PRIORITAS MASALAH
Nama klien : Ny. P
Umur : 25 tahun
Ruangan/kamar : Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Tanggal
No. Masalah Keperawatan Paraf (Nama Paraf (Nama
Ditemukan Teratasi
Perawat) Perawat)
01. Nyeri Akut b.d Agen injury fisik (luka 23 September 2019 Ners F 25 September 2019 Ners F
jahitan post operasi
02. Risiko Ketidakstabilan tekanan darah b.d 23 September 2019 Ners F 25 September 2019 Ners F
Respon Simpatis
03. Hambatan mobilitas fisik b.d Nyeri dan 23 September 2019 Ners F 25 September 2019 Ners F
Kondisi terkait (Program pembatasan
gerak)
04. Ketidakefektifan koping b.d kurang 24 September 2019 Ners F 25 September 2019 Ners F
dukungan social
RENCANA KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Rasional
Keperawatan Rencana Keperawatan
Dx
1. Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan NIC: Manajemen Nyeri (1460)
cedera fisik (luka jahitan keperawatan selama 1 x 15 jam,
post operasi) nyeri yang dirasakan klien dapat 1. Kaji nyeri secara komprehensif termasuk 1. Mengetahui nyeri secara akurat dapat
penyebab, karakteristik, lokasi, skala, memberikan tindakan keperawatan
berkurang.
dan frekuensi yang tepat dan cepat
2. Kaji respon nonverbal dari 2. Ekspresi klien merupakan data objektif
ketidaknyamanan dari ketidaknyamanan
3. Berikan informasi terkait nyeri( 3. Pasien memahami mengapa nyeri
NOC :
penyebab) terjadi
4. Ajarkan tehnik non farmakologi dengan 4. Merilekskan otot-otot yang tegang dan
1. Tingkat Nyeri (2102)
relaksasi seperti menarik nafas dalam, memberikan efek ketenangan
Dengan kriteria hasil:
reposisi dan masase 5. Tanda-tanda vital merupakan indikator
Klien melaporkan nyeri 5. Observasi tanda-tanda vital (mengukur dalam menentukan kondisi klien secara
berkurang (Skla 4 ke 5) tekanan darah, nadi, pernapasan dan umum
Klien tidak meringis (Skala 4 suhu) 6. Analgesik berfungsi untuk memblok
ke 5) 6. Kolaborasi pemberian analgesik reseptor nyeri secara farmakologi
TTV klien dalam rentang sehingga nyeri dapat berkurang
normal 7. Istirahat dapat mendistraksi nyeri
2. Kontrol Nyeri (1605)
Dengan kriteria Hasil :
Klien melaporkan kapan nyeri
terjadi (skala 5 ke skala 1)
Klien menggunakan tindakan
pengurangan nyeri
nonfarmakologis
Klien menggunakan analgesic
yang diresepkan dokter
Klien melaporkan nyeri
terkontrol
2. Risiko Ketidakstabilan NOC: Keparahan Hipertensi NIC: Manajemen Obat (2380)
tekanan darah (2112) 1. Mendiskusikan dengan dokter obat
1. Tentukan obat apa yang diperlukan, yang sesuai dengan keluhan pasien
Setelah dilakukan intervensi kolaborasikan dengan dokter dan tenaga sehingga pasien mendapatkan
keperawatan selama 2x24 jam kesehatan lainnya penanganan yang tepat
2. Identifikasi jenis dan jumlah obat yang 2. Memvalidasi jenis dan dosis obat yang
diharapkantanda dan gejala karena
digunakan. diberikan agar sesuai dengan fungsi dan
peningkatan tekanan darah 3. Ajarkan pasien atau keluarga mengenai indikasi.
