Anda di halaman 1dari 20

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Segala hal yang ada dan pernah ada pasti mempunyai sejarahnya
masing-masing. Sejarah sendiri didefinisikan sebagai bentuk penggambaran
pengalaman kolektif yang terjadi di masa lampau (Sartono Kartodirdjo,
1987). Penggambaran pengalaman masa lampau yang merupakan suatu
aktualisasi bagi suatu peristiwa serta menghadirkan kembali peristiwa
tersebut dengan pengungkapan verbal merupakan konsep dari sejarah itu
sendiri.
Ketidaksadaran masyarakat zaman sekarang akan pentingnya sejarah
merupakan suatu kemerosotan cara berpikir dan rasa peduli terhadap sejarah.
Sebagai masyarakat Indonesia yang mana merupakan negara yang kaya akan
nilai sejarah sudah seharusnya masyarakatnya sadar dan tahu terlebih lagi
akan sejarah serta peninggalan peninggalan bersejarah disekitar masyarakat
tersebut tinggal.
Hilangnya rasa peduli dari masyarakat terutama masyarakat era
milenium abad 21 terhadap peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada
disekitar lingkungannya terlihat jelas dengan banyaknya bekas peninggalan
peninggalan pada masa penjajahan Jepang terbengkalai dan bahkan telah
berubah fungsi.
Sebagai contohnya, menara bunker Anti Aircraft Artillery dan ruang
penyiksaan atau tahanan romusha yang berada di Komplek Pertahanan
Lorong Sikam telah tak berbentuk lagi akibat tidak terurus. Bentuk asli dari
bunker Anti Aircraft Artillery tak nampak lagi, tinggal hanya sisa sisa
bangunan yang dapat dijadikan bukti bahwa benar terdapat peninggalan
jepang di sana.
Demi mengingatkan kembali masayarakat akan pentingnya
pelestaraian peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut yang dapat berguna
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sejarah, maka penulis

1
2

mengangkat judul Karya Tulis Ilmiah : “ UPAYA PELESTARIAN BEKAS


PENINGGALAN JEPANG DI KOMPLEK PERTAHANAN, PLAJU
GUNA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT AKAN
PENTINGNYA SEJARAH “

1.2. Rumusan Masalah


Dengan upaya pelestarian bekas peninggalan Jepang di Komplek
Pertahanan, Plaju, apakah hal tersebut dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya sejarah ?

1.3. Tujuan Penelitian


Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah,
berupa pelestarian bekas peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan, Plaju.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Hasil penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya sejarah berupa pelestarian bekas
peninggalan-peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan, Plaju.
1.4.2. Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sumber kajian ilmiah mengenai
upaya pelestarian bekas peninggalan-peninggalan Jepang guna
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah.

1.5. Hipotesis

a. Upaya pelestarian bekas peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan,


Lorong Sikam, Plaju, Kota Palembang dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya sejarah.
b. Upaya pelestarian bekas peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan,
Lorong Sikam, plaju, Kota Palembang tidak dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah.

2
3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Bekas Peninggalan Jepang


2.1.1. Masuknya Jepang Di Indonesia
Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerbu
pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawaii. Aksi
Jepang ini merupakan sebuah gerakan invasi (aksi militer) yang
kemudian dengan cepat merambah kekawasan Asia Tenggara.
Pada tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang mendarat di
Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok harinya (12 Januari 1942)
Komandan Belanda di pulau itu menyerah.Lalu pada tanggal 24
Januari 1942, Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2
jatuh ketangan tentara Jepang, Kemudian pada tanggal 29
Januari dan 3 Februari 1942, Pontianak dan Samarinda berhasil
diduduki oleh Jepang secara berturut turut, dan pada tanggal 14
Februari 1942 Jepang mulai menurunkan pasukan payung di
Palembang. Dua hari kemudian (16 Februari 1942) Palembang
dan sekitarnya berhasil diduduki.
Dengan jatuhnya Palembang yang mana terkenal sebagai
daerah yang kaya akan sumber minyak, maka terbukalah Pulau
Jawa bagi tentara Jepang. Pada Tanggal 5 Maret 1942, ibukota
Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang
berarti bahwa kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak
Belanda. Segera setelah jatuhnya kota Batavia ke tangan
mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan
dan berhasil menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal yang
sama, tentara Jepang bergerak dari Kalijati untuk menyerbu
Bandung. Makin hari, Belanda semakin terdesak oleh tentara

3
4

Jepang yang telah menguasai berbagai daerah di Indonesia.Dan


pada akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda dengan resmi
menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang.
2.1.2. Kronologi Masuknya Jepang ke Palembang
Pada tanggal 13 Februari 1942 pagi hari, tentara Jepang
bersiap menyerang Kota Palembang, persiapan dilaksanakan
dari pangkalan militer perang Jepang di Malaysia dengan
kekuatan udara Jepang bersiap menyerang Palembang yang saat
itu masih diduduki oleh Belanda. Kekuatan Angkatan Laut
Jepang juga ikut bergerak menuju Palembang. Alasan utama
Jepang mengambil Palembang dari tangan Belanda adalah
embargo minyak yang diberlakukan Amerika terhadap Jepang.
Tidak ada jalan lagi kecuali mengambil alih kekuasaan Belanda
di Palembang, karena Palembang merupakan basis minyak bagi
pemerintahan Belanda di Indonesia saat itu, bahkan minyak
yang di ambil Belanda dari Palembang juga dijual ke negara-
negara eropa termasuk Amerika. Akhirnya Jepang dapat
menguasai Sungai Grong dan Plaju, yang mana merupakan pusat
dari tempat pengeboran minyak di daerah Palembang.
Setelah penyerangan Jepang di daerah Palembang, maka
Jepang pun telah berhasil menduduki daerah Palembang. Selama
masa kependudukan Jepang di Palembang, maka Jepang pun
mulai menyusun segala rencana dan persiapan selama berada di
Palembang. Para tentara Jepang juga membangun beberapa
benteng pertahanan, menara bunker pertahanan AAA (Anti
Aircraft Artillery) dan beberapa terowongan bawah tanah, serta
beberapa ruang tahanan yang tersebar di seluruh Kota
Palembang.
2.1.3. Upaya Pelestarian Bekas Peninggalan Jepang
4
5

Rekam jejak masa kependudukan Jepang di Palembang,


tersebar di seluruh penjuru Kota Palembang ini. Banyak sisa sisa
peninggalan Jepang, baik itu berupa cerita, barang maupun
bangunan. Beberapa diantaranya berupa bangunan yang
digunakan demi keperluan perang maupun keperluan militer
Jepang hingga bangunan yang difungsikan sebagai tempat
penahanan ataupun ruang penyiksaan para pekerja Romusha.
Selain itu pula, banyak sekali bekas peninggalan-
peninggalan Jepang selama masa kependudukannya di
Palembang.Beberapa peningalan-peninggalan tersebut terletak di
beberapa wilayah, seperti di wilayah Komplek Pertahanan Jepang
di daerah Plaju, kemudian bangunan yang dikenal dengan
Benteng Jepang yang berada di wilayah Jakabaring, dan sebuah
lainnya di Jalan AKBP. H Umar, Km 5, dan yang lainnya yang
terdapat di Jalan Joko, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan
Bukit Kecil, Kota Palembang.
Dari beberapa sampel bekas peninggalan-peninggalan
Jepang di Kota Palembang tersebut, tak ada satupun dari situs-
situs tersebut yang bentuk dari bangunan tersebut masih utuh dan
dan terawat. Semua bekas peninggalan –peninggalan Jepang
tersebut sudah tak meninggalkan bentuk aslinya lagi.
Selain dikarenakan faktor usia dari bangunan tersebut,
faktor utama yang membuat bangunan bangunan tersebut rusak,
adalah karena kurangnya perawatan ataupun pelestarian terhadap
bangunan-bangunan tersebut. Terlebih lagi tak adanya perhatian
khusus dari masyarakat sekitar maupun pemerintah setempat
dalam upaya pelestarian-pelestarian bekas peninggalan-
peninggalan Jepang tersebut. Hingga saat ini, tak ada satupun
kebijakan atau tindakan pemerintah dalam upaya pelestarian
5
6

