LP
LP
KONSEP DASAR :
A. Pengertian
Limfadenopati adalah ketidaknormalan kelenjar getah bening dalam ukuran, konsistensi,
ataupun jumlahnya. Pada daerah leher (cervical), pembesaran kelenjar getah bening
didefinisikan bila kelenjar membesar lebih dari diameter satu centimeter.
Pembesaran kelenjar getah bening dapat dibedakan menjadi limfadenopati lokalisata dan
generalisata.
B. Etiologi
1. Infeksi virus
Infeksi yang disebabkan oleh virus pada saluran pernapasan bagian atas seperti
Rinovirus, Parainfluenza Virus, influenza Virus, Respiratory Syncytial Virus
(RSV),Coronavirus, Adenovirus ataupun Retrovirus.Virus lainnya Ebstein Barr Virus
(EBV), Cytomegalo Virus (CMV), Rubela,Rubeola, Varicella-Zooster Virus, Herpes
Simpleks Virus, Coxsackievirus, danHuman Immunodeficiency Virus (HIV).
2. Infeksi bakteri
3.Keganasan
membutuhkan tindakan biopsi eksisi, oleh karena itu diagnosis subtipe limfoma
4.Obat-obatan
5.Imunisasi
erithematosus (SLE).
C.Patofisiologi
Sistem limfatik berperan pada reaksi peradangan sejajar dengan sistem vaskular
darah. Biasanya ada penembusan lambat cairan interstisial kedalam saluran limfe
jaringan, dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral dalam badan dan akhirnya
bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah terkena radang, biasanya terjadi
kenaikan yang menyolok pada aliran limfe dari daerah itu. Telah diketahui bahwa
dalam perjalanan peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh limfe yang terkecil
agak meregang, sama seperti yang terjadi pada venula, dengan demikian
memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe.
Bagaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah,
tetapi kandungan protein dan sel dari cairan limfe juga bertambah dengan cara yang
sama.
dapat menimbulkan cedera dapat dibawa oleh pembuluh limfe dari tempat peradangan
primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan cara ini, misalnya, agen-agen yang
menular dapat menyebar. Penyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan
oleh kelenjar limfe regional yang dilalui oleh cairan limfe yang bergerak menuju
kedalam tubuh, tetapi agen atau bahan yang terbawa oleh cairan limfe mungkin masih
dapat melewati kelenjar dan akhirnya mencapai aliran darah. (Price, 1995).
kemungkinan diagnosis ini dan evaluasi lebih lanjut secara langsung ( misalnya hitung
darah lengap, biakan darah, foto rontgen, serologi, uji kulit). Jika adenopati sistemik
tetap terjadi tanpa penyebab yang jelas tanpa diketahui, biopsi kelenjar limfe
dianjurkan. (Harrison, 1999). Biopsi sayatan: Sebagian kecil jaringan tumur mame
diamdil melalui operasi dengan anestesi umum jaringan tumor itu dikeluarkan, lalu
secepatnya dikirim kelaborat untuk diperriksa. Biasanya biopsi ini dilakukan untuk
mati rasa karena obat ini masuk kejaringan otak dengan tekanan setempat yang tinngi.
(Oswari, 2000). Pada awal pembiusan ukuran pupil masih biasa, reflek pupil masih
kuat, pernafasan tidak teratur, nadi tidak teratur, sedangkan tekanan darah tidak
Manifestasi Klinik
F.Penatalaksanaan
1.PENATALAKSAAN MEDIS
Nyeri akut
Resti infeksi
Banyak kasus dari pembesaran KGB leher sembuh dengan sendirinya dan tidak
untuk dilaksanakan biopsi KGB. Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda
dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan. KGB yang menetap atau
Pemberian antibiotik dalam 10-14 hari dan organisme ini akan memberikan
2.PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
infeksi