Judul: Makalah
Judul: Makalah
Judul
Nurfajar Ramadhani
2020
KATA PENGANTAR
Nurfajar Ramadhani
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
melimpah baik flora maupun fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di suatu
wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah tersebut. Ada tumbuhan
yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah
hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin
dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding
sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui
melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup
angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan menyebar secara
luas. Faktor lingkungannya baik itu biotik maupun abiotik, dan juga faktor geologis.
masyarakat terutama dalam bidang ekonomi. Pemanfaatan sumber daya hayati yang
teradi secara terus menerus dan terkadang tidak diimbangi dengan adanya
bahkan mendekati punah. Oleh karena itu dalam makalah ini selain akan membahas
1
tentang faktor persebaran flora dan juga bagaimana cara menjaga flora itu untuk
tetap lestari hingga anak cucu kita nanti juga masih dapat menikmatinya.
dan fauna
2
BAB II
PEMBAHASAN
gabungan ekosistem yang ada di bumi. Biosfer dapat di simpulkan bahwa biosfer
meliputi tanah, air dan udara. Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi
adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora). Namun seperti yang telah di
ketahui persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah sebagai berikut:
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan
faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan). Faktor klimatik/iklim, yang
mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah
pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim,
seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisanes abadi, atau gurun
yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme.
Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim
baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah
yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh
3
terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu,
a) Suhu
daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran
lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu
persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi
yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna
yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang
lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam
atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian
4
besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal
ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu
kendala bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu
udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan
posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu,
seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan
yaitu:
b) Kelembapan Udara
5
Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam
yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi.
Hidrofit, berasal dari kata hydrosyang artinya basah atau berair. Jadi
lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah
6
kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah (tropis)
dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun,
ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim
c) Angin
air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini
tanaman tertentu.
d) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa
7
muka bumi. Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber
air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.
Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna
yaitu manusia. Manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flaura dan fauna.
8
Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan
dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup.
9
Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat
dan pegunungan.
samua jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah tertentu. Apabila istilah flora
muncul berbagai istilah seperti flora pohon (flora berbentuk pohon), flora semak
belukar, flora rumput, dsb. Apabila istilah flora ini dikaitkan dengan nama tempat,
maka akan muncul istilah-istilah seperti Flora Jawa, Flora Gunung Halimun, dan
terdiri dari beragam jenis yang masing-masing dapat terdiri dari beragam variasi
gen yang hidup di beberapa tipe habitat (tempat hidup). Oleh karena itu, muncullah
Indonesia sama dengan pola persebaran faunanya yang berpangkal pada sejarah
10
pembentukan daratan kepulauan Indonesia pada masa zaman es. Pada awal masa
zaman es, wilayah bagian barat Indonesia (Dataran Sunda: Jawa, Bali, Sumatera,
dan Kalimantan) menyatu dengan benua Asia, sedangkan wilayah bagian timur
wilayah Indonesia merupakan daerah migrasi fauna dan flora antar kedua benua
tersebut. Selanjutnya, pada akhir zaman es, dimana suhu permukaan bumi
meningkat, permukaan air lautpun naik kembali, sehingga Pulau Jawa terpisah dari
benua Asia, Kalimantan, dan Sumatera. Begitu pula pulau-pulau lainnya saling
terpisah satu sama lain. Hasil penelitian biogeografi hewan oleh Wallace
batasnya kira-kira dari Selat Lombok ke Selat Makassar. Garis batas ini dikenal
hewan dari benua Australia ke wilayah bagian timur Indonesia. Berdasarkan hasil
proses pembentukan daratan wilayah Indonesia serta hasil penelitian Wallace dan
Weber, maka secara geologis, persebaran flora (begitu pula fauna) di Indonesia
11
karena ciri-cirinya mirip dengan ciri-ciri flora benua Asia disebut juga
flora Asiatis yang didominasi oleh jenis tumbuhan berhabitus pohon dari
suku Dipterocarpaceae.
Myrtaceae.
Maluku, dan Nusa Tenggara yang berada di bawah pengaruh benua Asia
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,
12
hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran
hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan
sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan
di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan
berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya
tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas
lainnya. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayahpersebaran fauna
a) Wilayah Ethiopian
Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini
adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia
antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu
trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya
terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil
13
Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di
wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar,
dan anjing
b) Wilayah Paleartik
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik,
dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik
yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika
Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
wilayah lainnya.
c) Wilayah Nearktik
dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun
liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba
gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah
14
d) Wilayah Neotropikal
sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan
(Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal
beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan
e) Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan
Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia
bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon,
rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua,
gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang
hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet,
gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia
f) Wilayah Australian
dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru,
15
kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis
burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari,
burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular
piton.
g) Wilayah Oceanik
spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan
wilayah Australian.
h) Wilayah Antartik
fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan
dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan
beruang kutub.
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak
diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat
industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut
dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya
16
a) Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
Sumatera.
lingkungannya.
utan (Mawas), kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, siamang, macan
kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, pesut, ikan duyung, gajah,
17
f) Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain :
Sejak tahun 1980, beberapa kawasan cagar alam atau suaka margasatwa
telah diubah statusnya menjadi Taman Nasional. Dewasa ini terdapat 320 tempat
untuk Taman Nasional dan Hutan Lindung, antara lain di Sumatera, Irian Jaya,
Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Taman nasional dan hutan lindung mempunyai
fungsi sebagai:
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
flora Dataran Sunda, flora Dataran Sahul, dan flora Daerah Peralihan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran flora adalah faktor fisik (abiotik) dan faktor non
fisik (biotik). Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban
udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik)
yang terpolakan dalam distribusinya, yaitu aspek spatial. Untuk mencegah semakin
punahnya flora maka perlu dilakukan upaya-upaya, antara lain dengan ditetapkan
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini yang membahas tentang Persebaran Flora dan
Fauna di Indonesia dan Dunia di harapkan agar kita dapat menjaga kelestarian
19
DAFTAR PUSTAKA
Edication, Zenius. 2014. Persebaran Flora dan Fauna Dunia: diakses pada
www.zenius.net tanggal 07 Oktober 2019.
Waluya, Bagja. 2010. Persebaran Flora dan Fauna: diakses pada www.upi.edu
diakses tanggal 07 Oktober 2019.
20