Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KONFLIK DALAM PENDIDIKAN MENURUT

PERSPEKTIF ISLAM
==========================================================

Indah Muliati

Dosen UPT-MKU Universitas Negeri Padang


indah_2006@yahoo.com

ABSTRACT

An educational institution that has low-level conflict, or no conflicts at all, are likely to
experience stagnation, not increased, and failed to achieve effectiveness. For that a
leader must control conflicts at moderate levels so that these organizations can be
dynamic and achieve high effectiveness. If the conflict is at a high level, it is feared that
the educational institutions are difficult to control, if not the whole potential of
educational institutions used to think of conflict resolution. This will be detrimental to the
institution and may even fail to achieve effectiveness. This paper discusses conflict
management in education. Conflict management is the ability to control the conflict,
which requires specific management skills. Effective conflict management can be realized
when it is able to develop and implement a strategy of conflict well. In the teachings of
Islam, the conflict is not a goal but a means to bring together various contradictory
things to liberate human life and the individual interests of ugliness, so that later gave
birth to goodness.

Keywords Conflict management, education, educational institution

ABSTRAK

Sebuah lembaga pendidikan yang level konfliknya rendah, atau tidak ada konflik sama
sekali, cenderung mengalami stagnasi, tidak berkembang, dan gagal mencapai kefektifan.
Untuk itu seorang pemimpin harus mengendalikan konflik pada level sedang agar
organisasi tersebut menjadi dinamis dan mencapai keefektifan yang tinggi. Jika konflik
berada pada level yang tinggi, maka dikhawatirkan lembaga pendidikan sulit
dikendalikan, bahkan bisa jadi seluruh potensi lembaga pendidikan digunakan untuk
memikirkan solusi konflik. Hal ini akan merugikan lembaga pendidikan bahkan bisa
gagal mencapai kefektifan. Tulisan ini membahas tentang manajemen konflik dalam
lembaga pendidikan. Manajemen konflik adalah kemampuan mengendalikan konflik
yang terjadi, yang menuntut keterampilan manajemen tertentu. Manajemen konflik yang
efektif dikatakan berhasil bila mampu mengembangkan dan mengimplementasikan
strategi konflik dengan baik. Dalam ajaran Islam, konflik bukanlah sebagai tujuan namun
sebagai sarana untuk menyatukan berbagai hal yang saling bertentangan untuk
membebaskan kehidupan manusia dari kepentingan individual dan dari kejelekan-
kejelekan, sehingga kemudian melahirkan kebaikan-kebaikan.

Kata Kunci: Manajemen konflik, pendidikan, lembaga pendidikan

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 39


A. Pendahuluan
Dalam setiap organisasi yang meli- tidak bisa disesuaikan, interes-interes
batkan banyak orang, disamping ada eksklusif yang tidak bisa diperte-
proses kerjasama untuk mencapai mukan, sikap emosional yang ber-
tujuan organisasi, tidak jarang juga musuhan, dan struktur-struktur nilai
terjadi perbedaan pandangan, ketidak- yang berbeda1.
cocokan, dan pertentangan yang bisa Selain itu, menurut J. Winardi2
mengarah pada konflik. Di dalam konflik merupakan satu hambatan
organisasi manapun seringkali terda- yang dengannya akan membuat
pat konflik, baik yang masih tersem- seseorang semakin bertambah ma-
bunyi maupun yang sudah muncul tang. Konflik berarti adanya oposisi
terang-terangan. Dengan demikian, atau pertentangan pendapat antara
konflik merupakan kewajaran dalam sesuatu dengan sesuatu, orang dengan
sebuah organisasi, termasuk dalam orang, kelompok dengan kelompok
lembaga pendidikan. atau organisasi dengan organisasi.
Meskipun konflik merupakan Sedangkan Kartini Kartono3 mende-
sebuah kewajaran, namun tetap saja finisikan konflik secara positif, nega-
diperlukan manajemen konflik yang tif, dan netral. Dalam pengertian ne-
baik dan terencana sehingga konflik gatif, konflik diartikan sebagai sifat-
tidak menjadi gerbang kehancuran sifat animalistik, kebuasaan, kekeras-
bagi sebuah lembaga pendidikan. an, barbarisme, destruksi/ pengru-
Tulisan ini mencoba membahas sakan, penghancuran, irrasionalisme,
tentang manajemen konflik dalam tanpa kontrol emosional, huru-hara,
pendidikan dengan sub bahasan: pemogokan, perang, dan seterusnya.
konflik dan masalahnya, sumber dan Dalam pengertian positif, konflik
jenis konflik, pengaruh konflik dihubungkan dengan peristiwa petua-
terhadap lembaga pendidikan, dan langan, hal-hal baru, inovasi, pem-
usaha-usaha mengatasi konflik dalam bersihan, pemurnian, pembaharuan,
pendidikan. penerangan batin, kreasi, pertum-
buhan, perkembangan, rasionalitas
B. Manajemen Konflik dalam Pendi- yang dialektis, mawas diri, peru-
dikan bahan, dan seterusnya. Sedangkan
dalam pengertian netral, konflik
Konflik dan Masalahnya
diartikan sebagai akibat biasa dari
Kata konflik dalam bahasa Yunani keanekaragaman individu manusia
disebut dengan configere atau dengan sifat-sifat yang berbeda, dan
conflictum yang berarti saling berben-
turan. Arti kata ini menunjukkan pada 1
Soetopo, Hendyat. 2010. Perilaku Orga-
semua bentuk benturan, tabrakan,
nisasi, Teori dan Praktek di Bidang
ketidaksesuaian, ketidakserasian, per- Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda-
tentangan, perkelahian, oposisi, dan karya.
interaksi-interaksi yang antagonis 2
J. Winardi. 2004. Manajemen Perilaku
atau bertentangan. Dapat pula diarti- Organisasi. Jakarta: Kencana.
kan bahwa konflik merupakan relasi- 3
relasi psikologis yang antagonis, Kartono, Kartini. 1998. Pemimpin dan
Kepemimpinan: Apakah pemimpin abnor-
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang mal itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

40 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016


tujuan hidup yang sama pula. menimbulkan kerugian dalam
Sementara Muhyadi4 mengemukakan organisasi. Oleh sebab itu konflik
definisinya dengan menekankan pada harus dicegah dan dihentikan. Cara
usaha melawan atau menghalangi yang efektif untuk menghindari dan
orang lain agar gagal mencapai menghentikan konflik menurut faham
tujuan. ini adalah dengan menemukan
Pengertian yang lebih padat dan sumbernya untuk kemudian diatasi.
simpel dapat dilihat dari pendapat Selanjutnya aliran behavioral me-
Ross Stagner yang dikutip oleh J. mandang konflik sebagai sesutu yang
Winardi5: wajar terjadi dan alamiah dalam suatu
organisasi. Karena tanpa perlu
... Konflik merupakan sebuah
diciptakan, konflik ini akan terjadi
situasi, di mana dua orang (atau
dalam organisasi. Berdasarkan
lebih) menginginkan tujuan-
pandangan ini, maka konflik tidak
tujuan yang menurut persepsi
selamanya dipandang sebagai sesutu
mereka dapat dicapai oleh salah
yang merugikan, akan tetapi juga bisa
seorang di antara mereka, tetapi
menguntungkan. Dengan demikian,
hal itu tidak mungkin cicapai oleh
konflik yang terjadi di lingkungan
kedua belah pihak.
organisasi harus dikelola dengan
Bertumpu pada beberapa pen- baik. Lebih lanjut aliran interaksi
dapat di atas dapat disimpulkan memandang bahwa konflik dalam
bahwa konflik merupakan perbedaan, suatu organisasi harus diciptakan
pertentangan, dan ketidaksesuaian (dirangsang timbulnya). Pandangan
kepentingan, tujuan, dan kebutuhan semacam ini dilatarbelakangi oleh
dalam situasi formal, sosial, dan konsep bahwa organisasi yang
psikologis, sehingga menjadi anta- tenang, harmonis dan senantiasa
gonis, ambivalen, dan emosional di dalam kedamaian akan cenderung
antara individu dalam suatu kelom- menjadi statis dan kurang inovatif.
pok atau organisasi. Dari definisi dan Oleh sebab itu organisasi semacam
konklusi di atas kelihatan adanya ini sulit bersaing untuk maju.
perbedaan pandangan para ahli Dalam kehidupan organisasi
manajemen terhadap konflik. secara riil, konflik bisa meng-
Sehubungan dengan ini, Muhyadi untungkan dan bisa pula merugikan
mengemukakan tiga pandangan organisasi. Konflik yang mengun-
terhadap konflik yang terjadi di alam tungkan disebut konflik fungsional,
organisasi, sebagaimana dikutip oleh sedangkan konflik yang merugikan
Soetopo6, yaitu: aliran tradisional, disebut konflik disfungsional7.
aliran behavioral, dan aliran interaksi. Contoh konflik yang menguntungkan
Aliran tardisional memandang antara lain: memungkinkan muncul-
konflik sebagai sesuatu yang jelek, nya ketidakpuasan yang tersembunyi
tidak menguntungkan, dan selalu ke permukaan sehingga organisasi
dapat mengadakan penyesuaian dan
4
Muhyadi. 1989. Organisasi: Teori, Struk- mengatasinya, memungkinkan mun-
tur, dan Proses, Jakarta: Ditjen Dikti. culnya norma-norma baru yang
5
J. Winardi. 2004. Op cit.
6 7
Soetopo, Hendyat. 2010. Op cit. Ibid

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 41


sangat membantu mengatasi keku- secara seksama dan hati-hati.
rangan norma-norma lama, berguna Manajemen konflik adalah kemam-
untuk mengukur kemampuan struktur puan mengendalikan konflik yang
kekuasaan yang ada pada organisasi, terjadi, yang menuntut keterampilan
memperkuat ciri kelompok yang ada manajemen tertentu.
sehingga kelompok itu memiliki Terkait dengan manajemen
identitas yang pasti, menyatukan untuk menghadapi konflik tentunya
beberapa kelompok yang terpisah, dipakai pula fungsi serta prinsip-
dan merangsang usaha untuk prinsip manajemen. Manajemen
mengurangi stagnasi. konflik yang efektif dikatakan
Di sisi lain konflik ini juga berhasil bila mampu mengembangkan
merugikan organisasi, salah satunya dan mengimplementasikan strategi
organisasi lembaga pendidikan. konflik dengan baik8.
Sebagai contoh dapat dikemukakan di Dalam Islam, konflik bukanlah
sini antara lain bahwa konflik sebagai tujuan namun sebagai sarana
menyebabkan timbulnya perasaan untuk menyatukan berbagai hal yang
tidak enak sehingga menghambat saling bertentangan untuk membe-
komunikasi, membawa organisasi ke baskan kehidupan manusia dari
arah disintegrasi; menyebabkan kepentingan individual dan dari
ketegangan antar individu maupun kejelekan-kejelekan, sehingga kemu-
antar kelompok; menghalangi kerja- dian mereka dapat dibawa menuju ke
sama di antara individu dan meng- jalan yang terang. Dalam al-Baqarah
ganggu saluran informasi; memin- 251, Allah berfirman:
dahkan perhatian anggota organisasi “….Seandainya Allah tidak me-
dari tujuan organisasi.
nolak (keganasan) sebagian ma-
Organisasi yang level konflik- nusia dengan sebagian yang lain,
nya rendah atau tidak ada konflik pasti rusaklah bumi ini…”.9
sama sekali, cenderung mangalami
stagnasi, tidak meningkat, dan gagal Dari uraian tersebut maka dapat
mencapai kefektifan. Untuk itu disimpulkan bahwa timbulnya gejala
seorang pemimpin harus mengen- konflik dalam rangka meningkatkan
dalikan konflik pada level sedang taraf hidup dalam kehidupan manusia
agar organisasi tersebut menjadi adalah sebuah keharusan. Selain itu,
dinamis dan mencapai keefektifan etika (akhlak) dalam mewujudkan hal
yang tinggi. Jika konflik berada pada yang diinginkan tersebut harus selalu
level yang tinggi, dikhawatirkan diperhatikan, karena dengan bekal ini
organisasi sulit dikendalikan, bahkan permasalahan apapun akan dapat
bisa jadi seluruh potensi organisasi dikendalikan dengan baik, dan
digunakan untuk memikirkan solusi dengan sendirinya akan dapat
konflik. Hal ini akan merugikan
organisasi bahkan bisa gagal
mencapai kefektifan. 8
Syukur, Fatah. 2011. Manajemen Pendi-
Oleh karena ini dalam dikan Berbasis pada Madrasah. Semarang:
mengatasi konflik, terutama konflik PT. Pustaka Rizki Putra.
9
yang negative, diperlukan manajemen Departemen Agama. 2000. Al-Qur’an dan
konflik yang baik, dan direncanakan Terjemahannya. Jakarta: Departemen
Agama.

42 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016


medatangkan kondisi yang lebih baik fakatan dan ketidakseimbangan di
(maslahah). antara individu atau kelompok yang
Dalam Surat Al-Hujurat ayat 9- semula bersatu, mufakat dan
10 manusia telah diperintahkan untuk seimbang (equilibrium).
mendamaikan saudaranya yang Sebenarnya, untuk menciptakan
sedang dalam konflik. Hal ini agar modernisasi tidaklah dapat dipisah-
semua manusia selalu mendapat kan dari konflik yang bermula dari
rahmat dari Allah SWT. kritik. Hanya saja, yang diajarkan
oleh syari’at Islam adalah konflik
“Dan apabila ada dua golongan
yang masih dalam taraf pelaksanaan
orang mukmin berperang, maka
al-akhdzu bi akhaffi dlararain (meng-
damaikanlah antara keduanya.
ambil dampak yang lebih kecil di-
Jika salah satu dari keduanya
antara dua aspek negatif), karena
berbuat zalim terhadap (golong-
modernisasi adalah alternatif yang
an) yang yang lain maka perangi-
terbaik untuk meningkatkan taraf
lah golongan yang berbuat zalim
kesejahteraan (kemaslahatan) kehi-
itu, sehingga golongan itu
dupan manusia.
kembali kepada perintah Allah.
Islam memandang bahwa per-
Jika golongan itu telah kembali
soalan dalam kehidupan mayarakat
(kepada perintah Allah), maka
sebenarnya mempunyai tujuan, yaitu
damaikanlah antara keduanya
untuk merealisasi-kan konsep amar
dengan adil, dan berlakulah adil.
ma’ruf nahi munkar, yang disebut
Sungguh Allah mencintai orang-
oleh Imam Abu Hamid Al Ghazali
orang yang berlaku adil. Sesung-
sebagai kutub terbesar agama (Islam).
guhnya orang-orang mukmin itu
Namun kebanyakan masyarakat
bersau-dara, karena itu damai-
masih tidak sadar dengan hal
kanlah antara kedua saudaramu
tersebut, seharusnya mengamalkan
(yang berselisih) dan bertakwa-
kebaikan dan meninggalkan kebu-
lah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat.”10 rukan, malah yang terjadi sebaliknya.
Mereka cenderung melakukan kebu-
Dalam perwujudan modernisasi rukan dan meninggalkan kebaikan.
di tengah heterogenitas budaya, bila
tetap dengan pola memaksakan Sumber dan Jenis Konflik
kehendak, sudah pasti akan
Menurut Smith11 konflik dalam suatu
menyebabkan timbulnya konflik yang
organisasi, termasuk di dalamnya
tidak akan dapat dihindarkan. Hal ini
organisasi sekolah, pada dasarnya
dikarenakan sistem sosial dan sistem
bersumber dari tiga hal, yaitu:
budaya setiap masyarakat yang
masalah komunikasi, struktur orga-
sedang “berkembang” merupakan
nisasi dan faktor manusia itu sendiri.
suatu ajang (medan) pertempuran
yang abadi, dimana kekuatan 1) Kesalahan dalam komunikasi atau
modernitas dan tradisi bertemu. Pada distorsi.
akhirnya, konflik ini akan melahirkan Suatu kebenaran yang dikemukakan
ketegangan-ketegangan, ketidakmu- dengan pola komunikasi yang tidak

10 11
Ibid Dalam Soetopo, Hendyat. 2010. Op cit.

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 43


bersahabat, cenderung menjadi infor- Hendri Tanjung14 mengemukakan
masi yang diterima dengan tidak beberapa hal yang menjadi sumber
baik. terjadinya konflik, yaitu: (1) per-
bedaan latar belakang keluarga, (2)
2) Struktur organisasi
perbedaan latar belakang pendidikan,
Struktur organisasi termasuk sektor (3) perbedaan kebiasaan-kebiasaan,
penyumbang konflik yang tidak kecil, (4) Kesenjangan kompensasi yang
karena masing-masing unit organisasi mencolok, dan (5) sikap pemimpin
memiliki tugas dan kepentingan yang yang tidak manusiawi.
bisa saling bergesekan dan
Selanjutnya, konflik memiliki
berbenturan.
jenis dan bentuk yang banyak sekali,
3) Faktor manusia baik dilihat dari segi pelaku maupun
Penyumbang konflik yang tidak kalah peranannya. Robert G. Owens15
banyaknya adalah faktor manusia. menyebutkan bahwa konflik dapat
Hal ini dimungkinkan karena adanya terjadi antara seseorang atau unit-unit
sifat-sifat kepribadian yang beragam sosial, yaitu interpersonal, intergroup,
dan unik. Setiap pribadi dapat saja dan internasional. Konflik dapat
memiliki kepentingan dan kebutuhan diklasifikasikan kepada beberapa
yang berbeda-beda. Begitu juga sikap bentuk16, yaitu:
otoriter dan mau menang sendiri, 1) Konflik tujuan, yaitu konflik yang
dogmatis, individualistis, dan sifat- terjadi karena ada dua tujuan atau
sifat pribadi lainnya. Kesemuanya itu lebih yang bersifat kooperatif.
dapat menimbulakn konflik di tubuh 2) Konflik peranan, yaitu konflik
organisasi. yang timbul karena adanya
Schmuck12 mengemukakan ada peranan yang lebih dari satu
empat unsur yang menjadi sumber dipunyai oleh seseorang. Sedang-
konflik, yaitu: kan kepentingan dari tiap-tiap
1) adanya perbedaan fungsi dalam peranan itu tidak selalu sama.
organisasi; Misalnya perguruan tinggi punya
2) adanya pertentangan kekuatan tugas untuk melaksanakan pendi-
antar pribadi dan sub sistem; dikan, penelitian dan pengabdian
3) adanya perbedaan peranan, dan kepada masyarakat.
4) adanya tekanan yang dipaksakan 3) Konflik nilai, yaitu konflik yang
dari luar organisasi. disebabkan karena latar belakang
kehidupan yang berlainan; Misal-
Sementara itu, menurut Mul- nya konflik antara individu yang
yasa13 ada beberapa hal yang menjadi satu dengan individu yang lain,
sumber konflik, yaitu: (1) perbedaan atau antara individu dengan
pendapat, (2) salah paham, (3) merasa
dirugikan, dan (4) terlalu sensitif.
Selain itu Didin Hafiduddin dan 14
Ibid
15
Robert G. Owen. 1991. Organizational
12
Ibid Behaviour in Education. Boston: Allyn
13 and Bacon.
Dalam Asnawir. 2006. Manajemen Pendi-
16
dikan. Padang: IAIN IB Press. Asnawir. 2006. Op cit.

44 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016


organisasi, atau antara organisasi 1) Konflik dalam diri individu;
dengan organisasi. 2) Konflik antar individu dalam
4) Konflik kebijakan, adalah konflik organisasi;
yang disebabkan oleh kebijakan 3) Konflik antar kelompok dalam
yang diambil; Misalnya adanya organisasi yang sama; dan
prosedur-prosedur yang harus 4) Konflik antar organisasi.
dilakukan untuk suatu kegiatan,
seperti suatu perpustakaan
C. Pengaruh Konflik Terhadap Lem-
berusaha untuk mendorong
baga Pendidikan
mahasiswa meminjam buku-buku
atau koleksi yang ada di Konflik menimbulkan akibat-akibat
perpustakaan. atau resiko-resiko tertentu. Disam-
ping itu konflik juga terkadang
Selanjutnya, menurut Asna- membawa dampak positif. G.W.
wir17, secara umum konflik tersebut Allport, sebagaimana dikutip
dapat dikelompokkan kepada dua 18
Qomar , menyatakan bahwa semakin
kelompok: banyak sarjana sosial yang mema-
1) Konflik fungsional; adalah parkan bahwa konflik itu sendiri
konflik yang dapat memberikan bukan merupakan kejahatan, tetapi
keuntungan kepada organisasi. lebih merupakan suatu gejala yang
Pertentangan dan perselisihan memiliki pengaruh konstruktif atau
yang terjadi dapat memberikan desktruktif, tergantung pada
manfaat untuk meningkatkan manajemennya.
efektivitas dan efesiensi orga- D. Sudjana19 menjabarkan pe-
nisasi. Konflik semacam ini ngaruh-pengaruh konflik sebagai
merupakan konflik yang diper- berikut:
lukan dalam organisasi untuk 1) Di satu pihak, konflik laten dapat
menumbuhkan kreativitas. membahayakan kelompok apabila
2) Konflik disfungsional; yaitu konflik di antara anggota pada
konfrontasi dan pertentangan suatu saat muncul menjadi
yang terjadi antar inidividu dan perbuatan yang merusak (de-
antar kelompok, yang dapat struktif), sehingga konflik itu dapat
merugikan, merusak dan meng- menghambat upaya bersama untuk
halangi pencapaian tujuan orga- memenuhi kebutuhan kelompok/
nisasi. Hal ini terjadi bila konflik organisasi dan perorangan.
tersebut berlarut-larut tanpa 2) Di pihak lain, konflik dapat meng-
penyelesaian, hanya memakan untungkan kegiatan kelompok apa-
pikiran, waktu, tenaga, dan lain-
lain.
18
Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen Pen-
Berdasarkan pihak-pihak yang saling didikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan
bertentangan, konflik bisa pula terjadi Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
dalam bentuk konflik sebagai berikut: Erlangga.
: 19
D. Sudjana S. 2000. Manajemen Program
Pendidikan untuk Pendidikan Luar Seko-
lah dan Pengembangan Sumber Daya
17
Ibid Manusia. Bandung: Falah Production.

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 45


bila hal itu merangsang timbulnya Setidaknya, mereka tidak lagi
gagasan-gagasan baru untuk membuat ulah yang berpotensi
meningkatkan efesiensi dan efek- menyulut konflik pasca penyelesaian
tivitas kegiatan kelompok, meng- konflik. Di samping itu, hal ini juga
arahkan kreativitas kelompok menuntut manajer untuk bisa
dalam memecahkan masalah yang memberi teladan bagi dirinya sendiri
dihadapi, dan menjaga agar dan bagi orang lain.
kelompok selalu mempedulikan Tugas manajer lembaga pen-
berbagai kepentingan anggotanya. didikan dalam konteks ini harus
Konflik ini dapat dimanfaatkan mampu menyelesaikan konflik dalam
agar kelompok lebih tanggap dirinya sendiri, konflik antar
terhadap kebutuhan anggota. individu, konflik antar kelompok,
Alex Nitisimo20 mengemukakan konflik antar unit, konflik antar
bahwa konflik dapat memberikan departemen, konflik antar peran,
dampak positif dan dampak negatif. konflik antar organisasi, dan konflik
Dampak positif akan mendatangkan internasional. Ini berarti bahwa
keuntungan kepada karyawan, orga- pelaku konflik itu sangat kompleks
nisasi/lembaga pendidikan, dan dan membutuhkan siasat tersendiri.
dampak negatif akan mendatangkan Padahal, mengelola konflik dalam
kerugian. Adapun dampak positif diri sendiri saja tidak mudah.
konflik adalah: (1) kemampuan Misalnya, kepala madrasah pada
mengoreksi diri, (2) meningkatkan waktu yang sama dihadapkan pada
prestasi, (3) pendekatan yang lebih pilihan dilematik antara pergi ke
baik, (4) mengembangkan alternatif madrasah tepat waktu sebagaimana
yang lebih baik. Sedangkan dampak ketentuan yang sudah disepakati atau
negatif konflik adalah: (1) meng- kepentingan mengantar istri ke pasar
hambat adanya kerjasama, (2) sub- karena memiliki hajat yang sangat
yektivitas dan emosional, (3) apriori, penting. Memilih dua kepentingan ini
(4) saling menjatuhkan, dan (5) benar-benar menimbulkan konflik
frustasi. dalam dirinya, yang sama-sama
Jenis dan bentuk konflik yang beresiko; dan ternyata tidak banyak
telah disebutkan pada pembahasan kepala madrasah yang memilih pergi
sebelumnya memiliki implikasi dan ke madrasah tepat waktu sebagai
konsekuensi bagi manajer lembaga teladan bagi bawahannya dengan
pendidikan. Jika konflik menjadi menunda kepentingan keluarga
besar akan mempengaruhi keberlang- (istri) 21.
sungan lembaga pendidikan yang Di samping itu, acapkali ada
dipimpinnya. Oleh karenanya seorang konflik antara kepala madrasah
manajer memiliki peran yang fung- dengan ketua yayasan. Konflik antar
sional dalam mengelola konflik dan pimpinan ini sangat mengganggu
diharapkan mampu mengelolanya proses pembelajaran dan tentu
sebaik mungkin sehingga menghasil- berdampak negatif pada mutu hasil
kan kepuasan bagi semua pihak, pembelajaran dan pendidikan, dan
terutama pihak yang berkonflik. tentu akan berdampak negatif pada

20 21
Dalam Asnawir. 2006. Op cit. Qomar. 2009. Op cit.

