PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Pedoman Uraian Tugas di Rumah Sakit Amanah Mahmudah ini
disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman agar dapat dijadikan
acuan dalam melakukan
analisis jabatan di Rumah Sakit Amanah Mahmudah untuk
kepentingan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, serta
pengawasan dan akuntabilitas
1.2.2. Tujuan Khusus
Meningkatkan produktivitas kerja serta kesejahteraan SDM
Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di rumah sakit.
Menjamin mutu pelayanan serta keselamatan pasien rumah sakit.
Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidangkesehatan dengan cara menguasai dan
memahami pendekatan, metode dan kaidah ilmiahnya disertai
dengan ketrampilan penerapannya di dalam pengembangan dan
pengelolaan sumber daya manusia kesehatan.
Mengembangkan/meningkatkan kinerja profesional yang
ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan kesehatan,
merumuskan dan melakukan advokasi program dan kebijakan
kesehatan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
untuk membantu dan memudahkan manajemen di Rumah Sakit
Amanah Mahmudah dalam melakukan analisis jabatan dalam
melakukan penilaian kinerja pegawai.
Untuk membantu manajemen di Rumah Sakit Amanah Mahmudah
dalam melakukan penataan kepegawaian sekaligus memberikan
umpan balik bagi penyempurnaan organisasi, tata laksana,
pengawasan dan akuntabilitas.
1.3. Ruang Lingkup
Pedoman ini digunakan bagi seluruh unit kerja yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Hanau. Isi Pedoman meliputi konsep dasar , tahapan
pelaksanan, serta materi pokok Uraian Tugas
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT, DASAR HUKUM,
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
3
5. Secara terus-menerus dan konsekuen meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat sesuai standar kesehatan sehingga mampu
memberikan keuntungan bagi pelanggan maupun rumah sakit.
6. Meningkatkan serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia di
rumah sakit sehingga mampu melayani setiap pelanggan dengan perhatian
dan penuh tanggung-jawab serta manusiawi.
Nilai-nilai dasar yang digali dari budaya organisasi Rumah Sakit Amanah
Mahmudahadalah:
1. Kebersamaan
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Integritas
5. Tanggung Jawab
6. Rajin
7. Melayani
8. Fokus pada mutu & Keselamatan Pasien.
Dengan optimisme adanya pertumbuhan dan perkembangan RS yang baik,
disertai hasil analisis eksternal, persaingan, internal dan pasar yang masih terbuka
dan luas, maka RS Amanah Mahmudahmenetapkan strategi umum adalah:
Strategi Pertumbuhan dengan Tahap Integrasi Vertikal untuk memperkuat posisi
persaingan bisnis utama serta Tahap Diversifikasi yang masih bersifat Related
Diversification.
4
BAB III
PENGERTIAN DAN POKOK-POKOK
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
3.1. Pengertian
a. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang pegawai dalam melaksanakan tugas di
Rumah Sakit Amanah Mahmudah.
b. Uraian Jabatan adalah uraian tentang informasi dan karakteristik
jabatan, seperti nama jabatan, wewenang jabatan, korelasi jabatan, dan
persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan dapat disesuaikan dengan
pedoman persyaratan jabatan di Rumah Sakit Amanah Mahmudah.
c. Uraian Tugas adalah uraian kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai
berdasarkan fungsinya di unit / ruangan / instalasi Rumah Sakit
Amanah Mahmudah
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan
yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan dan pelatihan serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat setingi-tinginya. Tenaga kesehatan adalah
semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan,
berpendidikan formal keseehatan atau tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
upaya kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah SDM
berdasarkan pengetahuan, keterampilan, perilaku yang dibutuhkan untuk
memberikan upaya kesehatan. Perencanaan dilakukan menyesuaikan dengan
kebutuhan pembangunan kesehatan baik lokal, nasional, maupun global dan
memantapkan keterkaitan dengan unsur lain dengan maksud untuk menjalankan
tugas dan fungsi pokoknya.
5
perencanaan sumber daya manusia kesehatan bagi daerah menjadi sangat penting
dan menjadi tanggung jawab daerah itu sendiri. Oleh karena itu dengan adanya
desentralisasi di bidang kesehatan pejabat pengelola sumber daya manusia di
Rumah Sakit perlu memiliki kemampuan atau kompetensi (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) yang memadai dalam membuat perencanaan sumber daya
manusia kesehatan. Secara garis besar perencanaan kebutuhan sumber daya
manusia kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Perencanaan kebutuhan staf medik
b. Perencanaan kebutuhan staf keperawatan
c. Perencanaan kebutuhan praktisi pelayanan kesehatan lain (bidan, staf
radiologi, farmasi, laboratorium, staf gizi, dll).
Dalam perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu memperhatikan:
a. Rencana kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan disesuaikan
dengan standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia utuk rumah sakit di semua bagian (Administrasi & Keuangan,
Penunjang Medis, Medis & Keperawatan).
b. Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan diselenggarakan
secara merata, serasi, seimbang dan selaras standar ketenagaan dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia utuk rumah sakit. Dalam
upaya pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu
memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban perorangan
dengan kebutuhan masyarakat.
c. Penyusunan perencanaan mendasarkan pada sasaran nasional upaya
kesehatan dari Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia
Sehat 2010.
d. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia
kesehatan didasarkan pada standar ketenagaan dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia untuk rumah sakit.