berkurang dengan kriteria hasil: cara pemberian obat 3. Agar pasien dan keluarga mengetahui
4. Ajarkan pasien atau keluarga mengenai dan tidak bingung mengenai cara
1. Pasien sudah tidak berkeringat tindakan dan efek samping dari obat pemberian obat.
dingin 5. Monitoring TTV 4. Agar pasien dan keluarga mengetahui
2. Tekanan darah sistol dalam obat apa yang diberikan dan efek
rentang normal samping apa yang akan terjadi kepada
3. Tekanan darah diastole dalam pasien.
rentang normal 5. Pengecekan TTV perlu adanya untuk
mengetahui kondisi umum pasien
3 Hambatan mobilitas NOC: Pergerakan (0208) NIC: Terapi Latihan: Ambulasi (0221)
fisik Nyeri dan Kondisi 1. Ketinggian tempat tidur
terkait (Program Setelah dilakukan intervensi 1. Sediakan tempat tidur berketinggian mempermudah pasien saat akan
keperawatan selama 3x24 jam rendah, yang sesuai belajar berjalan sehingga mudah untuk
pembatasan gerak)
diharapkan klien dapat: 2. Monitoring TTV sebelum dan sesudah turun dari tempat tidur
latihan 2. Pengecekan TTV perlu adanya untuk
1. Pasien dapat menyeimbangkan 3. Ajarkan ROM ditempat tidur mengetahui kondisi umum pasien
gerakan Memposisikan 4. Ajarkan klien bagaimana mengubah 3. Pasien post sc dianjurkan untuk
penampilan tubuh posisi. mobilisasi dini bertahap setelah 6 jam
2. Menggerakan otot 5. Dorong pasien untuk duduk ditempat post sc, dimulai dari menggerakan
3. Menyambung gerakan/ tidur, disamping tempat tidur kaki dan tangan serta sendi-sendi
mengkoordinasikan gerakan (menjuntai), atau di kursi, jika pasien 4. Kemudian setelah 6 jam post sc pasien
mampu diajarkan mika-miki
4. Ambulasi : berjalan 6. Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat 5. Setelah 24 jam post sc atau 24 jam
tidur untuk memfasilitasi penyesuaian pasien diajarkan untuk duduk
sikap tubuh 6. Pergerakan yang dilakukan agar otot-
7. Dorong untuk bergerak secara bebas otot pasien berfungsi seperti semula
namun masih dalam batas yang aman dan tidak terjadi kekakuan
8. Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika 7. Ajarkan pasien berjalan
tidak kuat untuk berdiri (mudah 8. Penggunaaan alat atau dibantu orang
goyah/tidak kokoh) lain mencegah terjadinya risiko jatuh
9. Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi dan cedera
9. Untuk menilai kemajuan mobilisasi
pasien
4. Ketidakefektifan koping NOC: Koping (1302) NIC: Peningkatan koping (5230) 1. Komunikasi terapeutik dengan BHSP
b.d kurang dukungan perawat yang baik akan membuat
social Setelah dilakukan intervensi 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan pasien nyaman dan terbuka saat
keperawatan selama 1x24 jam memberikan jaminan dilakukan anamnesa.
diharapkan klien dapat: 2. Berikan informasi aktual mengenai 2. Informasi yang diberikan agar pasien
diagnosis dan penanganan mengerti dengan keadaanya saat ini,
1. Mengelola stress dengan 3. Berikan suasana penerimaan memahami proses penyakit serta
baik 4. Dukung keterlibatan keluarga manfaat dari penanganan yang
2. Mampu menerima situasi 5. Bantu pasien menyelesaikan masalah diberikan
3. Pasien menerima informasi dengan cara yang tepat 3. Agar pasien nyaman dan terbuka saat
terkait pengobatan 6. Berikan penilaian mengenai pemahaman pengkajian
pasien terhadap proses penyakit 4. Keluarga merupakan salah satu factor
pendukung untuk kesembuhan pasien
karena motivasi yang diberikan
keluarga akan membantu
mempercepat kesembuhan. Keluarga
juga berhak mendapat informasi
tentang klien agar memahami kondisi
klien.
5. Berikan pemahaman yang tepat
terlebih dahulu ke klien, kemudian
beritahu kalien saat ini ada pada fase
adaptasi setelah melahirkan, beri
dukungan positif pasien mampu
menjalankan perannya.
