Anda di halaman 1dari 4

Gejala hipoalbumin:

1. Pembengkakan, akibat penumpukan cairan di tubuh. Pembengkakan dapat ditemukan di


wajah, tangan, kaki, perut. Pada hipoalbumin berat pembengkakan terjadi seluruh tubuh
2. Kulit kasar dan kering
3. Penipisan rambut
4. Jaundice atau kondisi kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
5. Sesak napas
6. Mudah lelah dan lemah
7. Irama jantung tak beraturan
8. Penambahan berat badan yang abnormal
9. Penurunan nafsu makan
10. Diare
11. Mual dan muntah
12. Gangguan tumbuh kembang pada anak
Hipertermi
Demam adalah suatu kondisi terjadinya kenaikan suhu tubuh diatas nilai normal yang disertai
dengan kenaikan suhu pada kulit. Batasan suhu seseorang dikatakan demam adalah: suhu
aksila/ketiak diatas 37,2°C, suhu oral/mulut diatas 37,8°C, suhu rektal/anus diatas 38,0°C, suhu
dahi diatas 38,0°C, serta suhu di membran telinga diatas 38,0°C (Bahren, et al., 2014). Demam
bukanlah penyait, melainkan suatu gejala dari penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang dapat
menyebabkan demam, diantaranya adalah (Febry dan Marendra, 2010):
1. Infeksi virus, seperti demam berdarah, campak, cacar
2. Infeksi bakteri, seperti demam tifoid
3. Penyakit kanker, tumor
4. Penyait autoimun
Tanda dan Gejala Demam
Adapun gejala dan tanda mayor dan gejala dan tanda minor, yaitu :
1. Gejala dan Tanda Mayor
a. Suhu tubuh di atas nilai normal
Suhu tubuh di atas nilai normal yaitu > 37,80 C (100 o F) per oral atau 38,80 C (101 o F)
per rektal.
2. Gejala dan Tanda Minor
a. Kulit merah
Kulit merah dan terdapat bintik-bintik merah (ptekie).
b. Kejang
Kejang merupakan suatu kondisi di mana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak
terkendali akibat dari adanya peningkatan temperatur yang tinggi.
c. Takikardia
Takikardia adalah suatu kondisi yang menggambarkan di mana denyut jantung yang
lebih cepat dari pada denyut jantung normal.
d. Takipnea
Takipnea adalah suatu kondisi yang mengambarkan di mana pernapasan yang cepat dan
dangkal.
e. Kulit terasa hangat
Kulit dapat terasa hangat terjadi karena adanya vasodilatasi pembuluh darah sehingga
kulit menjadi hangat (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)

Makanan dan minuman yang dianjurkan saat demam diantaranya adalah:


1. Makanan kaya protein
Protein merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh saat demam. Protein dapat
mensuplai energi untuk membantu kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Sehingga,
banyak mengonsumsi makanan sumber protein saat demam dapat membantu
mempercepat pemulihan. Makanan sumber protein diantaranya: ayam, daging, ikan, tahu,
tempe, susu, telur, keju, dan lainnya.
2. Buah-buahan
Selain mengandung banyak cairan, buah-buahan, seperti jeruk, semangka, nanas, dan
blewah, juga mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh saat demam. Pilihlah
buah-buahan yang kaya akan vitamin C, vitamin E, dan betakaroten (vitamin A). Nutrisi-
nutrisi ini mengandung antioksidan yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh
dalam melawan penyakit. Selain itu, buah-buahan juga banyak mengandung ion yang
diperlukan bagi tubuh saat demam. Salah satu contohnya adalah pisang yang
mengandung kalium. Kalium merupakan salah satu ion yang hilang melalui keringat
saat demam.
3. Perbanyak minum
Demam akan membuat suhu tubuh meningkat, sehingga menimbulkan pengeluaran
banyak keringat. Hal ini akan membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan ion,
sehingga risiko mengalami dehidrasi akan meningkat. Untuk itu, disarankan untuk
mengonsumsi banyak cairan saat demam agar terhindar dari dehidrasi (Febry &
Marendra, 2010).
Namun yang penting diperhatikan bukan hanya jumlah cairan yang dikonsumsi
melainkan juga jenis minuman yang dipilih. Saat demam, tubuh tidak hanya kehilangan
cairan melainkan juga ion. Untuk mengembalikan ion yang hilang disaarankan untuk
mengonsumsi minuman yang mengandung ion.
Anemia
Makanan Yang Baik Dikonsumsi Untuk Penderita Anemia.
1. Kekurangan zat besi bisa memicu anemia atau kurang darah. Zat besi sendiri memiliki
dua bentukm yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi heme dapat ditemukan
dalam makanan hewani seperti daging unggas, daging merah (daging sapi atau kambing),
jeroan (ati dan ampela), ikan serta kerang-kerangan. Sementara zat besi non-heme dapat
ditemukan dalam makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau, biji-bijian, kacang-
kacangan, dan buah-buahan.
2. Zat tembaga merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan untuk meningkatkan
produksi sel darah merah. Makanan penambah darah yang kaya akan zat tembaga antara
lain gandum utuh, kacang-kacangan, daging unggas seperti ayam dan bebek, makanan
laut seperti udang dan kepiting, buah ceri, dan cokelat.
3. Asam folat atau vitamin B9 bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam
tubuh. Kekurangan asam folat berisiko sebabkan anemia. Makanan penambah darah yang
memiliki kandungan asam folat tinggi misalnya kacang polong, kacang merah, kacang
hijau, serta sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
4. Jenis vitamin B kompleks ini mampu meningkatkan fungsi sumsum tulang untuk
membentuk sel darah merah. Sebab itu, vitamin ini sebagai makanan penambah darah
melalui beragam jenis makanan, seperti ati sapi, ikan, daging merah, telur, susu dan
produk olahannya, serta sereal.
5. Vitamin B6 juga dapat membantu pembentukan sel darah merah bagi penderita anemia.
Untuk meningkatkan kadar vitamin B6 dalam darah, maka dapat mengonsumsi nasi,
gandum, sereal, dan kacang-kacangan, daging sapi, kambing, domba, dan ayam juga kaya
akan vitamin B6.

Pada tabel diatas didapatkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani diperoleh bahwa pemberian
jus jambu dapat meningkatkan kadar hemoglobin. jambu biji mengandung asam askorbat 2 kali
lipat dari jeruk yaitu sekitar 87 mg/100 gram jambu biji. Selain itu setiap 100 gram jambu biji
juga mengandung 49 kalori, 0,9 gram protein, 0,3 gram lemak, 12,2 gram karbohidrat, 14 mg
kalsium,28 mg fosfor, 1,1 mg besi, 25 SI vitamin A, 0,05 mg vitamin B1 dan 86 gram air .8

Penelitian Rahmi juga menunjukkan bahwa konsumsi rumput laut selama 7 hari dapat dapat
meningkatkan kadar Hemoglobin sebesar 1,78 g/dl.10 Rumput laut memiliki komposisi gizi
antara lain (1) kadar protein, (2) kadar abu (mineral) (unsur Ca, P, dan Fe), (3) Kadar vitamin A
dan vitamin C,(4) kadar lemak, dan (5) kadar alginate.

Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan asupan makanan sumber zat besi, fortifikasi
bahan makanan dengan zat besi (tepung terigu, beras, minyak goreng, mentega, dan beberapa
snack) serta suplementasi zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu
dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai