Anda di halaman 1dari 2

c.

Analisis Kewajiban

Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran


kewajiban. Beberapa teknik digunakan auditor untuk meyakinkan diri mereka bahwa
perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Teknik tersebut antara lain: konfirmasi langsung,
melakukan telaah atas notulen rapat, membaca kontrak dan perjanjian, serta bertanya kepada
pihak-pihak yang memahami kewajiban perusahaan.

Sumber keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda yang
mensyaratkan adanya jurnal penyeimbang antara perolehan aset, sumber daya atau biaya
dengan kewajiban atau pembebanan sumber daya. Hasil analisis ini dapat mempengaruhi
penilaian kita atas resiko dan pengembalian perusahaan.

3. Sewa

Sewa merupkan bentuk pendanaan yang populer, khususnya dalam beberapa industri
tertentu. Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (lessor) dan penyewa
(lesse). Perjanjian tersebut memberikan hak kepada lesse untuk menggunakan aset yang
dimiliki lessor, selama masa sewa. Sebagai balasannya, lesse membayar sewa yang disebut
pembayaran sewa minimum.

Sewa yang mengalihkan manfaat dan resiko kepemilikan secara substansial dicatat
sebagai perolehan aset dan menimbulkan kewajiban bagi lesse. Sama halnya dengan lessor
yang mencatat sewa tersebut sebagai penjualan 6 dan transaksi pendanaan. Jenis sewa ini
disebut dengan sewa pendanaan (capital lease). Jika diklasifikasikan sebagai sewa guna modal
usaha ini, baik aset yang disewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca. Sewa
lainnya dicatat sebagai sewa operasi (operating lease). Keputusan untuk mencatat sewa sebagai
capital lease atau operating lease dapat berpengaruh secara signifikan terhadap laporan
keuangan.

Dari pemaparan diatas dapat penyusun simpulkan bahwa sewa merupakan suatu
perjanjian antara pemilik dan penyewa yang memberikan hak kepada penyewa untuk memakai
aset pemilik selama sewa berlangsung dan imbalan bagi pemilik adalah si penyewa harus
memberikan pembayaran sewa yang disebut sewa minimum selama sewa berlangsung.
4. Manfaat Pascapensiun

Pemberi kerja sering menyediakan manfaat bagi pekerja pascpensiun. Terdapat dua
bentuk manfaat pascapensiun ini : (1) Manfaat pensiun (pension benefit), dimana pemberi kerja
menjanjikan manfaat moneter kepada pekerja pascapensiun, dan (2) Manfaat lain pascapensiun
pekerja dimana pemberi kerja memberikan manfaat lain (biasanya nonmoneter) pascapensiun
terutama pemeliharaan kesehatan dan asuransi jiwa.

Kedua jenis manfaat menghadirkan tantangan konseptual yang sama bagi akuntansi dan
analisis. Analisis pengungkapan manfaat pascapensiun penting dilakukan, karena besarnya
kewajiban maupun karena kompleksitas aturan akuntansi. Terdapat prosedur lima langkah
untuk menganalisis manfaat pascpensiun :

1) Menentukan dan merekonsiliasi biaya dan kewajiban (atau aset) manfaat ekonomis
dan yang dilaporkan,

2) Membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan,

3) Mengevaluasi asumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan,

4) Memeriksa paparan risiko pensiun, dan

5) Mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pascapensiun.

Anda mungkin juga menyukai