Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nefrolitiasis adalah keadaan yang ditandai dengan adanya batu ginjal (renal
kalkuli). Nefrolitiasis merupakan penumpukkan garam mineral berupa kalsium
oksalat, kalsium fosfat, asam urat dan lain lain yang terdapat pada di kaliks atau
pelvis dan bila akan keluar dapat berhenti di ureter (Purnama Basuki, 2011).
2. Etiologi
Menurut Purnomo Basuki (2011), terbentuknya batu saluran kemih diduga ada
hubungannya dengan gangguan aliran urin, gangguan metabolic, infeksi saluran
kemih, dehidrasi dan keadaan lain yang masih belum diketahui. Secara
epidemiologis, terdapat beberapa factor yang mempermudah terjadinya batu
saluran kemih pada seseorang. Factor – factor itu adalah factor intrinsic yaitu
keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan factor ekstrisik yaitu pengaruh
yang berasal dari lingkungan di sekitarnya (Eisner, et all, 2011).
a. Factor Intrinsik
1) Herediter (keturunan)
2) Umur : paling sering didapatkan pada usia 30 – 50 tahun
3) Jenis kelamin : jumlah pasien laki laki lebih banyak dibandingkan dengan
pasien perempuan (Purnomo Basuki, 2011).
b. Factor Ekstrinsik
1) Geografi : pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran
kemih yang lebih tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal sebagai
daerah stone belt.
2) Iklim dan temperature tinggi
3) Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
4) Factor diet : diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah
terjadinya penyakit batu saluran kemih
5) Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya
hanya duduk atau kurang aktifitas
3. Klasifikasi/Jenis Batu
Menurut Purnomo Basuki (2011) dan Sudoyo. A (2006) menjelaskan jenis
batu yang bisa terdapat pada penyakit nefrolitiasis :
a. Batu Kalsium
Batu jenis ini paling banyak dijumpai yaitu ± 70 – 80 % dari seluruh batu
saluran kemih, yaitu terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau
campuran dari kedua unsure itu. Factor terjadinya batu kalsium :
1) Hiperkalsiuri, yaitu kadar kalsium didalm utin lebih besar dari 150 –
300 gr/24 Jam. Penyebab hiperkalsium:
- Hiperkalsiuri Absortif : terjadi karena adanya peningkatan absorbs
kalsium melalui usus
- Hiperkalsiuri renal : terjadi karena adanya gangguan kemampuan
reabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal
- Hiperkaliuri resorptif : terjadinya karena adanya peningkatan
reabsorbsi kalsium tulang yang banyak terjadi pada
hiperparatiroidisme primer atau pada tumor paratiroid.
2) Hiperoksaluri, yaitu ekskresi oksalat urin yang melebihi 45 gr/hari.
Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan
pada usus sehabis menjalankan pembedahan usus dan pasien yang
banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan oksalat (teh, kopi
instan, soft drink, sayuran hijau).
3) Hiperurikasuria, kadar asam urat di dalam urin yang melebihi 800
mg/24 jam. Asam urat yang kelebihan dalam urin bertindak sebagai
inti batu untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. Sumber asam urat
didalam urin berasal dari makanan yang mengandung banyak purin
maupun berasal dari metabolisme endogen.
4) Hipositraturia, didalam urin sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk
kalsium sitrat, sehingga menghalangi kalsium dengan oksalat atau
fosfat. Hal ini dimungkinkan, karena ikatan sitrat lebih mudah larut
dalam kalsium oksalat. Oleh karena itu, sitrat dapat bertindak sebagai
penghambat pembentukkan batu kalsium.
5) Hipomagnesiuria, magnesium bertindak sebagai penghambat
timbulnya batu kalsium, karena didalam urine magnesium bereaksi
dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan
kalsium dengan oksalat. Penyebab baru tersering hipomagnesium
adalah penyakit inflamasi usus diikuti dengan gangguan mal absorbs.
b. Batu Struvit
Terbentuk karena disebabkan oleh adanya inflamasi saluran kemih.
Bakteri penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea yang dapat
menghasilkan enzim urease dan mengubah urin menjadi basa melalui
hidrolisis urea menjadi amoniak.
c. Batu Asam Urat
Batu asam urat merupakan 5 – 10% dari seluruh batu saluran kemih.
Diantara 75 – 80% batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya
merupakan campuran kalsium oksalat. Penyakit batu asam urat banyak
diderita oleh pasien penyakit gout, pasien penyakit mikloproloferatif,
pasien yang mendapatkan terapi anti kanker.
4. Manifestasi Klinis
Menurut Nursalam (2011), tanda dan gejala dari nefrotilitiasis yang dijumpai:
a. Nyeri dan pegal didaerah pinggang
b. Hematuria
c. Menimbulkan tekanan hidrolitik dan distensi pelvis ginjal serta ureter
proksimal yang menyebabkan kolik
d. Sumbatan : batu menutup aliran urin akan menimbulkan gejala infeksi saluran
kemih