peninggalan-peninggalan Jepang. Bilamana pun pemerintah,


telah menggerakan kekuatannya untuk melakukan pelestarian
terhadap peninggalan peninggalan Jepang tersebut, maka
masyarakat pun akan ikut berpartisipasi dan akhirnya upaya
pelestarian bekas peninggalan-peninggalan Jepang akan
terlaksana.

6
7

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam karya tulis ilmiah ini
adalah metode Penelitian Tindakan/Action Research dengan pendekatan studi
kasus yang penulis gunakan dengan menguraikan contoh sampel berupa
kasus yang bersifat mikro atau khusus serta hanya dapat langsung
diberlakukan dalam kasus yang diteliti penulis, dan tidak dapat
digeneralisasikan.
Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah
ini adalah dengan menggunakan sampel berupa bekas peninggalan Jepang di
Komplek Pertahanan, Plaju dan pendekatan komperhensif terhadap tingkat
kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di Komplek Pertahanan, Lr.Sikam, Kecamatan
Plaju, Palembang, Sumatera Selatan sejak tanggal 4-8 Maret 2018.

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan beberapa bekas peninggalan
peninggalan Jepang di daerah Palembang, Sumatera Selatan dan
beberapa sumber lainnya.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel penelitian ini adalah sebuah wilayah di Komplek Pertahanan,
Lorong Sikam, Plaju dimana terdapat bekas peninggalan-peninggalan
Jepang selama kependudukannya di Palembang, berupa terowongan
bawah tanah, 5 menara bunker AAA ( Anti Aircraft Artillery ) dan
sebuah ruang tahanan Romusha.

7
8

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Masa kependudukan Jepang di Indonesia adalah salah satu penderitaan
bagi rakyat Indonesia, selama masa kependudukan Jepang yang kurang lebih
3,5 tahun, rakyat Indonesia merasakan kekejaman yang lebih parah
dibandingkan masa kependudukan Belanda yang menjajah Indonesia selama
350 tahun. Terutama bagi wilayah-wilayah yang menjadi tujuan utama
penjajahan Jepang, salah satunya wilayah Kota Palembang.
Wilayah Palembang sendiri, merupakan salah satu wilayah yang
pertama kali diduduki Jepang setelah masuknya Jepang ke Indonesia, yang
mana pada 11 Januari 1942 Jepang masuk ke Indonesia, lalu selang satu
bulan berikutnya, tepatnya 16 Februari 1942 Jepang telah berhasil merebut
seluruh Kota Palembang dari pihak Belanda. Sejak saat itu, Jepang telah
melakukan kebijakan-kebijakan yang mengharuskan rakyat Palembang
tunduk dan patuh kepada perintah Jepang, selain itu juga mereka diharuskan
untuk melakukan kerja paksa yang diterapkan oleh Jepang atau yang biasa
disebut dengan Romusha.
Jepang membangun beberapa bangunan yang berguna demi keperluan
militer Jepang di Palembang, salah satunya yaitu barak tentara Jepang yang
terletak di Komplek Pertahanan, Lorong Sikam, Plaju. Selain itu pula masih
di sekitaran Komplek Pertahanan, Plaju, terdapat 6 buah AAA ( Anti Aircraft
Artillery ) yang merupakan menara bunker pengintai pesawat udara musuh
yang dilengkapi dengan senapan laras panjang sehingga memungkinkan
untuk tentara Jepang untuk menembak jatuh musuh yang terbang di atasnya,
yang mana jarak dari satu menara bunker AAA ke menara bunker AAA
lainnya yaitu sekitar 50 meter. Tak jauh dari letak menara bunker AAA ( Anti
Aircraft Artillery ) yang ketiga, terdapat sebuah ruang tahanan atau tempat
penyiksaan para Romusha yang berbentuk persegi panjang yang unik. Dan
masih di lokasi yang sama, dahulu terdapat sebuah Terowongan Bawah

8
9

Tanah yang tembus hingga ke Benteng Jepang yang terdapat di wilayah


Jakabaring, Palembang.
Dari beberapa sampel bekas peninggalan Jepang di wilayah
Palembang yang terdapat di sekitaran Komplek Pertahanan, Lorong Sikam,
Plaju, Palembang tersebut. Dapat dengan jelas dikatakan bahwa bekas
peninggalan-peninggalan Jepang yang terdapat di wilayah Komplek
Pertahanan ini tak terawat bahkan telah di alih fungsikan. Meskipun dalam
beberapa tahun terakhir sudah ada sedikit perbaikan, akan tetapi tetap saja,
bekas peninggalan-peninggalan Jepang masih jauh dari kata terawat.

4.2. Pembahasan
Dari studi lapangan yang saya lakukan, terdapat beberapa pembahasan
mengenai tingkat kepedulian masyarakat terhadap bekas peninggalan-
peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan, lorong sikam, Plaju, Palembang.
Dari data visual berupa foto yang saya dapatkan melalui internet, tertera data
foto yang diambil sejak 7 tahun yang lalu tepatnya tahun 2011. Data tersebut
memperlihatkan dengan jelas kondisi dari bekas peninggalan-peninggalan
Jepang di Komplek Pertahanan, Plaju. Jika digambarkan dengan jelas bahwa,
kondsi dari beberapa menara bunker AAA (Anti Aircraft Artillery) sangat
tidak terawat, mulai dari sekitar maupun di badan dari menara bunker AAA
tersebut ditumbuhi dengan rerumputan liar dan menjadi tempat pembakaran
sampah. Selain itu juga, bangunan yang dulunya sebagai tempat penyiksaan
para tahanan Romusha dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah, dan
juga ditumbuhi rerumputan liar. Begitupula dengan bangunan yang
merupakan barak tentara Jepang, pada saat itu telah menjadi tempat tinggal
warga.
Setelah 7 tahun lamanya, saya berpikir bahwa pasti terdapat
perubahan yang pasti cukup signifikan di bekas peninggalan-peninggalan
Jepang yang berada di Komplek Pertahanan, Plaju ini. Berdasarkan studi
lapangan yang saya lakukan benar ada perubahan di bekas peninggalan-
peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan, Plaju ini. Perubahan yang terjadi

9
10

disini, bukanlah berarti suatu perubahan yang baik dalam upaya pelestarian
bekas peninggalan-peninggalan Jepang di Komplek Pertahanan, Plaju. Akan
tetapi merupakan suatu perubahan relatif yang biasa terjadi bagi sebuah
bangunan.

Gambar 1. Menara Bunker AAA (Anti Artillery Aircraft) (Adrian, 2011)


Gambar bagian atas merupakan gambar yang saya dapatkan melalui
sebuah laman seseorang bernama Adrian Fajri yang diambilnya pada 7 tahun
yang atau tepatnya tahun 2011. Sedangkan gambar bagian bawah merupakan
foto yang saya selaku penulis ambil pada tanggal 7 Maret 2018 pukul 14.00
WIB.
Pada kedua gambar tersebut terlihat bahwa menara bunker AAA
(Anti Artillery Aircraft) tersebut dijadikan sebagai tempat pembuangan
sampah. Banyak sekali sampah maupun rongsokan atau barang-barang bekas
yang dibuang oleh masyarakat sekitar. Yang mana pada gambar pertama,
dapat terlihat dengan jelas bahwa terdapat sampah-sampah berupa plastik
bekas dan dedaunan, hingga batang pohon kelapa, akan tetapi pada gambar
kedua, terlihat bahwa bangunan tersebut tidak hanya dijadikan sebagai
tempat pembuangan sampah, akan tetapi telah dijadikan sebagai tempat
pengumpul rongsokan, banyak kayu kayu bekas yang tak terpakai lagi,
dibiarkan berada di dalam menara bunker tersebut.

