Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Penyusunan laporan pengamatan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Biologi. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “Peristiwa Osmosis”
pada sel tumbuhan (batang kangkung) dan sel hewan (darah merah). Dimana pembelajaran
ini bermanfaat untuk kita yaitu kita bisa mengetahui peristiwa osmosis pada tumbuhan dan
hewan. Selain itu ita dapat mengetahui perbedaan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan dan
sel hewan.

1.2. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk menambah wawasan.
2. Untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran biologi.
3. Untuk mengenal lebih jauh peristiwa osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Untuk mengetahui perbedaan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan dan sel hewan.

1
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 WAKTU DAN TEMPAT


-Pukul : Saat jam pelajaran

-Hari/ Tanggal : 31 Juli 2019

-Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 01 Talun

2.2 LANDASAN TEORI


Osmosis yaitu perpindahan molekul pelarut(misalnya air) dari larutan berkonsentrasi
rendah(hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipariabel.

Osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Kerusakan sel dapat terjadi karena
peristiwa endosmosis maupun eksosmosis. Endosmosis terjadi pada saat berkonsentrasi
larutan dalam sel tinggi sehingga air masuk ke dalam sel.

Akibatnya, sel mengalami lisis (robeknya membran plasma). Sementara itu,


eksosmosis terjadi pada saat konsentrasi larutan di luar sel tinggi sehingga air di dalam sel
akan keluar sel. Eksosmosis pada hewan akan mengakibatka pengerutan sel (krenasi).
Eksosmosis pada tumbuhan mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel yang
disebut (plasmolisis).

2.3 ALAT DAN BAHAN


1. Mikroskop
2. Gelas Preparat
3. Gelas Penutup
4. Jarum Franke
5. Pipet Tetes
6. Pinset
7. Kertas Saring

2
8. Silet
9. Kapas/Tisu
10. Batang Kangkung
11. Darah
12. Larutan NaCL 0.3M
13. Aquades
14. Alkohol 70%

2.4 CARA KERJA

1. Mengidentifikasi peristiwa osmosis pada batang kangkung


 Potonglah batang kangkung secara melintang setipis mungkin, lakukan pemotongan
sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 3 potongan.
 Letakkan potongan gelas pertama di atas gelas preparat yang sudah ditetesi akuades
lalu tutup dengan menggunakan gelas penutup.
 Amati sel batang kangkung dengan menggunakan Mikroskop.
 Rendamlah potongan kedua di dalam larutan NaCl 0,3 M dan potongan 3 dalam
akuades selama 5 menit.
 Setelah 5 menit, angkat siapan preparat tersebut dan letakkan di atas 2 gelasp reparat
berbeda lalu. Tutuplah siapan preparat tersebut dengan gelas penutup.
 Lakukan langkah pada poin c dan d untuk potongan kedua dan ketiga.
 Bandingkan bentuk sel yang teramati pada potongan pertama, kedua dan ketiga.

3
2.Mengidentifikasi peristiwa osmosis pada sel hewan
 Usaplah ujung jari manis dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%.
Tusukkan jarum franke dengan hati-hati ke ujung jari manis tersebut.
 Teteskan darah yang keluar pada dua gelas preparat masing-masing satu tetes
 Bersihkan luka tusukan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70% untuk
menghindari infeksi
 Tambahkan satu tetes akuades pada gelas preparat pertama dan larutan NaCl 0,3M
pada gelas preparat kedua. Diamkan selama 5menit
 Setelah 5menit, tutuplah gelas preparat dengan gelas penutup. Isaplah larutan yang
berlebihan di sisi gelas penutup menggunakan kertas saring
 Amatilah dengan cermat sel darah menggunakan mikroskop
 Bandingkan bentuk sel yang teramati pada gelas preparat pertama dan kedua.

4
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 DATA HASIL PENGAMATAN


No Pengamatan Gambar

1. DARAH DIBERI AIR

2. DARAH DIBERI
GARAM

5
No Pengamatan Gambar

1. KANGKUNG DIBERI
AIR

2. KANGKUNG DI
RENDAM AIR 5 MENIT

3 KANGKUNG DI
RENDAM GARAM 5
MENIT

6
3.2 PEMBAHASAN
 Tetesan darah yang direndam aquades selama 5 menit, struktur selnya menyebar,
warnanya tetap, dan bentuk selnya kecil (lisis).
 Tetesan darah yang direndam NaCl 0,314 selama 5 menit, struktur selnya
menggumpal, warnanyalebih pekat, dan bentuk selnya besar (krenasi).
 Karena jika sel tumbuhan diletakkan dilarutan garam terkonsentrasi (hipertonik)sel
tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan tungor, menyebabkan sel tumbuhan
lemah dan juga adanya perpindahan molekul pelarut berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel.
 Karena jika eritrosit dimasukkan ke dalam medium hipotonis (penambah NaCl)
medium akan masuk ke dalam membran pada eritrosit sehingga sel dari eritrosit
mengembang. Pecahnya sel disebabkan sel tidak dapat menahan tekanan yang
terdapat dari dalam sel itu sendiri. Sebaliknya bila eritrosit ditempatkan pada larutan
hipertonis, maka cairan dari dalam sel eritrosit akan keluar dari dalam sel menuju
medium sehingga eritrosit akan menjadi keriput/ krenasi.
 Sel batang mengalami krenasi karena pemberian larutan garam pada sel tanaman
kangkung, yang mana larutan tersebut bersifat hipertonis sehingga krenasi tidak dapat
dihindari.
 Sel darah merah mengalami lisis/ hemolisis karena pemberian aquades yang mana
larutan aquades bersifat hipotonis sehingga peristiwa lisis tidak dapat dihindari.

7
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dalam kegiatan mengdentifikasi peristiwa osmosis pada sel tumbuhanan hewan ini,
kita dapat mengetahui bagaimana reaksi sel yang diberi larutan hipertonik, larutan isotonik,
dan larutan hipotonik. Seperti akan terjadinya eksosmosis dan endosmosis.

4.2 SARAN
Dalam melakukan pengamatan yang dilakukan kita harus teliti agar hasil yang
didapatkan maksimal dan diusahakan memperhatikan variabel pengganggu agar data yang
didapatkan maksimal.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://sangmadesedanayoga.blogspot.com/2015/10/tugas-biologi-laporan-pengamatan-
sel.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai