Anda di halaman 1dari 23

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrohim kita panjatkan puji dan


syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang berjudul
“Etika dan Tanggung Jawab Profesi”

Merangkai kata menjadi kalimat dan merangkai kalimat menjadi satu


bacaan Panjang bukan hal yang mudah, menyatukannya dalam suatu karya
ilmiah karena diperlukan suatu gagasan pemikiran dan penalaran untuk
dapat menyelesaikannya.

Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya


para mahasiswa. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan
dalam penyusunan makalah ini.

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 5


2.1 Etika ................................................................................................................ 5
2.2 Tanggungjawab ............................................................................................... 6
BAB III............................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 8
3.1 Pengertian Etika Profesi .................................................................................. 8
3.2 Pengertian Tanggungjawab Profesi .............................................................. 13
BAB IV ............................................................................................................................. 22

PENUTUP.................................................................................................................... 22
4.1 Simpulan ....................................................................................................... 22
4.2 Saran ............................................................................................................. 22
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 23
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan lintas generasi terus berganti seiring dengan perkembangan

manusia dan kebudayaan manusia. Maka tatanan hidup pun mulai berevolusi.

Banyaknya kebudayaan dan percampuran kebudayaan dalam kehidupan kita

banyak mempengaruhi etika kehidupan. Setiap negara yang memiliki kebudayaan

berbeda maka negara tersebut pasti memiliki nilai-nilai etika yang berbeda pula.

Dalam makalah ini di jelaskan mengenai “Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesi”.

Penyajian dalam makalah ini menggunakan bahasa yang mudah dan dapat

dimengerti oleh remaja kita yang membacanya.

Dengan demikian kode etik adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara

jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar

dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh

dilakukan oleh seorang.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan - pertanyaan

yang timbul dari benak penulis, di antaranya :

1. Apa pengertian, Prinsip, Tujuan dan Fungsi Etika Profesi

2. Apa Pengertian, Unsur-unsur dan Jenis-Jenis Tanggungjawab Profesi


4

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini sebagai

berikut :

1. Sebagai wawasan pengetahuan perkembangan kode etik

2. Memberikan pengetahuan baru bagi pembaca,khususnya bagi penulis

tentang pentingnya kode etik.

1.4 Manfaat

1. Berbagi informasi batu tentang pentingnya kode etik.

2. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan khusus nya bagi

penulis.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etika

Secara bahasa etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang

berarti adat istiadat (kebiasaan), kecenderungan hati untuk melakukan

perbuatan. Secara terminologi etika adalah cabang filsafat yang

membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya

dengan baik buruk. Yang dapat dinilai baik buruk adalah sikap manusia

yaitu yang meyangkut perbuatan, tingkah laku, gerakan-gerakan, kata-kata

dan sebagainya. Adapun motif, watak, suara hati sulit untuk dinilai.

Perbuatan atau tingkah laku yang dikerjakan dengan kesadaran sajalah yang

dapat dinilai, sedangkan yang dikerjakan dengan tidak sadar tidak dapat

dinilai baik buruk.

Dalam kehidupan sehari-hari etika sangat penting dalam

berkomunikasi karena menyangkut perasaan dan harga diri seseorang. Oleh

karena itu kita diharapkan dapat memahami makna etika itu sendiri.

Menurut Sunoto (1982) etika dapat dibagi menjadi etika deskritif dan

etika normatif. Etika deskritif hanya melukiskan, menggambarkan,

menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak mengajarkan

bagaimana seharusnya berbuat. Contohnya sejarah etika. Adapun etika

normatif sudah memberikan penilaian yang baik dan yang buruk, yang harus

dikerjakan dan yang tidak. Etika normatif dapat dibagi menjadi etika umum

dan etika khusus.


6

2.2 Tanggungjawab

Tanggungjawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga tanggungjawab

dapat dipahami sebagai kewajiban menanggung, memikul jawab, dan

menanggung segala sesuatunya. Bertanggungjawab berarti dapat menjawab

bila ditanya tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Orang yang

bertaggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan

bukan saja ia bisa menjawab melainkan juga harus menjawab.

Dalam pengertian kamus Bahasa Inggris, tanggung jawab itu

diterjemahkan dengan kata: “Responsibility = having the character of a free

moral agent; capable of determining one’s own acts; capable of deterred by

consideration of sanction or consequences”. Definisi ini memberikan

pengertian yang dititiberatkan pada: 1) harus ada kesanggupan untuk

menetapkan sikap terhadap sesuatu perbuatan, dan 2) harus ada

kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan.

Bila pengertian diatas dianalisis lebih luas, akan kita dapati bahwa

dalam kata; “Having the character’ itu dituntut sebagai suatu keharusan,

akan adanya pertanggungan moral/karakter. Karakter di sini merupakan

suatu nilai-nilai dari perbuatan. Konsekuensi selanjutnya berarti bahwa

terhadap sesuatu perbuatan hanya terdapat dua alternative penilaian yaitu:

tahu bertanggung jawab atau tidak tahu bertanggung jawab.


7

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak sengaja. Tanggung jawab juga

berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Misal, seorang

mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah

memenuhi kewajibanya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas

kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa. Itulah kadar

petanggung jawabannya. Bila pada ujian mendapat nilai A, B atau C itulah kadar

pertanggung jawabannya. Bila si mahasiswa malas belajar, dan dia sadar akan hal

itu. Tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan alasan cape, segan, dan lain-lain.

Padahal ia menghadapi ujian. Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi

kewajibannya, berarti pula ia tidak bertanggung jawab.


8

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Etika Profesi

Apa yang dimaksud dengan etika profesi (professional ethics)? Secara umum,

pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional

sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta

menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam

kehidupan manusia.

Etika profesi atau kode etik profesi sangat berhubungan dengan bidang

pekerjaan tertentu yang berhubungan langsung dengan masyarakat atau konsumen.

Konsep etika tersebut harus disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berada di

lingkup kerja tertentu, misalnya; dokter, jurnalistik dan pers, guru, engineering

(rekayasa), ilmuwan, dan profesi lainnya.

Kode etik profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan

profesional secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik, dan

apa yang tidak benar/ tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain, kode

etik profesi dibuat agar seorang profesional bertindak sesuai dengan aturan dan

menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi.


9

A. Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli

a) Anang Usman, SH., MH

Menurut Anang Usman, SH., MSi, etika profesi adalah sikap

hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien

dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka

kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota

masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang

seksama

b) Siti Rahayu

Menurut Siti Rahayu (2010), pengertian etika profesi adalah

kode etik untuk profesi tertentu dan karenanya harus dimengerti

selayaknya, bukan sebagai etika absolut.

c) Kaiser

Menurut Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7), pengertian

etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk

memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan

penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka

melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.


10

B. Prinsip Dasar Etika Profesi

a) Prinsip Tanggungjawab

Setiap profesional harus bertanggungjawab terhadap

pelaksanaan suatu pekerjaan dan juga terhadap hasilnya. Selain itu,

profesional juga memiliki tanggungjawab terhadap dampak yang

mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau

masyarakat umum.

b) Prinsip Keadilan

Pada prinsip ini, setiap profesional dituntut untuk

mengedepankan keadilan dalam menjalankan pekerjaannya.

Dalam hal ini, keadilan harus diberikan kepada siapa saja yang

berhak.

c) Prinsip Otonomi

Setiap profesional memiliki wewenang dan kebebasan dalam

menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya. Artinya, seorang

profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan

sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik profesi.

d) Prinsip Integritas Moral

Integritas moral adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral

dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam

menjalankan profesinya. Artinya, seorang profesional harus

memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan

profesinya, dirinya, dan masyarakat.


11

C. Fungsi dan Tujuan Etika Profesi

Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian, kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah

laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan

sehari-hari. Mengacu pada hal tersebut, maka fungsi dan tujuan etika

profesi adalah sebagai berikut:

a) Fungsi Kode Etik Profesi

 Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi tentang

prinsip profesionalitas yang ditetapkan.

 Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap

suatu profesi tertentu.

 Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak

lain di luar organisasi, terkait hubungan etika dalam

keanggotaan suatu profesi.

b) Tujuan Kode Etik Profesi

 Untuk menjungjung tinggi martabat suatu profesi.

 Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota

profesi.

 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

 Untuk membantu meningkatakan mutu suatu profesi.

 Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas

keuntungan pribadi.

 Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.


12

 Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih

profesional dan terjalin dengan erat.

D. Contoh Etika Profesi

 Kewajiba Dokter

 Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar

prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.

 Memberikan rujukan bagi pasien ke dokter lain yang

memiliki keahlian yang lebih baik bila diperlukan.

 Menjaga kerahasiaan pasien, bahkan setelah pasien tersebut

meninggal dunia.

 Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan,

kecuali bila ada pihak lain yang bertugas dan mampu

melakukannya.

 Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu kedokteran.

 Larangan Bagi Dokter

 Memuji kemampuan atau keahlian diri sendiri.

 Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan

pasien.

 Mengumumkan dan melakukan suatu teknik kedokteran

yang belum diuji kebenarannya.

 Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.

 Mengambil alih pasien tanpa persetujuan teman sejawat.

 Menetapkan imbalan atas jasanya secara tidak wajar.


13

 Melakukan diskrimininasi dalam melakukan pelayanan.

 Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.

 Mengabaikan kesehatannya sendiri.

 Mengeluarkan keterangan palsu, meskipun diminta oleh

pasien.

 Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau orang

lain.

 Membocorkan rahasian pasien kepada orang lain.

3.2 Pengertian Tanggungjawab Profesi

A. Pengertian Tanggungjawab Profesi

Tanggungjawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga

tanggungjawab dapat dipahami sebagai kewajiban menanggung,

memikul jawab, dan menanggung segala sesuatunya.

Bertanggungjawab berarti dapat menjawab bila ditanya tentang

perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Orang yang bertaggung jawab

dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa

menjawab melainkan juga harus menjawab.


14

Dalam pengertian kamus Bahasa Inggris, tanggung jawab itu

diterjemahkan dengan kata: “Responsibility = having the character of a

free moral agent; capable of determining one’s own acts; capable of

deterred by consideration of sanction or consequences”. Definisi ini

memberikan pengertian yang dititiberatkan pada:

1) harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap

sesuatu perbuatan

2) harus ada kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu

perbuatan

Bila pengertian diatas dianalisis lebih luas, akan kita dapati bahwa

dalam kata; “Having the character’ itu dituntut sebagai suatu keharusan,

akan adanya pertanggungan moral/karakter. Karakter di sini merupakan

suatu nilai-nilai dari perbuatan. Konsekuensi selanjutnya berarti bahwa

terhadap sesuatu perbuatan hanya terdapat dua alternative penilaian

yaitu: tahu bertanggung jawab atau tidak tahu bertanggung jawab.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak sengaja.

Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran

akan kewajiban. Misal, seorang mahasiswa mempunyai kewajiban

belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi

kewajibanya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas

kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa.

Itulah kadar petanggung jawabannya.


15

Bila pada ujian mendapat nilai A, B atau C itulah kadar

pertanggung jawabannya. Bila si mahasiswa malas belajar, dan dia

sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan alasan cape,

segan, dan lain-lain. Padahal ia menghadapi ujian. Ini berarti bahwa si

mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula ia tidak

bertanggung jawab.

B. Unsur-unsur tanggungjawab Pofesi

Dari segi filsafat, suatu tanggung jawab itu sedikitnya didukung

oleh tiga unsur pokok, yaitu : kesadaran, kecintaan/kesukaan, dan

keberanian.

1. Kesadaran

Sadar berisi pengertian : tahu, kenal, mengerti dapat

memperhitungkan arti, guna sampai kepada soal akibat dari

sesuatu perbuatan atau pekerjaan yang dihadapi. Seseorang baru

dapat diminta tanggung jawab, bila ia sadar tentang apa yang

diperbuatnya. Dengan dasar pengertian ini kiranya dapat

dimengerti, apa sebab ketiga golongan (si bocah, si kerbau, dan si

gila ) adalah tidak wajar bila diminta atau dituntut supaya

bertanggung jawab sebab, baik kepada si bocah, si kerbau, dan si

gila, kesemua mereka ini, bertindak tanpa adanya kesadaran,

artinya mereka sama sekali tidak mengerti, akan guna dan akibat

dari perbuatannya.
16

2. Kecintaan / Kesukaan

Cinta, suka menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan, dan

kesediaan berkorban. Cinta pada tanah air menyebabkan prajurit-

prajurit kita rela menyabung nyawa untuk mempertahankan tanah

air tercinta. Sadar akan arti tanggungjawablah, menyebabkan

mereka patuh berdiri di bawah terik matahari atau hujan lebat

untuk mengawal, dilihat atau tidak diawasi

3. Keberanian

Berani berbuat, berani bertanggungjawab. Berani disini

didorong oleh rasa keikhlasan, tidak bersikap ragu-ragu dan takut

terhadap segala macam rintangan yang timbul kemudian sebagai

konsekueansi dari tindak perbuatan. Karena adanya tanggung

jawab itulah, maka seseorang yang berani, juga memerlukan

adanya pertimbangan pertimbangan, perhitungan dan

kewaspadaan sebelum bertindak, jadi tidak sembrono atau

membabi buta. Keberanian seorang prajurit adalah keberanian

yang dilandasi oleh rasa kesadaran, adanya rasa cinta kepada

tanah air, dimana ketiga unsur kejiwaan tersebut tersimpul ke

dalam satu sikap: “Keikhlasan dalam mengabdi, dan dengan

penuh rasa tanggung jawab“, dalam menunaikan tugas dan darma

bakti kepada negara dan bangsa.


17

C. Jenis-Jenis Tanggungjawab

a. Tanggungjawab Dilihat dari Sifatnya

Tanggungjawab itu bisa langsung atau tidak langsung.

Tanggung jawab bersifat langsung, bila si pelaku sendiri

bertanggung jawab atas perbuatannya. Biasanya akan terjadi

demikian. Tetapi kadang-kadang orang bertanggung jawab secara

tidak langsung . contohnya, kalau anjing saya merusakkan barang

milik orang lain, bukanlah anjing yang bertanggung jawab (sebab

seekor anjing bukan makhluk bebas), melainkan saya sebagai

pemiliknya. Sekurang-kurangnya bila kejadian itu berlangsung di

tempat umum. Jadi, di sini saya bertanggung jawab secara tidak

langsung. Sebab saya harus mengawasi gerak-gerik anjing saya

di tempat umum. Tapi kalau seandainya orang masuk halaman

rumah saya tanpa izin dengan maksud mencuri atau maksud

apapun juga dan digigit oleh anjing saya, maka saya tidak

bertanggung jawab, karena orang itu tidak berhak masuk halaman

rumah tanpa seizin tuan rumah. Demikian halnya juga dengan

anak kecil, bila anak kecil melakukan sesuatu yang merugikan

orang lain, orang tua atau walinya bertanggung jawab atas

kejadian itu, karena anak itu sendiri belum bisa dianggap pelaku

bebas. Secara tidak langsung orang tua atau walinya

bertanggungjawab, sebab mereka harus mengawasi anaknya.


18

b. Tanggungjawab Dilihat dari Subyeknya

Tanggungjawab bila dilihat dari segi subyeknya terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

 tanggungjawab pribadi atau perorangan, artinya,

tanggungjawab seseorang atas perbuatannya.

 Tanggungjawab kolektif atau kelompok Tetapi, jenis

tanggungjawab ini dalam etika sering kali diajukan

pertanyaan apakah ada tanggungjawab kolektif atau

kelompok.

Pertanyaan ini dijawab dengan cara berbeda-beda.

Beberapa etikawan menerima kemungkinan tanggung jawab

kolektif, tapi lebih banyak menolaknya. Kadang-kadang kita

mendapat kesan bahwa memang ada tanggung jawab kolektif.

Tanggung jawab tidak dimaksudkan penjumlahan tanggung

jawab beberapa individu. Bukan maksudnya bahwa orang A

bertanggung jawab di samping orang B, C, dan D. sebab,

tanggung jawab seperti itu hanya merupakan struktur lebih

kompleks dari tanggung jawab pribadi dan tidak menimbulkan

kesulitan khusus. Juga tidak dimaksudkan bahwa dalam suatu

kelompok beberapa orang bertanggung jawab untuk sebagian,


19

c. Tanggungjawab Dilihat dari Obyek dan Relasinya

Selain jenis tanggungjawab di atas, ada juga tanggungjawab

yang dilihat dari obyeknya dan relasi manusia yang komponen

yang lainnya. Dalam usahanya itu manusia juaga menyadari

bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan

Tuhan. Atas dasar itu, lalu dikenal beberapa jenis tanggung

jawab, yaitu:

1. Tanggungjawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut

kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya

sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai

manusaia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan

masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendri.

Menurut sifat dasarnya anusia adalah makhluk bermoral,

tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan

seorang pribadi maka manusia mepunyai pendapat sendiri,

perasan sendiri, angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan

dari pendapat, perasaan,dan angan-angan itu manusia

berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput

dari kesalahan kekeliruan, baik yang disengaja maupun

tidak.
20

2. Tanggungjawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga

terdiri dari suam-istri, ayah-ibu, dan anak-anak, dan juga

orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tanggungjawab

ini menyangkut nama baik keluarga. Dan tanggungjawab

juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,

dan kehidupan.

3. Tanggungjawab terhadap Masyarakat

Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa

bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai

makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka

ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.

Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan

anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung

jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat

melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya

harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Tanggungjawab terhadap Bangsa/Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap mausia, tiap

individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam

berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat

oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh


21

negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila

perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung

jawab kepada negara.

5. Tanggungjawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah

tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi

kehidupannya manusia bertanggung jawab langsung

terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa

lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan

dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera

diperintahkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang

keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan maka

Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan

mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka

meninggalkan tanggungjawab yang seharusnya dilakukan

oleh manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan

untuk memenuhi tanggungjawabnya, manusia perlu

pengorbanan.
22

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kode Etik

adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas

menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik

bagi profesional yang memiliki keterkaitan dengan tanggung jawab profesi

guna membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya

tidak dapat merusak etika profesi.

4.2 Saran

Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang

dapat di lakukan adalah :

1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik.

2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek

pendidikan yang di jalani.

3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan

pentingnya kode etik


23

Daftar Pustaka

Muzfa Andi Akbar SH. 2018. Etika Profesi Hukum

https://seniorkampus.blogspot.com/etika profesi hukum :

22/07/2019

Pasaribu Dorothy Caecilia.2017. Etika dan Tanggungjawab Profesi

https://www.scribd.com/Etika-dan-Tanggung-Jawab-Profesi :

23/07/2019

Unknown,2015. Kode Etik Tanggungjawab Profesi

http://myblogalwafi.blogspot.com//kode-etik-tanggung-jawab-

profesi.html : 25/07/2019

Anda mungkin juga menyukai