10
11

Gambar 2. Ruang Tahanan atau Tempat Penyiksaan Romusha ( Adrian, 2011)

Masih dengan sumber gambar yang sama, gambar yang terletak


disebelah kiri merupakan foto yang diambil pada tahun 2011, sedangkan
yang disebelah kanan diambil pada tanggal 7 Maret 2018 pukul 14.20 WIB.
Pada kedua gambar tersebut, tingkat ketidakterawatan dari bangunan tersebut
masih sama, mulai dari bagian dalam bangunan yang menjadi tempat
pembuangan sampah oleh masyarakat, hingga jalan untuk akses mendekat ke
lokasi yang sangat parah. Ynag lebih parahnya lagi, tembok belakang dari
bangunan ini telah dijadikan sebagai pagar tembok sebuah perumahan.

Gambar 3. Bangunan Barak Tentara ( Adrian, 2011 )

11
12

Dan yang terakhir ialah bangunan beupa bangunan barak tentara yang
dahulu nya merupakan tempat penyimpananan senjata, dan tempat
peristirahatan bagi para tentara Jepang. Semenjak berakhirnya kependudukan
Jepang di Palembang, barak tentara Jepang ini dijadikan sebagai rumah
penduduk oleh masyarakat setempat yang mana dikelola oleh RT/RW
setempat. Akan tetapi beberapa tahun terakhir, bangunan beserta tanah dari
barak tentara Jepang ini dibeli oleh salah seorang warga, yang kemudian
dijadikan sebagai rumah sewa oleh warga tersebut. Hingga saat ini
(3/7/2018), bangunan ini disewa oleh salah seorang keturunan tionghoa.

Mengenai kondisi dari bangunan ini, setelah pembelian bangunan


tersebut oleh salah seorang warga yang kemudian disewakan kembali,
bangunan ini menjadi lebih terawat. Dibagian depan bangunan ditanam
bermacam-macam bunga. Akan tetapi ironi sesungguhnya yaitu, mengetahui
bahwa sebuah tempat peninggalan bersejarah yang seharusnya dimiliki
pemerintah, malah menjadi hak milik seseorang.

Berkenaan dengan itu pula, pada saat studi lapangan yang saya
lakukan, saya melakukan pembicaraan dengan salah seorang warga yang
mendiami sekitaran lokasi bekas peninggalan-peninggalan Jepang di
Komplek Pertahanan, Plaju. Ketika saya bertanya tanya mengenai lokasi dari
letak bangunan-bangunan tersebut, akhirnya pertanyaan saya menjurus
kearah perhatian masyarakat terhadap objek bangunan yang merupakan
peninggalan bersejarah mengenai kondisi dan keadaan dari bangunan
tersebut, salah seorang warga mengatakan bahwa “ tak ada perhatian apapun
dari pemerintah setempat begitu pula dengan masyarakatnya, ditambah lagi
dari dulupun seperti itu-itu saja, dijadikan sebagai tempat pembuangan
sampah. Itulah mengapa kami pun tak tau harus berbuat apa dengan
bangunan-bangunan itu.“( Iin, wawancara,7 Maret 2018).

Melalui pembahasan diatas, bekas peninggalan-peninggalan Jepang di


Komplek Pertahanan, Plaju ini merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat

12
13

masih kurang memberikan perhatiannya terhadap pentingnya nilai sejarah


dari sebuah bangunan. Bangunan-bangunan yang seharusnya merupakan
saksi bisu dari peristiwa masa lalu di mana rakyat Palembang
memperjuangkan daerahnya yang berada di tangan penjajah, akan tetapi
sekarang hanya tinggal cerita belaka.

13
14

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Sejarah adalah hal yang selalu berhubungan dengan manusia, salah
satunya mengenai peristiwa masa lampau yang terjadi di sekitar kita, terlebih
lagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang akan kaya sejarahnya.
Selama masa kependudukan Jepang di Indonesia, khusunya di Kota
Palembang, banyak bangunan-bangunan bekas peninggalan-peninggalan
Jepang. Salah satunya yaitu beberapa bekas peninggalan-peninggalan Jepang
yang berada di wilayah Komplek Pertahanan, Lorong Sikam, Plaju,
Palembang, Sumatera Selatan, yang mana terdapat sebuah barak tentara, 6
buah AAA ( Anti Aircraft Artillery ), sebuah ruang tahanan bagi para
Romusha dan sebuah lorong bawah tanah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
berupa Action Research yang menekankan kepada studi kasus yang bersifat
khusus yang mana menggunakan suatu sampel sebagai suatu akibat dari
hipotesis yang ada. Proses penelitian ini dilakukan sejak tanggal 4-8 Maret
2018 bertempat di Komplek Pertahanan, Lorong Sikam, Plaju, Kota
Palembang.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa beberapa bekas
peninggalan Jepang yang dijadikan sebagai sampel kasus tersebut,
menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah
masih sangat kurang. Ini terbukti melalui kondisi fisik dari beberapa bekas
peninggalan Jepang di lokasi yang bersangkutan, yang terlihat tak terurus
ataupun tak terawat hingga yang sudah di alih fungsikan.
Dalam karya tulis ilmiah ini, dapat juga dilihat beberapa perubahan
dari bekas peninggalan Jepang di lokasi tersebut. Dan inilah yang dijadiikan
sebagai indicator bahwa suatu populasi masyarakat yang masih belum dapat
menyadari akan pentingnya nilai sejarah tersebut. Dan juga upaya pelestarian
dari bekas peninggalan Jepang di lokasi tersebut dapat dijadikan pula sebagai

14
15

cara maupun faktor yang menunjukkan bahwa masyarakat telah menyadari


pentingnya nilai sejarah tersebut.

5.2. Saran

1. Karya Tulis diharapkan Mampu meningkatkan kesadaran masyarakat


akan nilai-nilai sejarah yang dimiliki bekas peninggalan Jepang di
Komplek Pertahanan, Lorong Sikam, Plaju, Palembang.
2. Diharapkan Pemerintah dan Instansi yang bersangkutan dapat pula
melakukan kebijakan terhadap pelestarian bekas peninggalan Jepang
di Komplek Pertahanan, Lorong Sikam, Plaju, Palembang.
3. Diharapkan dapat dijadikan sebagai tindak lanjut dan pengembangan
mengenai upaya Pelestarian bekas peninggalan Jepang di Komplek
Pertahanan, Lorong Sikam, Plaju, Palembang.

15
16

DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
1.5. Hipotesis ................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 3
2.1. Bekas Peninggalan Jepang ....................................................................... 3
2.1.1. Masuknya Jepang Di Indonesia ............................................................. 3
2.1.2. Kronologi Masuknya Jepang ke Palembang .......................................... 4
2.1.3.Upaya Pelestarian Bekas Peninggalan Jepang ........................................ 4
BAB III ................................................................................................................... 7
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................. 7
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 7
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................................... 7
3.3.1. Populasi Penelitian ................................................................................ 7
3.3.2 Sampel Penelitian................................................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 8
4.1. Hasil.......................................................................................................... 8
4.2. Pembahasan .............................................................................................. 9
BAB V................................................................................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 14
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14
5.2. Saran ....................................................................................................... 15

16
17

KARYA TULIS ILMIAH


Kesejarahan BPNB Sumatera Barat dalam rangka Kegiatan Lawatan Sejarah
Daerah di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2018

UPAYA PELESTARIAN BEKAS PENINGGALAN JEPANG DI


KOMPLEK PERTAHANAN, PLAJU GUNA MENINGKATKAN
KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA SEJARAH

Disusun oleh:

NAMA :
Muhammad Fitrah Mahaini

SMA NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2018/2019

17
18

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA


LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
Kesejarahan BPNB Sumatera Barat dalam rangka Kegiatan Lawatan Sejarah
Daerah di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2018

Judul karya tulis : UPAYA PELESTARIAN BEKAS PENINGGALAN


JEPANG DI KOMPLEK PERTAHANAN, PLAJU GUNA
MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
AKAN PENTINGNYA SEJARAH

Nama Penulis : MUHAMMAD FITRAH MAHAINI

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan
judul yang tersebut di atas memang benar merupakan karya orisinal yang dibuat
oleh saya dan belum pernah dipublikasikan dan atau dilombakan di luar kegiatan
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH Kesejarahan BPNB Sumatera Barat dalam
rangka “ Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah di Kabupaten Pesisir Selatan tahun
2018 “. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila
terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka saya siap untuk didiskualifikasi
dari kompetisi ini dan menerima sanksi dari pihak yang dirugikan sebagai bentuk
pertanggung jawaban saya.

7 Maret 2018
Menyetujui, Penulis
Guru Pembimbing
Materai
Rp.6000

( Rosilawati, SPd ) ( Muhammad Fitrah Mahaini)


NIP. 197010202007012006 NISN. 0011533330988

18
19

LEMBAR PENGESAHAN

1.Judul Karya Tulis : UPAYA PELESTARIAN BEKAS PENINGGALAN


JEPANG DI KOMPLEK PERTAHANAN, PLAJU
GUNA MENINGKATKAN KESADARAN
MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA SEJARAH
2.Penulis
a.Nama Lengkap : Muhammad Fitrah Mahaini
b.NISN : 0011533330988
c.Kelas : XI.IPA 2
d.Sekolah : SMA NEGERI 8 PALEMBANG
e.Alamat : Jalan D.I.Pandjaitan, Lorong
Pahlawan 1No.574
f.No.Telp/HP : 081274021137
g.Email : bumiterbalik@gmail.com

3.Guru Pembimbing
a.Nama Lengkap : Rosilawati S.Pd
b.NIP : 197010202007012006
c.Alamat : Jl.D.I.Pandjaitan Lr.Jama Jama
No. 40
d.No.Telp/HP : 082182671808
e.Email : ---------

7 Maret 2018

Menyetujui,

Guru Pembimbing Penulis

( Rosilawati, SPd ) ( Muhammad Fitrah Mahaini )


NIP. 197010202007012006 NISN. 0011533330988

19
20

DAFTAR PUSTAKA

1) Internet : https://adrian10fajri.wordpress.com/2011/12/19/jejak-peninggalan-
jepang-di-palembang-bagian-2/ diakses pada tanggal 4 Maret 2018 pukul
08.00 WIB.

2) Internet : https://fuzinoviyanti.wordpress.com/2013/10/27/sejarah-jepang-ke-
pulau-sumatera / diakses pada tanggal 5 Maret 2018 pukul 14.00 WIB.

3) Internet : https://blog.ruangguru.com/proses-dan-latar-belakang-pendudukan-
jepang-di-indonesia diakses pada tanggal 5 Maret 2018 pukul 15.00 WIB.

4) Internet : https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-1796918/mencari-jejak-
sejarah-jepang-di-palembang-bagian-2 diakses pada tanggal 5 Maret 2018
pukul 15.00 WIB.

5) Internet : http://www.rijal09.com/2016/03/jenis-jenis-penelitian.html diakses


pada tanggal 6 Maret 2018 pukul 19.00 WIB.

6) Internet : https://www.scribd.com/doc/193594038/Metodologi-Penelitian-
Praktis pada tanggal 6 Maret 2018 pukul 20.00 WIB.

7) Internet : http://www.menulisproposalpenelitian.com/2011/01/pendekatan-
studi-kasus-case-study-dalam.html diakses pada tanggal 6 Maret 2018 pukul
21.00 WIB.

20

Anda mungkin juga menyukai