46 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016


lembaga pendidikan yang dipimpin- Tahap ini dilakukan untuk menge-
nya. Konflik semacam ini merupakan tahui kondisi konflik dan serta
konflik tingkat tinggi, karena terjadi penilaian dalam mengidentifikasi.
pertentangan antara pimpinan penye- Apakah konflik sudah mendekati titik
lenggara pendidikan (ketua yayasan) rawan, dan perlu diredam agar tidak
dan pimpinan pelaksana pendidikan menimbulkan dampak negatif,
(kepala madrasah). apakah masih pada titik kritis yang
Ada lagi gejala yang harus dapat menimbulkan dampak positif,
dicermati, dibendung dan dikelola atau baru dalam tahap tersembunyi,
manajer lembaga pendidikan, yaitu sehingga perlu diberi stimulus agar
konflik tersembunyi. Konflik sema- mendekati titik kritis dan
cam ini justru lebih berbahaya karena memberikan dampak positif.
sulit terdeteksi tapi berpotensi
3) Pemecahan Konflik
meledak suatu saat. Sehingga perlu
upaya pimpinan untuk mengatasi Tahap ini merupakan tindakan untuk
konflik yang terjadi. memecahkan masalah, termasuk
memberi stimulus jika masih dalam
D. Usaha Mengatasi Konflik dalam tahap tersembunyi dan perlu dibuka.
Pendidikan Kasus-kasus yang terjadi serta data-
data sesudah dinilai. Dengan
Dalam bukunya Manajemen Pendi- memperhatikan hal tersebut maka
dikan Berbasis Madrasah22 Syukur selanjutnya adalah mengatasi atau
menjelaskan bahwa untuk mengatasi memecahkan masalah konflik yang
konflik, manajemen konflik memiliki ada dengan cara yang terbaik.
beberapa tahap yang harus
dijalankan: Selanjutnya, dalam buku Pan-
duan Manajemen Sekolah23 ada lima
1) Identifikasi Konflik tahap yang dilalui dalam suatu
Tahap ini merupakan tahap iden- konflik yaitu :
tifikasi masalah yang terjadi, untuk a. Tahap laten (potensial), yaitu
menentukan sumber penyebab dan adanya perbedaan faktor individu,
pihak-pihak yang terlibat. Dalam perbedaan organisasi, dan ling-
mengidentifikasi biasanya kita kungan yang merupakan potensi
mencermati peristiwa sehari-hari munculnya konflik;
kemudian menemukan tantangan dan b. Tahap konflik yang sudah terasa;
adakah pertentangan-pertentangan di c. Tahap perbedaan pendapat yang
dalamnya atau tidak. Bila sejak awal sudah saling bertentangan;
konflik itu kita amati dan hati-hati d. Tahap konflik terbuka;
untuk mengubah kejadian-kejadian e. Tahap pascakonflik terbuka.
dan mengelola emosi maka tahap
identifikasi ini akan mampu menge-
lola konflik yang terjadi nanti.
23
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
2) Penilaian Konflik Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pendidikan Mene-
ngah Umum.1998. Panduan Manajemen
Sekolah. Jakarta: Depdikbud, Dirjen
22
Syukur, Fatah. 2011. Op cit. Dikdasmen Direktorat Dimenum.

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 47


Konflik ini akan menguntungkan bila khazanah dan kekayaan yang amat
dikelola dengan baik, tetapi bisa berguna untuk memecahkan ber-
merugikan jika dibiarkan. Sebaiknya bagai masalah; dan
manajer lembaga pendidikan dapat f. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
menyelesaikan konflik saat baru yang universal seperti persau-
memasuki tahapan pertama, yakni daraan, kejujuran, keadilan, kebe-
tahap laten yang masih berupa naran, dan lain sebagainya.
perbedaan baik karena faktor Apabila perbedaan pendapat
individu, organisasi, maupun ling- yang mengarah pada konflik tidak
kungan. Dengan begitu, konflik bisa terbendung, maka konflik yang
dibendung secepatnya sehingga sesungguhnya akan terjadi dan gejala
masih relatif mudah diselesaikan. ini harus segera di atasi. Dalam
Penyelesaian pada tahap perbedaan
mengatasi konflik Allah berfirman
ini meskipun tidak termasuk dalam surat An-Nisa’: 3526:
preventif, tetapi meupakan
penyelesaian cepat tanggap yang … Dan jika kamu khawatirkan
berpengaruh secara signifikan dalam ada persengketaan antara
menekan terjadinya konflik yang keduanya, maka kirimlah seo-
sesungguhnya24. rang hakam dari keluarga laki-
Untuk menghadapi perbedaan laki dan seorang hakam dari
pendapat yang mengarah pada keluarga perempuan. Jika kedua
konflik, Abuddin Nata25 memandang orang hakam itu bermaksud
perlu dikembangkan beberapa etika mengadakan perbaikan, niscaya
berikut ini : Allah memberi taufik kepada
suami-isteri itu. Sesungguhnya
a. Melihat perbedaan sebagai sesuatu Allah Maha Mengetahui lagi
yang harus diterima; Maha Mengenal.
b. Menyadari bahwa pendapat yang
dikemukakan seseorang mungkin Ayat ini memberi pemahaman
mengandung kebenaran atau bahwa: a) anjuran untuk sesegera
kesalahan; mungkin menyelesaikan konflik
c. Bersikap terbuka, mau menerima secara dini; b) cara menyelesaikan
pendapat, saran, dan kritik orang konflik adalah melalui mediator yang
lain karena mungkin pendapat kita disebut hakam; c) Mediator (hakam)
keliru; merupakan sosok pribadi yang benar-
d. Bersikap objektif, lebih ber- benar diteladani; d) Mediator
orientasi mencari kebenaran, dan (hakam), itu sebanyak dua orang
bukan mencari pembenaran; yang mewakili masing-masing pihak;
e. Tidak memandang perbedaan dan e) ada keinginan kuat untuk
pendapat sebagai pertentangan melakukan ishlah (penyelesaian
atau permusuhan, tetapi sebagai konflik) dari masing-masing pihak.
Ayat tersebut mengandung
24 pesan penyelesaian konflik yang
Qomar. 2009. Op cit.
terjadi dalam lembaga pendidikan
25
Nata, Abuddin. 2003. Manajemen keluarga. Namun, pesan resolusi
Pendidikan Mengatasi Kelemahan
Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:
26
Predana Media. Departemen Agama. 2000. Op cit.

