Oleh
Rizka Agustina
191810401026
Kelompok 7
Prodi S1 Biologi
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
D. KESIMPULAN .................................................................................................. 10
i
A. PENDAHULUAN
1
B. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada tentang konsep IPTEKS dalam Islam ialah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Ilmu, Pengetahuan, Teknologi, dan Seni dalam Islam?
2. Bagaimana integrasi iman, ilmu, dan amal sebagai kesatuan?
3. Apa keutamaan orang berilmu?
4. Apa tanggung jawab ilmuan terhadap alam dan lingkungannya?
2
C. PEMECAHAN MASALAH
Tiga istilah penting dalam hal ini ialah pengetahuan (knowledge), ilmu
pengetahuan (science), dan teknologi (technology) yang saling berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan merupakan segala macam bentuk fenomena alam
yang dapat dicapai oleh indra kita. Sedangkan ilmu pengetahuan ialah segala bentuk
fenomena alam yang dapat dicapai oleh indra berdasarkan penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah. Pengertian dari metode ilmiah sendiri ialah metode atau
tata kerja yang lazim digunakan untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek
dalam bidang ilmu tertentu. Selain itu metode ilmiah juga dapat diartikan sebagai
prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan tata
cara teknis untuk memperoleh pengetahuan atau pengembangan pengetahuan yang
telah ada. Terdapat beberapa metode dalam metode ilmiah, yaitu metode deduktif,
induktif, analisis, eksplorasi, observasi, wawancara mendalam (depth interview) dan
lain-lain. (The Liang Gie. 2004. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta:
Yayasan Studi Ilmu dan Teknologi.)
3
Banyak yang berpendapat bahwa sains tidak bebas nilai, begitu pula teknologi.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa sains bebas nilai (netral). Beberapa
keuntungan yang didapat dari sains netral ialah perkembangan sains dan teknologi
semakin cepat. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya penghambat atau penghalang
para peneliti memilih dan menetapkan objek yang hendak diteliti, memilih cara
meneliti, dan menggunakan produk peneliti. Sedangkan pandangan bahwa sains itu
tidak netral atau terikat dengan nilai-nilai tertentu akan membawak pengaruh terhadap
para peneliti, diantaranya ialah terbatasi dalm hal pemilihan objek penelitian,
pemilihan cara penelitian, dan penggunaan hasil penelitian. (Tafsir, Ahmad. 2004. Ilmu
Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya)
Dalam Al Quran terdapat 854 kali kata ilmu yang disajikan dalam berbagai
bentuk yang digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan objek
pengetahuan. Seseorang yang telah mendalami ilmu-ilmu tertentu disebut sebagai ahli,
spesialis, atau pakar sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu membatasi diri pada salah
satu bidang saja. Dalam pandangan Islam, terdapat dua sumber ilmu, yaitu wahyu dan
alam, dalam istilah lain disebut ayat-ayat qur’aniyah dan ayat-ayat kauniyah. Dalam
mengembangkan akal, manusia diberikan kebebasan namun tetap harus terikat dengan
wahyu dan tidak bertentangan dengan syariat.
Dalam ajaran Islam, ilmu kesatupaduan inti wahyu Allah SWT. Sebagaimana
seni Islam murni yang melahirkan bentuk plastis yang dapat membuat orang
merenungkan keesaan Ilahi, begitu pula semua ilmu yang pantas disebut bersifat Islami
menunjukkan kesatupaduan alam. Dikembangkannya ilmu sebenarnya bertujuan untuk
dihubungkannya satu sama lain. Dengan direnungkannya kesatupaduan alam,
seseorang akan semakin menyadari keesaan, keagungan, dan kekuasaan Allah sehingga
meningkatkan rasa taqwanya.
Seni atau kesenian ialah ekspresi jiwa dalam bentuk keindahan yang dapat
diwujudkan atau diekspresikan melalui lukisan, tulisan, ukiran, musik dan sebagainya.
Salah satu fungsi hidup manusia ialah bagaimana ia dapat membumikan sifat-sifatNya
dalam kehidupan. Salah satu sifat Allah SWT adalah indah. Maka dari itu, sebagai
4
makhluk Allah, manusia patut mengekspresikan keindahan dalam segala bentuk
kegiatannya. Salah satu contohnya ialah pengembangan kesenian sebagai media
dakwah seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Namun hukum seni dapat berubah
menjadi makruh, bahkan haram apabila seni lepas dari akarnya yaitu tauhidullah.
