Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.1. Data hasil pengamatan
Jarak
Jarak Noda Warna
No Sampel Pelarut Rf (cm)
(cm) UV
(cm)
1. Bayam Merah 0.3 7.9 0.03 Merah
2. Bayam Hijau 4 7.9 0.50 Hijau

4.2. Pembahasan
Ekstrasi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan yang tidak saling larut. Pada percobaan ini
dilakukan ekstraksi serta identifikasi terhadap pigmen daun. pigmen tumbuhan
ditemukan dalam vakuola dan plastid. Terdapat berbagai macam pigmen tumbuhan
misalnya klorofil di dalam kloroplas. Pada dasarnya klorofil pada tanaman terdiri
dari dua macam yaitu klorofil a dan klorofil b. Setiap klorofil tersebut berbeda-beda
dari warna daun yang dihasilkan.Warna yang ditampakkan pada tumbuhan seperti
pada sayur dan buah merupakan warna dari pigmen yang terkandung di dalamnya.
Pigmen yang terkandung pada tumbuhan umumnya klorofil yang berwarna hijau,
karotenoida berwarna kuning dan jingga, antosianin merah dan biru bergantung
pada pH lingkungan. Warna yang umum kita temui di lingkungan sekitar yaitu
warna hijau, tetapi tidak semua daun yang berwarna hijau, karena pada daun
tersebut memiliki pigmen yang berbeda.
Percobaan ini menggunakan sampel daun bayam hijau (Amaranthus
gangeticus) dan daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Perlakuan pertama
yaitu sampel ditumbuk secara terpisah antara bayam hijau dan bayam merah sampai
halus. Hal ini dilakukan untuk memperkecil luas permukaan sampel sehingga laju
reaksinya meningkat. Selanjutnya ditambahkan aseton yang berfungsi untuk
melarutkan pigmen yang tedapat didalam daun. Selain itu aseton memiliki sifat
semipolar, sehingga dapat menarik senyawa polar maupun non-polar yang terdapat
didalam sampel. Ekstrak daun bayam yang didapat diperas dengan kain serbet,
filtratnya dikumpulkan dalam tabung reaksi yang ditutupi dengan aluminium foil
agar pigmen yang terdapat didalam sampel tidak bereaksi dengan cahaya, serta
supaya filtratnya tidak menguap disebabkan mengandung aseton yang bersifat
volatil.
Ekstrak daun yang diperoleh kemudian diidentifikasi kandungan zat nya
melalui proses pemisahan berdasarkan perbedaan kepolaran yang disebut dengan
kromatografi. Kromatografi terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya yaitu
kromatografi lapis tipis (KLT) yang digunakan pada percobaan ini. Prinsip kerja
dari kromatografi lapis tipis yaitu memisahkan sampel berdasarkan perbedaan
kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini meggunakan
fasa diam plat silika dan fasa gerak berupa eluen yang dibuat dari campuran pelarut
organik yang sesuai dengan sampel. Ekstrak sampel ditotolkan pada plat silika yang
telah diberi garis bawah dan atas sebagai batas. Kemudian dimasukkan kedalam
gelas kimia berisi eluen yang terdiri dari campuran petroleum eter, dioksidan dan
aseton dengan perbandingan 6 : 3 : 1, lalu didiamkan selama kurang lebih 20 menit
sampai eluen (sebagai fasa gerak) bergerak hingga tanda batas atas. Lembar KLT
dikeringkan dan diamati pola noda yang terbentuk. Jarak noda yang terbentuk pada
bayam merah adalah 0,3 cm, sedangkan pada bayam hijau adalah 4 cm dengan jarak
pelarut 7,9 cm. Maka diperoleh nilai Rf untuk bayam merah 0,03 cm yang
mengidentifikasikan adanya antosianin dan betasianin. Namun nilai Rf yang
didapat pada bayam merah tergolong kurang bagus karena nilai Rf yang bagus
dalam literatur disebutkan memiliki rentang dari 0,1-0,9 cm. Bayam hijau pada
percobaan memiliki nilai Rf 0,5 cm yang mengidentifikasikan adanya zat klorofil.
Pengamatan melalui sinar UV dilakukan setelah mengidentifikasi dan
menghitung jarak noda secara manual. Pengamatan dibawah sinar UV ini bertujuan
untuk melihat warna yang dihasilkan oleh pigmen (noda).

(Gambar 4.1. Plat KLT dibawah sinar UV)


Berdasarkan gambar tersebut, maka dapat dilihat bahwa bayam merah yang disinari
UV tetap berwarna merah, begitupun dengan bayam hijau yang disinari UV
menghasilkan warna hijau. Hal ini memperjelas bahwa didalam bayam hijau
dominan terkandung pigmen klorofil yang berwarna hijau, sedangkan bayam merah
dominan terkandung pigmen antosianin dan betasianin yang berwarna merah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan pigmen dalam daun dapat
mempengaruhi warna daun tersebut.

Anda mungkin juga menyukai