Makalah Pio Kepemimpinan Dalam Organisasi
Makalah Pio Kepemimpinan Dalam Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya
suatu organisasi. Baik di dunia bisnis maupun di dunia pendidikan,
kesehatan, perusahaan, religi, sosial, politik, pemerintahan Negara, dan lain-
lain, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau
organisasinya. Sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola
organisasi, bias mempengaruhi secara konstruktif orang lain, dan
menunjukkan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-
sama (melakukan kerja sama).
Selanjutnya kepemimpinan itu adalah masalah relasi antara
pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan ini pada umumnya berfungsi
atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak dan menggerakan orang
lain guna melakukan sesuatu, demi pencapaian satu tujuan tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan?
2. Apa fungsi kepemimpinan?
3. Apa saja teori kepemimpinan dan tipe-tipe kepemimpinan?
4. Bagaimana kepemimpinan yang efektif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui teori kepemimpinan dan tipe-tipe kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui kepemimpinan yang efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepimpinan
Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh
bukan paksaan untuk memotivasi orang dalam proses pencapaian tujuan.
Pemimpin akan memberikan pengaruh, meliputi : nilai yang ingin dicapai,
arah yang menuntun masa depan, dan cara yang akan memberikan petunjuk
bagaimana tugas-tugas diselesaikan (Robbins, 1990).
Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia, yakni
hubungan mempengaruhi (dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan-
ketaatan para pengikut/bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan
pemimpin. Para anggota terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan
bangkitlah secara sepontan rasa ketaatan pada pemimpin.
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya
suatu organisasi. Baik di dunia bisnis maupun di dunia pendidikan,
kesehatan, perusahaan, religi, sosial, politik, pemerintahan Negara, dan lain-
lain, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau
organisasinya. Sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola
organisasi, bias mempengaruhi secara konstruktif orang lain, dan
menunjukkan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-
sama (melakukan kerja sama).
Selanjutnya kepemimpinan itu adalah masalah relasi antara
pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan ini pada umumnya berfungsi
atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak dan menggerakan orang
lain guna melakukan sesuatu, demi pencapaian satu tujuan tertentu.
Stogdill (1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan tentang
kepemimpinan dapat dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah
mencoba membuat batasan tentang pengertian tersebut peryantaan ini
mengambarkan kemajemukan pengertian kepemimpinan ini. Bagi sejumlah
orang, kepemimpinan berarti orang akan mengikutinya. Bagi sejumalah
3
B. Fungsi Kepemimpinan
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanan yang menyeluruh bagi
organisasi dan bagi diri sendiri selaku penangung jawab tercapainya
tujuan organisasi.
2. Fungsi Memandang Kedepan
Seorang pemimpin yang senangtiasa memandang kedepan berarti akan
mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selau waspada terhadap
kemungginan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses
perkerjan kearah yang dituju akan dapat berlangsung terus menerus
tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Maka
dari itu seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi
bagi dilama maupun diluar organisasi.
3. Fungsi Pengembangan Loyalitas
Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus
memberi teladan yang baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun
tingkah laku sehari-hari yang menunjukan kepada anak buahnya
pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari
loyalitas segala sesuatu tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
5
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senang tiasa
meneliti kemampuan pelaksanaan rencana.
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak
mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda
untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan da pemimpin yang
kurang berani mengambil keputusan. Keputusan keputyusa yang
bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyakut perhitungan
perhitungan secara teknis agar diambil denga bantuan seorang ahli
dalam bidangf yang akan diambil keputusannya.
6. Fungsi memberi motivasi
Pemimpin harus dapat memeberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan
prestasi yang baik tetrhadap organisasi yang dipumpinnya. Pemberian
anugrah yang berupa ganjaran, hadiah sangat diperlukan bagi anak
buahnya sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya dihargai oleh
pemimpinnya.
2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa ” leaders and born not made” ,
penganut-penganut sosial mengatakn sabaliknya yaitu ”Leaders are
made and not born” penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa
setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila di beri pendidikan
dan kesempatan untuk itu.
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut-penganut teori ini berpandapat bahwa seseorang hanya
dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-
pengalaman yang memungkinkanya untuk mengembangkan lebih
lanjut bakat-bakat yang memenga telah dimilikinya itu teori ini
mengabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teroi sosial
dan dapat dikatakana teori yang paling baik dari teori-teori
kepemimpinan.
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat
diklasifikasikan menjadi 5 tipe utama yaitu :
1. Tipe Pemimpin Otokratis
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah
a. menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c. mengangap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d. tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain
karena dia menganggap dialah yang paling benar
e. selalu begantung pada kekuasan formal
f. dalam mengerakan bawahan sering mempergunakan pendekatan
(Approach) yang mengandung unsur paksana dan anacman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe kepemimpinan otokratis
tersebut diatas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak
7
dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakek dalam organisasi
modern
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan aspek yang penting dalam organisasi.
Kepemimpinan yang efektif akan dapat mempengaruhi dan menggerakan
perilaku anggota organisasi untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan. Tugas utama dari seorang pemimpin adalah
mengambil keputusan. Segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi
sebaiknya adalah karena diputuskan demikian, bukan karena secara
kebetulan terjadi. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi
maka semakin besar bobot dari keputusan yang diambilnya meskipun
sering keputusan tersebut bersifat umum.
12
DAFTAR PUSTAKA