Maksud seni yang lepas dari tauhidullah ialah seni yang berlandaskan nafsu dan thagut.
Sudah pasti umat Islam dilarang dalam mengembangkan kesenian yang berlandaskan
thagut dan pemenuhan hasrat nafsu dan syahwat. Karya seni yang memenuhi syarat-
syarat estetis, menurut penilaian Islam, merupakan karya ibadah apabila memiliki ciri
sebagai berikut :
1. Ikhlas sebagai titik tolak
2. Mardhatillah sebagai titik tuju
3. Amal sholeh sebagai garis amal
(Saifuddin, Endang.1969.Wawasan Islam: Pokok-pokok Fikiran tentang Islam dan
Ummatnya.Jakarta: CV Rajawali)
5
membawa manusia kepada sifat pikir dan zikir, membantu manusia dalam
melaksanakan syariat dan menjaga keseimbangan serta keharmonisan alam.
Pengembangan IPTEKS yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah dan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya.
Apabila ipteks tidak dikembangkan di atas dasar iman, maka memicu banyaknya
kerusakan dan kemfsadatan bagi kehidupan umat manusia.
(Mahfud, Rois. 2010. Al Islam Pendidikan Agama Islam. Palangka Raya : Erlangga)
6
Artinya : Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
(https://tafsirweb.com/8671-surat-az-zumar-ayat-9.html)
Barang siapa menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan
memberikan kemudahan baginya jalan menempuh surga. (HR. Muslim, no. 2699)
(https://rumaysho.com/12363-menuntut-ilmu-jalan-paling-cepat-menuju-surga.html)
7
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. katanya, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda,
”Ketahuilah dunia itu terlaknat. Semua isinya akan terlaknat, kecuali dengan zikrullah,
apa saja yang membuat orang taat kepada Allah, orang alim, atau orang yang sedang
menuntut ilmu.” (H.R. Tirmizi)
(http://natasyasaputri01.blogspot.com/2016/11/7-hadits-tenting-menuntut-ilmu.html)
8
Allah meminjamkan pada manusia. Sebagaimana terkandung dalam QS.
Al-Qhashash (28) ayat 77:
Artinya : "Dan carilah pada apa yang Allah karuniakan kepada kamu negeri
akhirat. tetapi janganlah engkau melupakan nasibmu di dunia ini.
Berbuatlah kebaikan sebagai mana Allah telah berbuat kebaikan kepada
kamu: dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan"
3. Sebagai perlindungan lima pokok kehidupan, yaitu agama (aqidah), jiwa
manusia, harta kekayaan, akal pikiran, dan keturunan atau kehormatan
(https://www.academia.edu/6416180/Fungsi_Peranan_dan_Fungsi_Manusia_sebagai
_Khalifah)
Tanpa penguasaan IPTEKS, fungsi manusia sebagai khalifah tidak akan bisa
terwujud dan kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Allah SWT menciptakan
alam karena Allah SWT menciptakan manusia. Jikalau Allah tidak menciptakan
manusia, maka Allah tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu manusialah yang
bertugas untuk menjaga dan memelihara alam demi kepentingan mereka sendiri.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, manusia diberi keistimewaan berupa
kebebasan untuk memilih dan berkreasi dengan tuntutan kodratnya sebagai makhluk
psikofisik. Namun ia harus sadar akan keterbatasannya yang menuntut ketaatan dan
ketundukan terhadap aturan Allah, baik dalam konteks ketaatan terhadap perintah
beribadah maupun ketaatan terhadap sunnahtullah (hukum alam) di alam.
9
D. KESIMPULAN
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan perkembangan iptek dan seni
untuk memelihara alam yang menjadi tanggung jawab setiap individu yang
menempatinya dan tetap menjaga serta tidak merusak yang ada dengan menerapkan
ilmu dan mengamalkanya dengan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mahfud, Rois. 2010. Al Islam Pendidikan Agama Islam. Palangka Raya : Erlangga
Gie, Liang. 2004. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu
dan Teknologi.
Tafsir, Ahmad. 2004. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosda Karya
https://tafsirweb.com/10765-surat-al-mujadilah-ayat-11.html
https://rumaysho.com/12363-menuntut-ilmu-jalan-paling-cepat-menuju-surga.html
http://natasyasaputri01.blogspot.com/2016/11/7-hadits-tenting-menuntut-ilmu.html
https://www.academia.edu/6416180/Fungsi_Peranan_dan_Fungsi_Manusia_sebagai_
Khalifah
11