Anda di halaman 1dari 5

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Menurut Susanto (2012; 100)

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. M
b. Usia : 55 thn
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Wirausaha
e. Alamat : jln. Cendana kp. Pakis rt 001 rw 003
Rawakalong, Gunungsindur, Bogor
f. Komposisi anggota keluarga
Hub
Jenis
No. Nama dengan Umur Pendidikan Pekerjaan
kelamin
KK
1. Tn. M L Suami 55 th SD Wirausaha
2. Ny. E P Istri 48 th SD IRT
3. An. N P Anak 21 th SMK Mahasiswi

g. Genogram :
h. Tipe keluarga : Tn. M tinggal bersama istri dan anak
dan anak keduanya yang sudah menikah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
keluarga Tn. M termasuk tipe keluarga tradisional.
i. Suku bangsa : Keluarga Tn. M berasal dari suku
Betawi atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan
kesehatan dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa indonesia.
j. Agama : keluarga Tn. M menganut agama islam.
Keluarga Tn. M biasa mengikuti kegiatan keagamaan setiap seminggu
sekali atau sebulan sekali di rumah tetangga atau dimasjid dekat rumah.
k. Status social ekonomi keluarga : pendapatan keluarga Tn. M dalam
sebulan berpenghasilan Rp. 2.500.000,00 rupiah.
l. Aktivitas rekreasi keluarga : keluarga Tn. M biasa melakukan
berkumpul keluarga setiap seminggu sekali seperti ngobrol bareng, nonton
tv, dan makan-makan bersama keluarga.

2. Riwayat Dan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga Tn. M memasuki
tahap perkembangan keluarga yaitu tahap VII dengan orang tua usia
pertengahan (tanpa jabatan atau pensiun)
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : anak Tn. M
ingin mendapatkan ranking 1 pada saat sekolah SMK, dan sampai lulus
belum tercapai.
c. Riwayat keluarga inti : Hubungan Tn. M dengan seluruh
anggota keluarganya baik
d. Riwayat keluarga sebelumnya : Tn. M sebagai KK pernah sakit selama
dua tahun dan berujung sembuh, mempunyai riwayat hipertensi dan asam
urat. Saat mengkaji Tn. M pada TD : 130/90 mmHg.
Ny. E sebagai Ibu Rumah Tangga tidak mempunyai riwayat penyakit yang
serius, tetapi ada gangguan pada pola tidur dan terkadang kurangnya nafsu
makan. Saat dikaji Ny. E pada TD : 120/70 mmHg.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah : Keluarga Tn. M mempunyai type
rumah permanen.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas : hubungan keluarga Tn. M
dengan tetangga baik dan setiap seminggu sekali mengadakan acara gotong
royong bersama dan jika ada yang kesusahan selalu saling membantu.
c. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga Tn. M selama ini penduduk
asli di Kp. Pakis dan tidak pernah pindah rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : berkumpul
dengan keluarga setiap harinya dan selalu berinteraksi dengan masyarakat
sekitar dengan baik.
e. System pendukung keluarga : keluarga Tn. M saling mendukung satu
sama lain ketika mendapatkan masalah.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga : dalam penyelesaian masalah keluarga TN. M
selalu melakukan musyarawah dengan keluarga agar terhindah dari
kesalahpahaman.
b. Pola kekuatan keluarga : Tn. M sebagai KK, jika anggota keluarganya
ada yang memiliki masalah Tn. M dan anggota lainnya membantu dan
memotivasi anggotanya agar dapat menyelesaikan masalah.
c. Pola peran keluarga : Tn. M tetap sebagai KK dan Ny. E tetap
sebagai IRT, dan tetap menjalankan peran dan tugasnya masing-masing.
d. Nilai dan norma budaya : menyesuaikan dengan agama yang dianut dan
norma yang berlaku dimasyarakat.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif dan koping : Tn. M mendidik anak-anaknya dengan
cara menasehati dengan apa yang anaknya lakukan dan bisa dipertanggung
jawabkan sendiri.
b. Fungsi sosialisasi : Tn. M mendidik anaknya membiasakan
untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya dengan mengikuti kegiatan
seperti remaja masjid dan karang taruna.
c. Fungsi reproduksi : Tn. M sudah tidak mempunyai anak
lagi karena terkait dengan usia lanjut.
d. Fungsi ekonomi : penghasilan keluarga Tn. M didapat
dari hasil wirausaha dirumah dan hasil dari kontrakan Tn. M punya.
e. Fungsi fisik dan keperawatan keluarga : ketika salah satu anggota
keluarga Tn. M sakit, mereka membawanya ke praktek klinik dokter
terdekat. Keluarga Tn. M juga mempunyai BPJS.

6. Stress Dan Koping Keluarga


a. Stress jangka pendek : 2 hari yang lalu anak Tn. M dibawa ke klinik
dokter terdekat karena sakit demam.
b. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah : menganggapnya
sebagai ujian ketika sakit agar lebih bisa menjaga kesehatan dan lebih
bersyukur.
c. Strategi koping yang digunakan : Tn. M melakukan musyawarah dengan
anggota keluarganya agar dapat mengambil keputusan.
d. Strategi adaptasi disfungsional : Ny. E selalu mengingatkan anak-
anaknya agar makan tepat waktu, mengingatkan untuk ibadah.

7. Pemeriksaan Fisik Keluarga : sasaran kepada keluarga Tn. M dengan


metode head to toe
8. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga : adanya pengecekan
kesehatan rutin dari puskesmas yang berkeliling ke rumah-rumah warga.

Anda mungkin juga menyukai