48 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016


konflik dalam ayat tersebut bisa agama Islam tidak pernah mentolerir
diterapkan juga pada lembaga penggunaan kekerasan dalam ajaran-
pendidikan yang lebih luas/besar, nya.
yakni lembaga pendidikan formal Sebenarnya konsep resolusi
seperti sekolah, madrasah, perguruan konflik dalam Islam cenderung
tinggi, atau pesantren. Di samping itu memiliki kesamaan dengan mana-
ayat tersebut juga memberi gambaran jemen konflik secara umum. Dalam
tentang penyelesaian konflik. Para Islam resolusi konflik dapat dila-
manajer harus memperhatikan kukan dengan beberapa cara misalnya
berbagai proses penyelesaian konflik, debat dan musyawarah.
cara penyelesaian, syarat orang yang Debat pada dasarnya adalah
menyelesaikan, dan niat baik dari salah satu cara berkompetisi dengan
pihak-pihak yang berkonflik 27. pihak atau kelompok lain. Dalam Al-
Menurut Thomas28, ada lima Qur’an, debat sering merujuk pada
kecenderungan proses ilmiah dalam upaya kompetisi yang dilakukan
menyelesaikan suatu konflik, yaitu: kaum muslim dengan kaum non
(1) mempersatukan (integrating), (2) muslim. Debat sering digunakan oleh
membantu (obliging), (3) mendo- Nabi Allah untuk menanggapi segala
minasi (dominating), (4) menghindar tuduhan terhadap agama Islam
(avoiding), dan (5) mengadakan sekaligus meyakinkan pihak lain
kompromi (comprimising). Disam- tentang kebenaran agama Islam. Di
ping itu, menurut Mulyasa29, ada 4 dalam Al-Qur’an juga dijelaskan
pendekatan yang dapat digunakan bahwa berdebat harus dilakukan
untuk menyelesaikan konflik, yaitu dengan adil dan fair yang tercantum
dengan cara: (1) konfrontasi, (2) pada surat An-Nahl ayat 125 sebagai
menggunakan gaya tertentu, (3) berikut:
memperbaiki praktek organisasi, (4) … Serulah (manusia) kepada
mengadakan perubahan peran dan jalan Tuhan-mu dengan hikmah
struktur organisasi. dan pelajaran yang baik dan
Di dalam ajaran Islam juga bantahlah mereka dengan cara
dijelaskan tentang tata cara mengelola
yang baik/bijaksana (hikmah).
suatu konflik agar konflik tidak Sesungguhnya Tuhanmu Dia
bersifat destruktif melainkan menjadi lah yang lebih mengetahui
hal yang dapat bermanfaat bagi tentang siapa yang tersesat dari
kehidupan manusia. Islam meng- jalan-Nya dan Dialah yang
ajarkan bagaimana mengelola atau lebih mengetahui orang-orang
menyelesaikan perbedaan atau
yang mendapat petunjuk.
pertentangan dengan cara-cara damai.
Meskipun agama Islam merupakan Selain debat, resolusi konflik
agama yang notabene menganut dalam Islam juga dilakukan dengan
ajaran kebenaran mutlak, namun musyawarah. Dalam Al-Qur’an
musyawarah sering merujuk pada
penyelesaian konflik dan hubungan
27
Qomar. 2009. Op cit. sesama kaum muslim, berbeda
28
Dalam Asnawir. 2006. Op cit. dengan debat yang cenderung
29 ditujukan untuk kaum non-muslim.
Ibid

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 49


Tujuan musyawarah ini adalah untuk berkembang dan menciptakan peru-
menemukan jalan keluar dari bahan-perubahan yang nantinya akan
perbedaan yang tidak menyangkut bermanfaat bagi manusia pada
gejala “idiologis” dan dikotomik umumnya.
sehingga memungkinkan terbentuk-
nya kompromi dan negosiasi. E. Penutup
Sedangkan perdebatan lebih menun- Manajemen konflik adalah kemam-
jukkan sebagai upaya untuk puan mengendalikan konflik yang
meyakinkan fihak lain, dan tidak terjadi, yang menuntut keterampilan
mungkin terjadi kompromi, dan yang manajemen tertentu. Dalam Islam
mungkin hanya sebatas memahami konflik bukanlah sebagai tujuan tapi
saja, bukan untuk saling membenar- sebagai sarana untuk menyatukan
kan satu sama lain. Perihal berbagai hal yang saling bertentangan
musyawarah ini telah dijelaskan untuk membebaskan kehidupan
dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat manusia dari kepentingan individual
159 yang berbunyi sebagai berikut: dan dari kejelekan-kejelekan sehing-
…Maka disebabkan rahmat dari ga kemudian mereka dapat dibawa
Allah-lah kamu Berlaku lemah menuju ke jalan yang benar.
lembut terhadap mereka. Sekira- Konflik bersumber dari kesa-
nya kamu bersikap keras lagi lahan dalam komunikasi atau distorsi,
berhati kasar, tentulah mereka struktur organisasi, dan faktor
menjauhkan diri dari sekeliling- manusia. Faktor-faktor lain yang
mu. karena itu ma'afkanlah menjadi sumber terjadinya konflik
mereka, mohonkanlah ampun adalah adanya perbedaan fungsi
bagi mereka, dan bermusyawa- dalam organisasi; adanya perten-
rahlah dengan mereka dalam tangan kekuatan antar pribadi dan sub
urusan itu. kemudian apabila sistem, adanya perbedaan peranan,
kamu telah membulatkan tekad, dan adanya tekanan yang dipaksakan
Maka bertawakkallah kepada dari luar organisasi. Selain itu ada
Allah. Sesungguhnya Allah beberapa hal yang menjadi sumber
menyukai orang-orang yang konflik, yaitu perbedaan pendapat,
bertawakkal kepada-Nya. salah paham, merasa dirugikan, dan
terlalu sensitif.
Dari beberapa penjelasan di atas Konflik memiliki banyak jenis,
dapat dipahami bahwa Islam secara umum jenis konflik ada dua,
mengajarkan menggunakan cara-cara yaitu konflik fungsional, dan konflik
damai sebagai cara untuk mengelola
disfungsional. Selain itu konflik dapat
konflik. Islam menganjurkan kepada diklasifikasikan menjadi konflik
pemeluknya untuk memiliki sikap tujuan, konflik peranan, konflik nilai,
toleransi terhadap perbedaan perbe- dan konflik kebijakan. Jika ditinjau
daan yang dimiliki tiap-tiap manusia. berdasarkan pihak-pihak yang berten-
Karena perbedaan itu merupakan tangan konflik dapat diklasifikasikan
kodrat Allah SWT yang tidak bisa
menjadi konflik dalam diri individu,
ditolak. Perbedaan itu diciptakan konflik antar individu dalam
untuk saling melengkapi, dan dengan organisasi, konflik antar kelompok
perbedaan itu manusia akan terus

50 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016


dalam organisasi yang sama, dan penilaian konflik, dan (3) tahap
konflik antarorganisasi. pemecahan konflik. Setidaknya ada
Konflik dapat memberikan lima kecenderungan proses ilmiah
dampak positif maupun negatif, dalam menyelesaikan konflik yaitu:
konstrukrif atau destruktif. Dampak (1) mempersatukan (integrating), (2)
positif akan mendatangkan keun- membantu (obliging), (3) mendo-
tungan kepada karyawan, organisasi/ minasi (dominating), (4) menghindar
lembaga pendidikan, dan dampak (avoiding), (5) mengadakan kom-
negatif akan mendatangkan kerugian. promi (comprimising). Di samping itu
Adapun dampak positif konflik ada 4 pendekatan yang dapat
adalah: (1) kemampuan mengoreksi digunakan untuk menyelesaikan
diri, (2) meningkatkan prestasi, (3) konflik, yaitu: (1) konfrontasi, (2)
pendekatan yang lebih baik, (4) menggunakan gaya tertentu, (3)
mengembangkan alternatif yang lebih memperbaiki praktek organisasi, (4)
baik. Sedangkan dampak negatif mengadakan perubahan peran dan
konflik adalah: (1) menghambat struktur organisasi. Dalam Islam
adanya kerjasama, (2) subyektivitas dijelaskan tata cara mengelola konflik
dan emosional, (3) apriori, (4) saling agar tidak bersifat destruktif
menjatuhkan, dan (5) frustasi. melainkan menjadi hal yang
Konflik harus diatasi dan usaha- bermanfaat. Selain itu dalam Islam
usaha mengatasi konflik dapat resolusi konflik dapat dilakukan
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu ; (1) dengan cara debat dan musyawarah.
tahap identifikasi konflik, (2) tahap

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Asnawir. 2006. Manajemen Pendidikan. Padang: IAIN IB Press.


D. Sudjana S. 2000. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar
Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah
Production.
Departemen Agama. 2000. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Departemen
Agama.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.1998. Panduan
Manajemen Sekolah. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikdasmen Direktorat
Dimenum.
J. Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana.
Kartono, Kartini. 1998. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah pemimpin
abnormal itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhyadi. 1989. Organisasi: Teori, Struktur, dan Proses, Jakarta: Ditjen Dikti.
Nata, Abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan
Islam di Indonesia. Jakarta: Predana Media.

Manajemen Konflik dalam Pendidikan Menurut Perspektif Islam … 51


Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
Robert G. Owen. 1991. Organizational Behaviour in Education. Boston: Allyn
and Bacon.
Soetopo, Hendyat. 2010. Perilaku Organisasi, Teori dan Praktek di Bidang
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syukur, Fatah. 2011. Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah.
Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

52 TINGKAP Vol. XII No. 1 Th. 2016

Anda mungkin juga menyukai