6. Validasi kembali pemahaman klien
tentang penjelasan yang telah
diberikan unttuk mengetahui apakah
informasi tersebut dapat diterima
pasien dengan baik.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
14.00 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk 14.30 WITA S : Pasien mengatakan masih nyeri
WITA penyebab, karakteristik, lokasi, skala, dan
frekuensi O: Pasien tampak tenang
2. Mengkaji kontraksi uterus
3. Mengkaji respon nonverbal dari P : luka jahitan post SC
ketidaknyamanan
4. Mengajarkan tehnik non farmakologi dengan Q : nyeri yang dirasakan seperti disayat-sayat
relaksasi seperti menarik nafas dalam dan
reposisi R : Daerah abdomen
5. Mengobservasi tanda-tanda vital (mengukur
tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu) S : Klien mengatakan skala nyeri 2 (0-10) nyeri
6. Kolaborasi pemberian analgesik ringan
1. 21.00 SHIFT SIANG (14.30- 21.00) 21.00 WITA SHIFT SIANG (14.30- 21.00)
WITA
1. Melakukan pengkajian nyeri seperti penyebab, S:
karakteristik, lokasi, skala dan frekuensi.
2. Memberikan penjelasan terkait nyeri - Klien mengatakan nyeri pada jahitan post SC dan
3. Mengajarkan pasien teknik nafas dalam rasanya seperti disayat-sayat dan nyeri terasa
4. Melakukan pengukuran TTV hilang timbul saat pasien bergerak dan batuk
5. Memberikan analgesik sesuai order dokter - Klien mengatakan sudah mulai bisa mengontrol
nyeri dengan tarik nafas dalam
O:
1. 11.00 SHIFT PAGI (08.00- 14.30) 11.30 WITA SHIFT PAGI (08.00- 14.30)
WITA
1. Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang namun
penyebab, karakteristik, lokasi, skala, dan nyeri muncul saat batuk
frekuensi
2. Mengkaji respon nonverbal dari O:
ketidaknyamanan
3. Mengajarkan tehnik non farmakologi dengan P : nyeri karena luka jahitan post SC
relaksasi seperti tarik nafas dalam
4. Mengobservasi tanda-tanda vital (menukur Q : nyeri yang dirasakan seperti disayat-sayat
tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu)
5. Pemberian obat (nefidipine) R : nyeri pada bagian abdomen dan pinggang
2. 11.00 SHIFT PAGI (08.00- 14.30) 11.30 WITA SHIFT PAGI (08.00- 14.30)
WITA
1. Melakukan pemeriksaan TTV pasien S: Pasien mengatakan mampu untuk duduk dibantu
2. Membantu pasien melakukan perubahan posisi namun saat duduk pasien meraskan nyeri dan pusing
duduk
3. Mendampingi pasien dalam proses latihan O:
melakukan pergerakan
4. Membantu pergerakan dengan hati-hati dan - Pasien duduk dengan cara memiringkan tubuh ke 1
meminimalisir terjadinya gesekan dan cidera. sisi terlebih dahulu, kemudian menumpukan tangan
5. Mencontohkan bagaimana tahapan untuk duduk untuk duduk
- Pasien mampu menggerakkan otot
A: Masalah belum teratasi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
P: Hentikan Intervensi
P: Hentikan Intervensi
A. Kesimpulan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita
hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein
uria tetapi tidak menujukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih..
Pada kasus yang didapat kelompok pasien ini mengalami PEB maka
pasien ini menjalani proses melahirkan dengan cara SC.
B. Saran
Untuk ibu hamil diluar sana agar dapat memeriksakan diri secara rutin
karena pada kasus PEB ini sendiri harus dikontrol dengan pemantauan
yang sangat ketat agar mengetahui kondisi tekanan darah ibu hamil
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M. L. & Swanson, E., 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. 5 ed. Yogyakarta:
mocomedia.
Sayed, Sabah Lotfy Mohamed El & Desoky, Mervat Mostafa Abd-El Menem.
2019. ‘Effect Of Lifestyle Alteration Of Pregnant Women With Mild
Preeclampsia On Maternal And Fetal Status’. JOJ Nurse Health Care 10(1)
Sujiyatini, Mufdlilah & Hidayat, A., 2009. Buku asuhan patologi kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.