6
kepentingan rumah sakit yang mendesak, pekerja harus bersedia kerja lembur.
Jam kerja rumah sakit diatur sebagai berikut :
a. Untuk pekerja yang bekerja 3 (tiga) shift :
• Shift I: Pukul 07.00 WIB-14.00 WIB
• Shift II: Pukul 14.00 WIB-21.00 WIB
• Shift III: Pukul 21.00 WIB-07.00 WIB
b. Untuk pekerja yang bekerja dalam 1 (satu) shift adalah :
• Hari Senin-Jumat : Pukul 08.00 WIB-16.00 WIB
• Hari Sabtu : Pukul08.00 WIB-14.00 WIB (tanpa istirahat)
c. Jam istirahat antara jam kerja adalah 1 (satu) jam
7
kapasitas kerja dan beban kerja. Sehingga pekerja dapat bekerja secara sehat dan
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekeliling.
Perekrutan pegawai baru oleh Rumah Sakit Amanah Mahmudahberdasarkan
kubutuhan pada suatu bagian baik karena penggantian staf yang mengundurkan
diri maupun karena penambahan staf di bagian tersebut. Adapun proses
penerimaan pegawai tersebut berdasarkan permintaan Kepala Bagian tertentu
kepada Bagian HRD, kemudian Bagian HRD meminta persetujuan Manager dan
Direktur untuk penambahan tersebut.
Seleksi pegawai adalah proses penyaringan calon staf yang dilakukan oleh
tim seleksi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pada bagian tertentu. Proses
perekrutan pegawai baru dapat dilakukan melalui :
a. Penyaringan lamaran pekerjaan yang masuk kepada Bagian HRD
sebelum proses rekrutmen dan seleksi staf
b. Jika lamaran pekerjaan yang masuk kepada Bagian HRD tidak
mencukupi atau tidak memenuhi kriteria yang diinginkan maka Bagian
HRD membuat pengumuman penerimaan pegawai baik secara internal
(pengumuman di mading rumah sakit, informasi antar pegawai rumah
sakit) maupun eksternal (iklan lowongan pekerjaan di surat kabar).
c. Bagian HRD melakukan seleksi kelengkapan berkas dan administrasi
meliputi :
Surat lamaran
Daftar riwayat hidup (Curiculum Vitae)
Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktik (SIP), Surat Izin
Kerja (SIK)
Foto copy ijazah legalisir
Foto copy transkrip nilai legalisir
Foto copy KTP (1 lembar)
Pas photo 3 x 4 warna (2 lembar)
Foto copy sertifikat pelatihan/pendidikan (jika ada)
Surat rekomendasi pengalaman bekerja (jika ada)
Surat berbadan sehat
Belum menikah
Jika menikah (sudah memiliki keahlian tertentu)
8
g. Hasil ujian tulis diperiksa dan dinilai oleh Kepala Bagian terkait &
kerjasama dengan Bagian Diklat.
h. Nilai ≥ 60 mempunyai kesempatan untuk mengikuti interview yang
dilakukan oleh Direktur Unit Terkait, Kepala Bagian terkait dan Bagian
HRD.
i. Jika nilai rata-rata interview dan ujian tulis ≥ 60 maka calon staf
mengikuti tes kesehatan.
j. Jika calon staf lulus tes kesehatan maka akan diterima menjadi karyawan
training dan dilakukan orientasi (peraturan rumah sakit, patien safety,
prosedur di rumah sakit, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana di Rumah
Sakit (K3RS), kebijakan rumah sakit dan lain-lain).
k. Staf akan dievaluasi minimal 6 (enam) bulan untuk menjadi pegawai
tetap
9
3.9. Sistem Pengupahan
Seperti halnya menurut Desler (1998:85), kompensasi adalah setiap bentuk
pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan yang timbul dari
dipekerjakannya karyawan itu.
Nawawi (2001:315) juga mengartikan penghargaan atau ganjaran kepada
para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya
melalui kegiatan yang disebut bekerja.
Selain itu Hasibuan (2002:117) menjelaskan, kompensasi adalah semua
pendapatanyang berbentuk uang maupun barang baik lansung maupun tidak
langsung,yangditerima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikannya pada perusahaan. Handoko (2003, p.114-118)”, mengatakan bahwa
kompensasi adalah segala sesuatuyang diterima para karyawan sebagai balas
jasa untuk kerja mereka. Jadi melalui kompensasi tersebut karyawan dapat
meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan
kebutuhan hidupnya.Jadi kompensasi adalah semuabentuk imbalan yang diberikan
kepada karyawansebagai imbal balik dari pekerjaan mereka. Kompensasi sering
juga disebut penghargaandan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepadakaryawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada organisasi. Pada umumnya, kompensasi diberikan
untuk:
menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi,
mendorong mereka untuk berprestasi tinggi, dan
mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetap setia.
10
A) Tujuan Kompensasi
Menurut Sedarmayanti (2001: 24-25) tujuan kompensasi adalah:
Menghargai prestasi kerja
Menjamin keadilan
Mempertahankan pegawai
Pengendalian biaya
Memenuhi peraturan
Sedangkan tujuan dari pemberian kompensasi menurut Notoatmodjo (1992:
143), adalah sebagai berikut:
Menghargai prestasi kerja
Menjamin keadilan
Mempertahankan karyawan
Memperoleh karyawan yang bermutu
B) Pembagian Kompensasi
Menurut Rivai (2004:97), kompensasi bisa dibagi dua, yaitu:
Kompensasi finansial langsung dan tak langsung (benefit). Contoh dari
kompensasi langsung adalah: upah, gaji, dan bonus. Dan kompensasi
finansial tak langsung yang berupa asuransi dan jasa perawatan anak
Kompensasi non finansial berupa pujian, penghargaan, dan
pengakuanFinancial compensation (kompensasi finansial)
11
kompensasi tak langsung meliputi program asuransi tenaga kerja
(jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cuti dan
lain-lain atau kompensasi tidak langsung (fringe benefit). Fringe benefit
merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk
berbagai macam tujuan
Kompensi Finansial :
a. Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur,
seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Harder (1992)
mengemukakan bahwa gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting
dalam organisasi.
b. Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para
pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya
pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap,
besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan
untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan.
c. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan
karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan meng-asumsikan
bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat
lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan
berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemam-puan untuk menentukan
standar yang tepat. Tidak terlalu mudah untuk dicapai dan juga tidak terlalu
sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak menguntungkan bagi
perusahaan. Sedangkan yang terlalu sulit menyebabkan karyawan frustrasi.
12
merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan harga diri (self-esteem)
dan aktualisasi (self-actualization).
Non-financial job environment (kompensasi berkaitan dengan lingkungan
pekerjaan)
Menurut Heidjarachman dan Husnan (1992:151), tujuan dari pemberian
kompensasi non-finansial adalah sebagai berikut:
Bagi Perusahaan
Untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja
disiplin dan semangat yang lebih tinggi serta dapat menggunakan faktor produksi
dengan seefektiv dan seefisien mungkin.
Bagi Karyawan
Agar karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya mendapat
sesuatu yang lebih, dan mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan
berusaha bekerja dengan sebaikbaiknya.
13
keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum
yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat terpisah dari keseluruhan
sistem reward yang disediakan oleh organisasi. Sedangkan reward sendiri adalah
semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan
individual.
14
Proses atau tahap-tahapan yang dilalui dalam pemberian kompensasi supaya
terasa adil terdiri atas :
Menyelenggarakan survei gaji, yaitu survei mengenai jumlah gaji yang
diberikan bagi pekerjaan yang sebanding di perusahaan lain (untuk
menjamin keadilan eksternal)
Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi
pekerjaan (untuk menjamin keadilan internal),
Mengelompokkan pekerjaan yang sama/sejenis ke dalam tingkat upah yang
sama pula (untuk menjamin employee equity /keadilan karyawan),
Menetapkan harga tiap tingkatan gaji dengan menggunakan garis upah,
Menyesuaikan tingkat upah dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (menjamin gaji layak dan wajar).
Sistem pengupahan bagi staf di rumah sakit adalah staf yang bekerja diberi upah
sesuai dengan kebijakan managemen & kebijakan pemerintah. Adapun prosedur
pedoman penggajian di Rumah Sakit Amanah Mahmudah yaitu :
a. Sistem pengupahan didasarkan atas komponen : upah pokok dan
tunjangan/kinerja.
b. Upah pokok yang dibayarkan oleh rumah sakit kepada staf sesuai dengan
ketentuan upah yang ditetapkan Pemerintah dan tidak berada di bawah
ketentuan Upah Minimum Kota (UMK) yang berlaku di kota Medan
c. Penilaian kinerja bagi staf diberikan setiap bulan kepada staf berdasarkan :
15
Mangkir/absen: apabila absen 1 (satu) kali dalam periodesebulan
maka tidak mendapat kinerja pada bulan tersebut.
Disiplin (keterlambatan): apabila terlambat 3 (tiga) kali dalamsebulan
maka tidak mendapat kinerja selama bulan tersebut.
Surat Peringatan: apabila mendapat surat peringatan maka tidak mendapat
kinerja selama 6 (enam) bulan.
d. Pemberian upah satu kali dalam satu bulan.
e. Untuk penyesuaian upah rumah sakit akan mengadakan peninjauan upah
atas dasar prestasi dan kebijakan rumah sakit.
f. Upah tidak dibayar jika staf mangkir
g. Rumah sakit wajib membayar upah apabila :
Staf sakit sehingga tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang dibuktikan dengan
surat keterangan sakit dari dokter Rumah SakitAmanah Mahmudah
Staf tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban
terhadap Negara
Staf tidak dapat menjalankan pekerjaannya karena sedang menjalankan ibadah
yang diperintahkan oleh agamanya
Staf melakukan hak istirahat atau cuti.
16
Rumah sakit memberikan pembinaan kepada pegawai dengan memberikan Surat
Peringatan tertulis bagi yang melakukan pelanggaran tata tertib rumah sakit
seperti tersebut di atas. Surat Peringatan tertulis yang diberikan tersebut berlaku
selama 6 (enam) bulan, jika dalam masa periode Surat Peringatan mengulangi
pelanggaran yang sama atau pelanggaran yang lain maka akan ditingkatkan
menjadi Surat Peringatan tertulis II dan III.
3.11. Cuti
Setelah diangkat menjadi pegawai Rumah Sakit Amanah Mahmudah, ada 3
(tiga) kategori cuti yang diberikan oleh managemen yaitu :
a. Cuti Tahunan
Setiap staf yang telah bekerja selama 12 (dua delas) bulan terus menerus
berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan
mendapat upah. Bagi staf yang akan menggunakan istirahat tahunannya,
harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Pimpinan melalui
Kepala Bagian seminggu sebelumnya sehingga operasional berjalan lancar.
b. Cuti Hamil/Bersalin, Cuti Haid
Staf wanita yang akan melahirkan anak (bersalin) berhak atas cuti hamil
selama satu setengah bulan sebelum melahirkan dan satu setengah bulan
sesudah melahirkan anak. Bagi karyawan wanita yang gugur kandungan
diberi cuti bersalin sesuai dengan surat keterangan dokter yang merawat
Bagi staf yang menggunakan cuti hamil tersebut harus mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada rumah sakit dengan menunjukkan surat
keterangan dokter yang merawat tentang tanggal persalinannya.
Bagi staf wanita dapat diberikan cuti haid selama 2 (dua) hari yaitu hari
pertama dan hari kedua haid dan telah diperiksa oleh dokter rumah sakit
dengan persetujuan Pimpinan rumah sakit maka karyawan berhak mendapat
upah.
c. Cuti Perlindungan
Cuti Perlindungan adalah cuti yang diberikan kepada staf untuk hal hal
khusus seperti menikah dan kematian anggota keluarga. Rumah Sakit dapat
memberikan izin kepada staf meninggalkan pekerjaannya dengan mendapat
upah penuh apabila :
a. Pekerja sendiri menikah diberi izin selama 3 (tiga) hari
b. Menyunatkan anak diberi izin selama 2 (dua) hari
c. Membabtiskan anak diberi izin selama 2 (dua) hari
17
d. Menikahkan anak diberi izin selama 2 (dua) hari
e. Anggota keluarga meninggal dunia yaitu anak, suami, istri, orang tua,
mertua diberi ijin selama 2 (dua) hari.
f. Istri pekerja melahirkan atau keguguran diberi izin selama 2 (dua) hari.
g. Izin meninggalkan pekerjaan tersebut untuk poin a, b, c, d, harus diperoleh
terlebih dahulu dari rumah sakit 1 (satu) minggu sebelumnya kecuali poin e
dan f .
18
c. Bila disetujui Direktur, Bagian Diklat membuat surat pengunjukan peserta dan
melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
d. Bagian Diklat membuat anggaran biaya kepada Direktur Administrasi &
Keuangan
e. Bagian Diklat mendaftarkan peserta training ke instansiyang mengadakan
pelatihan
f. Bagian Diklat memantau perkembangan pegawai.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
19
pengumpulan data, pengolaan data, verifikasi dan penyempurnaan hasil olahan.
Sedangkan kegiatan penetapan hasil akhir berupa penyajian hasil dan pengesahan.
Tahapan dalam kegiatan penguraian kegiatan :
1. Persiapan, dengan membentuk tim analis yang akan menjadi pelaksana
dalam penyusunan penulisan Uraian Tugas. Anggota tim adalah analis
jabatan yang ada di unit kepegawaian/ subag. Personalia dan Diklat.
bersama dengan kepala unit kerja terkait.
2. Pemberitahuan kepada kepala unit kerja, dimaksudkan bahwa kepala unit
sudah memiliki informasi berupa data pegawai beserta jabatan dan uraian
kegiatan berdasarkan jabatannya di masing-masing unit kerja terkait
3. Pelaksanaan lapangan, yaitu kegiatan mengumpulkan data di setiap unit
kerja terkait di Rumah Sakit Amanah Mahmudah. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, wawancara, pengamatan
langsung, referensi maupun dengan gabungan beberapa cara tersebut.
4. Mengolah data, data yang diperoleh dirumuskan dalam bentuk uraian
jabatan. Dengan demikian pengolahan data hendaknya dapat menghasilkan
jenis jabatan, uraian pelaksanaan tugas dari unit kerja terkait pegawai yang
bersangkutan.
5. Verifikasi data, adalah pengujian kembali hasil olahan data untuk
memastikan kelengkapannya, kebenaran, dan kesesuaian dengan realitas
pekerjaan di masing-masing unitkerja yang dianalisis. Pelaksanaan
verifikasi tersebut adalah dengan mengirimkan hasil olahan data berupa
uraian tugas jabatan kepada pimpinan untuk klarifikasi, koreksi, dan
memperoleh masukan penyempurnaan.
6. Penyempurnaan hasil, adalah perbaikan hasil olahan data berdasarkan
masukan yang diperoleh dari unit yang di analisin. Masukan unit diperoleh
dalam verifikasi/penyempurnaan ini sekaligus sebagai editing olahan data.
20
4.1 Bagian Medis dan Keperawatan
Manajer Keperawatan Tertinggi dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan.
Kepala Bidang Keperawatan menaungi dan membawahi langsung tenaga
keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan di rumah sakit yang terdiri dari
Kepala Seksi, Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab, Asisten, Perawat
Pelaksana/Perawat Associated, Perawat scrub, Perawat circulator, Perawat
monitoring, Perawat Anastesi, Bidan, Bidan Pelaksana dan Information Nurse
(IN). Unit pelayanan keperawatan Rumah Sakit Amanah Mahmudah terdiri dari :
Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Keperawatan Khusus
21
Melaksanakan supervisi dan pembinaan secara berkala atau
sewaktu-waktu ke ruangan agar tujuan asuhan keperawatan yang
ingin dicapai tetap terjamin
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan
rencana tindak lanjut
Mengadakan rapat dengan Kepala Seksi satu kali setiap bulan atau
sewaktu- waktu bila diperlukan
Melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait dalam manajemen
tenaga keperawatan
4.1.2 Pelayanan Rawat Jalan
b. Tugas Pokok Kepala Seksi
Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)
Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan
Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan di ruangan
Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan
agar selalu siap pakai
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyang akan praktek di ruangan Rumah Sakit
AMANAH MAHMUDAHdengan menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
c. Asisten Kepala Seksi
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan
d. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
22
Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan SPO
Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga
Menerima pasien rawat jalan/rawat inap dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien/keluarga
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra
Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan
Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium
pengobatan dan tindakan
Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien/keluarga
Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
Membantu tim lain yang membutuhkan
Mendampingi pasien saat dokter melakukan pemeriksaan
e. Information Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat–obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan pasien di ruang poliklinik.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang poliklinik
Bertanggung-jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama perawatan pasien di ruang poliklinik ke Sistem
Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik).
Bertanggung-jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien terutama bila ada
perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
Membantu ketenagaan di ruang poliklinik bila dibutuhkan dalam
situasi mendesak
4.1.3 Pelayanan Rawat Inap
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas)
Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan
Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan
Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa
keperawatan yang sedang berpraktek
Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
23
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan di ruangan
Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan
agar selalu siap pakai
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan
Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal
lima (5) set setiap hari
Membuat peta risiko (menempatkan pasien di Ruang Rawat Inap
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi)
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyang akan praktek di ruangan Rumah Sakit
Amanah Mahmudah dengan menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
b. Tugas pokok Perawat Primer/PP/Perawat Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference)
Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina
secara terus-menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada pasien/keluarga.
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan pasien setiap hari
Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari
untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi
pasien)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
Membantu perencanaan pulang
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan
c. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP
Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO
24
Membina hubungan terapeutik dengan pasien /keluarga, sebagai
lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP
Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di
tempat
Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya berdasarkan
Renpra
Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu asuhan
keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Mengikuti visite dokter bila PP tidak di tempat
Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah
yangperlu diselesaikan
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratoriumpengobatan dan tindakan
Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien/keluarga yang dilakukan oleh PP
Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
Membantu tim lain yang membutuhkan
Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang
menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP
d. Information Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat–obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses perawatan pasien di ruang
rawat inap.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang rawat inap
Bertanggung-jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama perawatan pasien di ruang Rawat Inap ke Sistem
Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik).
Bertanggung-jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pengobatan dan perawatan terutama bila ada perubahan tindakan
kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
Membantu ketenagaan di ruang rawat inap bila dibutuhkan dalam
situasi mendesak
4.1.4 Pelayanan Gawat Darurat :
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala BidangKeperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)
25
Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatanmemantau
danmengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja
semuatenaga yang ada di ruangan
Mengenal jenis dan penggunaanbarang-barang,alat
danmengusahakannya sesuai dengan kebutuhan di IGD
Menerima dan meneliti pasien untuk segera mendapatkan
pertolongan dengan cepat sesuai dengan kasusnya
Membantu Kepala IGD dalam membuat perencanaan kegiatan dan
kebutuhan IGD
Membantu Kepala IGD dalam hal monitoring dan evaluasi kegiatan
IGD
Mengamati, mencatat dan melaporkan tanda–tanda vital pasien pada
dokter
Melaksanakan dan meneruskan pengobatan sesuai dengan instruksi
dokter
Membuat laporan kegiatan IGD antara lain :
o Rekapitulasi harian
o Laporan bulanan
o Rekapitulasi pemanfaatan RS
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
Melaksanakan serah terima tanggung jawab dengan pengganti dinas
secara langsung
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian dan sesuai dengan
SPO
Melakukan hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga pada saat
melakukan pengkajian/tindakan gawat darurat kepada
pasien/keluarga.
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien gawat darurat
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan penunjang
Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan
keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD
Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala
IGD dan Kasie Keperawatan IGD
26
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan dengan
mengikuti pertemuan ilmiah
Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan
dalam pelayaan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu
sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat.
Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan
maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan
kepada pasien dalam keadaan gawat, merawat jenazah sesuai dengan
prosedur dan peraturan yag berlaku
Memegang teguh rahasia jabatan
Memelihara kebersihan ruang IGD c. Tugas pokok Perawat
Pelaksana
Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra
dan sesuai dengan program pengobatan dokter
Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan
Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium
pengobatan dan tindakan
Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien/keluarga dan membina hubungan terapeutik dengan
pasien/keluarga
Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran pelayanan
dan memindahkan pasien dalam menerima pelayanan
Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku
Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit
Mengkaji kebutuhan dan masalah pasien
Memberikan rasa aman kepada pasien dengan cara mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan, luka, komplikasi khususnya kepada
pasien dengan gangguan kesadaran
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga
mengenai penyakitnya
Melakukan pertolongan pada pasien dalam keadaan darurat secara
cepat dan tepat sesuai kebutuhan serta petunjuk yang berlaku dan
melaporkannya
Menciptakan hubungan kerja sama dengan baik dengan tim
kesehatan yang lain dalam lingkungan IGD
27
Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan
keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD
Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala
IGD dan Kasie Keperawatan IGD
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan dengan
mengikuti pertemuan ilmiah
Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan
dalam pelayaan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu
sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat.
Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan
maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan
kepada pasien dalam keadaan gawat, merawat jenazah sesuai dengan
prosedur dan peraturan yag berlaku
Memegang teguh rahasia jabatan d. Information Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama proses pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan pasien di IGD.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di IGD
Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama proses pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien
di IGD ke Sistem Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik)
Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
pengobatan dan perawatan terutama bila ada perubahan tindakan
kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
Membantu ketenagaan di IGD bila dibutuhkan dalam situasi
mendesak
4.1.5 Pelayanan Keperawatan Khusus :
Ruang ICU/ICCU
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan
keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas) di ruang
perawatan intensif
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan perawatan intensif
Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan
Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa
keperawatan yang sedang berpraktek
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas, pemeliharaan
logistik yang dibutuhkan di ruangan perawatan intensif
28
Melakukan pertemuan rutin dengan semua Perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan intensif
Membuat peta resiko (menempatkan & mengelompokkan pasien di
Ruang Rawat Inap menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-
infeksi)
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyangakan praktek di
ruangan Rumah Sakit Amanah Mahmudah
denganmenggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
perawatan intensif
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang Perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di ruangan perawatan
intensif
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab/PP
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan analisis
standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference)
Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina
secara terus-menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada pasien/keluarga.
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan pasien setiap hari
Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari
untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi
pasien)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
Membantu perencanaan pulang
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan perawatan intensif
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan perawatan intensif c.
Tugas Pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP
Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan Protap/SOP
29
Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga, sebagai
lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP
Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di
tempat
Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya berdasarkan
Renpra
Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan
Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Mengikuti visite Dokter dan pelayanan tindakan medis
Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Mengomunikasikan kepada PP/ PJ dinas bila menemukan masalah
yangperlu diselesaikan
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratoriumpengobatan dan tindakan
Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien / keluarga yang dilakukan oleh PP
Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
Membantu tim lain yang membutuhkan
Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang
menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP
Memelihara kebersihan pasien, ruangan dan lingkungan di ruang
perawatan intensif.
Ruang IBS
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
30
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP
pelayanankeperawatan di Kamar Bedah
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di ruangan perawatan Kamar Bedah
Membuat usulan kebutuhan tenaga keperawatan, berdasarkan bobot
diajukan ke HRD agar pelayanan keperawatan Kamar Bedah
berjalan lancar.
Membuat usulan kebutuhan obat – obatan / alat kesehatan untuk
kebutuhan Kamar Bedah sehari – hari
Menilai ketertiban, keamanan, dan kebersihan lingkungan di Kamar
Bedah.
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidananyang akan praktek di ruangan Rumah Sakit
Amanah Mahmudah dengan menggunakan format orientasi
Membuat usulan pemberian penghargaan untuk menigkatkan
semangat kerja di Kamar Bedah
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas semua kebutuhan di ruangan kamar bedah
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
Menginventarisasikan obat–obat di formasi sesuai konsinyasi di
Kamar Bedah
Menjaga kebersihan/kesterilan kamar bedah
Membantu dalam melaksanakan operasi sebagai asisten dokter di
kamar bedah
Menginventarisasikan alat–alat medis setiap kamar bedah
Membuat jadwal dinas setiap bulannya
Membuat konfirmasi orderan apotik/logistik setiap minggu
Melaporkan ke bagian teknisi setiap alat–alat medis yang rusak
c. Tugas pokok Perawat Instrumen/Scrub
Sebelum Pembedahan
Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :
kebersihan ruang operasi dan peralatan, meja maya/instrumen,
meja operasi lengkap, suction pump/diatermi, alat medis yang
sesuai tindakan pembedahan
Menyiapkan set instrumen steril jenis pembedahan o Mencuci
tangan dengan tehnik steril
Saat Pembedahan
Menggunakan gaun operasi dan sarung tangan dengan tehnik
steril
31
Memeriksa dan menghitung alat instrumen yang digunakan yang
tersedia di meja instrumen
Memberitahu tim bedah yang lain serta perawat sirkular hasil
perhitungan alat instrumen, kain kasa, dll
Menentukan daerah yang akan dilakukan pembedahan dengan
sebelumnya menanyakan pada ahli bedah
Mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan insisi dengan
menggunakan lanitar desinfektan, misal : bethadin solution atau
alkohol
Membantu asisten bedah untuk menutup daerah yang non steril
padadaerah sekitar insisi pembedahan dengan menggunakan doek
steril
