Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XI, No.02/II/Puslit/Januari/2019

TANTANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN


INDONESIA TAHUN 2019 DI TENGAH
19 PERLAMBATAN PERTUMBUHAN
EKONOMI GLOBAL
Ari Mulianta Ginting

Abstrak
Bank Dunia memproyeksikan akan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Gejolak risiko eksternal merupakan faktor dominan penghambat
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tulisan ini mengkaji tantangan dan prospek
perekonomian Indonesia di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Faktor risiko eksternal tersebut adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global
yang berdampak pada perlambatan perdagangan, kenaikan suku bunga The Fed,
dan volatilitas harga minyak bumi. Kondisi ini memerlukan strategi dan kebijakan
untuk mitigasi risiko ketidakpastian perekonomian global. Strategi yang dapat
dilakukan oleh pemerintah menurut penulis antara lain perbaikan iklim usaha,
perubahan struktur ekonomi nasional, diversifikasi pasar ekspor dan peningkatan
kandungan lokal dalam bahan bakar minyak. Selain itu, Bank Indonesia perlu
melakukan tindakan antisipatif terhadap kenaikan tingkat suku bunga The Fed
dengan menaikkan 7-day Repo Rate. DPR RI perlu menjalankan fungsi pengawasan
terhadap pemerintah untuk memastikan bahwa bauran kebijakan ini dilakukan,
sehingga risiko ketidakpastian perekonomian global tidak mempengaruhi target
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019.

Pendahuluan berasal dari arus modal asing yang


Pertumbuhan ekonomi Indonesia keluar, perlemahan kurs, koreksi
diproyeksikan akan lebih menantang pasar modal, dan penurunan
pada tahun 2019 seiring masih adanya cadangan devisa. Proyeksi tersebut
ketidakpastian perekonomian global. disampaikan Bank Dunia dalam
PUSLIT BKD Bank Dunia merevisi proyeksi laporan Prospek Ekonomi Global
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis pada Selasa, 8 Januari
pada tahun 2019 menjadi hanya 2019 di Washington DC (Republika,
5,2% dari sebelumnya 5,3%. 14 Januari 2019).
Tekanan yang dihadapi Indonesia Menteri Keuangan, Sri
Mulyani menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi
ketidakpastian perekonomian Indonesia masih bisa terjaga dengan
global tahun ini berpotensi kebijakan mitigasi yang sudah
mengoreksi sejumlah asumsi makro dipersiapkan oleh pemerintah
dalam Anggaran Pendapatan (Kementerian Keuangan, 2019).
dan Belanja Negara (APBN) 2019. Berbagai risiko ketidakpastian
Tekanan perekonomian global perekonomian global yang terjadi
menjadi faktor dominan yang dapat sangat berpengaruh terhadap
memicu volatilitas perekonomian perekonomian Indonesia, sehingga
domestik yang berdampak pada menjadi penting untuk dilakukan
pertumbuhan ekonomi. Dalam analisis lebih lanjut. Untuk itu,
asumsi APBN 2019 disebutkan tulisan ini akan mengkaji tantangan
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% apa saja yang akan dihadapi dan
(Gambar 1). bagaimana prospek perekonomian
Pada Rapat Kerja dengan
Komisi XI DPR RI tanggal 16
Indonesia
ketidakpastian
menghadapi risiko
perekonomian
20
Januari 2019, Menteri Keuangan, global di tahun 2019.
Sri Mulyani memaparkan bahwa
potensi risiko ketidakpastian Tantangan Perekonomian
perekonomian global meningkat Indonesia pada Tahun 2019
seiring dengan tensi perdagangan Asisten Direktur Departemen
yang semakin intensif dan Komunikasi Bank Indonesia (BI),
likuiditas yang mengetat. Hal ini Irwan mengungkapkan ada 3
seiring dengan direvisinya target tantangan perekonomian Indonesia di
pertumbuhan ekonomi global tahun 2019. Pertama, ekonomi global
dari 3,7% menjadi 3,6%. Namun melemah sehingga berdampak
Menteri Keuangan optimis bahwa terhadap ekspor Indonesia yang

Gambar 1. Proyeksi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2019


(dalam persentase)

6,03
5,56
5,17 5,3
5,01 4,88 5,03 5,07

3,5 3,5 3,6 3,5 3,7 3,7 3,6


3,3

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Dunia


Linear (Pertumbuhan Ekonomi)

Sumber : Data diolah dari Bank Indonesia (2019).
Gambar 2. Perkembangan Defisit Neraca Perdagangan Indonesia
Periode Tahun 2013-2018 (US$ Miliar)

11,84

9,48
7,67

2013 2014 2015 2016 2017 2018


-2,2
-4,08

21 -8,57

Sumber : BPS (2019).

melemah. Kedua, defisit transaksi serta volatilitas harga komoditas.


berjalan mencapai 3% dari Produk Ketiga risiko ketidakpastian
Domestik Bruto (PDB). Ketiga, perekonomian global berdampak
permasalahan hilirisasi industri terhadap risiko ekonomi Indonesia
yang harus segera mulai (Bisnis melalui transmisi jalur perdagangan
Indonesia, 14 Januari 2019). Lebih dan keuangan yang berujung
lanjut Wakil Presiden Jusuf Kala kepada peningkatan defisit
menyebutkan bahwa perekonomian transaksi berjalan (Gambar 2),
Indonesia tahun 2019 masih penurunan ekspor, serta fluktuasi
menghadapi ancaman perang nilai tukar rupiah (Kementerian
dagang antara Amerika Serikat- Keuangan, 2019). Pada akhirnya,
China, konflik Timur Tengah, kondisi risiko ketidakpastian
dan perlemahan perekonomian perekonomian global akan
China yang berdampak terhadap berdampak sulit dicapainya target
penurunan ekspor dan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ekonomi (Kompas, 12 Januari 2019). Hal yang sama diungkapkan
Sementara itu Menteri oleh Agustinus Prasetyantoko,
Koodinator Bidang Perekonomian, Ekonom Universitas Unika
Darmin Nasution menyebutkan ada Atmajaya, kondisi eksternal
3 faktor utama risiko dari pelemahan perekonomian global memengaruhi
perekonomian global yang dapat kondisi perekonomian Indonesia
berdampak terhadap perekonomian melalui jalur perdagangan dan
Indonesia pada tahun 2019. Ketiga investasi. Tantangan global tersebut
faktor tersebut adalah perang di antaranya adalah perlambatan
dagang dan proteksionisme antara perdagangan, kenaikan suku
Amerika Serikat dengan China, bunga The Fed, dan ancaman
normalisasi suku bunga The Fed, fluktuasi harga minyak. Dari ketiga
permasalahan tersebut, menurut ekspor serta pemilihan komoditas
Prasetyantoko terdapat dua faktor ekspor unggulan. Sementara itu
yang memiliki efek rambatan tinggi untuk jangka panjang dibutuhkan
terhadap perekonomian Indonesia, pembangunan infrastruktur dan
yakni kenaikan suku bunga The pengembangan Sumber Daya
Fed dan ancaman fluktuasi harga Manusia secara berkelanjutan
minyak di pasar dunia (Kompas, 15 (Kemenko Bidang Perekonomian,
Januari 2019). 2019).
Sejalan dengan ancaman Prasetyantoko (2019)
fluktuasi harga minyak dunia, Head mengatakan ada 4 langkah
of Industry and Regional Research kongkrit yang harus dilakukan
Department Office of Chief Economist oleh pemerintah untuk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mitigasi risiko ketidakpastian
Dendi Ramdani berpendapat, perekonomian global di tahun
peningkatan impor minyak dan
gas (migas) pada tahun 2018
2019. Pertama, memperbaiki
transaksi berjalan dengan memacu
22
mencapai 29,81 miliar dollar AS ekspor produk manufaktur.
menyumbang 17,4% defisit neraca Kedua, mengurangi impor BBM
perdagangan. Salah satu faktornya dengan menambah 20-30%
adalah tingginya harga minyak komponen domestik. Ketiga,
mentah dunia (Kompas, 16 Januari mengurangi ketergantungan
2019). Setiap kenaikan harga nilai modal asing secara masif dan
minyak mentah dunia berdampak cepat. Keempat, meningkatkan
terhadap perekonomian didasarkan investasi asing agar industri
pada kondisi riil peningkatan impor domestik semakin bergerak. Jika
minyak yang diperlukan untuk semua strategi tersebut dijalankan
menutupi kebutuhan konsumsi oleh pemerintah maka Indonesia
bahan bakar minyak (BBM) dalam akan mampu melewati risiko
negeri. ketidakpastian perekonomian
global dan mempertahankan
Prospek Perekonomian tingkat pertumbuhan ekonomi di
Indonesia pada Tahun 2019 atas 5% pada tahun 2019.
Berdasarkan paparan di atas, Penulis berpendapat strategi
permasalahan yang membayangi yang harus dilakukan oleh
perekonomian Indonesia pada tahun pemerintah menghadapi risiko
2019 adalah adanya ancaman dari ketidakpastian perekonomian
risiko ketidakpastian perekonomian global untuk mencapai target
global yang terjadi pada tahun yang pertumbuhan ekonomi Indonesia
sama. Kementerian Koordinator dapat diuraikan menjadi 3 langkah
Bidang Perekonomian mengeluarkan strategis. Pertama, mengidentifikasi
strategi kebijakan untuk mendorong dan menganalisa penyebab defisit
daya saing perekonomian Indonesia, neraca perdagangan. Pada tahun
melalui strategi jangka pendek 2018, impor minyak menjadi
dan jangka panjang, Strategi penyebab utama defisit neraca
jangka pendek antara lain adalah perdagangan (Kompas, 16 Januari
perbaikan iklim usaha, pemberian 2019), maka solusi jangka pendek
fasilitasi insentif perpajakan, adalah meningkatkan kandungan
prosedur mengurangi biaya lokal dalam BBM. Selain itu dari
sisi ekspor, penulis berpendapat diantaranya adalah perbaikan
perlu dilakukan diversifikasi pasar penambahan kandungan lokal
ekspor non-migas ke negara di luar BBM dan diversifikasi pasar ekspor
tujuan utama ekspor Indonesia. produk Indonesia, perubahan
Kedua, mengantisipasi ancaman struktur perekonomian dan
kenaikan tingkat suku bunga The Fed perbaikan iklim investasi serta
oleh Bank Indonesia (BI) dengan cara terakhir perlu tindakan antisipatif
menaikkan tingkat suku bunga 7-day dari BI terhadap kenaikan
Repo Rate secara terukur, terarah, suku bunga The Fed dengan
dan sesuai kondisi makroekonomi. cara menaikkan suku bunga
Ketiga, sejalan dengan pendapat 7-day Repo Rate. DPR RI dalam
Prof. Anwar Nasution (Kompas, 10 menjalankan fungsi pengawasan
Januari 2019), bahwa diperlukan terhadap pemerintah harus
perubahan struktur ekonomi dapat memastikan bahwa bauran
23 nasional termasuk di dalamnya
perbaikan iklim investasi agar
kebijakan ini perlu dilakukan oleh
pemerintah untuk mengurangi
ramah terhadap investor sehingga tekanan eksternal terhadap
tidak lagi rentan dilanda krisis perekonomian Indonesia. Hal ini
ekonomi global dan dalam negeri. ditujukan agar target pertumbuhan
Menurut pandangan penulis, ekonomi Indonesia tidak meleset
diperlukan peran DPR RI dalam dari target awal yang telah
melakukan fungsi pengawasan ditetapkan dalam APBN Tahun
terhadap strategi bauran kebijakan Anggaran 2019.
yang akan dilakukan oleh
pemerintah untuk memitigasi Referensi
risiko ketidakpastian perekonomian “Defisit Capai Titik Terdalam”,
global pada tahun 2019. Kompas, 16 Januari 2019, hal.13.
“Impor Migas Biang Kerok Rekor
Penutup Defisit Dagang”, Kontan, 16
Kondisi perekonomian Januari 2019, hal.1.
global yang sedang bergejolak Kementerian Keuangan. (2019).
berdampak terhadap perekonomian “Kinerja APBN 2018 dan
Indonesia. Beberapa faktor risiko Perkembangan Perekonomian
ketidakpastian perekonomian 2019”. Makalah. Disampaikan
global, yaitu kenaikan tingkat saat Rapat Kerja Menteri
suku bunga The Fed, perlambatan Keuangan dengan Komisi XI
perdagangan internasional dan DPR RI tanggal 16 Januari 2019.
volitalitas harga minyak bumi, Kementerian Koordinator Bidang
diprediksi dapat mengganggu Perekonomian. (2019).
perekonomian Indonesia. Pemerintah “Meningkatkan Daya Saing
perlu melakukan strategi bauran untuk Mendorong Ekspor”.
kebijakan untuk mitigasi risiko Makalah. Pada Seminar Outlook
ketidakpastian perekonomian Perekonomian Indonesia
global tersebut. Tahun 2019 tanggal 8 Januari
Ada beberapa langkah yang 2019.
dapat dilakukan oleh pemerintah “Mitigasi Perlambatan”, Kompas, 15
untuk mengatasi hal tersebut, Januari 2019, hal.1.
“Optimis Hadapi Tantangan pada
2019”, Kompas, 12 Januari 2019,
hal.1.
“Penguatan Sistem Keuangan“,
Kompas, 10 Januari 2019, hal.6.
“Pertumbuhan Ekonomi 2019
Menantang”, Republika, 14
Januari 2019, hal.12.
“Prospek Ekonomi di Tahun Babi
Tanah”, Bisnis Indonesia, 14
Januari 2019, hal.2.

24

Ari Mulianta Ginting


ari.ginting@dpr.go.id

Ari Mulianta Ginting adalah Peneliti Madya bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik
dengan bidang konsentrasi Kebijakan Ekonomi. Pendidikan Sarjana Manajemen
Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Magister Ilmu Ekonomi dari
Universitas Indonesia pada tahun 2008 jurusan Ilmu Ekonomi. Tahun 2017 melanjutkan
studi Program Doktoral Ilmu Ekonomi dengan dengan konsentrasi Public Policy di
Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti. Penulis tahun 2016 menulis beberapa buku
bunga rampai diantaranya adalah tahun 2016 dengan judul Kebijakan Pengelolaan dan
Forecasting Inflasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Buku Bunga Rampai
tentang Perkembangan Inflasi dan Peran Pemerintah Daerah, Penerbit Pusat Penelitiaan
Badan Keahlian DPR RI dan PT. Balai Pustaka. Tahun 2016 menulis Buku Bunga Rampai
dengan judul Pengaruh Tingkat Kemiskinan Terhadap Terorisme di Indonesia dalam
Buku Lintas Tim tentang Penanggulangan Terorisme dalam Perspektif Hukum, Sosial
dan Ekonomi, Penerbit Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI dan PT. Dian Rakyat.
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai