S2 2014 278318 Chapter1
S2 2014 278318 Chapter1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok
masyarakat di Indonesia dan cenderung meningkat. Hal ini memberi
makna bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius, mengingat
merokok menyebabkan risiko timbulnya berbagai penyakit atau gangguan
kesehatan seperti penyakit tidak menular (PTM) yang dapat terjadi, baik
pada perokok itu sendiri rnaupun orang lain di sekitarnya yang tidak
merokok (perokok pasif). Perokok pasif adalah seseorang yang menghirup
asap rokok yang dihasilkan oleh tembakau yang terbakar dengan suhu
tinggi dan mengandung lebih sedikit oksigen dibandingkan dengan asap
yang dihisap oleh perokok aktif.
Asap rokok tidak hanya memberikan akibat buruk kepada
perokoknya saja, tetapi juga kepada orang lain di sekitarnya yang
menghisap asap rokok tersebut. Mereka ini disebut sebagai perokok pasif
atau second hand smoke. Perokok pasif dewasa memiliki risiko lebih
tinggi terkena penyakit kardiovaskuler, kanker paru-paru, dan penyakit
paru lainnya. Perokok pasif bayi dan anak-anak berisiko tinggi terkena
infeksi telinga dan SID (sudden infant death syndrome) (Achadi, 2005).
Oleh karena itu, pengetahuan mengenai bahaya merokok sangat
diperlukan untuk dapat mencegah seseorang berperilaku merokok.
Menurut WHO (World Health Organization), jumlah perokok di
dunia sekitar 1,26 miliar orang, yang sebagian besar adalah laki-laki.
Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar
di dunia. Diduga, hingga menjelang tahun 2030 kematian akibat merokok
akan mencapai 10 juta orang per tahunnya. Sejauh ini, wabah merokok
telah terjadi di negara-negara maju, dan pada tahun 2030 diperkirakan
tidak kurang dari 70% kematian yang disebabkan oleh rokok akan terjadi
di negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara
1
PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK, PAPARAN IKLAN ROKOK DAN PENGARUH SOSIAL
DENGAN STATUS MEROKOK
PADA SISWA-SISWI SMU NEGERI DI KABUPATEN BREBES 2
Nur Azizah Utami Dewi
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan
bahaya merokok, paparan iklan rokok dan pengaruh sosial terhadap
status merokok siswa-siswi SMU di Kabupaten Brebes?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang bahaya
merokok, paparan iklan rokok, dan pengaruh sosial dengan status
merokok siswa-siswi SMU negeri di Kabupaten Brebes.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang bahaya
merokok dengan status merokok
b. Mengetahui hubungan antara paparan iklan rokok dengan status
merokok.
c. Mengetahui hubungan antara pengaruh sosial dengan status
merokok.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi pihak SMU
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan
dalam upaya menghindarkan para siswa-siswi SMU dari perilaku
merokok dengan memberikan pengetahuan dan informasi yang tetap.
2. Bagi pascasarjana IKM
Sebagai masukan yang berguna terhadap upaya pencegahan
peningkatan jumlah perokok pemula pada siswa-siswi SMU.
PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK, PAPARAN IKLAN ROKOK DAN PENGARUH SOSIAL
DENGAN STATUS MEROKOK
PADA SISWA-SISWI SMU NEGERI DI KABUPATEN BREBES 6
Nur Azizah Utami Dewi
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3. Bagi peneliti
Sebagai referensi bagi peneliti - peneliti selanjutnya
E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang mirip dengan penelitian yang dilakukan
ini, antara lain adalah
1. Prabandari (1994), meneliti metode pendidikan kesehatan melalui
seminar dan diskusi sebagai alternatif penanggulangan perilaku
merokok pada remaja pelajar SLTA di Kodya Yogyakarta. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui seminar
lebih efektif daripada diskusi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku merokok pada remaja. Perbedaan penelitian tersebut
dengan yang dilakukan peneliti adalah variabel independen mengenai
pengetahuan tentang bahaya rokok, paparan iklan rokok, dan pengaruh
sosial (teman sebaya dan keluarga) serta rancangan penelitian, sampel
dan lokasi penelitian. Persamaannya adalah pada sampel penelitian
menggunakan remaja pelajar SLTA sebagai responden.
2. Manurung (2004), meneliti pendidikan kesehatan oleh peer education
sebagai upaya pencegahan bahaya merokok. Diperoleh kesimpulan
bahwa ada perbedaan pengetahuan dan sikap peer education sebelum
dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan oleh peer educator.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada, disain dan lokasi serta
sampel penelitian. Persamaannya pada topik tentang rokok.
3. Pattinasarany (2004), meneliti hubungan antara persepsi dan sikap
remaja tentang merokok dengan perilaku merokok di SMU Kota
Masohi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap terhadap merokok dengan perilaku merokok
remaja. Perbedaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti
adalah variabel independen, serta sampel dan lokasi penelitian.
Persamaannya adalah keduanya menggunakan rancangan cross
sectional dan topik tesisnya hampir sama.