Menyiapkan alat – alat pembedahan yang akan digunakan sesuai
dengan tindakan pembedahan misalnya : selang suction, diatermi
Mengingatkan dan bekerja sama dengan ahli bedah bila terjadi
penyimpangan tehnik steril dalam pembedahan
Membantu ahli bedah dalam melaksanakan pembedah dan
memberi instrumen yang dibutuhkan oleh ahli bedah untuk
memberikenyamanan bekerja pada tim bedah
Menjaga agar alat instrument tetap steril dengan
membersihkaninstrument dari darah dalam pembedahan agar alat
tetap siap pakai
Memberitahu pada ahli bedah / ahli anastesi bila terjadi
kehilangancairan tubuh yang berlebihan
Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen sebelum luka
ditutuplapis demi lapis
Memberitahu hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum
padaahli bedah dan Perawat sirkular
Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit dan
menutupdengan kaca yang diberi larutan bethadin
Menutup luka dengan kasa steril
Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi
Setelah pembedahan
Menfiksasi drain dan kateter
Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada
daerah yang dipasang electroda/kontak badan
Menggantikan alat tenun, baju pasien dan penutup serta
memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong/brancard
Memeriksa dan menghitung semua instrumen yang digunakan
sebelum dikeluarkan dari kamar operasi
32
Menyerahkan alat instrumen yang digunakan kepada petugas
CSSD
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam
keadaan lengkap
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan
selesai agar siap pakai
d. Tugas Pokok Perawat Sirkuler/Circulating Nurse
Sebelum Pembedahan
Menerima pasien yang akan dibedah
Memeriksa dengan menggunakan formulir check list meliputi
Kelengkapan dokumen medis antara lain :
- Izin operasi / SPTM
- Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
- Hasil pemeriksaan radiologi + foto rontgen
- Hasil pemeriksaan ahli anastesi + pra visit anastesi
- Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
Kelengkapan obat – obatan, cairan, alat kesehatan,
persediaandarah bila diperlukan
Memeriksa persiapan fisik
Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian
check list dengan perawat ruangan
Memberikan penjelasan ulang pada pasien sebatas kewenangan
tentang tindakan pembedahan yang akan dilakukan, tim bedah
yang akan menolong, fasilitas yang ada di dalam kamar bedah
antara lain : lampu operasi dan mesin pembiusan, tahap – tahap
anastesi
Saat Pembedahan
Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan
Membuat set steril dengan memperhatikan tehnk aseptik
Mengigatkan tim bedah jika mengetahui adanya
penyimpanganpenerapan tehnik aseptik
Menyikatkan tali jas steril tim bedah
Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan
dengan cara mengetahui jumlah produksi urin, jumlah
perdarahan,jumlah cairan yang hilang
Melaporkan hasil pemantauan dan pencetakan kepada ahli
anastesi
Menghubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi,
petugas laboratorium)
Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
Menghitung dan mencatat pemakaian kain kasa, bekerja sama
dengan
Mengukur dan mencatat tanda vital
33
Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat dan
memisahkan dari instrumen yang steril
Memeriksa kelengkapan instrumen dan kain kasa, bersama
Perawat instrumen agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien
sebelum operasi ditutup
Setelah Pembedahan
Membersihkan dan merapikan pasien yang selesai
dilakukanpembedahan
Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang
telah disediakan
Mengukur dan mencatat tanda vital : pernafasan, tekanan darah,
suhu, nadi
Mengukur tingkat kesadaran dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil
Mencatat, menghitung dan meneliti obat – obatan serta cairan
yang diberikan pada pasien
Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
Laporan pembedahan
Laporan anastesi
Laporan pasca bedah
Pengisian formulir Patologi Anatomi (PA)
Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan
antara lain :
- Identitas pasien
- Nama Pasien
- Umur
- No. Rekam Medik
- Nama Tim Bedah
- Waktu dan Lama Pembedahan
- Jenis Pembedahan
- Jenis Kasus (Operasi bersih, operasi kotor, operasi bersih
tercemar)
- Tempat Tindakan
- Urutan Jadwal Tindakan Pembedahan
- Masalah yang timbul selama pembedahan
- Tindakan yang dilakukan
- Hasil evaluasi
Melakukan serah terima dengan Perawat Ruang Rawat / petugas
RR tentang :
- Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah
- Keadaan umum pasien
- Obat – obatan dan resep baru
Membantu dan membersihkan kamar bedah setelah tindakan
pembedahan selesai
e. Perawat Anastesi
34
Sebelum Pembedahan
Melakukan kunjungan pra anastesi untuk menilai status fisik
pasien sebatas wewenang dan tanggung jawabnya
Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi
Menyiapkan alat dan mesin anastesi dan kelengkapan
formuliranastesi
Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anastesi dan alat
monitoring
Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain : penyikat meja
operasi, standart tangan, kunci meja operasi, boog kepala, standart
infus
Mengatur posisi meja operasi sesuai tindakan operasi
Memasang infus/transfusi darah bila diperlukan
Memberikan premedikasi sesuai program Dokter anastesi
Memonitoring tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik
pasien
Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk
penyaman
Menyiapkan obat–obatan anastesi dan membantu Dokter dalam
proses pembiusan
Saat Pembedahan
Membebaskan jalan nafas, dengan cara mempertahankan
posisikepala tetap extensi, mengisap lendir, mempertahanakan
endotracheal
Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2 dengan cara
memantauflowmeter pada mesin anastesi
Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur
danmemantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan
Memonitoring tanda–tanda vital
Memberi obat–obatan sesuai program pengobatan
Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter anastesi/bedah
Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh
Menilai hilangnya efek obat anastesi pada pasien
Melakukan resusitasi pada kasus henti jantung
Sesudah Pembedahan
Mempertahankan jalan nafas pasien
Memantau tanda – tanda vital untuk mengetahui sirkulasi,
pernafasan,dan keseimbangan cairan
Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien
Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien
perioperatif
Menilai respon pasien terhadap efek obat anastesi
Memindahkan pasien ke RR (Recovery Room) atau ruang rawat,
bila kondisi stabil atas izin dokter anastesi
35
Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama, dan
sesudah pembiusan
Merapikan dan mengembalikan alat–alat anastesi ke tempat
semula agar siap pakai
f. Information Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat
kesehatan yang digunakan selama operasi.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat
Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang
pasien selama operasi ke Tera Medik
Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan
operasi terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang
bersangkutan (ruangan) dan kebutuhan
Bertanggung jawab untuk konfirmasi ulang jadwal operasi ke
ruangan, konfirmasi pasien datang ke kamar bedah
Bertanggung jawab untuk menghubungi operator dan anastesi
tentang keberadaan ruang operasi
Membantu ketenagaan di instalasi bedah (operasi) bila dibutuhkan
dalam situasi mendesak
Ruang Bersalin
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan
tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan
keperawatan/kebidanan
Mengatur pembagian tugas jaga perawat/bidan (jadwal dinas)
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan memantau dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua
tenaga yang ada di Ruang kebidanan
Melaksanakan pembinaan terhadap Bidan dalam pelaksanaan
Asuhan
Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang sedang berpraktek
Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan di ruangan kebidanan
Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan
agar selalu siap pakai
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat/bidan setiap
bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruang kebidanan
Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal (5)
lima set setiap hari
36
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang akan praktek di ruangan kebidanan
dengan menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
kebidanan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi
mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang Bidan yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
b. Tugas pokok Bidan Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan
hadir
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan/Kebidanan berdasarkan
analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada Bidan di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference)
Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina
secara terus-menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada pasien/ keluarga.
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
Membantu perencanaan pulang
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan kebidanan
37
o Mengikuti pelatihan bidang Keperawatan minimal 2 minggu (80 jam)
b. Keahlian :
o Memiliki kemampuan memimpin
o Terampil dalam Praktek Keperawatan
o Mampu mengoperasionalkan komputer
o Berdedikasi tinggi
o Berkepribadian mantap/emosional stabil
c. Pengalaman :
o Berpengalaman 3-5 tahun di pelayanan kesehatan
1. Ruang IGD
Tenaga Keperawatan di ruang IGD terdiri dari :
a. Kepala Seksi
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5
tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam Praktek Keperawatan
Sudah mengikuti PPGD, Basic Life Support, ATLS, dan ACLS
(ataupun salah satu pelatihan tersebut)
b. Perawat Pelaksana (Perawat Associated/PA)
38
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
Mampu berkomunikasi
Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
39
3. Ruang HCU
Tenaga Keperawatan di ruang ICU/ICCU terdiri dari :
a. Kepala Seksi
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan di ruang ICU/ICCU
Mempunyai sertikat pelatihan ICU/ICCU
Mempunyai sertifikat pelatihan peralatan ICU/ICCU
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
b. Asisten Kepala Seksi/Perawat Penanggung Jawab
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4
tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan di ruang ICU/ICCU
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi dan cepat tanggap
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
c. Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
Mampu berkomunikasi
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
Mengikuti masa Training selama 3-5 bulan
Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
4. Ruang Kebidanan
Tenaga Keperawatan di ruang VK terdiri dari :
a. Kepala Seksi
Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan/kebidanan
b. Bidan Penanggung Jawab
Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 1-2 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin terampil
dalam praktik kebidanan
5. Ruang CSSD
a. Perawat CSSD
40
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1
tahun
Mempunyai pengalaman di CSSD/kamar operasi
Jujur dan dapat dipercaya
Dapat bekerja dengan cepat
Mempunyai keterampilan yang baik
41
- Rata-rata jumlah pasien/hari = 31 orang
- Jumlah jam perawatan = 4 jam
- Jam efektif/hari = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
5.1.3. Pelayanan rawat inap :
Rawat Inap Dewasa
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan dan Kebidanan meliputi :
Asuhan keperawatan minimal, kriteria :
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan dan minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
Pengobatan minimal, status psikologis stabil
Asuhan keperawatan sedang, kriteria :
Kebersihan diri dibantu. Makan dan minum dibantu
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
Perawatan maksimal, kriteria :
Segala aktifitas dilakukan oleh perawat
Posisi diatur.
Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
Makan memerlukan NGT, terapi intra vena
Penggunaan suction
Gelisah
Disorientasi
Jumlah jam perawatan/hari :
Pasien dengan asuhan keperawatan minimal : 2 jam/hari
Pasien dengan asuhan keperawatan sedang : 3,08 jam/hari
Pasien dengan asuhan keperawatan maksimal : 4,15 jam/ hari
42
BAB VI
PENUTUP
Ditetapkan di : Brebes
Pada tanggal :
Direktur
RS Amanah Mahmudah
43
dr. H. Ahmad Ridlo, M. Kes, Sp. OG
DS01.02.16
44