). MK tidak
memiliki tolak ukur yang dapat digunakan hakim sebagai acuan dalam
membuktikan unsur-unsur “Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM)”, dalam
pembuktian persidangan perselisihan hasil pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

15
Hal ini membuat tafsir “TSM” tersebut menjadi rancu dan berimplikasi pada
perbedaan dasar pertimbangan bagi setiap hakim dalam memutus perkara di MK
yang dapat membentuk mosi tidak percaya pada masyarakat karena diragukan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan terciptanya MK sebagai salah satu
institusi peradilan yang dapat menjalankan kewenangan dan fungsinya sesuai
dengan prinsip-prinsip di dalam UUD NRI Tahun 1945 khususnya Mahkamah
Konstitusi, serta mengatasi problematika yang dihadapi akhir-akhir ini khususnya
dalam mengoptimalkan pembentukan serta mengimplementasi putusannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka CLFEST 2019 mengangkat tema Kompetisi
Artikel Ilmiah dengan judul di bawah ini.

B. TEMA KOMPETISI
Tema dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof.
Abdul Mukhtie Fadjar Tahun 2019 ini adalah:

“Putusan Mahkamah Konstitusi guna Mewujudkan Pembangunan Hukum


yang Demokratis”

Sub Tema :
1. Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Penegakan Hak Asasi Warga Negara
2. Penguatan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Hukum Nasional
3. Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Kewenangan Judicial Review
4. Implementasi Asas Erga Omnes dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
5. Penguatan Putusan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
dalam Pemilu Serentak

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini:
1. Menstimulasi mahasiswa untuk selalu aktif dan berpikir kritis serta solutif
terhadap permasalahan masyarakat dan lingkungan sekitar.
2. Menjadikan mahasiswa untuk selalu memiliki jiwa patriotisme dan
nasionalisme.

16
3. Menciptakan calon sarjana hukum yang mengerti dan memahami mengenai
keadaan hukum baik ius constitutum dan ius constituendum di Indonesia.

D. PROSES SELEKSI
Proses seleksi Kompetisi Artikel Ilmiah (KAI) Mahasiswa Piala Bergilir
Prof. Abdul Mukhtie Fadjar Constitutional Law Festival 2019 adalah:
1. Peserta mendaftarkan diri dan mengumpulkan artikel ilmiah sesuai dengan
batas peserta maksimal dan batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia.
2. Jumlah peserta maksimal Kompetisi Artikel Ilmiah (KAI) Mahasiswa Piala
Bergilir Prof. Abdul Mukhtie Fadjar Constitutional Law Festival 2019
sebanyak 40 (empat puluh) Tim.
3. Selanjutnya akan diadakan seleksi naskah untuk memilih 10 (Sepuluh) Tim
dengan nilai tertinggi untuk mempresentasikan artikel ilmiahnya di hadapan
dewan juri.

E. PERSYARATAN PESERTA
1. Peserta wajib mengikuti tata tertib yang disusun dan dikeluarkan secara resmi
oleh Panitia Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof. Abdul
Mukhtie Fadjar Constitutional Law Festival 2019 (termasuk panduan umum
dan pedoman penulisan).
2. Peserta Kompetisi Artikel Ilmiah adalah mahasiswa Fakultas Hukum aktif S1
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di seluruh Indonesia, kecuali
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Setiap perguruan tinggi
dapat mengirimkan lebih dari 1 (satu) tim dan setiap tim hanya boleh
mengirimkan 1 (satu) artikel ilmiah.
3. Peserta bersifat tim, dengan ketentuan 3 (tiga) orang setiap timnya dan salah
satu peserta menjadi ketua tim.
4. Setiap tim dapat didampingi oleh maksimal 1 (satu) orang official ketika
memasuki babak final (Presentasi).
5. Artikel Ilmiah yang dibuat sifatnya orisinil (asli) dan belum pernah
dipublikasikan dan/atau diikutsertakan dalam kompetisi apapun, kecuali

17
kompetisi ini. Apabila artikel ilmiah terbukti tidak asli atau pernah
dipublikasikan maka keputusan juri dapat dibatalkan.
6. Artikel ilmiah yang diterima oleh panitia menjadi sepenuhnya hak milik
panitia dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas
penulis.
7. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

F. MEKANISME PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN


1. Peserta melakukan pendaftaran secara online melalui
http://bit.ly/KAICLFEST_2019 untuk kebutuhan Sertifikat Delegasi.
Dimohon untuk pengisisan nama ditulis selengkap-lengkapnya.
2. Formulir Pendaftaran offline dapat diunduh di http://bit.ly/FormKAI_2019
atau dapat dilihat pada lampiran bagian Kompetisi Artikel Ilmiah Proposal
Delegasi CLFEST 2019, serta bagi universitas yang meminta surat undangan
resmi dapat mengunduh pada link tersebut. Melampirkan bukti diri berupa
fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Surat Rekomendasi dari fakultas
masing-masing dan Surat Pernyataan bermaterai 6000 yang menerangkan
bahwa artikel ilmiah yang dibuat adalah asli karya penulis dan belum pernah
dipublikasikan.
3. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.175.000,00 (seratus tujuh puluh
lima ribu rupiah) yang dilakukan paling lambat tanggal 31 Agustus 2019.
4. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer melalui rekening Bank BRI atas
nama SINTYA AYU FUADAH nomor rekening: 1807-0100-1407-535
dengan berita/keterangan transfer bertuliskan “(Nama Ketua Tim)_(No HP
Ketua Tim)_(Asal Perguruan Tinggi)_(KAI CLFEST 2019).” Contoh:
(Marco Alfa Denta_085859xxxxxx_ Universitas Brawijaya_KAI CLFEST
2019 ) Konfirmasi pembayaran ke Mochammad Abizar Yusro
(085236661364) / Id Line: @abizaryusro dengan format yang sama untuk
mendapatkan Nama Tim. Kemudian mengirimkan softcopy hasil scan tanda
bukti transfer beserta formulir ke alamat e-mail
clfestbrawijaya@gmail.com.

18
5. Peserta yang telah membayar biaya pendaftaran dan kemudian membatalkan
keikutsertaannya, maka biaya pendaftaran tersebut tidak dapat dikembalikan.

G. KETENTUAN KOMPETISI
1. Tema Kompetisi
Tema dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof.
Abdul Mukhtie Fadjar Tahun 2019 ini adalah:

“Putusan Mahkamah Konstitusi guna Mewujudkan Pembangunan


Hukum yang Demokratis.”
Sub Tema :
1. Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Penegakan Hak Asasi Warga
Negara
2. Penguatan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Hukum Nasional
3. Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Kewenangan Judicial Review
4. Implementasi Asas Erga Omnes dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
5. Penguatan Putusan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
(PHPU) dalam Pemilu Serentak

2. Pengumpulan Naskah Artikel Ilmiah


a. Artikel ilmiah dibuat rangkap 4 (empat) dijilid atero/terusan dengan
sampul kertas buffalo (cover) berwarna merah dengan ketentuan
Pemberkasan:
1) 1 (satu) Rangkap Hardcopy dijilid dengan menggunakan
kelengkapan yang meliputi:
a) Cover dengan logo universitas.
b) Kata Pengantar.
c) Lembar Pengesahan.
d) Daftar Riwayat Hidup.
2) 3 (tiga) Rangkap Hardcopy dijilid tanpa menggunakan kelengkapan
identitas Universitas, dengan ketentuan Cover menggunakan logo
Constitutional Law Festival 2019 dan nama tim.

19
b. Formulir Pendaftaran offline dapat diunduh di
http://bit.ly/FormKAI_2019 atau dapat dilihat pada bagian lampiran
Kompetisi Artikel Ilmiah Proposal Delegasi CLFEST 2019 .
c. Surat pernyataan keaslian naskah bermaterai 6000 (contoh terlampir).
d. Surat rekomendasi dari fakultas masing-masing.
e. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebanyak 1 lembar.
f. Foto berwarna ukuran 3 x 4 masing-masing 1 lembar.
g. Tanda bukti transfer pendaftaran sebesar Rp. 175.000,00 (seratus tujuh
puluh lima ribu rupiah), kemudian dimasukkan dalam amplop coklat
bertuliskan “KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA
CONSTITUSIONAL LAW FESTIVAL 2019” sebelah kiri atas amplop.
h. Softcopy artikel dengan format PDF dikirim ke alamat Email
clfestbrawijaya@gmail.com. Format Subjek dalam Email: Kompetisi
Artikel Ilmiah_Nama Tim_CLFEST2019. Contoh: (Kompetisi Artikel
Ilmiah _ Sutan Syahrir_ CLFEST2019) Selambat-lambatnya tanggal 03
September 2019 pukul 23.59 WIB.
i. Naskah Artikel Ilmiah beserta seluruh kelengkapan lainnya dapat
langsung diserahkan ke Sekretariat Panitia Constitutional Law Festival
2019 dengan alamat: Sekretariat Forum Kajian dan Penelitian Hukum
(FKPH) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Jalan MT. Haryono
No.169, Malang, Jawa Timur, Kode Pos: 65145.
j. Naskah hardcopy diterima Panitia selambat-lambatnya tanggal 03
September 2019 pukul 23.59 WIB. (Bukan Cap Pos).
k. Peserta yang terlambat mengumpulkan artikel ilmiah akan dikenai sanksi
berupa pengurangan nilai pada seleksi naskah, dengan ketentuan 35 poin
untuk setiap hari keterlambatannya dan bersifat akumulatif, (dengan
ketentuan perhitungan satu hari dimulai setelah melewati pukul 23.59
WIB pada tanggal 03 September 2019). Keterlambatan naskah yang
lebih dari tiga hari dari batas akhir penerimaan berkas, terhitung tanggal
06 September 2019 berkas tidak akan diterima dan peserta akan
didiskualifikasi.
l. Apabila peserta mengirimkan hardcopy kurang dari 4 (empat) rangkap,

20
akan dikenakan sanksi pengurangan nilai berkas sebanyak 35 poin per
rangkapnya dan berlaku akumulasi.
m. Berkas tidak diperbolehkan menggunakan logo atau nama universitas
(kecuali 1 hardcopy yang diwajibkan menggunakan logo dan nama
universitas), apabila melanggar maka akan dikenakan sanksi
pengurangan nilai pemberkasan sebanyak 100 poin.
n. Artikel ilmiah yang diterima oleh panitia sepenuhnya menjadi hak milik
panitia dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas
penulis.
o. Bagi peserta yang telah mengirimkan artikel ilmiah baik berupa softcopy
melalui email clfestbrawijaya@gmail.com maupun hardcopy wajib
menghubungi panitia dalam bentuk pesan singkat (SMS) dengan
format: (Nama Tim)_(Nama Ketua Tim)_(Asal PTN/PTS)_(Judul
Artikel), contoh: XXX_Marco Alfa Denta_Universitas
Brawijaya_Rekonstruksi Mekanisme Putusan MK dikirim ke
Mochammad Abizar Yusro (085236661364) / Id Line:
@abizaryusro.

3. Penjurian
a. Penilaian Seleksi Naskah dan Seleksi Presentasi dilakukan oleh dewan
juri yang merupakan pakar dibidangnya, dengan komposisi nilai 60%
nilai naskah dan 40% nilai presentasi. Dewan juri tersebut adalah:
1) Dewan Juri Seleksi Naskah yang terdiri dari 3 orang.
2) Dewan Juri Seleksi Presentasi yang terdiri dari 3 orang.
b. Dewan juri harus berpedoman pada kriteria yang dikeluarkan secara
resmi oleh panitia. Seleksi Naskah Artikel Ilmiah.
c. Artikel Ilmiah yang diterima oleh panitia akan diseleksi dan dipilih
sebanyak 10 (sepuluh) artikel ilmiah terbaik oleh dewan juri berkas.
d. 10 (sepuluh) Artikel Ilmiah terbaik akan diumumkan pada tanggal 25
September 2019 oleh panitia melalui website Constitutional Law
Festival 2019 (www.clfest.hukum.ub.ac.id) akun official social media
Constitutional Law Festival 2019, dan SMS kepada masing-masing

21
perwakilan Tim. Para finalis yang terpilih akan mempresentasikan
artikelnya di hadapan dewan juri presentasi pada tanggal 05 Oktober
2019 di Ruang Peradilan Umum 3 Lantai 6 Gedung C Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
e. Finalis yang dinyatakan lolos seleksi diwajibkan membayar biaya
akomodasi yang telah ditentukan oleh panitia.
f. Urutan finalis yang diumumkan dalam website bukan berdasarkan
peringkat.
g. Finalis yang membatalkan mengikuti kompetisi, uang pendaftaran tidak
dapat dikembalikan.
h. Tim yang menjadi juara dalam Kompetisi Artikel Ilmiah didasarkan atas
penilaian berkas (60%) dan presentasi (40%).
i. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

4. Seleksi Presentasi
a. Perwakilan peserta Kompetisi Artikel Ilmiah (KAI) yang terpilih sebagai
10 (sepuluh) finalis terbaik wajib mengikuti Technical Meeting yang
akan dilaksanakan pada tanggal 04 Oktober 2019 dan Babak Final
Presentasi yang diadakan pada tanggal 05 Oktober 2019 di Ruang
Peradilan Umum 3 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Peringkat
pemenang ditetapkan oleh tim penilai/juri hanya melalui hasil penilaian
naskah dan presentasi.
b. Finalis yang tidak mengikuti seleksi presentasi dianggap gugur atau
mengundurkan diri.
c. Tim yang menjadi juara dalam Kompetisi Artikel Ilmiah didasarkan atas
penilian berkas (60%) dan presentasi (40%).
d. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

22
H. WAKTU PELAKSANAAN

No Jadwal Kegiatan Tanggal

1. Pendaftaran KAI CLFEST 2019 28 Mei – 31 Agustus 2019


Penerimaan Naskah Artikel Ilmiah
2. 20 Agustus – 3 September 2019
(Bukan Cap Pos)
3. Seleksi Berkas 4 September – 23 September 2019
Pengumuman 10 Finalis yang lolos
4. 25 September 2019
seleksi naskah artikel ilmiah
Registrasi 10 Finalis yang lolos
5. 26 September – 02 Oktober 2019
seleksi naskah artikel ilmiah
6. Technical Meeting 04 Oktober 2019
Presentasi 10 Finalis Kompetisi
7. Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala 05 Oktober 2019
Mahkamah Konstitusi
Talk Show Hukum Nasional dan
Pengumuman Pemenang Kompetisi
8. 06 Oktober 2019
Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Prof.
Abdul Mukhtie Fadjar

*Setiap Peserta delegasi yang mencapai babak final Kompetisi Artikel Ilmiah wajib
mengikuti seluruh rangkaian acara.

23
I. PENGHARGAAN PEMENANG
Finalis yang terpilih sebagai pemenang terbaik yaitu Juara I, II dan III akan
diberikan Penghargaan berupa Piala Juara dan Dana Pembinaan, dan Sertifikat
Penghargaan. Adapun rinciannya sebagai berikut:

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof. Abdul Mukhtie Fadjar

a. Piala Bergilir Prof. Abdul Mukhtie Fadjar

Juara I b. Piala Juara I


c. Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah)
d. Sertifikat Juara I
a. Piala Juara II
Juara II b. Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)
c. Sertifikat Juara II
a. Piala Juara III
Juara III b. Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah)
c. Sertifikat Juara III

a. Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)


Berkas Terbaik b. Sertifikat berkas terbaik

Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia dengan contact person


Mochammad Abizar Yusro (WA: 085236661364 / Id Line: @abizaryusro)
Benita Gratia Sitepu (WA: 082233211088 / Id Line: gratiaa_14)

24
PEDOMAN PENULISAN
KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019

A. Tema Kompetisi
Tema dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Prof. Abdul
Mukhtie Fadjar Tahun 2019 ini adalah:

“Putusan Mahkamah Konstitusi guna Mewujudkan Pembangunan Hukum


yang Demokratis.”

Sub Tema :
1. Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Penegakan Hak Asasi Warga Negara
2. Penguatan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Hukum Nasional
3. Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Kewenangan Judicial Review
4. Implementasi Asas Erga Omnes dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
5. Penguatan Putusan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
dalam Pemilu Serentak

B. Sifat dan Isi Tulisan


1. Judul dan materi artikel yang ditulis sesuai dengan tema lomba.
2. Kritis.
3. Objektif.
a. Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan
subjektif.
b. Tulisan didukung oleh data dan atau informasi yang akurat dan
terpercaya.
c. Bersifat orisinil (asli) bukan artikel jiplakan dan belum pernah
dipublikasikan.
4. Logis dan Sistematis.

25
5. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dengan tata
bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

C. KETENTUAN PENULISAN
1. Teknik Penulisan sebagai berikut :
a. Ukuran kertas A4.
b. Margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm.
c. Font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5 serta alignment
justify (rata kanan-rata kiri).
2. Jumlah halaman minimal 20 dan maksimal 30 halaman yang terhitung dari
Pendahuluan hingga Penutup atau bagian utama tulisan.
3. Bagian Pembuka tulisan meliputi Halaman Judul, lembar pengesahan (hanya
pada 1 rangkap dengan identitas universitas), Kata Pengantar, Abstrak, Daftar
Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan daftar riwayat hidup
(hanya pada 1 (satu) rangkap dengan identitas universitas), penulisan halaman
memakai angka romawi kecil dan diketik di pojok kanan bawah (i, ii, iii dan
seterusnya).
4. Penomoran halaman pada bagian tubuh/pokok tulisan, yaitu pendahuluan
hingga penutup (bagian utama) serta daftar pustaka dan lampiran (bagian
akhir) yang menggunakan angka (1, 2, 3 dan seterusnya) dan diketik pada
pojok kanan bawah.
5. Setiap tulisan yang dikutip melalui buku-buku, jurnal, berita, internet, tesis
dan lain sebagainya harus ditulis melalui footnote dan daftar pustaka agar
tidak dianggap sebagai plagiasi.
6. Penulisan Artikel Ilmiah menggunakan footnote dari sumber data ilmiah.
7. Penulisan daftar pustaka menggunakan metode Harvard.
8. Penyertaan tabel dan gambar pada bagian utama harus mencantumkan sumber
atau rujukan, apabila tabel dan gambar merupakan hasil primer maka disebut
sebagai hasil penelitian dengan menyebutkan tahunnya. Tabel harus dapat
dibaca dan tidak melebihi satu halaman. Penulisan judul tabel diletakkan di
atas tabel dan penulisan judul gambar diletakkan di bawah gambar.

26
9. Bahasa yang digunakan hendaknya sesuai dengan tata bahasa Indonesia baku
dan ejaan yang disempurnakan, tidak menggunakan singkatan.

D. Sistematika Penulisan
Artikel Ilmiah yang diajukan harus memenuhi sistematika penulisan yang
terdiri dari bagian awal atau pembuka, bagian utama, daftar pustaka dan lampiran
(jika ada, dan untuk lampiran daftar riwayat hidup hanya 1 rangkap untuk berkas
dengan identitas universitas, sesuai dengan ketentuan).
1. Bagian Awal (Pembuka)
a. Halaman Judul
a) Judul dibuat sederhana dan spesifik, lugas dan mencerminkan isi
artikel. Judul merupakan pernyataan ringkas tentang topik.
b) Judul terdiri dari maksimal 12 kata sampai 20 kata dalam Bahasa
Indonesia/ Bahasa Asing.
c) Format pengetikan judul: huruf kapital, font Times New Roman,
14pt, dicetak tebal, center (rata tengah).
b. Kata Pengantar
Kata pengantar dibuat tanpa mencantumkan identitas penulis, kecuali 1
rangkap naskah dengan identitas universitas, sesuai dengan ketentuan.
c. Abstrak dan Identitas Penulis (contoh terlampir)
a) Abstrak tentang artikel terdiri atas:
i Persoalan yang diteliti
ii Subyek penelitian
iii Metode penelitian secara ringkas
iv Temuan penelitian
v Simpulan dan saran
b) Ditulis dalam dua bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
masing-masing 1 paragraf dengan maksimal 1 halaman.
c) Format pengetikan abstrak: font Times New Roman, 10pt, justify
(rata kanan-kiri), spasi 1.
d) Memuat kata kunci terletak di bagian akhir abstrak, terdiri dari 3-5
kata kunci.

27
e) Format pengetikan kata kunci: font times new roman, 10pt, dicetak
miring, huruf kecil (huruf kapital pada huruf awal), tanpa diakhiri
tanda titik.
f) Nama para penulis ditulis lengkap tanpa gelar dan jabatan, lalu nama
TIM dibawahnya dengan jarak satu spasi.
g) Media komunikasi penulis: email dan No. tel/hp (penulisan media
komunikasi hanya dilakukan pada perwakilann TIM).
h) Format pengetikan identitas penulis: tidak kapital (kecuali huruf
awal), font times new rowman, 12pt, center (rata tengah), spasi 1
ditulis berderet kebawah.
1. Daftar Isi
2. Daftar Tabel
3. Daftar Gambar
4. Daftar Lampiran
5. Daftar Riwayat Hidup (hanya pada 1 rangkap sesuai ketentuan)
2. Bagian Utama
Bagian utama merupakan hasil penelitian yang terdiri atas pendahuluan,
metodologi, hasil dan pembahasan, dan penutup (kesimpulan beserta saran).
Bagian utama ditulis dengan huruf Times New Roman 12pt, 1,5 spasi. Artikel
tidak dibuat dengan bentuk bab per bab. Namun per-bagian, di mana judul
bagian ditulis dengan huruf kapital dicetak tebal dengan penomoran I, II, III,
dan IV. Sub-bagian ditulis hanya pada bagian hasil dan pembahasan serta
penutup (kesimpulan dan saran) dengan penomoran 1, 2, 3, dan seterusnya,
dan dicetak tebal dengan kapitalisasi huruf awal sesuai ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan. Sub-bagian diketik satu spasi di bawah judul
bagian dan di remove space before dan after paragraph, serta diketik dari
sebelah kiri dengan indensi 5 (lima) ketukan (Judul bagian dan Sub-bagian
diketik align left (rata kiri).
Penyertaan tabel dan gambar pada bagian utama harus mencantumkan
sumber atau rujukan, apabila tabel dan gambar merupakan hasil primer maka
disebut sebagai hasil penelitian dengan menyebutkan tahunnya. Tabel harus
dapat dibaca dan tidak melebihi satu halaman. Penulisan judul tabel

28
diletakkan diatas tabel dan penulisan judul gambar diletakkan di bawah
gambar.

Format bagian utama ialah sebagai berikut (contoh) :


I. PENDAHULUAN
II. METODOLOGI
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Aktualisasi konstitusi dalam sistem politik di Indonesia (hanya
contoh)
B. Hukum di Indonesia (hanya contoh)
C. …………. Dst.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

a. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan latar belakang, kajian kepustakaan ringkas
dan jelas, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai rumusan masalah
penelitian yang ditegaskan dengan dicetak tebal dan diberi tanda tanya.
Kemudian diakhiri dengan uraian tujuan serta manfaat penelitian (tanpa
sub-bagian).
b. Metodologi
Bagian ini menjelaskan pelaksanaan penelitian mengikuti metode
yang benar dengan menguraikan secara cermat, singkat dan padat
mengenai metode dan jenis penelitian, jenis pendekatan, jenisdata yang
meliputi sumber data dan bahan lainnya. Apabila diperlukan dapat
ditambahkan teknik analisis data dan/atau informasi dan teknik pengolahan
data (tanpa sub-bagian).
c. Hasil dan Pembahasan
Bagian ini diarahkan untuk menjawab tujuan penelitian yang terdiri
atas uraian mengenai hasil penelitian. Pembahasan menjelaskan solusi
dalam mengatasi permasalahan yang diteliti.

29
d. Kesimpulan dan Saran
Bagian ini membahas tentang simpulan yang diperoleh sesuai
dengan tujuan dan hasil penelitian. Saran yang disampaikan harus
didasarkan atas analisis yang dibuat pada bagian pembahasan dan bukan
didasarkan atas logika pikiran tanpa dasar analisis dan pembahasan.

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Memuat segala sumber pustaka yang dipergunakan sebagai
dasar penyusunan artikel ilmiah untuk memberikan informasi
sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang
disebutkan. Daftar pustaka disusun secara alfabetis. Teknik penulisan
daftar pustaka menggunakan metode harvard.
b. Lampiran
Memuat hal yang ingin dilampirkan peserta sebagai penguat
data pada artikel ilmiah.
c. Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup hanya dilampirkan pada 1 rangkap yang
memuat identitas universitas sesuai dengan ketentuan.

30
LAMPIRAN

Format Halaman Judul dengan Identitas Universitas

[JUDUL ARTIKEL ILMIAH]

(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa


Constitutional Law Festival 2019
Nama Tim
(Times New Roman, 12pt, centered, 1,15 spacing)

Disusun Oleh :

NAMA KETUA TIM (NIM. ………………………)


NAMA ANGGOTA (NIM. ……………………....)
NAMA ANGGOTA (NIM. ……………………....)
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


[NAMA FAKULTAS]
[NAMA UNIVERSITAS]
[KOTA]
[TAHUN]

(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

31
Format Halaman Judul tanpa Identitas Universitas

[JUDUL ARTIKEL ILMIAH]


(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa


Constitutional Law Festival 2019
(Times New Roman, 12pt, centered, 1,15 spacing)

NAMA TIM
Disusun Oleh :
NAMA KETUA TIM (NIM. ………………………)
NAMA ANGGOTA (NIM. ……………………....)
NAMA ANGGOTA (NIM. ……………………....)
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

[TAHUN]
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

32
Format Abstrak dan Identitas Penulis

[JUDUL ARTIKEL ILMIAH]


[Nama Penulis]
[Nama Tim]
[Email Perwakilan Tim]
[No. telp/hp Perwakilan Tim]

{ABSTRACT}
Bahasa Inggris
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Keywords :

{ABSTRAK}
Bahasa Indonesia
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kata Kunci :

33
Format Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Artikel Ilmiah : (all caps, bold)

Ketua Tim
a. Nama Lengkap : (all caps)
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Perguruan Tinggi :
Anggota Tim
a. Nama Lengkap : (all caps)
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Perguruan Tinggi :
Anggota Tim
a. Nama Lengkap : (all caps)
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Perguruan Tinggi :
Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : (all caps)
b. NIP :

[Kota], [Tanggal Bulan Tahun]

Menyetujui, Ketua Tim


Dosen Pembimbing

(all caps) (all caps)


NIM:
NIP:
Mengetahui,
Pembantu Dekan Kemahasiswaan

(all caps)
NIP:

34
Format Daftar Riwayat Hidup Peserta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :
NIM :
Pas Foto
Perguruan Tinggi :
Tempat dan Tanggal Lahir : 3X4

Alamat :

Telepon :
Email :
Fakultas/Jurusan :
Semester/Angkatan :
Nama Akun Media Sosial : (Twitter/FB/IG/LINE) untuk kepentingan acara

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :


1. (judul)

,( penghargaan ).
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
,2019
Perwakilan Tim atau Anggota
(Pilih salah satu)

[NAMA PESERTA]

35
Format Surat Pernyataan Keaslian Naskah (tidak dijilid)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1.Nama : (all caps)


Alamat :
2.Nama : (all caps)
Alamat :
3.Nama : (all caps)
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa artikel ilmiah dengan judul

adalah
benar merupakan karya kami (bukan plagiasi/ asli) dan arikel ilmiah tersebut belum
pernah dan tidak sedang diikutsertakan dalam kompetisi lain dan/atau dipublikasikan,
kecuali Kompetisi Artikel Ilmiah Constitusional Law Festival 2019. Apabila di
kemudian hari terbukti sebaliknya, maka kami bersedia mendapat sanksi dan
didiskualifikasi dari kompetisi tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun.
[KOTA], [Tanggal Bulan Tahun]
Yang membuat pernyataan,

PERWAKILAN TIM ANGGOTA

Materai
6000

(NAMA) (NAMA)
NIM NIM

36
Format Surat Pernyataan Pendaftaran (tidak dijilid)
SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama :
Perguruan Tinggi :
Nomor Induk Mahasiswa :
Status :
Alamat :
No. Telepon/ HP :

Mewakili Fakultas Hukum bermaksud mendaftarkan diri


sebagai peserta dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Piala Abdul Mukhtie Fadjar yang
akan diselenggarakan pada tanggal 04 Oktober s.d 06 Oktober 2019.
Dengan ditandatanganinya surat ini, kami telah mengikatkan diri untuk memenuhi dan
melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh panitia
kompetisi ini.

, 2019
Perwakilan

( )

37
FORMULIR PENDAFTARAN
KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH
PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019

Nama Asal Universitas :


Data Pribadi Perwakilan dan Anggota Tim :

1.) Perwakilan Tim

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Perwakilan Tim

( )

38
2.) Anggota Tim

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Tim

( )

3.) Anggota Tim

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Tim

( )

39
40
KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG
PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019

A. LATAR BELAKANG
Gagasan, cita, atau ide negara Hukum, selain terkait dengan konsep rechtsstaat
dan the rule of law, juga berkaitan dengan konsep demokrasi. Kedua konsep
tersebut adalah dua konsepsi mekanisme kekuasan dalam menjalankan roda
pemerintahan negara. Kedua konsepsi tersebut saling berkaitan yang satu sama
lainnya tidak dapat dipisahkan. Salah satu perwujudan konsep demokrasi yakni
dengan memberikan wadah atas keterlibatan masyarakat dalam politik melalui
pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Pemilu
merupakan peluang bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan arah
kepemimpinan negara dalam periode tertentu. Sedangkan pilkada merupakan
bagian dari otonomi daerah yang secara langsung dianggap sebagai cara terbaik
untuk menghidupkan demokrasi lokal. Pemilu dan Pilkada secara fungsional
bertujuan untuk menghasilkan kepemimpinan yang mendekati kehendak rakyat
pada negara demokrasi guna melegitimasi kekuasaan.

Pada proses Pemilu tidak lepas dari adanya sengketa, salah satunya adalah
mengenai Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang merupakan
perselisihan antara peserta pemilihan umum dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
sebagai penyelenggara pemilihan umum mengenai penetapan hasil perolehan suara
Pemilu secara nasional. Di Indonesia terdapat pula sengketa Pemilu yang tidak
dikategorikan sebagai PHPU yakni tindak pidana Pemilu yang diselesaikan pada
pengadilan umum, pelanggaran administrasi tata usaha yang diselesaikan oleh
Bawaslu dan pelanggaran etik penyelenggara pemilihan umum yang diselesaikan
oleh DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Sedangkan, pada Pasal
24C Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
ketentuan mengenai kewenangan penyelesaian perselisihan tentang hasil pemilihan
umum merujuk pada Mahkamah Konsttusi (MK). Kewenangan untuk memutuskan

41
dalam tingkat pertama dan terakhir dan bersifat final dalam perselisihan hasil
pemilihan umum yang dimiliki MK secara lebih lanjut diatur dalam Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.

Awalnya Mahkamah Konstitusi hanya cukup menangani sengketa Pemilu


Presiden dan DPR, DPD dan DPPRD untuk 5 (lima) tahun sekali, sebab melalui
Putusan Perkara Nomor 97/PUU-XI/2013, MK menyatakan tidak lagi berwenang
menyelesaikan perselisihan hasi pilkada. Putusan tersebut ditindaklanjuti dengan
ditetapkannnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang yang
mengadopsi sebuah badan peradilan khusus yang memiliki kewenangan untuk
menyelesaikan sengketa hasil pilkada. Namun ketentuan pada Pasal 157 Ayat (3)
UU Nomor 8 Tahun 2015 menyatakan bahwa perkara perselisihan penetapan
perolehan hasil pemilihan masih menjadi kewenangan MK untuk memeriksa dan
mengadili selama peradilan khusus belum terbentuk. Banyaknya gugatan yang
masuk, akibat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah yang tidak serentak yang
membuat Mahkamah Konstitusi disibukan oleh perkara Pemilukada dan sempitnya
waktu sidang 14 (empat belas) hari membuat Mahkamah Konstitusi tidak dapat
maksimal secara cermat memeriksa kasus sengketa Pemilukada, mengingat MK
memiliki kewajiban lainnya pula seperti judicial review.

Dengan adanya problematika tersebut, muncul gagasan untuk dibentukknya


suatu badan maupun peradilan khusus Pemilu untuk menyelesaikan sengketa
pilkada serentak pada tahun 2024 yang lebih efisien. Badan peradilan khusus
sebagaimana diamanatkan Pasal 157 UU Nomor 8 Tahun 2015 sampai saat ini
belum jelas bagaimana struktur dan mekanisme kerjanya. Sekalipun sudah diatur,
namun keberadaan badan peradilan khusus masih dalam bentuk wacana. Menilik
adanya problematika tersebut maka diperlukan adanya Undang-Undang yang
mengatur terkait peradilan khusus guna menghindari kerancuan fungsi dan tumpang
tindih kewenangan di lembaga terkait.

Sebagai bagian dari civitas akademika, sudah seharusnya problematika tersebut


menjadi bahan kajian dan peneltian guna membentuk undang-undang yang sesuai

42
dengan ketentuan yang ada secara kompehensif. Oleh karena itu, disebabkan
beberapa urgensi dan problematika yang didukung dengan berbagai landasan, baik
landasan teoritis, dan landasan normatif, kami sebagai Panitia Constitutional Law
Festival 2019 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya menjadikan tema dibawah ini
sebagai tema Kompetisi Perancangan Undang-Undang.

B. TEMA KOMPETISI
Tema dari kompetisi ini adalah :

“Rancangan Undang Undang tentang Peradilan Pemilihan Umum”

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Mendorong mahasiswa untuk selalu berpikir kritis dan sistematis terhadap
permasalahan lingkungan sekitar.
2. Menjadikan mahasiswa untuk selalu memiliki jiwa negarawan dan jiwa
kebangsaan.
3. Menciptakan calon sarjana hukum yang mengerti dan memahami mengenai
perancangan undang-undang.
4. Menumbuhkembangkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam merancang
Undang-Undang yang baik.

D. PROSES SELEKSI
Proses seleksi Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof.
Achmad Sodiki Constitutional Law Festival 2019 adalah :
1. Peserta yang mendaftarkan diri dan mengirimkan berkas Rancangan Undang-
Undang berupa Naskah Akademik dan Draft Rancangan Undang-Undang
sesuai dengan batas maksimal peserta dan batas waktu yang telah ditentukan
oleh panitia.
2. Jumlah peserta maksimal Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala
Bergilir Prof. Achmad Sodiki Constitutional Law Festival 2019 adalah 20
(dua puluh) Tim.

43
3. Selanjutnya berkas Rancangan Undang-Undang berupa Naskah Akademik
dan Draft Rancangan Perubahan Undang-Undang akan diseleksi untuk
memilih 5 (lima) Tim dengan nilai tertinggi untuk mempresentasikan Naskah
Akademik dan Rancangan Undang-Undang di hadapan dewan juri.

E. KETENTUAN KOMPETISI
1. Setiap perguruan tinggi dapat mengirimkan lebih dari 1 (satu) tim dan
setiap tim hanya boleh mengirimkan 1 (satu) Naskah Akademik dan Draft
Rancangan Undang-Undang (RUU).
2. Setiap tim beranggotakan 5 orang yang terdiri dari :
a. 1 (satu) orang ketua delegasi.
b. 4 (empat) orang anggota delegasi.
3. Setiap tim yang dikirimkan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur
lebih lanjut dalam ketentuan peserta.
4. Setiap tim dapat didampingi oleh maksimal 1 (satu) orang official ketika
memasuki babak final (Presentasi).
5. Ketentuan Peserta:
a. Peserta terdaftar sebagai mahasiswa (S1) aktif di Fakultas Hukum dari
seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta seluruh Indonesia yang
terdaftar untuk Kompetisi Perancangan Undang-Undang, kecuali
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
b. Setiap peserta berstatus mahasiswa tingkat strata satu (S1) di universitas
yang bersangkutan dibuktikan dengan scan Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM).
c. Karya yang dikirimkan adalah karya asli yang belum pernah
dipublikasikan. Segala bentuk pelanggaran dan plagiarisme akan
diberikan sanksi berupa diskualifikasi dari kompetisi.

F. MEKANISME PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN


1. Pendaftaran dibuka pada tanggal 28 Mei sampai dengan 31 Agustus 2019.

44
2. Peserta melakukan pendaftaran online melalui
http://bit.ly/KPUUCLFEST_2019 untuk kebutuhan Sertifikat Delegasi.
Dimohon untuk pengisisan nama ditulis selengkap-lengkapnya.
3. Formulir pendaftaran offline dapat diunduh http://bit.ly/FormKPUU_2019
atau dapat dilihat pada bagian Lampiran Kompetisi Perancangan Undang-
Undang Proposal Delegasi CLFEST 2019, serta bagi universitas yang
meminta surat undangan resmi dapat mengunduh pada link tersebut.
4. Setiap delegasi wajib membayar biaya pendaftaran berkas sebesar
Rp.800.000,00 (Delapan Ratus Ribu Rupiah) yang dibayarkan melalui Nomor
Rekening BRI 1807-0100-1407-535, atas nama SINTYA AYU FUADAH
paling lambat 31 Agustus 2019.
5. Delegasi yang telah membayar biaya pendaftaran, segera mengirimkan bukti
foto pembayaran via email ke clfestbrawijaya@gmail.com dan melakukan
konfirmasi dengan format: NAMA KETUA TIM_ASAL
UNIVERSITAS_TANGGAL PEMBAYARAN ke Yudha Mehendra
Dewanto (0859189644562) / Id Line:@yudhamahendra123 untuk
mendapatkan nama Tim.

G. PENGUMPULAN BERKAS
1. Berkas kompetisi dikumpulkan paling lambat pada tanggal 03 September
2019 pukul 23.59 WIB (bukan cap pos).
2. Berkas Kompetisi dikumpulkan dalam bentuk softcopy dan hardcopy :
a) Soft copy dengan format PDF ke email clfestbrawijaya@gmail.com,
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Berkas Soft copy yang tercantum logo, nama Universitas dan nama
tim.
 Berkas Soft copy yang tercantum logo Constitutional Law Festival
2019 dan tidak mencantumkan logo dan nama Universitas namun
tetap disertai nama tim.
b) Hard copy dibuat rangkap 4 (empat) dijilid atero/terusan dengan sampul
kertas buffalo (cover) berwarna merah dengan ketentuan:
 1 (satu) Rangkap Hardcopy dijilid dengan menggunakan

45
kelengkapan yang meliputi Cover dengan logo universitas beserta
nama tim.
 3 (tiga) Rangkap Hardcopy dijilid tanpa menggunakan kelengkapan
identitas Universitas, dengan ketentuan Cover menggunakan logo
Constitutional Law Festival 2019 dan nama tim yang akan
didapatkan setelah melakukan pembayaran biaya pendaftaran.
 Berkas Hardcopy dikirim ke alamat Sekretariat FKPH FH UB, Jalan
MT. Haryono No.169, Malang, Jawa Timur, Kode Pos: 65145.
3. Setiap delegasi wajib mengirimkan berkas kompetisi dan administrasi dalam
bentuk soft copy via email yang dimaksud diatas dengan format RAR atau
ZIP dan diberi subjek email: Kompetisi Perancangan Undang-
Undang_Nama Tim_CLFEST2019. Berkas adminstrasi pendaftaran
sebagai berikut:
a) Scan Bukti pembayaran pendaftaran dari bank; (asli)
b) Scan Formulir Pendaftaran; (asli)
c) File foto 3x4 masing-masing anggota;
d) Scan Surat Pernyataan Pendaftaran; (asli)
e) Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dari Perguruan Tinggi yang
bersangkutan dan masih berlaku pada saat pendaftaran untuk peserta
kompetisi;
f) Scan Surat Keterangan Delegasi yang telah disetujui dan disahkan oleh
pihak Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan
memakai kop surat asli dari fakultas/kop surat lembaga kemahasiswaan
fakultas;
g) Lembar orisisinalitas; (asli)
h) Softcopy Berkas kompetisi dan administrasi dikirimkan dalam bentuk
RAR/ZIP ke email clfestbrawijaya@gmail.com .
4. Bagi peserta yang telah mengirimkan berkas kompetisi dalam bentuk
softcopy via email maupun hardcopy wajib menghubungi panitia dalam
bentuk pesan singkat (SMS) dengan format (Nama Tim)_(Nama
Ketua)_(Asal PTN/PTS)_(Judul) dikirim ke Yudha Mehendra Dewanto
(0859189644562)/ id Line:@yudhamahendra123 .

46
5. Peserta yang terlambat mengumpulkan berkas kompetisi akan dikenai sanksi
berupa pengurangan nilai pada seleksi naskah, dengan ketentuan 35 poin
untuk setiap hari ketelambatanya dan bersifat akumulatif, (dengan ketentuan
perhitungan satu hari dimulai setelah melewati pukul 23.59 WIB pada
tangggal 03 September 2019). Keterlambatan naskah yang lebih dari tiga hari
dari batas akhir penerimaan berkas, terhitung tanggal 05 September 2019
berkas tidak akan diterima dan peserta akan didiskualifikasi.
6. Proses penjurian Naskah akan dilakukan pada tanggal 04 September – 23
September 2019.
7. 5 (lima) naskah terbaik akan diumumkan pada tanggal 25 September 2019
oleh panitia melalui website Constitutional Law Festival 2019
(www.clfest.hukum.ub.ac.id), akun official media social Constitutional Law
Festival 2019, dan SMS kepada masing-masing perwakilan Tim. Para finalis
yang terpilih akan mempresentasikan Naskah Akademik dan RUU di hadapan
dewan juri presentasi pada tanggal 05 Oktober 2019 di Ruang Peradilan
Konstitusi. Delegasi yang telah membayar biaya pendaftaran, akan tetapi
kemudian mengundurkan diri, maka biaya pendaftaran tidak dapat
dikembalikan.

H. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Berkas kompetisi terdiri dari:
a. Naskah akademik: Penulisan naskah akademik mengacu pada Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
b. Draft Rancangan Undang-Undang: Penulisan Rancangan Undang-
Undang berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
2. Berkas kompetisi diketik dalam kertas berukuran F4 dengan batas
pengetikan: samping kiri 4 cm, samping kanan 3 cm, batas atas 3 cm, batas
bawah 3 cm.

47
3. Ketidaksamaan berkas kompetisi dengan format penulisan sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan ini menyebabkan pengenaan sanksi pengurangan
poin sebesar 50 poin.
4. Berkas kompetisi dalam bentuk soft copy dikirimkan bersamaan dengan
berkas administrasi dalam bentuk ZIP/RAR ke email
clfestbrawijaya@gmail.com .
5. Apabila peserta mengirimkan berkas kompetisi Hardcopy kurang dari
ketentuan seperti yang dimaksud diatas akan mengalami pengurangan poin
sebesar 150 poin.
6. Berkas kompetisi tidak diperbolehkan menggunakan logo maupun nama
universitas melebihi dari ketentuan ini.
7. Jika peserta mencantumkan logo maupun nama universitas di berkas
kompetisi, melebihi dari yang disebutkan dalam ketentuan ini, akan
dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai berkas sebesar 150 poin.

I. SELEKSI PESERTA
1. Kompetisi terdiri dari 2 (dua) babak, yaitu babak seleksi berkas dan babak
final.
2. Babak berkas diikuti oleh setiap tim delegasi dengan mengirimkan berkas
kompetisi berupa Naskah Akademik dan Draft Rancangan Undang-Undang,
yang sesuai dengan tema Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala
Bergilir Prof. Achmad Sodiki Constitutional Law Festival 2019.
3. 5 (Lima) tim terbaik dari babak seleksi berkas berhak maju ke babak final
yaitu Presentasi Naskah Akademik dan Draft Rancangan Undang-Undang.
4. Para finalis yang dinyatakan lolos seleksi diwajibkan membayar biaya
akomodasi yang telah ditentukan oleh panitia.
5. Finalis yang membatalkan mengikuti kompetisi, uang pendaftaran tidak dapat
dikembalikan.
6. Tim yang menjadi juara dalam Kompetisi Perancangan Undang-Undang
didasarkan atas penilaian berkas (60%) dan presentasi (40%).
7. Penilaian yang dilakukan oleh dewan juri dalam Kompetisi Perancangan
Undang-Undang tidak dapat diganggu gugat.

48
J. WAKTU PELAKSANAAN

Jadwal Kegiatan Tanggal


No

Pendaftaran Kompetisi Perancangan


1. 28 Mei – 31 Agustus 2019
Undang-Undang CLFEST 2019

Batas Penerimaan berkas Kompetisi


2. Perancangan Undang-Undang CLFEST 20 Agustus - 3 September 2019
2019 (bukan cap pos)

3. Seleksi Berkas 4 September – 23 September 2019

4. Pengumuman 5 Finalis Terbaik 25 September 2019

Registrasi 5 Finalis Kompetisi


5. Perancangan Undang-Undang CLFEST 26 September – 2 Oktober 2019
2019

6. Technical Meeting 04 Oktober 2019

Presentasi 5 Finalis Kompetisi


Perancangan Undang-Undang Piala
7. 05 Oktober 2019
Bergilir Prof. Achmad Sodiki CLFEST
2019

Talk Show Hukum Nasional dan


Pengumuman Pemenang Kompetisi
8. Perancangan Undang-Undang Piala 06 Oktober 2019
Bergilir Prof. Achmad Sodiki CLFEST
2019

*Setiap Peserta delegasi yang mencapai babak final Kompetisi Perancangan Undang-
Undang wajib mengikuti seluruh rangkaian acara.

49
K. HADIAH DAN PENGHARGAAN

Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof. Achmad Sodiki

Juara I a. Piala Bergilir Prof. Achmad Sodiki


b. Piala Juara I
c. Uang Pembinaaan Rp 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah)
d. Sertifikat Juara I
Juara II a. Piala Juara II
b. Uang Pembinaan Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
c. Sertifikat Juara II
Juara Berkas a. Uang Pembinaan Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
Terbaik b. Sertifikat Berkas Terbaik

Seluruh finalis akan mendapatkan sertifikat sebagai finalis Kompetisi


Perancangan Undang-Undang dan pengalaman berharga berkompetisi dengan
mahasiswa fakultas hukum seluruh Indonesia.

L. JURI DAN PENJURIAN

Juri dalam Kompetisi Perancangan Undang-Undang terbagi menjadi 2 (dua)


yaitu juri naskah dan juri presentasi. Juri dipilih dan diangkat oleh Panitia. Juri
merupakan akademisi, praktisi, maupun peneliti ahli di bidangnya. Pemberian
nilai pada setiap kriteria tersebut adalah kewenangan penuh masing-masing juri.
Keputusan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia dengan contact person:


Yudha Mehendra Dewanto (0859189644562/id Line: yudhamahendra123 )
Benita Gratia Sitepu ( 082233211088/ id Line: gratiaa_14)

50
LAMPIRAN

(NAMA TIM)
( JUDUL RANCANGAN UNDANG-UNDANG )

Disusun dalam Rangka Mengikuti


Kompetisi Perancangan Undang-Undang
Constitutional Law Festival 2019
Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya

Disusun Oleh:
NAMA ANGGOTA TIM (TANPA NIM)

51
(NAMA TIM)
( JUDUL RANCANGAN UNDANG-UNDANG )

Disusun dalam Rangka Mengikuti


Kompetisi Perancangan Undang-Undang
Constitutional Law Festival 2019
Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya

DISUSUN OLEH:
NAMA ANGGOTA TIM (NIM)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS (SESUAI NAMA UNIVERSITAS)
FAKULTAS HUKUM
NAMA KOTA (SESUAI NAMA KOTA)
2019

52
FORMULIR PENDAFTARAN
KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG
PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019

Nama Asal Universitas :


Data Pribadi Ketua dan Anggota Delegasi :

1) Ketua Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Ketua Delegasi

( )

53
2) Anggota Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Delegasi

( )

3) Anggota Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Delegasi

( )

54
4) Anggota Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Delegasi

( )

5) Anggota Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Mahasiswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Delegasi

( )

55
SURAT PERNYATAAN PESERTA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : (huruf besar)
Alamat :
2. Nama : (huruf besar)
Alamat :
3. Nama : (huruf besar)
Alamat :
4. Nama : (huruf besar)
Alamat :
5. Nama : (huruf besar)
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa Rancangan Undang-Undang Tentang Peradilan
Pemilihan Umum adalah benar merupakan asli karya kami (bukan plagiasi) dan
Rancangan Undang- Undang tersebut belum pernah dan tidak sedang diikutsertakan
dalam kompetisi lain dan/atau dipublikasikan, kecuali dalam Kompetisi Perancangan
Undang-Undang Constitutional Law Festival 2019 Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya. Apabila pada kenyataan terbukti sebaliknya, maka kami bersedia menerima
sanksi dan didiskualifikasi dari kompetisi ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan
dari siapapun.
[KOTA], [Tanggal Bulan Tahun]
Yang membuat pernyataan,
KETUA TIM ANGGOTA
Materai
6000

(NAMA) (NAMA)

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

(NAMA) (NAMA) (NAMA)

56
SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama :
Nomor Induk Mahasiswa :
Status :
Alamat :
No. Telepon/ HP :

Mewakili Fakultas Hukum bermaksud mendaftarkan diri


sebagai peserta dalam Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof.
Achmad Sodiki Constitutional Law Festival 2019 Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya yang akan diselenggarakan pada tanggal 04 Oktober s.d 06 Oktober 2019.
Dengan ditandatanganinya surat ini, kami telah menyatakan keterikatan untuk
memenuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang ditetapkan oleh
panitia di kompetisi ini.

, 2019
Ketua Delegasi

( )

57
SURAT KETERANGAN DELEGASI

Dengan ini kami menyatakan bahwa nama-nama yang tercantum dibawah ini
adalah benar merupakan delegasi dari Fakultas Hukum untuk
mengikuti Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof. Achmad Sodiki
Constitutional Law Festival 2019 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

NO Nama NIM Status Keikutsertaan


1 Ketua
2 Anggota
3 Anggota
4 Anggota
5 Anggota

Menyetujui,

Ketua Delegasi Dekan/ Pembantu Dekan


Bagian Kemahasiswaan*)

(Nama Lengkap) ( )

*) Diberi cap/stempel dari Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan

58
59
BATTLE OF BRAINS
PIALA BERGILIR DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019

A LATAR BELAKANG

Perubahan mendasar setelah dilakukannya amendemen terhadap Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berimplikasi pada adanya
penegasan mengenai dianutnya prinsip Negara Hukum sebagaimana termaktub
dalam Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yaitu “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Hal ini menimbulkan konsekuensi
bahwa dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat harus menaati
hukum yang berlaku. Hal tersebut telah menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi,
oleh karena itu konstitusi perlu dikawal agar selalu dilaksanakan dalam tiap arah
pembangunan hukum yang ada, serta melangsungkan pembangunan nasional.
Pembangunan Nasional yang sedang berlangsung yang memerlukan suatu
kesinambungan merupakan cita-cita bangsa yang tertuang dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, salah satunya
melalui pembangunan hukum. Guna mewujudkan pembangunan hukum dan
penegakan hukum di masyarakat diperlukan adanya dukungan budaya hukum dan
kesadaran hukum.
Pembangunan hukum diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan yang
dimaksudkan untuk membentuk kehidupan hukum ke arah yang lebih baik, kondusif,
serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Sangat penting pembangunan hukum
sebagai bagian dari pembangunan nasional agar dapat terintegrasi dan bersinergi
dengan pembangunan bidang lain, serta memerlukan proses yang berkelanjutan.
Pelaksanaan pembangunan hukum tidak hanya identik dengan pembentukan
peraturan perundang-undangan, tetapi juga pembangunan hukum dalam arti yang
luas yang menunjuk pada kesatuan sistem, yang meliputi pembangunan materi

60
hukum, kelembagaan, pelayanan hukum dan pembangunan kesadaran hukum
masyarakat serta penegakkan hukum.
Menurut Abdurrahman, kesadaran hukum merupakan suatu kesadaran yang ada
dalam kehidupan manusia dengan penghayatan untuk melaksanakan peraturan-
peraturan yang ada dalam hidup di lingkungan bermasyarakat dan bernegara. Ketika
setiap pejabat dan aparat penyelenggara negara telah sadar dan memahami konstitusi
serta melaksanakan segala kewenangannya berdasarkan hukum dengan membentuk
berbagai kebijakan dan produk hukum sebagai bentuk pelaksanaan Undang-Undang
Negara Republik Indonesia 1945 maka pembangunan hukum dapat diwujudkan.
Dalam hal itu perlu juga diimbangi dengan pelaksanaan oleh seluruh warga negara,
khususnya generasi muda untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkemampuan dan berkualitas dengan tetap melaksanakan segala tindakannya
dalam bingkai konstitusi.
Pembangunan kesadaran hukum dapat dimulai melalui pendidikan karena
pelajar merupakan generasi penerus bangsa, sehingga sangat penting bagi pelajar
untuk dapat memahami dan menerapkannya tentang arti pentingnya hukum serta
moralitas yang baik. Menilik bahwa terdapat pula fenomena pelanggaran hukum
dikalangan pelajar seperti pelanggaran lalu lintas dengan persentase tergolong tinggi,
serta terbentuknya genk motor yang berujung kriminalitas bahkan sampai melukai
warga, tawuran antar pelajar, pesta minuman keras hingga penggunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang tak luput dari jangkauan para oknum yang masih duduk di
kursi sekolah. Ada pula kasus pembunuhan dengan mengubur bayi hasil hubungan
terlarang secara hidup-hidup oleh pasangan pelajar di salah satu Sekolah Menengah
Kejuruan yang ada di Sidoarjo. Beberapa perilaku menyimpang tersebut dilakukan
oleh oknum pelajar yang tentunya sangat jauh dari perilaku sadar hukum.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan hukum, dibutuhkan kesadaran
hukum terutama generasi muda khususnya di sekolah dan pada umumnya di
lingkungan masyarakat dan negara guna mencapai pembangunan hukum sebagai
upaya perwujudan pembangunan nasional. Dengan demikian, berdasarkan uraian
yang telah dijabarkan, kami panitia CLFEST 2019 mengangkat tema Kompetisi
Battle of Brains dengan tema di bawah ini.

61
B. TEMA KOMPETISI
Tema dari kompetisi ini adalah :

“Menggagas Kesadaran Hukum pada Pelajar guna Menunjang


Pembangunan Hukum Nasional dalam Bingkai Konstitusi”

Bahan Pertanyaan :
1. Pancasila
2. Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Sejarah Konstitusi

C. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini:
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mendalami dan memahami nilai-
nilai dan pasal mengenai Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam berkompetisi dan
meningkatkan prestasi.
3. Memacu budaya ilmiah, sadar hukum, dan meningkatkan kepekaan siswa
untuk kritis dalam berbagai permasalahan yang ada di Indonesia, terutama
terkait konstitusi di Indonesia.

D. PROSES SELEKSI
Proses seleksi Kompetisi Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya Constitutional Law Festival 2019 adalah:
1. Peserta mendaftarkan diri dan mengumpulkan esai ilmiah sesuai dengan batas
peserta maksimal dan batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia.
2. Peserta wajib mengirimkan esai dengan tema “Menggagas Kesadaran
Hukum pada Pelajar guna Menunjang Pembangunan Hukum Nasional
dalam Bingkai Konstitusi” beserta Surat Pernyataan Keaslian Naskah
dalam bentuk soft copy dengan format PDF melalui email
clfestbrawijaya@gmail.com .

62
3. Jumlah peserta maksimal Kompetisi Battle of Brains Piala Bergilir Pdekan
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya sebanyak 20 (empat puluh) Tim.
4. Selanjutnya akan diadakan seleksi esai untuk memilih 5 (lima) Tim dengan
nilai tertinggi untuk maju ke babak semifinal di Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya.

E. PERSYARATAN PESERTA
1. Peserta wajib mengikuti tata tertib yang disusun dan dikeluarkan secara resmi
oleh Panitia Battle of Brains.
2. Peserta Battle of Brains adalah siswa/i Sekolah Menengah Atas atau Sederajat,
baik negeri maupun swasta se-Indonesia dan dibuktikan dengan Kartu Pelajar
dan Surat Keterangan Delegasi.
3. Peserta berbentuk tim, dengan ketentuan 3 (tiga) orang setiap timnya dan salah
satu peserta menjadi ketua tim dengan didampingi satu orang guru selaku
official.
4. Setiap sekolah hanya dapat diwakili satu tim.

F. PROSES PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN


Proses pendaftaran Battle of Brains (BOB) Siswa Sekolah Menengah Atas
atau Sederajat Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Constitutional Law Festival 2019 adalah sebagai berikut:
1. Peserta mengisi formulir pendaftaran online melalui
http://bit.ly/BOBCLFEST_2019 untuk kebutuhan Sertifikat Delegasi.
Dimohon untuk pengisisan nama ditulis selengkap-lengkapnya.
2. Peserta melakukan pendaftaran offline dengan cara mengunduh file melalui
http://bit.ly/FormBOB_2019 atau dapat dilihat pada lampiran bagian Battle of
Brains, proposal delegasi CLFEST 2019 dengan memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan hingga batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia.
3. Setelah mengisi form online calon peserta harus menghubungi panitia untuk
melakukan konfirmasi melalui contact person yang telah tersedia untuk dapat
melanjutkan ke tahap pembayaran.

63
4. Pembayaran biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000,00/tim dilakukan paling
lambat tanggal 31 Agustus 2019.
5. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer melalui rekening Bank BRI atas
nama SINTYA AYU FUADAH nomor rekening: 1807-0100-1407-535
dengan berita/keterangan transfer bertuliskan “(Nama Ketua Tim)_(No HP
Ketua Tim)_(Asal Sekolah)_(BOB CLFEST 2019).” Contoh: (Marco Alfa
Denta_085859xxxxxx_ SMAN 1 Malang_BOB CLFEST 2019 ). Konfirmasi
pembayaran ke Rama Halim Nur Azmi (082178193928) / Id Line:
ramandut75. Kemudian mengirimkan softcopy hasil scan tanda bukti
transfer beserta formulir ke alamat e-mail clfestbrawijaya@gmail.com
6. Peserta yang telah membayar biaya pendaftaran dan kemudian membatalkan
keikutsertaannya, maka biaya pendaftaran tersebut tidak dapat dikembalikan.
7. Setelah kuota terpenuhi 20 (dua puluh) tim, pendaftaran ditutup.
8. Panitia akan memberikan konfirmasi bahwa calon peserta telah terdaftar
menjadi peserta Battle of Brains (BOB).

G. KETENTUAN KOMPETISI
1. Tema Kompetisi
Tema dalam Kompetisi Battle of Brains (BOB) Piala Bergilir Dekan
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Tahun 2019 ini adalah:

“Menggagas Kesadaran Hukum pada Pelajar guna Menunjang


Pembangunan Hukum Nasional dalam Bingkai Konstitusi”

Bahan Pertanyaan :
1. Pancasila
2. Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Sejarah Konstitusi

2. Pengumpulan Naskah Esai


a. Esai dibuat rangkap 2 (dua) dengan ketentuan Pemberkasan:
1) 1 (satu) Rangkap Softcopy dengan menggunakan kelengkapan yang
meliputi:

64
a) Cover dengan logo sekolah
b) Lembar Pengesahan
c) Surat Pernyataan Keaslian Naskah
d) Lampiran Biodata Siswa (contoh terlampir)
2) 1 (satu) Rangkap Softcopy tanpa menggunakan kelengkapan identitas
sekolah, dengan ketentuan Cover menggunakan logo Constitutional
Law Festival 2019.
b. Scan Surat pernyataan keaslian naskah bermaterai 6000 (contoh
terlampir).
c. Melengkapi berkas administrasi sebagai berikut:
1) Scan Formulir Pendaftaran yang dapat diunduh di
http://bit.ly/FormBOB_2019 atau dapat dilihat pada bagian lampiran
Kompetisi Battle of Brains pada Proposal Delegasi CLFEST 2019.
2) Scan Kartu Pelajar tiap anggota
3) Foto berwarna tiap anggota dalam bentuk JPEG. (ukuran 3 x 4).
4) Scan Tanda bukti transfer pendaftaran sebesar Rp. 100.000,00
(seratus ribu rupiah).
5) Scan Surat Keterangan Delegasi dari sekolah (contoh terlampir)
d. Softcopy naskah esai dan berkas administrasi dikirimkan dengan format
PDF dikirim ke alamat Email clfestbrawijaya@gmail.com. Format
Subjek dalam Email: Kompetisi BOB_Nama Sekolah_CLFEST2019.
Contoh: (Kompetisi BOB_SMAN 1 Malang_CLFEST2019) Selambat-
lambatnya tanggal 02 September 2019 pukul 23.59 WIB.
e. Peserta yang terlambat mengumpulkan esai akan dikenai sanksi berupa
pengurangan nilai pada seleksi naskah, dengan ketentuan 35 poin untuk
setiap hari keterlambatannya dan bersifat akumulatif, (dengan ketentuan
perhitungan satu hari dimulai setelah melewati pukul 23.59 WIB pada
tanggal 02 September 2019). Keterlambatan naskah yang lebih dari tiga
hari dari batas akhir penerimaan berkas, terhitung tanggal 05 September
2019 berkas tidak akan diterima dan peserta akan didiskualifikasi.
f. Esai yang diterima oleh panitia sepenuhnya menjadi hak milik panitia
dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas penulis.

65
g. Bagi peserta yang telah mengirimkan esai melalui email
clfestbrawijaya@gmail.com menghubungi panitia dalam bentuk pesan
singkat (SMS) dengan format: (Nama Ketua Tim)_(Asal
Sekolah)_(Judul Esai), contoh: Marco Alfa Denta_SMAN 1
Malang_Mewujudkan Pembangunan Hukum Nasional dikirim ke Rama
Halim Nur Azmi (082178193928) / Id Line: ramandut75.

3. Penjurian
a. Penilaian Seleksi Naskah oleh dewan juri berkas yang merupakan pakar
dibidangnya. Dewan Juri Seleksi Naskah tersebut terdiri dari 3 orang
dosen.
b. Dewan juri harus berpedoman pada kriteria penialian yang dikeluarkan
secara resmi oleh panitia.
c. Esai yang diterima oleh panitia akan diseleksi dan dipilih sebanyak 5
(lima) esai terbaik oleh dewan juri berkas.
d. 5 (lima) Esai terbaik akan diumumkan pada tanggal 25 September 2019
oleh panitia melalui website Constitutional Law Festival 2019
(www.clfest.hukum.ub.ac.id) akun official social media Constitutional
Law Festival 2019, dan SMS kepada masing-masing perwakilan Tim.
Para semifinalis yang terpilih akan melaju pada babak Semifinal pada
tanggal 05 Oktober 2019 di Ruang C.5.8 Gedung C Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
e. Biaya akomodasi bagi semifinalis yang berasal dari luar Malang dan
dinyatakan lolos seleksi akan ditanggung oleh panitia.
f. Urutan finalis yang diumumkan dalam website bukan berdasarkan
peringkat.
g. Finalis yang membatalkan mengikuti kompetisi, uang pendaftaran tidak
dapat dikembalikan.
h. Tim yang menjadi juara dalam Kompetisi Battle of Brains adalah yang
lolos babak Semifinal dengan peringkat juara berdasarkan akumulasi
nilai pada babak Final.
i. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

66
4. Babak Semifinal
a. Perwakilan peserta Kompetisi Battle of Brains (BOB) yang terpilih
sebagai 5 (lima) semifinalis terbaik wajib mengikuti Technical Meeting
yang akan dilaksanakan pada tanggal 04 Oktober 2019 dan Babak
Semifinal yang diadakan pada tanggal 05 Oktober 2019 di Ruang C.5.8
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
b. Dalam babak semifinal terdapat dua pertandingan yang terdiri dari tahap
seleksi pilihan ganda dan analisis kasus.
a) Round 1 (Pilihan Ganda)
i. Masing-masing tim akan mendapatkan soal berupa soal pilihan
ganda.
ii. Disediakan bahan penunjang berupa UUD NRI 1945 dan bahan
penunjang lainnya oleh panitia.
iii. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengerjaan soal akan dijelaskan
lebih rinci pada saat technical meeting.
b) Round 2 (Analisis Kasus)
i. Setiap tim akan diberikan satu kasus yang berkaitan dengan
tema kompetisi. Draft kasus posisi akan diberikan setelah tim
yang lolos seleksi melakukan registrasi.
ii. Setiap tim akan diberikan waktu untuk persiapan sebelum
mempresentasikan hasil diskusinya dengan waktu yang telah
ditentukan dihadapan dewan juri.
iii. Disediakan bahan penunjang berupa UUD NRI 1945 dan bahan
penunjang lainnya oleh panitia.
iv. Ketentuan lebih lanjut mengenai tahap analisis kasus akan
dijelaskan lebih rinci pada saat technical meeting.
c. Penentuan peserta lolos babak Semifinal akan dilakukan dengan
mengakumulasikan nilai naskah esai dan poin di tiap pertandingan
(round).
d. Semifinalis yang tidak mengikuti tahap ini akan dianggap gugur atau
mengundurkan diri.
e. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

67
5. Babak Final (Cerdas Cermat)
Akan mengevaluasi kecepatan dan ketepatan dalam menjawab materi
mengenai pengetahuan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Sejarah Konstitusi
dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pada sesi pertama masing – masing tim akan memilih salah satu dari tiga
amplop berisi pertanyaan yang dipegang oleh moderator untuk dijawab.
Jawaban benar mendapat poin 10 apabila salah tidak ada pengurangan
poin. Pertanyaan yang tidak bisa dijawab tidak dilemparkan kepada tim
lainnya.
b. Setelah masing – masing tim menjawab seluruh soal di dalam amplop
yang dipilih oleh setiap tim akan melanjutkan pada babak rebutan.
c. Mekanisme menjawab pada babak ini adalah babak rebutan, bel atau
alarm dapat dibunyikan meskipun pertanyaan belum selesai dibacakan
oleh moderator. Ketika moderator berhenti membacakan pertanyaan
maka tim penekan dipersilahkan menjawab pertanyaan tersebut.
d. Waktu yang diberikan pada babak ini adalah 10 (sepuluh) detik untuk
menjawab. Jika dalam waktu 10 (sepuluh) detik tersebut pertanyaan tidak
mampu dijawab, maka moderator akan mebacakan ulang pertanyaan
tersebut. Tim lain diperkenankan menekan bel/alarm untuk menjawab.
e. Tim yang sudah dinyatakan tidak mampu menjawab, maka pada
pertanyaan tersebut tidak dapat lagi memberikan jawaban. Jika semua
tim tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dinyatakan selesai
dan moderator akan membacakan jawaban yang benar.
f. Poin pada babak ini jika benar mendapat 10 (sepuluh) poin jika benar,
jika salah mendapatkan -5 (minus lima) poin.
g. Peringkat Juara Kompetisi Battle of Brains (BOB) akan ditentukan
melalui hasil akumulasi poin pada babak Final.

68
H. WAKTU PELAKSANAAN

No Jadwal Kegiatan Tanggal

1. Pendaftaran BOB CLFEST 2019 28 Mei – 31 Agustus 2019

Pengumpulan Softcopy Esai dan


2. 20 Agustus - 2 September 2019
Berkas Pendaftaran Peserta

3. Seleksi berkas 4 September – 23 September 2019

4. Pengumuman 5 tim lolos seleksi esai 25 September 2019

Registrasi 5 tim Battle of Brains


5. 26 September – 2 Oktober 2019
CLFEST 2019

6. Technical Meeting 4 Oktober 2019

Babak Semifinal dan Final 5 Tim


7. 5 Oktober 2019
Battle of Brains (BOB)

Talk Show Hukum Nasional dan


8. Pengumuman Pemenang Battle of 6 Oktober 2019
Brains (BoB)

69
I. HADIAH DAN PENGHARGAAN

Battle of Brains

a. Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya


b. Piala Juara I
Juara I c. Uang Pembinaan Rp 1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
rupiah)
d. Sertifikat Juara I
a. Piala Juara II
Juara II b. Uang Pembinaan Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
c. Sertifikat Juara II
a. Piala Juara III
Juara III b. Uang Pembinaan Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
c. Sertifikat Juara III

Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia dengan contact person


Rama Halim Nur Azmi (WA: 082178193928, id Line: ramandut75)
Benita Gratia Sitepu (WA : 082233211088 / id Line : gratiaa_14)

70
PEDOMAN PENULISAN
KOMPETISI BATTLE OF BRAINS
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019

A. Tema Kompetisi
Tema dalam Kompetisi Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya Tahun 2019 ini adalah:

“Menggagas Kesadaran Hukum pada Pelajar guna Menunjang


Pembangunan Hukum Nasional dalam Bingkai Konstitusi”

B. Sifat dan Isi Tulisan


1. Judul dan materi esai yang ditulis sesuai dengan tema lomba.
2. Kritis.
3. Objektif.
a. Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan
subjektif.
b. Tulisan didukung oleh data dan atau informasi yang akurat dan
terpercaya.
c. Bersifat orisinil (asli) bukan artikel jiplakan dan belum pernah
dipublikasikan.
4. Logis dan Sistematis.
5. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dengan tata
bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

C. Ketentuan Penulisan
1. Teknik Penulisan sebagai berikut :
a. Ukuran kertas A4.
b. Margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm.
c. Font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5 serta alignment
justify (rata kanan-rata kiri).

71
2. Jumlah halaman maksimal 10 halaman yang terhitung dari Cover hingga
Daftar Pustaka.
3. Naskah Esai terdiri atas halaman judul, isi naskah, daftar pustaka, lampiran
(jika perlu).
4. Penomoran halaman pada bagian tubuh/pokok tulisan, yaitu pendahuluan
hingga penutup (bagian utama) serta daftar pustaka dan lampiran (bagian
akhir) yang menggunakan angka (1, 2, 3 dan seterusnya) dan diketik pada
pojok kanan bawah.
5. Setiap tulisan yang dikutip melalui buku-buku, jurnal, berita, internet, tesis
dan lain sebagainya harus ditulis melalui footnote dan daftar pustaka agar
tidak dianggap sebagai plagiasi.
6. Penulisan Esai menggunakan footnote dari sumber data ilmiah.
7. Penulisan daftar pustaka menggunakan metode Harvard.
8. Penyertaan tabel dan gambar pada esai harus mencantumkan sumber atau
rujukan, apabila tabel dan gambar merupakan hasil primer maka disebut
sebagai hasil penelitian dengan menyebutkan tahunnya. Tabel harus dapat
dibaca dan tidak melebihi satu halaman. Penulisan judul tabel diletakkan di
atas tabel dan penulisan judul gambar diletakkan di bawah gambar.
9. Bahasa yang digunakan hendaknya sesuai dengan tata bahasa Indonesia baku
dan ejaan yang disempurnakan, tidak menggunakan singkatan.

D. Sistematika Penulisan
Esai yang diajukan harus memenuhi sistematika penulisan yang terdiri dari
bagian awal atau pendahuluan, bagian utama, daftar pustaka dan lampiran (jika
ada, dan untuk lampiran biodata siswa hanya 1 rangkap untuk berkas softcopy
dengan identitas sekolah, sesuai dengan ketentuan).

72
LAMPIRAN

FORMULIR PENDAFTARAN
BATTLE OF BRAINS
PIALA BERGILIR DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
BRAWIJAJAYA
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019

Asal Sekolah :
Data Pribadi Ketua dan Anggota Delegasi :

1.) Ketua Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Siswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Ketua Delegasi

( )

73
2.) Anggota Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Siswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Delegasi

( )

3.) Anggota Delegasi

Nama Lengkap :
Jenis Kelamin :
PAS FOTO
3X4 Nomor Induk Siswa :
Nomor Telepon/HP :
Nama Akun Media Sosial
(Twitter/Line/Instagram) :

Anggota Delegasi

( )

74
SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama :
Nomor Induk Siswa :
Status :
Alamat :
No. Telepon/ HP :

Mewakili bermaksud mendaftarkan diri sebagai peserta


dalam Kompetisi Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya Constitutional Law Festival 2019 Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya yang akan diselenggarakan pada tanggal 04 Oktober s.d 06
Oktober 2019.
Dengan ditandatanganinya surat ini, kami telah menyatakan keterikatan untuk
memenuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang ditetapkan oleh
panitia di kompetisi ini.

, 2019
Ketua Delegasi

( )

75
SURAT KETERANGAN DELEGASI

Dengan ini kami menyatakan bahwa nama-nama yang tercantum dibawah ini
adalah benar merupakan delegasi dari untuk mengikuti Kompetisi
Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Constitutional Law Festival 2019 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

NO Nama NIS Status Keikutsertaan


1 Ketua
2 Anggota
3 Anggota

Menyetujui,

Ketua Delegasi Wakil Kepala Sekolah


(Bagian Kesiswaan*)

(Nama Lengkap) ( )

*) Diberi cap/stempel dari sekolah yang bersangkutan.

76
Format Halaman Judul dengan Identitas Sekolah

[JUDUL ESAI]

(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

Kompetisi Battle of Brains


Constitutional Law Festival 2019
Nama Tim
(Times New Roman, 12pt, centered, 1,15 spacing)

LOGO
SEKOLAH

(WARNA)

Disusun Oleh :

NAMA KETUA TIM (NIS. ………………………)


NAMA ANGGOTA (NIS. ……………………....)
NAMA ANGGOTA (NIS. ……………………....)
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


[NAMA SEKOLAH]
[KOTA]
[TAHUN]

(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

77
Format Halaman Judul tanpa Identitas Sekolah

[JUDUL ESAI]
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

Kompetisi Battle of Brains


Constitutional Law Festival 2019
(Times New Roman, 12pt, centered, 1,15 spacing)

NAMA TIM
Disusun Oleh :
NAMA KETUA TIM (NIS. ………………………)
NAMA ANGGOTA (NIS. ……………………....)
NAMA ANGGOTA (NIS. ……………………....)
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

[TAHUN]
(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

78
Format Surat Pernyataan Keaslian Naskah (dilampirkan dalam esai)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1.Nama : (all caps)


Alamat :
2.Nama : (all caps)
Alamat :
3.Nama : (all caps)
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa naskah esai dengan judul

adalah
benar merupakan karya kami (bukan plagiasi/ asli) dan esai tersebut belum pernah dan
tidak sedang diikutsertakan dalam kompetisi lain dan/atau dipublikasikan, kecuali
Kompetisi Battle of Brains Constitusional Law Festival 2019. Apabila di kemudian hari
terbukti sebaliknya, maka kami bersedia mendapat sanksi dan didiskualifikasi dari
kompetisi tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun.
[KOTA], [Tanggal Bulan Tahun]
Yang membuat pernyataan,

PERWAKILAN TIM ANGGOTA

Materai
6000

(NAMA) (NAMA)
NIS NIS

79
Format Biodata Delegasi Battle of Brains
Lampiran Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program/Jurusan/Peminatan
4 Kelas/Tahun Angkatan
5 NIS
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 Email
8 Nomor Telepon/ HP

B. Kegiatan Kesiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Prestasi Akademik yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Kota, Tanggal Bulan Tahun


Pengusul

(Nama Ketua)

80
Lampiran Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program/Jurusan/Peminatan
4 Kelas/Tahun Angkatan
5 NIS
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 Email
8 Nomor Telepon/ HP

B. Kegiatan Kesiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


NO Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Prestasi Akademik yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Kota, Tanggal Bulan Tahun


Pengusul

(Nama Anggota)

81
Format Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Esai : (all caps, bold)

Ketua Tim
a. Nama Lengkap : (all caps)
b. NIS :
c. Jurusan :
d. Instansi Pendidikan :
Anggota Tim
a. Nama Lengkap : (all caps)
b. NIS :
c. Jurusan :
d. Instansi Pendidikan :
Anggota Tim
a. Nama Lengkap : (all caps)
b. NIS :
c. Jurusan :
d. Instansi Pendidikan :
Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : (all caps)
b. NIP/NUPTK :

[Kota], [Tanggal Bulan Tahun]

Menyetujui, Ketua Tim


Guru Pembimbing

(all caps) (all caps)


NIS:
NIP:
Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah
(Bagian Kesiswaan)

(all caps)
NIP:

82
LAMPIRAN IV
TALK SHOW HUKUM
NASIONAL

83
TALK SHOW HUKUM NASIONAL
CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2019
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019

A. TEMA KEGIATAN

“Constitutional Question sebagai Langkah Tepat Perlindungan Hak


Konstitusional Warga Negara”

B. LATAR BELAKANG

“Bagi Indonesia yang hendak mewujudkan kehidupan bernegara yang demokratis


dan sekaligus negara hukum, mempertimbangkan untuk mengadopsi
constitutional question bukanlah sesuatu yang mengada-ada, bahkan secara logis
justru sebuah kebutuhan.”
(I Dewa Gede Palguna, SH, MH., Hakim Mahkamah Konstitusi Rebuplik
Indonesia dalam presentasinya yang berjudul “Constitutional Question: Latar
Belakang dan Praktik di Negara Lain Serta Kemungkinan Penerapannya di
Indonesia”)

Gagasan dalam membentuk suatu lembaga yang independen dalam menguji


konstitutionalitas, pertama kali digagas oleh Hans Kelsen setelah berakhirnya
Perang Dunia I, yang diikuti dengan runtuhnya kekaisaran Austro-Hungaria dan
berdirinya Republik Austria. Dalam perkembangan terbentuknya Republik
Austria, Hans Kelsen diangkat menjadi Chancelery yang bertugas menyusun
konstitusi dalam rangka pembaruan konstitusi Austria (1919-1920). Pada saat itu,
Hans Kelsen mengemukakan gagasannya tentang perlunya Austria memiliki
Mahkamah Konstitusi (yang selanjutnya disingkat menjadi MK) yang terpisah
dari sistem peradilan biasa, yang fungsinya untuk menegakkan konstitusi dengan
kewenangan utama membatalkan undang-undang (yang selanjutnya disingkat
menjadi UU) jika UU tersebut bertentangan dengan konstitusi. Kehadiran MK di

84
Indonesia pun diartikan sebagai “character of nation” yang membawa cita-cita,
gagasan, konsep dan ideologi sebagai dasar susunan dan sendi berbangsa
bernegara dalam membangun supremasi Konstitusi. Oleh sebab itu, hadirlah MK
yang memiliki kewenangan untuk melakukan uji material UU terhadap Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 (yang selanjutnya disingkat
menjadi UUD NRI Tahun 1945), memutus sengketa kewenangan lembaga negara,
memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan hasil pemilihan
umum yang diatur secara tegas dalam Pasal 24C Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
Keberadaan MK di Indonesia dilatarbelakangi dengan adanya kehendak
untuk membangun pemerintahan yang demokratis dengan checks and balances
system diantara cabang-cabang kekuasaan, mewujudkan supremasi hukum,
keadilan, serta menjamin dan melindungi hak-hak konstitusional warga negara.
MK juga diharapkan dapat menjadi penyempurna reformasi konstitutional
sekaligus menjadi harapan baru bagi para pencari keadilan di tengah masyarakat
yang sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap institusi peradilan. Langkah
tepat para pendiri bangsa dalam membentuk MK merupakan suatu langkah
progresif dalam melakukan perubahan sistem ketatanegaraan Indonesia,
khususnya dalam menjaga keseimbangan dan kontrol yang ketat diantara
lembaga-lembaga negara, seperti ajaran trias politica yang dicanangkan oleh
Montesquieu. Konsep trias politica yang memisahkan secara tegas kekuasaan
negara ke dalam 3 (tiga) kekuasaan, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang
penerapannya tidak diadopsi secara utuh di Indonesia pun senada dengan
pemikiran ang diutarakan oleh Bagir Manan, bahwa ajaran tersebut memiliki
prinsip check and balances yang berarti dalam hubungan antar lembaga negara
dapat saling menguji atau mengoreksi kinerjanya sesuai dengan ruang lingkup
kekuasaan yang telah ditentukan dalam konstitusi.
Berbagai macam gagasan dan konsep baru untuk menerapkan check and
balances system dalam mendukung keberadaan MK sebagai pelindung Konstitusi
telah dilakukan, khususnya dalam meperjuangkan hak-hak konstitutional warga
negara yang telah diatur di dalam Konstitusi itu sendiri. Salah satu gagasan
tersebut dituangkan dalam suatu konsep yang saat ini secara lazim dikenal dengan
istilah Constitutional Question. Apabila istilah Constitutional Question diartikan

85
secara khusus, maka akan merujuk pada suatu mekanisme pengujian
konstitusionalitas UU dimana seorang hakim (dari pengadilan umum) yang
sedang mengadili suatu perkara menilai atau ragu-ragu akan konstitusionalitas UU
yang berlaku untuk perkara itu, maka ia dapat mengajukan “pertanyaan
konstitusional” ke MK (mengenai konstitusional-tidaknya UU tersebut), yang
kemudian diputus oleh MK mengenai persoalan konstitusionalitas UU tersebut
dan bukan memutus kasus pengujian UU tersebut.
Keberadaan Constitutional Question itu sendiri, telah di adopsi oleh
beberapa negara yang juga menerapkan sistem Konstitusi yang sama dengan
Indonesia. Adapun negara yang telah mengadopsi Constitutional Question adalah
Jerman, Austria, Belgia, Italia, Luxemburg, dan Spanyol. Salah satu perbandingan
praktik Constitutional Question adalah di Negara Jerman. Kewenangan MK
Jerman untuk mengadili perkara Constitutional Question diatur dalam Konstitusi
Federal Jerman (grundgesetz) dan UU tentang MK Federal Jerman
(Bundesverfassungsgerichtsgesetz). Bahkan, MK Jerman memiliki kewenangan
yang luas, mencakup pelaksanaan dan penafsiran Konstitusi (Grungesetz) dan
kewenangan eksklusif terhadap semua proses keadilan yang secara langsung
tercakup dalam ketaatan terhadap konstitusi (Grungesestz). Adanya suatu
landasan yang kuat dalam melakukan Constitutional Question, menyebabkan MK
Jerman dapat menjamin tidak ada bergantungnya suatu perkara UU yang dinilai
bertentangan dengan konstitusi, karena MK Jerman akan menerima dan menilai
apakah suatu UU tersebut bertentangan atau tidak terhadap Konstitusi, terlebih
dalam hal yang meliputi perlindungan hak-hak konstitusional warga negara.
Namun paraktiknya di Indonesia, Constitutional Question masih belum bisa
diterapkan secara nyata seperti negara-negara yang telah mengadopsi
Constitutional Question pada umumnya, Hal tersebut dikarenakan Constitutional
Question masih menimbulkan dua polemik yang cukup menonjol, yaitu paham
pembentuk undang-undang seakan-akan berasumsi bahwa pelanggaran terhadap
hak-hak konstitusional itu hanya terjadi karena norma UU dan pihak yang
memiliki standing (persona standi in judicio) untuk mengajukan permohonan
pengujian hanya pihak-pihak yang hak konstitusionalnya langsung dirugikan oleh
berlakunya UU itu. Padahal, apabila kita telisik lebih dalam lagi, pelanggaran

86
terhadap hak konstitusional juga dapat terjadi karena perbuatan pejabat publik
(public officials atau public authorities). Sehingga, ketika adanya norma yang
melanggar hak konstitusional, maka bukan hanya pihak yang merasa hak
konstitusionalnya saja yang boleh melakukan review, tetapi juga pengadilan
melalui mekanisme Constitutional Question (abstrakte normenkontrolle).
Sehingga, apabila disimpulkan dan dibandingkan dengan praktik Konstitusi
Jerman, terlihat bahwa meskipun bentuknya berupa pertanyaan (question),
konstruksi pemikiran dan substansi yang ada dalam Constitutional Question di
Jerman tetap pada pengujian UU. Oleh karena itu, mekanisme Constitutional
Question tersebut sangat memungkinkan untuk diadopsi di Indonesia tanpa
memerlukan perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945.
Apabila konsep Constitutional Question diterapkan dalam Konstitusi kita,
hal tesebut dapat menjadi langkah yang sangat tepat khususnya dalam melindungi
hak-hak konstitusional warga negara Indonesia terhadap suatu UU yang diragukan
konstitusionalitasnya. Namun sayangnya, penerapan Constitutional Question di
Indonesia masih belum bisa dijalankan karena adanya beberapa alasan yang telah
disebutkan di atas. Sehingga, kami dari Forum Kajian dan Penelitian Hukum
(FKPH), Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, berniat mengadakan sebuah
Acara Talkshow Hukum Nasional yang dikemas dalam suatu rangkaian acara
“Constitutional Law Festival 2019 (CLFEST 2019)”, yang nantinya ingin
mengundang pakar-pakar dalam bidang hukum ketatanegaraan untuk menjadi
Narasumber yang menanggapi urgensi penerapan Constitutional Question di
Indonesia dalam sistem peradilan sebagai langkah yang tepat dalam memberikan
perlindungan hak-hak konstitusional warga negara.

C. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan Talk Show Hukum Nasional ini, akan di ikuti oleh para
peserta Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Piala Bergilir Abdul Mukhti Fadjar,
Peserta Kompetisi Perancangan Undang-Undang Piala Bergilir Prof. Achmad
Sodiki, Peserta Battle of Brains Piala Bergilir Dekan Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, Perwakilan Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum se-Jawa

87
Timur, Guru Pendidikan dan Kewarganegaraan Se-Indonesia, Civitas Akademika
Universitas Brawijaya, dan masyarakat umum.

D. WAKTU DAN TEMPAT


Hari : Minggu
Tanggal : 6 Oktober 2019
Tempat : Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya

E. BENTUK KEGIATAN

Talk Show Hukum Nasional adalah acara penutupan dari rangkaian kegiatan
sekaligus puncak acara dari CLFEST 2019. Talk Show Hukum Nasional ini akan
diikuti oleh seluruh finalis CLFEST 2019, Civitas Akademika Universitas
Brawijaya, dan masyarakat umum. Talk Show Hukum Nasional akan menjadi
acara yang menarik karena akan menyuguhkan pemateri yang ahli dalam
bidangnya yang akan membahas terkait tema “Constitutional Question sebagai
Langkah Tepat Perlindungan Hak Konstitusional Warga Negara” secara
lebih spesifik. Diharapkan dengan adanya Talk Show Hukum Nasional para
peserta dapat menyerap ilmu yang bermanfaat. Bertempat di kawasan Universitas
Brawijaya, Talk Show Hukum Nasional menjadi acara yang ditunggu oleh finalis
CLFEST 2019 karena merupakan acara yang mengakomodir pengumuman
pemenang dari masing-masing kompetisi yang akan dilombakan pada rangkaian
acara CLFEST 2019.

88
F. SUSUNAN ACARA

WAKTU SUSUNAN ACARA TEMPAT

07.00-08.00 Registrasi Peserta

08.00-08.30 Tari Pembuka

08.30-09.00 Pembukaan:
- Pembacaan Do’a
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
- Mars Universitas Brawijaya
- Mars Forum Kajian dan Penelitian
Hukum

09.00-09.10 Sambutan Ketua Pelaksana CLFEST


2019

09.10-09.20 Sambutan Direktur Utama FKPH

09.20-09.30 Sambutan Dekan Fakultas Hukum


Universitas Brawijaya
09.30-09.40 Sambutan Rektor Universitas Brawijaya

09.40-10.10 Sambutan Ketua Mahkamah Konstitusi

10.10-10.20 Video Mahkamah Konstitusi

10.20-12.50 Talk Show Hukum Nasional


“Constitutional Question sebagai
Langkah Tepat Perlindungan Hak
Konstutusional Warga Negara”

12.50-13.20 Hiburan

13.20-13.50 Pengumuman Pemenang dan Penyerahan


Piala Pemenang Kompetisi CLFEST
2019

13.50-14.00 Do’a dan Penutup

89
90

Anda mungkin juga menyukai