Resusitasi Cairan PDF
Resusitasi Cairan PDF
& ELEKTROLIT
Yoani Aty
Tindakan yang dilakukan dengan
pemberian cairan untuk mengatasi syok
dan menggantikan volume cairan yang
hilang akibat perdarahan atau dehidrasi
Tujuan
Langkah :
q Definisikan masalah
penyebab
berat ringannya masalah
jenis kehilangan cairan
kejadian & kehilangan cairan
termsk yg sedang terjadi
q Mulailah pemberian scr tepat
Hitung cairan ygdiberikan
Pilih jenis cairan yg dibthkan
q Resusitasi cairan dgn urutan , isi:
Intravaskuler Interstisiil Intrasel
Pertama beri volume
kemudian produk darah
terakhir beri Nutrisi
q Terapi penyakit yang mendasari
q Kaji ulang pasien sesering mungkin
KRISTALIOD >< KOLOID
Kristaloid :
Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi
sejumlah volume cairan (volume expanders) ke
dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat,
dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan
segera.
- berisi elektrolit (RL NaCl, dll.)
- 30-60 mnt di IV.
Kelompok cairan non ionik yang
kebanyakan bersifat iso-osmolar
Tidak mengandung partikel onkotik
sehingga tidak menetap di intravascular
Cairan ini baik untuk tujuan mengganti
kehilangan volume terutama kehilangan
cairan interstisial.
Harganya murah, tidak menyebabkan
reaksi anafilaksis
Pemberian berlebih akan menyebabkan
edema paru dan edema perifer.
Untuk resusitasi digunakan Ringer Laktat
(RL), Ringer Asetat (RA) dan NaCl 0,9%
Koloid :
sifatnya hipertonik, dan dapat menarik
cairan dari luar pembuluh darah.
molekul besar , tidak mudah keluar
dari intravaskular
Dilengkapi dgn elektrolit
Albumin,Haes,
Dapat menyebabkan reaksi anafilaksis
Koloid :
Sebagian besar menetap di intravaskuler
Koloid yang bersifat plasma ekspander
akan menarik cairan ekstravaskuler ke
intravaskuler
Pemberian berlebih dapat menyebabkan
edema paru tetapi tidak akan
menyebabkan edema perifer.
Untuk resusitasi digunakan Dekstran, HES,
gelatin
Keuntungan koloid :
Kerugian koloid
q harganya mahal
q Terkadang reaksi alergik.
MANA YG TEPAT U/ RESUSITASI
?
Prinsip
Koloid intravaskuler
Kristaloid interstisiil
PENGGANTIAN CAIRAN
Pada Perdarahan:
RL ----- SAMA BAIKNYA - (no.1)
NaCl 0,9% - (no.2)
Dextrose/ringer dex/potacol - TIDAK BOLEH
Koloid/ Plasma Expander - setelah Rl
Hipertonik saline - ya, jk ada
Perdarahan
Posisi shosk
IV besar 2 bh (no.16 / 18)
Sampel darah (PMI)
24 jam kemudian
100% dari kehilangan yang terjadi digantikan
PRINSIP
resusitasi syock secepat mungkin
Koloid digunakan jika memungkinkan & rasional.
Tujuan Resusitassi
◦ Mean Atrial Pressure( MAP ) dari 65 mmHg,
◦ urin output 0.5 ml/kgBB/jam.
Selama resusitasi cek :
◦ heart rate ( HR ) , tekanan darah , u/o harus terus
menerus dipantau
Transfusi darah :
Dipertimbangkan pemberiannya bila hemodinamika
tidak stabil meskipun cairan sudah cukup banyak
dan hemoglobin < 7 g/dl serta pasien masih
berdarah kecuali pada penderita jantung,
hemoglobin < 10 g/dl harus ditranfusi
Penyediaannya membutuhkan golongan darah
donor dan resipien serta cross check darah
.
Cont…
Agar aman diperlukan pemeriksaan darah yang
lengkap seperti malaria, hepatitis, HIV dan lain-lain
Dapat menyebabkan reaksi tranfusi
Untuk resusitasi biasanya dalam bentuk Whole
Blood Concentrate (WBC).
Merupakan pilihan terakhir oleh karena bersifat
RED ( Rare Expensive Dangers). Rare =
penyediaannya terbatas, Expensive = harganya
mahal, Dangers = berbahaya karena bisa
menyebabkan reaksi transfusi dan penyebaran
penyakit
Kalium
Sangat penting untuk
mempertahankan Potensial membran
listrik. Gangguan kalium berefek
pada kardiovaskuler, neuromuskuler
dan gastrointestinal
Hipokalemi ( < 3.5 mEq/L )