Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah Sakit membutuhkan Sumber Daya Manusia (staf medis, staf
keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya) dengan berbagai
kompeten. Pimpinan rumah sakit bekerjasama untuk mengetahui serta
menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain bagi
seluruh staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau perpaduan staf yang
mendukung Visi, Misi, Tujuan, Nilai–Nilai serta Motto rumah sakit berdasarkan
rekomendasi dari unit kerja.
Kegiatan operasional di rumah sakit merupakan salah satu pelayanan
kesehatan yang tidak pernah berhenti baik staf medis, staf keperawatan dan
praktisi pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan aman di rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia sebagai pelaku pelayanan tersebut.
Dalam penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit
Amanah Mahmudah diperlukan informasi dasar yaitu informasi tentang jabatan
yang diperoleh dari analisis jabatan. Analisis jabatan ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang karakteristik pekerjaan yang ada di setiap unit
kerja yang selanjutnya dirumuskan atau diformulasikan mejadi jabatan.
Rumusan jabatan kemudian dijadikan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan
manajemen di bidang kepegawaian diantaranya untuk menyususn peta jabatan.
Dari peta jabatan tersebut bersama-sama dengan analisa beban kerja dapat disusun
jumlah kebutuhan pegawai per jabatan. dengan demikian maka diperlukan Uraian
Tugas semua jenis jabatan yang ada di setiap unit kerja di Rumah Sakit Umum
Amanah Mahmudah.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk mendukung dan memberikan
kemudahan bagi manajemen dalam melaksanakan analisis jabatan perlu disusun
pedoman uraian tugas.
Pedoman ini memuat cara pelaksanaan, metode sampai dengan materi dan
bentuk umum dari yang diharapkan.

1
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Pedoman Uraian Tugas di Rumah Sakit Amanah Mahmudah ini
disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman agar dapat dijadikan
acuan dalam melakukan
analisis jabatan di Rumah Sakit Amanah Mahmudah untuk
kepentingan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, serta
pengawasan dan akuntabilitas
1.2.2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan produktivitas kerja serta kesejahteraan SDM
 Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di rumah sakit.
 Menjamin mutu pelayanan serta keselamatan pasien rumah sakit.
 Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidangkesehatan dengan cara menguasai dan
memahami pendekatan, metode dan kaidah ilmiahnya disertai
dengan ketrampilan penerapannya di dalam pengembangan dan
pengelolaan sumber daya manusia kesehatan.
 Mengembangkan/meningkatkan kinerja profesional yang
ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan kesehatan,
merumuskan dan melakukan advokasi program dan kebijakan
kesehatan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
 untuk membantu dan memudahkan manajemen di Rumah Sakit
Amanah Mahmudah dalam melakukan analisis jabatan dalam
melakukan penilaian kinerja pegawai.
 Untuk membantu manajemen di Rumah Sakit Amanah Mahmudah
dalam melakukan penataan kepegawaian sekaligus memberikan
umpan balik bagi penyempurnaan organisasi, tata laksana,
pengawasan dan akuntabilitas.
1.3. Ruang Lingkup
Pedoman ini digunakan bagi seluruh unit kerja yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Hanau. Isi Pedoman meliputi konsep dasar , tahapan
pelaksanan, serta materi pokok Uraian Tugas

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT, DASAR HUKUM,
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

2.1. Gambaran Umum


Rumah Sakit Amanah Mahmudah merupakan salah satu layanan kesehatan
milik Perusahaan yang berwujud Rumah Sakit, dinaungi oleh PT. Hajjah
Mahmudah perusahaan dan termuat kedalam Rumah Sakit Tipe D. Layanan
Kesehatan ini telah terdaftar sedari 12/12/2014 dengan Nomor Surat Izin
503.10/KPPT/03965/XII/2014 dan Tanggal Surat Izin 09/12/2014 dari Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu dengan Sifat Tetap, dan berlaku sampai 2019.
Rumah Sakit ini memiliki fasilitas Pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan
(umum, gigi, spesialis), Rawat Inap (58tempat tidur dari VIP, kelas I, kelas II,
kelas III, dan HCU), Kamar Bersalin, Kamar Bedah, EKG, USG, Radiologi,
Laboratorium Klinik, Laboratorium, Gizi, Farmasi dan lainnya. RS Amanah
Mahmudah melayani berbagai segmen masyarakat, baik kategori umum dan
BPJS. Melayani masyarakat tanpa membedakan golongan, sosial ekonomi, suku,
ras, agama dan latar belakang.
Visi RS Amanah Mahmudahadalah : “Menjadi Rumah Sakit unggulan
pilihan masyarakat di Kabupaten Brebes 2020”. Dan dengan motto “Kesehatan
anda adalah kebahagiaan kami” menjadi acuan atau panduan untuk seluruh
karyawan rumah sakit untuk mewujudkannya.
Misi Rumah Sakit Amanah Mahmudahadalah :
1. Menciptakan Nilai Bagi Stakeholders
2. Menciptakan Pengalaman Bagi Pelanggan
3. Meningkatkan Kualitas Sistem Pelayanan
4. Meningkatkan Kualitas SDM
5. Menciptakan budaya dan Bertanggung Jawab Sosial
RS Amanah Mahmudahmempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada segala lapisan
masyarakat tanpa membedakan suku, bangsa, agama, ras dan golongan.
2. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien.
3. Ikut serta berperan membantu pemerintah di dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di sektor swasta.
4. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai perusahaan dan instansi
dalam meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan pegawainya.

3
5. Secara terus-menerus dan konsekuen meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat sesuai standar kesehatan sehingga mampu
memberikan keuntungan bagi pelanggan maupun rumah sakit.
6. Meningkatkan serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia di
rumah sakit sehingga mampu melayani setiap pelanggan dengan perhatian
dan penuh tanggung-jawab serta manusiawi.
Nilai-nilai dasar yang digali dari budaya organisasi Rumah Sakit Amanah
Mahmudahadalah:
1. Kebersamaan
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Integritas
5. Tanggung Jawab
6. Rajin
7. Melayani
8. Fokus pada mutu & Keselamatan Pasien.
Dengan optimisme adanya pertumbuhan dan perkembangan RS yang baik,
disertai hasil analisis eksternal, persaingan, internal dan pasar yang masih terbuka
dan luas, maka RS Amanah Mahmudahmenetapkan strategi umum adalah:
Strategi Pertumbuhan dengan Tahap Integrasi Vertikal untuk memperkuat posisi
persaingan bisnis utama serta Tahap Diversifikasi yang masih bersifat Related
Diversification.

2.2. Dasar Hukum


2.2.1. Undang–Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2.2.2. Undang–Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2.2.3. Keputusan Menkes No.004/MENKES/SK/I/2003 tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan;
2.2.4. Undang–undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
2.2.5. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

4
BAB III
PENGERTIAN DAN POKOK-POKOK
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1. Pengertian
a. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang pegawai dalam melaksanakan tugas di
Rumah Sakit Amanah Mahmudah.
b. Uraian Jabatan adalah uraian tentang informasi dan karakteristik
jabatan, seperti nama jabatan, wewenang jabatan, korelasi jabatan, dan
persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan dapat disesuaikan dengan
pedoman persyaratan jabatan di Rumah Sakit Amanah Mahmudah.
c. Uraian Tugas adalah uraian kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai
berdasarkan fungsinya di unit / ruangan / instalasi Rumah Sakit
Amanah Mahmudah
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan
yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan dan pelatihan serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat setingi-tinginya. Tenaga kesehatan adalah
semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan,
berpendidikan formal keseehatan atau tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
upaya kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah SDM
berdasarkan pengetahuan, keterampilan, perilaku yang dibutuhkan untuk
memberikan upaya kesehatan. Perencanaan dilakukan menyesuaikan dengan
kebutuhan pembangunan kesehatan baik lokal, nasional, maupun global dan
memantapkan keterkaitan dengan unsur lain dengan maksud untuk menjalankan
tugas dan fungsi pokoknya.

3.2. Aspek Kerja


Uraian jabatan pada hakekatnya adalah uraian kegiatan organisasi. Sesuai
dengan hakekatnya maka aspek pokok dalam uraian tugas adalah uraian kegiatan
berdasarkan fungsinya di dalam organisasi dengan jenis jabatan yang ada di setiap
unit terkait.
Memperhatikan dasar-dasar hukum serta adanya kebijakan desentralisasi,
termasuk di dalamnya desentralisasi di bidang kesehatan, maka fungsi

5
perencanaan sumber daya manusia kesehatan bagi daerah menjadi sangat penting
dan menjadi tanggung jawab daerah itu sendiri. Oleh karena itu dengan adanya
desentralisasi di bidang kesehatan pejabat pengelola sumber daya manusia di
Rumah Sakit perlu memiliki kemampuan atau kompetensi (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) yang memadai dalam membuat perencanaan sumber daya
manusia kesehatan. Secara garis besar perencanaan kebutuhan sumber daya
manusia kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Perencanaan kebutuhan staf medik
b. Perencanaan kebutuhan staf keperawatan
c. Perencanaan kebutuhan praktisi pelayanan kesehatan lain (bidan, staf
radiologi, farmasi, laboratorium, staf gizi, dll).
Dalam perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu memperhatikan:
a. Rencana kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan disesuaikan
dengan standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia utuk rumah sakit di semua bagian (Administrasi & Keuangan,
Penunjang Medis, Medis & Keperawatan).
b. Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan diselenggarakan
secara merata, serasi, seimbang dan selaras standar ketenagaan dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia utuk rumah sakit. Dalam
upaya pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu
memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban perorangan
dengan kebutuhan masyarakat.
c. Penyusunan perencanaan mendasarkan pada sasaran nasional upaya
kesehatan dari Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia
Sehat 2010.
d. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia
kesehatan didasarkan pada standar ketenagaan dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia untuk rumah sakit.

3.3. Jam & Waktu Kerja


Jam Kerja adalah jam–jam pekerja berkewajiban untuk berada di tempat
kerja, dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaannya pada hari-hari kerja yang
sudah diatur dalam jadwal dinas masing-masing.

Waktu kerja adalah dimana pekerja bekerja selama 8 (delapan) jam 40


(empat puluh) menit sehari atau 40 (empat puluh) jam dalam seminggu, dengan
ketentuan bahwa apabila rumah sakit memerlukan kerja lembur sesuai dengan

6
kepentingan rumah sakit yang mendesak, pekerja harus bersedia kerja lembur.
Jam kerja rumah sakit diatur sebagai berikut :
a. Untuk pekerja yang bekerja 3 (tiga) shift :
• Shift I: Pukul 07.00 WIB-14.00 WIB
• Shift II: Pukul 14.00 WIB-21.00 WIB
• Shift III: Pukul 21.00 WIB-07.00 WIB
b. Untuk pekerja yang bekerja dalam 1 (satu) shift adalah :
• Hari Senin-Jumat : Pukul 08.00 WIB-16.00 WIB
• Hari Sabtu : Pukul08.00 WIB-14.00 WIB (tanpa istirahat)
c. Jam istirahat antara jam kerja adalah 1 (satu) jam

3.4. Hari Libur


Hari libur diberikan setelah bekerja selama 6 (enam) hari berturut-turut,
kepada pekerja diberikan istirahat mingguan sebanyak 1 (satu) hari, atau
tergantung kebutuhan dari setiap bagian sesuai dengan pengaturan jadwal/shift
oleh Kepala Bagian masing-masing. Hari libur bagi pegawai yang non-shift yaitu
hari Minggu dan hari libur nasional.

3.5. Istirahat Tahunan


Setiap pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus-menerus
berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat
upah.Bagi pekerja yang akan menggunakan istirahat tahunannya, harus
mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Pimpinan seminggu sebelum
istirahat tahunan.

3.6. Pekerja/keluarga pekerja


Pekerja adalah semua tenaga kerja yang terdaftar dan bekerja pada Rumah
SakitAmanah Mahmudahdengan mendapat upah, sedangkan keluarga pekerja
yaitu suami/istri yang pertama serta anak pekerja sah 1 (satu) sampai dengan 3
(tiga) dan berumur di bawah 18 tahun, belum menikah dan belum mempunyai
penghasilan.
3.7. Rekruitmen & Seleksi Staf
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah sebagai acuan untuk
menyusun suatu unit kerja baik jumlah tenaga dalam unit tertentu, jadwal dinas
tiap-tiap bagian, kualifikasi/kecakapan tenaga kerja maupun pendidikan tenaga
kerja. Dalam hal ini perlu diperhatikan penyesuaian keseimbangan antara

7
kapasitas kerja dan beban kerja. Sehingga pekerja dapat bekerja secara sehat dan
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekeliling.
Perekrutan pegawai baru oleh Rumah Sakit Amanah Mahmudahberdasarkan
kubutuhan pada suatu bagian baik karena penggantian staf yang mengundurkan
diri maupun karena penambahan staf di bagian tersebut. Adapun proses
penerimaan pegawai tersebut berdasarkan permintaan Kepala Bagian tertentu
kepada Bagian HRD, kemudian Bagian HRD meminta persetujuan Manager dan
Direktur untuk penambahan tersebut.
Seleksi pegawai adalah proses penyaringan calon staf yang dilakukan oleh
tim seleksi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pada bagian tertentu. Proses
perekrutan pegawai baru dapat dilakukan melalui :
a. Penyaringan lamaran pekerjaan yang masuk kepada Bagian HRD
sebelum proses rekrutmen dan seleksi staf
b. Jika lamaran pekerjaan yang masuk kepada Bagian HRD tidak
mencukupi atau tidak memenuhi kriteria yang diinginkan maka Bagian
HRD membuat pengumuman penerimaan pegawai baik secara internal
(pengumuman di mading rumah sakit, informasi antar pegawai rumah
sakit) maupun eksternal (iklan lowongan pekerjaan di surat kabar).
c. Bagian HRD melakukan seleksi kelengkapan berkas dan administrasi
meliputi :
 Surat lamaran
 Daftar riwayat hidup (Curiculum Vitae)
 Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktik (SIP), Surat Izin
Kerja (SIK)
 Foto copy ijazah legalisir
 Foto copy transkrip nilai legalisir
 Foto copy KTP (1 lembar)
 Pas photo 3 x 4 warna (2 lembar)
 Foto copy sertifikat pelatihan/pendidikan (jika ada)
 Surat rekomendasi pengalaman bekerja (jika ada)
 Surat berbadan sehat
 Belum menikah
 Jika menikah (sudah memiliki keahlian tertentu)

d. Bagian HRD mengevaluasi & melaporkan penambahan atau pengganti


staf yang mutasi atau mengundurkan diri kepada Direktur unit kerja yang
terkait.
e. Berkas yang lulus persyaratan oleh Bagian HRD diberikan kepada
Bagian Diklat kerjasama dengan Kepala Bagian terkait yang
mengusulkan penambahan tenaga.
f. Calon staf mengikuti ujian tulis (tes pengetahuan & tes psikotes).

8
g. Hasil ujian tulis diperiksa dan dinilai oleh Kepala Bagian terkait &
kerjasama dengan Bagian Diklat.
h. Nilai ≥ 60 mempunyai kesempatan untuk mengikuti interview yang
dilakukan oleh Direktur Unit Terkait, Kepala Bagian terkait dan Bagian
HRD.
i. Jika nilai rata-rata interview dan ujian tulis ≥ 60 maka calon staf
mengikuti tes kesehatan.
j. Jika calon staf lulus tes kesehatan maka akan diterima menjadi karyawan
training dan dilakukan orientasi (peraturan rumah sakit, patien safety,
prosedur di rumah sakit, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana di Rumah
Sakit (K3RS), kebijakan rumah sakit dan lain-lain).
k. Staf akan dievaluasi minimal 6 (enam) bulan untuk menjadi pegawai
tetap

3.8. Pengangkatan Menjadi Pegawai Tetap


Pengangkatan menjadi pegawai tetap adalah dimana seorang staf sudah
melewati masa training dan dinyatakan lulus masa training dan sudah berhak atas
fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit. Adapun tahap pengangkatan menjadi
pegawai tetap adalah sebagai berikut :
a. Setiap karyawan training yang akan diangkat menjadi pegawai tetap,
wajib menjalani masa pengenalan lingkungan RS selama 6 (enam) bulan.
Kriteria yang dinilai selama masa pengenalan yaitu : prestasi kerja,
tanggung-jawab, kejujuran, kerjasama, ketaatan dan prakarsa pegawai.
b. Bagian HRD bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait dalam
mengevaluasi & pelaporan mengenai penilaian karyawan masa
pengenalan sebelum 6 (enam) bulan.
c. Bagian HRD bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait dalam
memberikan kesimpulan dari penilaian tersebut apakah lulus untuk
diangkat menjadi pegawai tetap.
d. Bagian HRD bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait memberikan
laporan kepada Direktur unit terkait mengenai hasil penilaian dan
pengangkatan menjadi pegawai tetap.
e. Bagian HRD memberitahukan kepada staf bersangkutan hasil penilaian
& pengangkatan menjadi pegawai tetap dan menjelaskan kembali
mengenai peraturan rumah sakit dan fasilitas yang diterima sebagai
pegawai tetap Rumah Sakit Amanah Mahmudah

9
3.9. Sistem Pengupahan
Seperti halnya menurut Desler (1998:85), kompensasi adalah setiap bentuk
pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan yang timbul dari
dipekerjakannya karyawan itu.
Nawawi (2001:315) juga mengartikan penghargaan atau ganjaran kepada
para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya
melalui kegiatan yang disebut bekerja.
Selain itu Hasibuan (2002:117) menjelaskan, kompensasi adalah semua
pendapatanyang berbentuk uang maupun barang baik lansung maupun tidak
langsung,yangditerima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikannya pada perusahaan. Handoko (2003, p.114-118)”, mengatakan bahwa
kompensasi adalah segala sesuatuyang diterima para karyawan sebagai balas
jasa untuk kerja mereka. Jadi melalui kompensasi tersebut karyawan dapat
meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan
kebutuhan hidupnya.Jadi kompensasi adalah semuabentuk imbalan yang diberikan
kepada karyawansebagai imbal balik dari pekerjaan mereka. Kompensasi sering
juga disebut penghargaandan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepadakaryawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada organisasi. Pada umumnya, kompensasi diberikan
untuk:
 menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi,
 mendorong mereka untuk berprestasi tinggi, dan
 mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetap setia.

Dalam perkembangannya sistem kompensasi sendiri mempunyai tiga komponen


pokok, yaitu :
 Upah dasar (based pay), merupakan komponen upah dasar bagi
kebanyakan karyawan, dan pada umumnya berdasarkan hitungan waktu,
seperti jam, hari, minggu, bulan atau per-tahun.
 Upah berdasar kinerja (performance related pay), berkaitan dengan
monetary reward dengan basis ukuran atau merupakan upah yang
didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi.
 Upah tidak langsung dikenal sebagai employee benefit “keuntungan bagi
karyawan” terdiri dari barang-barang jasa non-cash item atau services
yang secara langsung memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik karyawan,
seperti jaminan keamanan pendapatan (income security) termasuk asuransi
jiwa, perlindungan kesehatan termasuk medical & dental plan dan pensiun.

10
A) Tujuan Kompensasi
Menurut Sedarmayanti (2001: 24-25) tujuan kompensasi adalah:
 Menghargai prestasi kerja
 Menjamin keadilan
 Mempertahankan pegawai
 Pengendalian biaya
 Memenuhi peraturan
Sedangkan tujuan dari pemberian kompensasi menurut Notoatmodjo (1992:
143), adalah sebagai berikut:
 Menghargai prestasi kerja
 Menjamin keadilan
 Mempertahankan karyawan
 Memperoleh karyawan yang bermutu
B) Pembagian Kompensasi
Menurut Rivai (2004:97), kompensasi bisa dibagi dua, yaitu:
 Kompensasi finansial langsung dan tak langsung (benefit). Contoh dari
kompensasi langsung adalah: upah, gaji, dan bonus. Dan kompensasi
finansial tak langsung yang berupa asuransi dan jasa perawatan anak
 Kompensasi non finansial berupa pujian, penghargaan, dan
pengakuanFinancial compensation (kompensasi finansial)

Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan sejumlah uang


kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi finansial
implementasinya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
 Direct Financial compensation (kompensasi finansial langsung).
Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang yang
karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, tunjangan
ekonomi, bonus dan komisi. Atau kompensasi finansial langsung adalah
pembayaran berbentuk uang yang karyawan terima secara langsung dalam
bentuk gaji/upah, tunjangan ekonomi, bonus dan komisi. Gaji adalah balas
jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai
jaminan yang pasti, sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarkan
kepada pekerja dengan berpedoman pada perjanjian yang disepakati
pembayarannya.
 Indirect Financial compensation (kompensasi finansial tak langsung) .
Kompensasi finansial tidak langsung adalah termasuk semua penghargaan
keuangan yang tidak termasuk kompensasi langsung. Wujud dari

11
kompensasi tak langsung meliputi program asuransi tenaga kerja
(jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cuti dan
lain-lain atau kompensasi tidak langsung (fringe benefit). Fringe benefit
merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk
berbagai macam tujuan

Kompensi Finansial :
a. Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur,
seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Harder (1992)
mengemukakan bahwa gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting
dalam organisasi.
b. Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para
pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya
pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap,
besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan
untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan.
c. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan
karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan meng-asumsikan
bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat
lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan
berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemam-puan untuk menentukan
standar yang tepat. Tidak terlalu mudah untuk dicapai dan juga tidak terlalu
sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak menguntungkan bagi
perusahaan. Sedangkan yang terlalu sulit menyebabkan karyawan frustrasi.

Non-financial compensation (kompensasi non finansial)


Kompensasi non-finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawan bukan berbentuk uang, tapi berwujud fasilitas. Kompensasi jenis ini
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
 Non-financial the job (kompensasi berkaitan dengan pekerjaan) :
kompensasi non-finansial mengenai pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan
yang menarik, kesempatan untuk berkembang, pelatihan, wewenang dan
tanggung jawab, penghargaan atas kinerja. Kompensasi bentuk ini

12
merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan harga diri (self-esteem)
dan aktualisasi (self-actualization).
 Non-financial job environment (kompensasi berkaitan dengan lingkungan
pekerjaan)
 Menurut Heidjarachman dan Husnan (1992:151), tujuan dari pemberian
kompensasi non-finansial adalah sebagai berikut:
 Bagi Perusahaan
Untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja
disiplin dan semangat yang lebih tinggi serta dapat menggunakan faktor produksi
dengan seefektiv dan seefisien mungkin.
 Bagi Karyawan
Agar karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya mendapat
sesuatu yang lebih, dan mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan
berusaha bekerja dengan sebaikbaiknya.

Hill,Bergma, dan Scarpello (1994) mengemukakan bahwa kompensasi diberikan


untuk:
 Menarik karyawan dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan,
 Mendorong agar lebih berprestasi, dan
 Agar dapat mempertahankan mereka

Tujuh kriteria untuk efektivitas kebijakan kompensasi non finansial menurut


Patton (1977: 122) adalah sebagai berikut:
a. Cukup memadai. Memenuhi persyaratan minimal (pemerintah, serikat
pekerja, manajerial)
b. Pantas, patut, wajar, adil. Setiap orang sebaiknya diberi imbalan sesuai
dengan usha dan kemampuannya
c. Seimbang, cocok
d. Cost Effective. Sebaiknya tidak berlebihan, dipertimbangkan sesuai
kemampuan organisasi
e. Secure atau aman. Sebaiknya dapat memberikan rasa aman kepada
karyawan
f. Incentive Providing. Sebaiknya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih efektif dan produktif
g. Dapat diterima oleh karyawan

Menurut J. Long (1998:8) dalam bukunya Compensation in Canada


mendefinisikan sistem kompensasi adalah bagian (parsial) dari sistem reward
yang hanya berkaitan dengan bagian ekonomi, namun demikian sejak adanya

13
keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum
yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat terpisah dari keseluruhan
sistem reward yang disediakan oleh organisasi. Sedangkan reward sendiri adalah
semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan
individual.

Adapun dua jenis reward tersebut adalah :


a. Ekstrinsik kompensasi, yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival
dan security dan juga kebutuhan sosial dan pengakuan. Pemuasan ini
diperoleh ari faktor-faktor yang ada di sekeliling para karyawan di sekitar
pekerjaannya, misalnya upah, pengawasan, co-worker dan keadaan kerja.
b. Intrinsik kompensasi, yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
tingkatannya, misalnya untuk kebanggaan, penghargaan, serta pertumbuhan
dan perkembangan yang dapat diperoleh dari faktor-faktor yang melekat
dalam pekerjaan karyawan itu, seperti tantangan karyawan atau interest
suatu pekerjaan yang diberikan, tingkatan keragaman/variasi dalam
pekerjaan, adanya umpan balik, dan otoritas pengambilan keputusan dalam
pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional.

2.4. Asas Kompensasi


Penghargaan menjembatani kesenjangan antara tujuan organisasi dengan
aspirasi serta pengharapan karyawan. Supaya efektif, kompensasi seharusnya
dapat:
d. memenuhi kebutuhan dasar,
e. mempertimbangkan adanya keadilan eksternal,
f. mempertimbangkan adanya keadilan internal, dan
g. pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan individu, (Cascio, 1995:330)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasiTinggi rendahnya kompensasi


dipengaruhi oleh faktor :
a. penawaran dan permintaan,
b. serikat pekerja,
c. kemampuan untuk membayar,
d. produktivitas,
e. biaya hidup,
f. pemerintah.

14
Proses atau tahap-tahapan yang dilalui dalam pemberian kompensasi supaya
terasa adil terdiri atas :
 Menyelenggarakan survei gaji, yaitu survei mengenai jumlah gaji yang
diberikan bagi pekerjaan yang sebanding di perusahaan lain (untuk
menjamin keadilan eksternal)
 Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi
pekerjaan (untuk menjamin keadilan internal),
 Mengelompokkan pekerjaan yang sama/sejenis ke dalam tingkat upah yang
sama pula (untuk menjamin employee equity /keadilan karyawan),
 Menetapkan harga tiap tingkatan gaji dengan menggunakan garis upah,
 Menyesuaikan tingkat upah dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (menjamin gaji layak dan wajar).

Sistem pengupahan bagi staf di rumah sakit adalah staf yang bekerja diberi upah
sesuai dengan kebijakan managemen & kebijakan pemerintah. Adapun prosedur
pedoman penggajian di Rumah Sakit Amanah Mahmudah yaitu :
a. Sistem pengupahan didasarkan atas komponen : upah pokok dan
tunjangan/kinerja.
b. Upah pokok yang dibayarkan oleh rumah sakit kepada staf sesuai dengan
ketentuan upah yang ditetapkan Pemerintah dan tidak berada di bawah
ketentuan Upah Minimum Kota (UMK) yang berlaku di kota Medan
c. Penilaian kinerja bagi staf diberikan setiap bulan kepada staf berdasarkan :

 Pengetahuan meliputi: pengetahuan tentang uraian tugas, standar


operasional prosedur kerja, fasilitas rumah sakit, visi & misi rumah sakit,
kebijakan mutu, evaluasi Diklat internal reguler & penilaian keperawatan
(khusus tenaga keperawatan & kebidanan)
 Keterampilan meliputi: kerapian dan kebersihan lingkungan kerja,
responsif, ketaatan, displin dan sikap profesional, kerjasama dan
komunikasi yang baik, kesiapan alat/obat emergency (khusus tenaga
keperawatan & kebidanan)
 Sikap meliputi: keramahan, sopan santun, kejujuran dan dapat dipercaya.
 Penilaian produktivitas meliputi: BOR (Bed Occupancy Rate) rata-rata ≥
60% dari setiap ruangan. Perhitungan nilai dalam jumlah persentase
penilaian produktivitas yaitu:
 86–100% dari nilai BOR rata-rata mendapat nilai 2
 o70–85% dari nilai BOR rata-rata mendapat nilai 1
 o≤ 69% dari nilai BOR rata-rata mendapat nilai 0
Keterangan lainnya :

15
 Mangkir/absen: apabila absen 1 (satu) kali dalam periodesebulan
maka tidak mendapat kinerja pada bulan tersebut.
 Disiplin (keterlambatan): apabila terlambat 3 (tiga) kali dalamsebulan
maka tidak mendapat kinerja selama bulan tersebut.
 Surat Peringatan: apabila mendapat surat peringatan maka tidak mendapat
kinerja selama 6 (enam) bulan.
d. Pemberian upah satu kali dalam satu bulan.
e. Untuk penyesuaian upah rumah sakit akan mengadakan peninjauan upah
atas dasar prestasi dan kebijakan rumah sakit.
f. Upah tidak dibayar jika staf mangkir
g. Rumah sakit wajib membayar upah apabila :

Staf sakit sehingga tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang dibuktikan dengan
surat keterangan sakit dari dokter Rumah SakitAmanah Mahmudah
Staf tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban
terhadap Negara
Staf tidak dapat menjalankan pekerjaannya karena sedang menjalankan ibadah
yang diperintahkan oleh agamanya
Staf melakukan hak istirahat atau cuti.

3.10. Tata Cara Evaluasi dan Pembinaan Pegawai


Rumah Sakit Amanah Mahmudah membuat suatu peraturan perusahaan
yang isinya memuat kepastian, kewajiban dan hak staf dan untuk memperoleh
ketenangan bekerja, ketenangan berusaha, peningkatan produktifitas kerja serta
peningkatan kesejahteraan karyawan. Dalam tata tertib rumah sakit, kewajiban
staf yang harus dilaksanakan yaitu seperti :
a. Memperhatikan kepentingan rumah sakit
b. Memberikan kerjasama sepenuhnya untuk memelihara disiplin kerja,
ketertiban dan ketentraman, kesehatan serta keselamatan dalam rumah sakit.
c. Memelihara, memakai dan mengurus sebaik mungkin barang barang milik
rumah sakit seperti alat-alat kerja maupun inventaris milik rumah sakit.
d. Melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dan menjalankan instruksi yang
diberikan atas nama rumah sakit.
e. Keluar masuk kantor, waktu istrahat hendak tepat waktu.
f. Sebelum pulang kerja, pekerjaan harus dioperkan kepada pekerja shift
berikutnya, pekerjaan-pekerjaan yang penting harus diselesaikan terlebih
dahulu dan alat-alat kerja disimpan pada tempatnya.

16
Rumah sakit memberikan pembinaan kepada pegawai dengan memberikan Surat
Peringatan tertulis bagi yang melakukan pelanggaran tata tertib rumah sakit
seperti tersebut di atas. Surat Peringatan tertulis yang diberikan tersebut berlaku
selama 6 (enam) bulan, jika dalam masa periode Surat Peringatan mengulangi
pelanggaran yang sama atau pelanggaran yang lain maka akan ditingkatkan
menjadi Surat Peringatan tertulis II dan III.

3.11. Cuti
Setelah diangkat menjadi pegawai Rumah Sakit Amanah Mahmudah, ada 3
(tiga) kategori cuti yang diberikan oleh managemen yaitu :
a. Cuti Tahunan
Setiap staf yang telah bekerja selama 12 (dua delas) bulan terus menerus
berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan
mendapat upah. Bagi staf yang akan menggunakan istirahat tahunannya,
harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Pimpinan melalui
Kepala Bagian seminggu sebelumnya sehingga operasional berjalan lancar.
b. Cuti Hamil/Bersalin, Cuti Haid
Staf wanita yang akan melahirkan anak (bersalin) berhak atas cuti hamil
selama satu setengah bulan sebelum melahirkan dan satu setengah bulan
sesudah melahirkan anak. Bagi karyawan wanita yang gugur kandungan
diberi cuti bersalin sesuai dengan surat keterangan dokter yang merawat
 Bagi staf yang menggunakan cuti hamil tersebut harus mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada rumah sakit dengan menunjukkan surat
keterangan dokter yang merawat tentang tanggal persalinannya.
 Bagi staf wanita dapat diberikan cuti haid selama 2 (dua) hari yaitu hari
pertama dan hari kedua haid dan telah diperiksa oleh dokter rumah sakit
dengan persetujuan Pimpinan rumah sakit maka karyawan berhak mendapat
upah.
c. Cuti Perlindungan
Cuti Perlindungan adalah cuti yang diberikan kepada staf untuk hal hal
khusus seperti menikah dan kematian anggota keluarga. Rumah Sakit dapat
memberikan izin kepada staf meninggalkan pekerjaannya dengan mendapat
upah penuh apabila :
a. Pekerja sendiri menikah diberi izin selama 3 (tiga) hari
b. Menyunatkan anak diberi izin selama 2 (dua) hari
c. Membabtiskan anak diberi izin selama 2 (dua) hari

17
d. Menikahkan anak diberi izin selama 2 (dua) hari
e. Anggota keluarga meninggal dunia yaitu anak, suami, istri, orang tua,
mertua diberi ijin selama 2 (dua) hari.
f. Istri pekerja melahirkan atau keguguran diberi izin selama 2 (dua) hari.
g. Izin meninggalkan pekerjaan tersebut untuk poin a, b, c, d, harus diperoleh
terlebih dahulu dari rumah sakit 1 (satu) minggu sebelumnya kecuali poin e
dan f .

3.12. Pengembangan Karir Staf


Untuk pengembangan staf, rumah sakit memberikan pendidikan formal
maupun non-formal kepada staf dimana dianggap perlu dan penilaian karyawan
tersebut baik.
a. Seluruh staf di RS Amanah Mahmudah mendapat kompensasi langsung (gaji
pokok)sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK)
b. Seluruh pegawai tetap RS Amanah Mahmudah mendapat kompensasi tidak
langsung (asuransi kesehatan)
c. Seluruh pegawai tetap RS Amanah Mahmudah mendapat penghargaan
tunjangan siklus hidup (program kesehatan, medical check-up) di Rumah Sakit
RS Amanah Mahmudah
d. Perawat RS Amanah Mahmudah juga mempunyai penghargaan karir & sosial
(pengembangan karir, pengembangan diri) sesuai dengan sistem Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP) yang diaplikasikan di RS Amanah
Mahmudah
e. Perawat yang berprestasi sesuai dengan hasil evaluasi reguler dari bagian
Diklat dalam 1 tahun. Kepada perawat terbaik I, rumah sakit memberikan
penghargaan karir & sosial (pengembangan diri) kepada
perawat berupa kesempatan serta memfasilitasi perawat untuk melanjutkan
jenjang pendidikan, mengikuti pelatihan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
dan minat perawat.
f. Pegawai tetap yang ingin melanjutkan pendidikan formal mengajukan
permohonan kepada Direktur unit terkait dengan disertai dokumen yang
diperlukan
g. Pendidikan non-formal jangka pendek yaitu berupa pelatihan, kursus, seminar
dan workshop.
Adapun prosedur yang harus dilakukan oleh Bagian Diklat yaitu :
a. Mencari informasi & menindaklanjuti undangan tentang pelatihan, kursus,
seminar dan workshop.
b. Bagian Diklat memasukkan surat & menindaklanjuti kepada Direktur terkait

18
c. Bila disetujui Direktur, Bagian Diklat membuat surat pengunjukan peserta dan
melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
d. Bagian Diklat membuat anggaran biaya kepada Direktur Administrasi &
Keuangan
e. Bagian Diklat mendaftarkan peserta training ke instansiyang mengadakan
pelatihan
f. Bagian Diklat memantau perkembangan pegawai.

3.13. Biaya Perobatan


Fasilitas Perobatan bagi karyawan dikelola sendiri oleh rumah sakit. Bagi
pekerja yang berobat dan memerlukan perawatan inap (opname) maka pengaturan
jatah kelas sebagai berikut :
a. Sekretaris Direktur, Duty Manager, Kepala Bagian, Dokter Jaga,
mendapat fasilitas perawatan inap (opname) di ruangan Kelas I (satu)
b. Kepala Seksi, Asisten mendapat fasilitas perawatan inap (opname) di
ruangan Kelas II (dua)
c. Karyawan pelaksana/perawat mendapat fasilitas perawatan inap
(opname)di ruangan Kelas III (tiga)
d. Bagi pekerja, yang menjadi tanggungan perusahaan adalah suami/istri,
anak pertama, anak kedua dan anak ketiga.
e. Biaya bersalin bagi pekerja dan istri sah pekerja yang melahirkan di
Rumah Sakit Amanah Mahmudahditanggung oleh Rumah Sakit sampai
dengan anak ke tiga.

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Pelaksanaan mengumpulkan informasi Uraian Tugas yang dilakukan


melalui beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan di lapangan, dan
penetapan hasil akhir. Persiapan berupa pembentukan tim analis dan
pemberitahuan kepada pimpinan unit kerja. Pelaksanaan lapangan yaitu

19
pengumpulan data, pengolaan data, verifikasi dan penyempurnaan hasil olahan.
Sedangkan kegiatan penetapan hasil akhir berupa penyajian hasil dan pengesahan.
Tahapan dalam kegiatan penguraian kegiatan :
1. Persiapan, dengan membentuk tim analis yang akan menjadi pelaksana
dalam penyusunan penulisan Uraian Tugas. Anggota tim adalah analis
jabatan yang ada di unit kepegawaian/ subag. Personalia dan Diklat.
bersama dengan kepala unit kerja terkait.
2. Pemberitahuan kepada kepala unit kerja, dimaksudkan bahwa kepala unit
sudah memiliki informasi berupa data pegawai beserta jabatan dan uraian
kegiatan berdasarkan jabatannya di masing-masing unit kerja terkait
3. Pelaksanaan lapangan, yaitu kegiatan mengumpulkan data di setiap unit
kerja terkait di Rumah Sakit Amanah Mahmudah. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, wawancara, pengamatan
langsung, referensi maupun dengan gabungan beberapa cara tersebut.
4. Mengolah data, data yang diperoleh dirumuskan dalam bentuk uraian
jabatan. Dengan demikian pengolahan data hendaknya dapat menghasilkan
jenis jabatan, uraian pelaksanaan tugas dari unit kerja terkait pegawai yang
bersangkutan.
5. Verifikasi data, adalah pengujian kembali hasil olahan data untuk
memastikan kelengkapannya, kebenaran, dan kesesuaian dengan realitas
pekerjaan di masing-masing unitkerja yang dianalisis. Pelaksanaan
verifikasi tersebut adalah dengan mengirimkan hasil olahan data berupa
uraian tugas jabatan kepada pimpinan untuk klarifikasi, koreksi, dan
memperoleh masukan penyempurnaan.
6. Penyempurnaan hasil, adalah perbaikan hasil olahan data berdasarkan
masukan yang diperoleh dari unit yang di analisin. Masukan unit diperoleh
dalam verifikasi/penyempurnaan ini sekaligus sebagai editing olahan data.

7. Penetapan hasil, uraian jabatan yang telah disempurnakan segera diusahakan


pengesahannya dengan penerbitan surat keputusan. Surat keputusan yang
dimaksud tersebut merupakan keputusan dari pimpinan tertnggi yaitu
Direktur Rumah Sakit Amanah Mahmudah. Pola ketenagaan adalah sebagai
acuan untuk menyusun suatu unit kerja baik jumlah tenaga dalam unit
tertentu, jadwal dinas tiap tiap bagian, kualifikasi/kecakapan tenaga kerja
maupun pendidikan tenaga kerja.

20
4.1 Bagian Medis dan Keperawatan
Manajer Keperawatan Tertinggi dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan.
Kepala Bidang Keperawatan menaungi dan membawahi langsung tenaga
keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan di rumah sakit yang terdiri dari
Kepala Seksi, Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab, Asisten, Perawat
Pelaksana/Perawat Associated, Perawat scrub, Perawat circulator, Perawat
monitoring, Perawat Anastesi, Bidan, Bidan Pelaksana dan Information Nurse
(IN). Unit pelayanan keperawatan Rumah Sakit Amanah Mahmudah terdiri dari :
 Pelayanan Rawat Jalan
 Pelayanan Gawat Darurat
 Pelayanan Rawat Inap
 Pelayanan Keperawatan Khusus

4.1.1 Tugas pokok dari Kepala Bagian Keperawatan adalah sebagai


berikut :
 Menyusun misi, falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
mengacu pada visi dan misi rumah sakit
 Menyusun rencana kegiatan tahunan
 Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan
keperawatan, Standar Asuhan Keperawatan, Standar Ketenagaan dan
fasilitas
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan
 Menyusun program pengendalian mutu pelayanan keperawatan
 Menyusun uraian tugas tenaga keperawatan
 Menyusun dan melaksanakan program orientasi bagi perawat baru
bekerjasama dengan bagian Diklat
 Menyusun program mutasi, pengangkatan, pemberhentian,
penerimaan dan pembinaan tenaga keperawatan yang diketahui oleh
Direktur
 Menyusun model penugasan keperawatan
 Menyusun dan melaksanakan program pengembangan staf
 Menyusun dan melaksanakan penilaian kinerja tenaga
keperawatan/kebidanan
 Menyusun dan menetapkan sistim penjadwalan
 Menyusun dan menganalisa kebutuhan logistik
keperawatan/kebidanan
 Merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, mengawasi
pelaksanaan asuhan keperawatan, mutu keperawatan dan etika
keperawatan
 Melaksanakan pembinaan etika profesi perawat dan bidan

21
 Melaksanakan supervisi dan pembinaan secara berkala atau
sewaktu-waktu ke ruangan agar tujuan asuhan keperawatan yang
ingin dicapai tetap terjamin
 Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan
rencana tindak lanjut
 Mengadakan rapat dengan Kepala Seksi satu kali setiap bulan atau
sewaktu- waktu bila diperlukan
 Melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait dalam manajemen
tenaga keperawatan
4.1.2 Pelayanan Rawat Jalan
b. Tugas Pokok Kepala Seksi
 Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan
 Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)
 Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan
 Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
 Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan di ruangan
 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan
agar selalu siap pakai
 Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan
 Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyang akan praktek di ruangan Rumah Sakit
AMANAH MAHMUDAHdengan menggunakan format orientasi
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
c. Asisten Kepala Seksi
 Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
 Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
 Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
 Memelihara kebersihan ruangan
 Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan
d. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA

22
 Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan SPO
 Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga
 Menerima pasien rawat jalan/rawat inap dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien/keluarga
 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra
 Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan
Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
 Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
 Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium
pengobatan dan tindakan
 Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien/keluarga
 Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
 Membantu tim lain yang membutuhkan
 Mendampingi pasien saat dokter melakukan pemeriksaan
e. Information Nurse (IN)
 Menerima informasi tentang pasien mengenai obat–obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan pasien di ruang poliklinik.
 Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang poliklinik
 Bertanggung-jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama perawatan pasien di ruang poliklinik ke Sistem
Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik).
 Bertanggung-jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien terutama bila ada
perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
 Membantu ketenagaan di ruang poliklinik bila dibutuhkan dalam
situasi mendesak
4.1.3 Pelayanan Rawat Inap
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan
 Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas)
 Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan
 Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan
Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa
keperawatan yang sedang berpraktek
 Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat

23
 Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan di ruangan
 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan
agar selalu siap pakai
 Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan
 Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal
lima (5) set setiap hari
 Membuat peta risiko (menempatkan pasien di Ruang Rawat Inap
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi)
 Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyang akan praktek di ruangan Rumah Sakit
Amanah Mahmudah dengan menggunakan format orientasi
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
b. Tugas pokok Perawat Primer/PP/Perawat Penanggung Jawab
 Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
 Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
 Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference)
 Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina
secara terus-menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada pasien/keluarga.
 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan pasien setiap hari
 Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari
untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi
pasien)
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
 Membantu perencanaan pulang
 Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
 Memelihara kebersihan ruangan
 Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan
c. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
 Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP
 Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO

24
 Membina hubungan terapeutik dengan pasien /keluarga, sebagai
lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP
 Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di
tempat
 Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya berdasarkan
Renpra
 Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu asuhan
keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
 Mengikuti visite dokter bila PP tidak di tempat
 Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
 Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
 Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah
yangperlu diselesaikan
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratoriumpengobatan dan tindakan
 Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien/keluarga yang dilakukan oleh PP
 Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
 Membantu tim lain yang membutuhkan
 Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang
menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP
d. Information Nurse (IN)
 Menerima informasi tentang pasien mengenai obat–obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses perawatan pasien di ruang
rawat inap.
 Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang rawat inap
 Bertanggung-jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama perawatan pasien di ruang Rawat Inap ke Sistem
Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik).
 Bertanggung-jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pengobatan dan perawatan terutama bila ada perubahan tindakan
kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
 Membantu ketenagaan di ruang rawat inap bila dibutuhkan dalam
situasi mendesak
4.1.4 Pelayanan Gawat Darurat :
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
 Bersama dengan Kepala BidangKeperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan
 Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)

25
 Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatanmemantau
danmengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja
semuatenaga yang ada di ruangan
 Mengenal jenis dan penggunaanbarang-barang,alat
danmengusahakannya sesuai dengan kebutuhan di IGD
 Menerima dan meneliti pasien untuk segera mendapatkan
pertolongan dengan cepat sesuai dengan kasusnya
 Membantu Kepala IGD dalam membuat perencanaan kegiatan dan
kebutuhan IGD
 Membantu Kepala IGD dalam hal monitoring dan evaluasi kegiatan
IGD
 Mengamati, mencatat dan melaporkan tanda–tanda vital pasien pada
dokter
 Melaksanakan dan meneruskan pengobatan sesuai dengan instruksi
dokter
 Membuat laporan kegiatan IGD antara lain :
 o Rekapitulasi harian
 o Laporan bulanan
 o Rekapitulasi pemanfaatan RS
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
 Melaksanakan serah terima tanggung jawab dengan pengganti dinas
secara langsung
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab
 Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
 Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian dan sesuai dengan
SPO
 Melakukan hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga pada saat
melakukan pengkajian/tindakan gawat darurat kepada
pasien/keluarga.
 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien gawat darurat
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
 Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan penunjang
 Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan
keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD
 Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala
IGD dan Kasie Keperawatan IGD

26
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan dengan
mengikuti pertemuan ilmiah
 Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan
dalam pelayaan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu
sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat.
 Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan
maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan
kepada pasien dalam keadaan gawat, merawat jenazah sesuai dengan
prosedur dan peraturan yag berlaku
 Memegang teguh rahasia jabatan
 Memelihara kebersihan ruang IGD c. Tugas pokok Perawat
Pelaksana
 Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO
 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra
dan sesuai dengan program pengobatan dokter
 Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan
Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
 Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium
pengobatan dan tindakan
 Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien/keluarga dan membina hubungan terapeutik dengan
pasien/keluarga
 Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran pelayanan
dan memindahkan pasien dalam menerima pelayanan
 Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku
 Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit
 Mengkaji kebutuhan dan masalah pasien
 Memberikan rasa aman kepada pasien dengan cara mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan, luka, komplikasi khususnya kepada
pasien dengan gangguan kesadaran
 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga
mengenai penyakitnya
 Melakukan pertolongan pada pasien dalam keadaan darurat secara
cepat dan tepat sesuai kebutuhan serta petunjuk yang berlaku dan
melaporkannya
 Menciptakan hubungan kerja sama dengan baik dengan tim
kesehatan yang lain dalam lingkungan IGD

27
 Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan
keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD
 Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala
IGD dan Kasie Keperawatan IGD
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan dengan
mengikuti pertemuan ilmiah
 Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan
dalam pelayaan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu
sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat.
 Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan
maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan
kepada pasien dalam keadaan gawat, merawat jenazah sesuai dengan
prosedur dan peraturan yag berlaku
 Memegang teguh rahasia jabatan d. Information Nurse (IN)
 Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan pasien di IGD.
 Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di IGD
 Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama proses pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien
di IGD ke Sistem Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik)
 Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pengobatan dan perawatan terutama bila ada perubahan tindakan
kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
 Membantu ketenagaan di IGD bila dibutuhkan dalam situasi
mendesak
4.1.5 Pelayanan Keperawatan Khusus :
 Ruang ICU/ICCU
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan
keperawatan
 Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas) di ruang
perawatan intensif
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
 mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan perawatan intensif
 Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan
Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa
keperawatan yang sedang berpraktek
 Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas, pemeliharaan
logistik yang dibutuhkan di ruangan perawatan intensif

28
 Melakukan pertemuan rutin dengan semua Perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan intensif
 Membuat peta resiko (menempatkan & mengelompokkan pasien di
Ruang Rawat Inap menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-
infeksi)
 Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyangakan praktek di
ruangan Rumah Sakit Amanah Mahmudah
denganmenggunakan format orientasi
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
perawatan intensif
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang Perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di ruangan perawatan
intensif
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab/PP
 Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
 Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
 Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference)
 Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina
secara terus-menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada pasien/keluarga.
 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan pasien setiap hari
 Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari
untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi
pasien)
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
 Membantu perencanaan pulang
 Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
 Memelihara kebersihan ruangan perawatan intensif
 Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan perawatan intensif c.
Tugas Pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
 Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP
 Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan Protap/SOP

29
 Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga, sebagai
lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP
 Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di
tempat
 Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya berdasarkan
Renpra
 Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan
Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
 Mengikuti visite Dokter dan pelayanan tindakan medis
 Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
 Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
 Mengomunikasikan kepada PP/ PJ dinas bila menemukan masalah
yangperlu diselesaikan
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratoriumpengobatan dan tindakan
 Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien / keluarga yang dilakukan oleh PP
 Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
 Membantu tim lain yang membutuhkan
 Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang
menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP
 Memelihara kebersihan pasien, ruangan dan lingkungan di ruang
perawatan intensif.

c. Information Nurse (IN)


 Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses perawatan pasien di ruang
perawatan intensif.
 Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang perawatan
intensif
 Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama perawatan pasien di ruang perawatan intensif ke PMO
 Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pengobatan terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang
bersangkutan dan kebutuhan
 Membantu ketenagaan di ruang perawatan intensif bila dibutuhkan
dalam situasi mendesak

 Ruang IBS
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan

30
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP
pelayanankeperawatan di Kamar Bedah
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan perawatan Kamar Bedah
 Membuat usulan kebutuhan tenaga keperawatan, berdasarkan bobot
diajukan ke HRD agar pelayanan keperawatan Kamar Bedah
berjalan lancar.
 Membuat usulan kebutuhan obat – obatan / alat kesehatan untuk
kebutuhan Kamar Bedah sehari – hari
 Menilai ketertiban, keamanan, dan kebersihan lingkungan di Kamar
Bedah.
 Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyang akan praktek di ruangan Rumah Sakit
Amanah Mahmudah dengan menggunakan format orientasi
 Membuat usulan pemberian penghargaan untuk menigkatkan
semangat kerja di Kamar Bedah
 Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan kamar bedah
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab
 Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
 Menginventarisasikan obat–obat di formasi sesuai konsinyasi di
Kamar Bedah
 Menjaga kebersihan/kesterilan kamar bedah
 Membantu dalam melaksanakan operasi sebagai asisten dokter di
kamar bedah
 Menginventarisasikan alat–alat medis setiap kamar bedah
 Membuat jadwal dinas setiap bulannya
 Membuat konfirmasi orderan apotik/logistik setiap minggu
 Melaporkan ke bagian teknisi setiap alat–alat medis yang rusak
c. Tugas pokok Perawat Instrumen/Scrub
 Sebelum Pembedahan
 Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :
kebersihan ruang operasi dan peralatan, meja maya/instrumen,
meja operasi lengkap, suction pump/diatermi, alat medis yang
sesuai tindakan pembedahan
 Menyiapkan set instrumen steril jenis pembedahan o Mencuci
tangan dengan tehnik steril
 Saat Pembedahan
 Menggunakan gaun operasi dan sarung tangan dengan tehnik
steril

31
 Memeriksa dan menghitung alat instrumen yang digunakan yang
tersedia di meja instrumen
 Memberitahu tim bedah yang lain serta perawat sirkular hasil
perhitungan alat instrumen, kain kasa, dll
 Menentukan daerah yang akan dilakukan pembedahan dengan
sebelumnya menanyakan pada ahli bedah
 Mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan insisi dengan
menggunakan lanitar desinfektan, misal : bethadin solution atau
alkohol
 Membantu asisten bedah untuk menutup daerah yang non steril
padadaerah sekitar insisi pembedahan dengan menggunakan doek
steril
 Menyiapkan alat – alat pembedahan yang akan digunakan sesuai
dengan tindakan pembedahan misalnya : selang suction, diatermi
 Mengingatkan dan bekerja sama dengan ahli bedah bila terjadi
penyimpangan tehnik steril dalam pembedahan
 Membantu ahli bedah dalam melaksanakan pembedah dan
memberi instrumen yang dibutuhkan oleh ahli bedah untuk
memberikenyamanan bekerja pada tim bedah
 Menjaga agar alat instrument tetap steril dengan
membersihkaninstrument dari darah dalam pembedahan agar alat
tetap siap pakai
 Memberitahu pada ahli bedah / ahli anastesi bila terjadi
kehilangancairan tubuh yang berlebihan
 Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen sebelum luka
ditutuplapis demi lapis
 Memberitahu hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum
padaahli bedah dan Perawat sirkular
 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
 Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit dan
menutupdengan kaca yang diberi larutan bethadin
 Menutup luka dengan kasa steril
 Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi
 Setelah pembedahan
 Menfiksasi drain dan kateter
 Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada
daerah yang dipasang electroda/kontak badan
 Menggantikan alat tenun, baju pasien dan penutup serta
memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong/brancard
 Memeriksa dan menghitung semua instrumen yang digunakan
sebelum dikeluarkan dari kamar operasi

32
 Menyerahkan alat instrumen yang digunakan kepada petugas
CSSD
 Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam
keadaan lengkap
 Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan
selesai agar siap pakai
d. Tugas Pokok Perawat Sirkuler/Circulating Nurse
 Sebelum Pembedahan
 Menerima pasien yang akan dibedah
 Memeriksa dengan menggunakan formulir check list meliputi 
Kelengkapan dokumen medis antara lain :
- Izin operasi / SPTM
- Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
- Hasil pemeriksaan radiologi + foto rontgen
- Hasil pemeriksaan ahli anastesi + pra visit anastesi
- Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
 Kelengkapan obat – obatan, cairan, alat kesehatan,
persediaandarah bila diperlukan
 Memeriksa persiapan fisik
 Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian
check list dengan perawat ruangan
 Memberikan penjelasan ulang pada pasien sebatas kewenangan
tentang tindakan pembedahan yang akan dilakukan, tim bedah
yang akan menolong, fasilitas yang ada di dalam kamar bedah
antara lain : lampu operasi dan mesin pembiusan, tahap – tahap
anastesi
 Saat Pembedahan
 Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan
 Membuat set steril dengan memperhatikan tehnk aseptik
 Mengigatkan tim bedah jika mengetahui adanya
penyimpanganpenerapan tehnik aseptik
 Menyikatkan tali jas steril tim bedah
 Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan
dengan cara mengetahui jumlah produksi urin, jumlah
perdarahan,jumlah cairan yang hilang
 Melaporkan hasil pemantauan dan pencetakan kepada ahli
anastesi
 Menghubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi,
petugas laboratorium)
 Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
 Menghitung dan mencatat pemakaian kain kasa, bekerja sama
dengan
 Mengukur dan mencatat tanda vital

33
 Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat dan
memisahkan dari instrumen yang steril
 Memeriksa kelengkapan instrumen dan kain kasa, bersama
Perawat instrumen agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien
sebelum operasi ditutup

 Setelah Pembedahan
 Membersihkan dan merapikan pasien yang selesai
dilakukanpembedahan
 Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang
telah disediakan
 Mengukur dan mencatat tanda vital : pernafasan, tekanan darah,
suhu, nadi
 Mengukur tingkat kesadaran dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil
 Mencatat, menghitung dan meneliti obat – obatan serta cairan
yang diberikan pada pasien
 Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
 Laporan pembedahan
 Laporan anastesi
 Laporan pasca bedah
 Pengisian formulir Patologi Anatomi (PA)
 Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan
antara lain :
- Identitas pasien
- Nama Pasien
- Umur
- No. Rekam Medik
- Nama Tim Bedah
- Waktu dan Lama Pembedahan
- Jenis Pembedahan
- Jenis Kasus (Operasi bersih, operasi kotor, operasi bersih
tercemar)
- Tempat Tindakan
- Urutan Jadwal Tindakan Pembedahan
- Masalah yang timbul selama pembedahan
- Tindakan yang dilakukan
- Hasil evaluasi
 Melakukan serah terima dengan Perawat Ruang Rawat / petugas
RR tentang :
- Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah
- Keadaan umum pasien
- Obat – obatan dan resep baru
 Membantu dan membersihkan kamar bedah setelah tindakan
pembedahan selesai
e. Perawat Anastesi

34
 Sebelum Pembedahan
 Melakukan kunjungan pra anastesi untuk menilai status fisik
pasien sebatas wewenang dan tanggung jawabnya
 Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi
 Menyiapkan alat dan mesin anastesi dan kelengkapan
formuliranastesi
 Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anastesi dan alat
monitoring
 Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain : penyikat meja
operasi, standart tangan, kunci meja operasi, boog kepala, standart
infus
 Mengatur posisi meja operasi sesuai tindakan operasi
 Memasang infus/transfusi darah bila diperlukan
 Memberikan premedikasi sesuai program Dokter anastesi
 Memonitoring tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik
pasien
 Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk
penyaman
 Menyiapkan obat–obatan anastesi dan membantu Dokter dalam
proses pembiusan
 Saat Pembedahan
 Membebaskan jalan nafas, dengan cara mempertahankan
posisikepala tetap extensi, mengisap lendir, mempertahanakan
endotracheal
 Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2 dengan cara
memantauflowmeter pada mesin anastesi
 Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur
danmemantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan
 Memonitoring tanda–tanda vital
 Memberi obat–obatan sesuai program pengobatan
 Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter anastesi/bedah
 Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh
 Menilai hilangnya efek obat anastesi pada pasien
 Melakukan resusitasi pada kasus henti jantung
 Sesudah Pembedahan
 Mempertahankan jalan nafas pasien
 Memantau tanda – tanda vital untuk mengetahui sirkulasi,
pernafasan,dan keseimbangan cairan
 Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien
 Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien
perioperatif
 Menilai respon pasien terhadap efek obat anastesi
 Memindahkan pasien ke RR (Recovery Room) atau ruang rawat,
bila kondisi stabil atas izin dokter anastesi

35
 Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama, dan
sesudah pembiusan
 Merapikan dan mengembalikan alat–alat anastesi ke tempat
semula agar siap pakai
f. Information Nurse (IN)
 Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama operasi.
 Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat
 Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama operasi ke Tera Medik
 Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
operasi terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang
bersangkutan (ruangan) dan kebutuhan
 Bertanggung jawab untuk konfirmasi ulang jadwal operasi ke
ruangan, konfirmasi pasien datang ke kamar bedah
 Bertanggung jawab untuk menghubungi operator dan anastesi
tentang keberadaan ruang operasi
 Membantu ketenagaan di instalasi bedah (operasi) bila dibutuhkan
dalam situasi mendesak

 Ruang Bersalin
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan/kebidanan
 Mengatur pembagian tugas jaga perawat/bidan (jadwal dinas)
 Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
 mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di Ruang kebidanan
 Melaksanakan pembinaan terhadap Bidan dalam pelaksanaan
Asuhan
 Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang sedang berpraktek
 Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
 Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan di ruangan kebidanan
 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan
agar selalu siap pakai
 Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat/bidan setiap
bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruang kebidanan
 Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal (5)
lima set setiap hari

36
 Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang akan praktek di ruangan kebidanan
dengan menggunakan format orientasi
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
kebidanan
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang Bidan yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
b. Tugas pokok Bidan Penanggung Jawab
 Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
 Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan/Kebidanan berdasarkan
analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
 Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada Bidan di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference)
 Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina
secara terus-menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada pasien/ keluarga.
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
 Membantu perencanaan pulang
 Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
 Memelihara kebersihan ruangan
 Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan kebidanan

 CSSD (Central Sterilized and Supply Department)


a. Tugas Pokok Perawat CSSD
 Menetapkan metode standar bagi penyiapan dan penanganan alat steril
 Memastikan bahwa tehnik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan
penanganan alat steril baik sekali pakai atau pemakaian ulang
 Bekerjasama dengan bagian pemeliharaan sarana dan prasarana dala
upaya pemeliharaan peralatan CSSD
 Mensterilkan alat-alat bedah setiap hari
 Membantu menyiapkan alat pada waktu akan operasi
BAB V
KUALIFIKASI & POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT AMANAH
MAHMUDAH

5.1 Kualifikasi Kepala Bagian Keperawatan :


a. Pendidikan :
o Minimal berpendidikan formal minimal S-1 Keperawatan

37
o Mengikuti pelatihan bidang Keperawatan minimal 2 minggu (80 jam)
b. Keahlian :
o Memiliki kemampuan memimpin
o Terampil dalam Praktek Keperawatan
o Mampu mengoperasionalkan komputer
o Berdedikasi tinggi
o Berkepribadian mantap/emosional stabil
c. Pengalaman :
o Berpengalaman 3-5 tahun di pelayanan kesehatan

5.2 Kualifikasi Perawat di setiap unit pelayanan keperawatan di Rumah


Sakit Amanah Mahmudah
 Pelayanan Rawat Jalan (Ruang Poliklinik)
Tenaga Keperawatan di ruang Poliklinik terdiri dari :
a. Kepala Seksi
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5
tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktik keperawatan
b. Asisten Kepala Seksi/Perawat Penanggung Jawab
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4
tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktek keperawatan
c. Perawat Pelaksana (Perawat Associated/PA)
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan/Kebidanan dengan
pengalaman 0-1 tahun
 Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
 Mampu berkomunikasi
 Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
 Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
 Pelayanan Keperawatan Khusus & Gawat Darurat

1. Ruang IGD
Tenaga Keperawatan di ruang IGD terdiri dari :
a. Kepala Seksi
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5
tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam Praktek Keperawatan
 Sudah mengikuti PPGD, Basic Life Support, ATLS, dan ACLS
(ataupun salah satu pelatihan tersebut)
b. Perawat Pelaksana (Perawat Associated/PA)

38
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
 Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
 Mampu berkomunikasi
 Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
 Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu

2. Kamar Bedah (OK) Tim Bedah terdiri dari :


a. Ahli bedah
b. Asisten ahli bedah
c. Perawat instrumen (scrub nurse)
 Memiliki sertifikat khusus tehnik kamar operasi
 Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi minimal 2 tahun
sebagai circulating nurse
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
 Cepat tanggap
d. Perawat sirkuler (circulating nurse)
 Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi lebih dari 1 tahun
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
 Cepat tanggap
e. Ahli/Perawat anastesi
 Minimal berijazah D-III Keperawatan Anastesi
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
 Cepat tanggap
f. Perawat Kepala Kamar Operasi
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5
tahun
 Memiliki sertifikat tehnik kamar operasi
 Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi minimal 5 tahun
 Memiliki kemampuan kepemimpinan
 Sehat jasmani & rohani
g. Perawat Penanggung Jawab/Asisten Kepala Seksi
 Berpendidikan S1 & D-III Keperawatan dengan pengalaman minimal
2 tahun di kamar operasi
 Mampu berkomunikasi
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
 Cepat tanggap

39
3. Ruang HCU
Tenaga Keperawatan di ruang ICU/ICCU terdiri dari :
a. Kepala Seksi
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
 Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktik keperawatan di ruang ICU/ICCU
 Mempunyai sertikat pelatihan ICU/ICCU
 Mempunyai sertifikat pelatihan peralatan ICU/ICCU
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
 Cepat tanggap
b. Asisten Kepala Seksi/Perawat Penanggung Jawab
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4
tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktik keperawatan di ruang ICU/ICCU
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi dan cepat tanggap
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
c. Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
 Mampu berkomunikasi
 Mempunyai bakat dan minat
 Berdedikasi tinggi
 Berkepribadian mantap/emosional stabil
 Dapat bekerjasama dengan anggota tim
 Cepat tanggap
 Mengikuti masa Training selama 3-5 bulan
 Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
4. Ruang Kebidanan
Tenaga Keperawatan di ruang VK terdiri dari :
a. Kepala Seksi
 Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 4-5 tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktik keperawatan/kebidanan
b. Bidan Penanggung Jawab
 Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 1-2 tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin terampil
dalam praktik kebidanan

5. Ruang CSSD
a. Perawat CSSD

40
 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
 Mempunyai pengalaman di CSSD/kamar operasi
 Jujur dan dapat dipercaya
 Dapat bekerja dengan cepat
 Mempunyai keterampilan yang baik

6. Pelayanan Rawat Inap


Ruang Rawat Inap (Lantai ID, IIIA, IIIB, IIIC, IVA, IVC, VA, VC, VIA) Tenaga
Keperawatan di ruang Rawat Inap terdiri dari :
a. Kepala Seksi
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
 Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktik keperawatan
b. Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab/PP
 Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
 Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4 tahun
 Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
 Terampil dalam praktik keperawatan

c. Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA


 Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
 Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
 Mampu berkomunikasi
 Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
 Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu

5.3 Penghitungan Ketenagaan Bagian Medis dan Keperawatan


Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam penghitungan
kebutuhan tenaga keperawatan & kebidanan di Rumah Sakit AMANAH
Mahmudah :
5.1.1. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik)
 Rata-rata jumlah pasien 1 hari = 250 orang
 Jumlah jam perawatan 1 hari = 25 menit
 Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan :
250 x 25 = 14 orang + koreksi 15% = 15 x 14 = 2 orang
7 x 60100 = 11 orang + 2 orang = 16 orang
5.1.2. Pelayanan Gawat Darurat :
 Dasar perhitungan di Instalasi Gawat Darurat adalah:
a. Rata-rata jumlah pasien/hari
b. Jumlah jam perawatan/hari
c. Jam efektif/ hari

41
- Rata-rata jumlah pasien/hari = 31 orang
- Jumlah jam perawatan = 4 jam
- Jam efektif/hari = 7 jam
 Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
5.1.3. Pelayanan rawat inap :
Rawat Inap Dewasa
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan dan Kebidanan meliputi :
 Asuhan keperawatan minimal, kriteria :
 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulasi dengan pengawasan
 Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
 Pengobatan minimal, status psikologis stabil
 Asuhan keperawatan sedang, kriteria :
 Kebersihan diri dibantu. Makan dan minum dibantu
 Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
 Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
 Perawatan maksimal, kriteria :
 Segala aktifitas dilakukan oleh perawat
 Posisi diatur.
 Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
 Makan memerlukan NGT, terapi intra vena
 Penggunaan suction
 Gelisah
 Disorientasi
 Jumlah jam perawatan/hari :
 Pasien dengan asuhan keperawatan minimal : 2 jam/hari
 Pasien dengan asuhan keperawatan sedang : 3,08 jam/hari
 Pasien dengan asuhan keperawatan maksimal : 4,15 jam/ hari

42
BAB VI
PENUTUP

Demikianlah ”Pedoman Uraian Tugas” Rumah Sakit Amanah Mahmudah


ini dibuat, dalam upaya menghadapi persaingan yang semakin hebat pada periode
5 (lima) tahun mendatang. Pedoman Uraian Tugas ini dimaksudkan sebagai
pedoman untuk melakukan pengembangan ke depan dalam rangka
mempersiapkan diri menghadapi persaingan baik lokal maupun global.
Penyusunan didasarkan pada situasiyang berkembang saat ini, data-data dari unit
kerja yang terkait dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi yang dihadapi oleh
rumah sakit.
Pedoman Uraian Tugas ini terbuka untuk perbaikan dan penyesuaian yang
disesuaikan dengan skala prioritas. Pedoman Uraian Tugas Rumah Sakit Amanah
Mahmudahini berlaku efektif mulai tahun 2018 dan akan dilaksanakan sesuai
dengan tahapan yang telah disepakati.
Sub. Bagian Personalia dan Diklat. yang mengatur secara runtut kegiatan secara
teknis yang berkaitan dengan Uraian Tugas Pegawai Rumah Sakit Amanah
Mahmudah.

Ditetapkan di : Brebes
Pada tanggal :

Direktur
RS Amanah Mahmudah

43
dr. H. Ahmad Ridlo, M. Kes, Sp. OG
DS01.02.16

44

Anda mungkin juga menyukai