edu
Jurnal
Teknik Elektronika
Elektro Vol.2, No.2, 2019
PENS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Abstrak
Dalam dunia pembangunan pemilihan material sangatlah penting. Pemilihan material bertujuan untuk mendaptkan hasil
yang terbaik. Saat ini dalam melakukan pengecekan kualitas material adalah dengan cara di hancurkan. Hal itu sangat tidak efektif
dikarenakan barang yang telah di tes akan hancur dan tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu perlu membuat alat pengukuran sifat
mekanik material yang mana tidak merusak bentuk dan sifat material. Dalam pembuatan alat ini menggunakan kecepatan gelombang
ultrasonic pressure wave dan shear wave sebagai salah satu parameter karakteristik material. pressure wave adalah gelombang primer
dari gelombang ultrasonik dan shear wave gelombang sekunder. Penelitian ini menggunakan 2 buah sensor ultrasonik 40 kHz. Sensor
pertama sebagai pemancar dan sensor kedua sebagai penerima. Cara kerja prototipe ini adalah sinyal trigger dibangkitkan oleh DAC
kemudian dikuatkan hingga 70 Vpp(Volt peak to peak). Kemudian sensor pemancar menembakkan sinyal agar menembus spesimen.
Sinyal yang menembus spesimen akan diterima di bagian sisi atas untuk pengukuran pressure wave dan bagian sisi miring untuk
pengukuran shear wave. Sinyal yang diterima oleh sensor penerima kemudian diolah dan dikirim ke LabView dengan komunikasi
serial. Untuk penentuan waktu gelombang dilakukan dengan menggunakan metode thresshold. Dari penilitian yang telah dilakukan
menghasilkan prototipe yang dapat mengukur kecepatan gelombang pressure wave dan shear wave. Perbandingan error prototipe
dengan pengukuran manual menggunakan function generator dan oscilloscope sebesar 2.43% - 15,51%.
1. Pendahuluan
Kecelakaan di sector kontruksi merupakan penyumbang kecelakaan terbesar di Indonesia. Data mengenai
proporsi kecelakaan kerja di Indonesia sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar bersama dengan industri
manufaktur sebesar 32%, berbeda dengan sektor transportasi (9%), kehutanan (4%) dan pertambangan (2%). Demikian
diutarakan Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi, Panani Kesai, disela-sela pertemuannya dengan KOICA, pada wartawan
hari ini (10/12) di Jakarta[1]
Melihat kejadian tersebut banyak memakan korban dan kerugian yang tidak sedikit. Apalagi kejadian tersebut
berada di fasilitas umum yang penggunanya tidak sedikit. Maka dari itu pemilihan material sangatlah penting. Secara
garis besar material mempunyai sifat – sifat tertentu yang menjadikan ciri khasnya. Sifat mekanik material, merupakan
salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Beberapa sifat mekanik tersebut
adalah : kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur,
titik leleh dan sebagainya[2].
Dalam pengujian sifat mekanik material, biasanya dilakukan dengan cara yang bersifat merusak ( destructive
test), yaitu dengan cara memberikan tekanan pada material sampai material tersebut menjadi hancur [3].
Saat ini untuk pengujian kekuatan spesimen adalah dengan cara spesimen ditekan dengan diberi kekuatan dengan
beban bertambah hingga spesimen tersebut hancur. Proses ini akan merusak spesmen. Proses pengujian spesimen tidak
hanya dilakukan satu kali saja, akan tetapi dilakukan berulang – ulang dengan variabel umur spesimen. Pengujian
spesimen dilakukan pada umur 3,7,14,21 dan 28 hari [4].
Setelah melihat permasalahan di atas munculah sebuah ide untuk mengembangkan alat yang dapat memprediksi
sifat material yang tidak merusak,yaitu dengan menggunakan gelombang ultrasonik[5]. Dengan menggunakan
gelombang ultrasonik ini akan mengurangi sampel spesimen yang akan diuji sehingga bisa mengurangi biaya,
keberadaan alat ini diharapkan menjadi salah satu cara penentuan sifat mekanik material yang bersifat tidak merusak.
Lp
Vp = ………………………………………………………………..(1)
tp
Ls
Vs = …………….…………………………………………………..(2)
ts
Dimana :
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektronika, Vol.2, No.2, 2019
(a) (b)
Gambar 2 Peletakan Sensor pada Pengukuran Pressure Wave (a) dan Shear Wave (b)
3. Desain Sistem
Penelitian ini bertujuan membuat alat yang dapat membangkitkan gelombang ultrasonik 40 KHz, membaca
gelombang echo dari gelombang Pressure dan Shear, menghitung waktu interval antara sinyal trigger sampai mendapat
echo, menghitung cepat rambat Pressure dan Shear Wave kemudian menampilkannya pada LCD lalu mengolahnya pada
PC yang dilengkapi LabView. Fokus pada proyek akhir ini adalah membuat pembangkit gelombang ultrasonik (DAC)
sebesar 40 KHz yang dapat menembus beton, dan pembaca gelombang (ADC) 40 KHz yang dapat merepresentasikan
kembali bentuk gelombang yang diterima sehingga dapat ditampilkan pada LabView. Sinyal yang telah ditampilkan
digunakan untuk menentukan titik thresshold yang akan mempengaruhi titik awal sinyal echo, sehingga dapat diketahui
waktu interval antara titik awal sinyal trigger hingga titik awal sinyal echo. Waktu interval kemudian digunakan untuk
menghitung cepat rambat Pressure dan Shear Wave. Untuk blok diagram hardware dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Blok Diagram Hardware Alat Ukur Kecepatan Pressure dan Shear Wave
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektronika, Vol.2, No.2, 2013
Untuk program pada PC meggunakan software LabView yang dapat menampilkan bentuk gelombang trigger
dan juga echo, serta dapat mengolah data yang telah didapatkan secara offline. Untuk tampilan program LabView yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.
Program pada PC menggunakan software LabView terdapat beberapa bagian antara lain panel kontrol yang berisi
parameter-parameter yang dapat ditentukan oleh pengguna seperti : port,baudrate,hasil data serial dan jarak. Panel hasil
yang berisi parameter-paremeter hasil pengukuran seperti : titik threshold,time delay,counter dan kecepatan. Pengarah
sinyal yang berfungsi untuk memposisikan sinyal ke bagian yang diinginkan dengan mengatur Volt/Div dan Time/Div.
Kemudian panel sinyal yang berfungsi untuk menampilkan sinyal echo dan trigger dari transmitter.
1519,14
1374,18
1500 1093,214 1051,715
1000
500
0
Kecepatan (m/s)
1500,00
1067,31
910,52
1000,00
500,00
0,00
1519,14
1500 1374,18
1093,214 1051,715
1000
500
Prototipe dan
8.17% 5.22% 3.64% 14.32%
Oscilloscope
Dari Tabel 1 dapat dilihat hasil error pengukuran kecepatan Pressure dan Shear Wave dengan 3 metode.
Terjadinya error disebabkan banyak faktor yaitu bisa karena peletakan sensor yang tidak pas,pengamatan echo yang
kurang jelas. Karena dengan pengamatan mata tergantung pada perspektif masing – masing pengamat.
Jurnal Elektro PENS, Teknik Elektronika, Vol.2, No.2, 2013
5. Kesimpulan
Pembuatan alat ukur Alat ukur cepat rambat Gelombang Pressure dan Shear pada Beton Menggunakan
Gelombang Ultrasonik 40 kHz telah berhasil dengan hasil dengan pengujian 4 spesimen yaitu terdapat eror hingga 3-
9% dengan UPV. Dan 3.64 – 14.32% dengan Oscilloscope
Elastisitas merupakan ukuran kekakuan suatu material, sehingga semakin tinggi nilai moduluselastisitas batuan,
maka semakin sedikit perubahan bentuk yang terjadi apabila diberi gaya. Salah satu cara untuk mengetahui elastisitas
batuan bawah permukaan adalah melalui analisis kecepatan gelombang geser (shear wave)[7]. Sifat kekakuan tanah
dapat dinilai dari kecepatan gelombang shear, dimana keduanya menunjukkan hubungan yang elastik linier.
Semakin besar nilai kecepatan gelombang shear maka akan semakin besar juga nilai kekakuan tanahnya atau
semakin keras dan padat
Alat ukur cepat rambat Gelombang Pressure dan Shear pada Beton Menggunakan Gelombang Ultrasonik 40
kHz mampu membangkitkan sinyal sebesar 40 kHz dan merekontruksi sinyal pada LabView.
6. Daftar Pustaka
[1] Admin Pu-Net. “Penerapan SMK3 di Proyek Konstruksi Kurangi Kecelakaan Kerja ”. 15 Juni
2019.
https://www.pu.go.id/berita/view/10539/penerapan-smk3-di-proyek-konstruksi-kurangi-
kecelakaan-kerja
[2] Hamidian. 2012. “Full Length Research Paper, Application of Schmid Rebound Hammer and
Ultrasonic Pulse Velocity Tehniques for Structural Health Moni-toring,” Journal of Scientific
Research and Essays, Vol 7, pp 1997-2001, 2012.
[3] Sampebulu, Victor & Junus, Nasruddin & Mushar, Pratiwi, “Kuat Tekan Beton antara Metode
Destructive Test dan Non-Destructive Test pada Beton Ringan Berbahan Fly Ash atau Slag”.
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia.,Vol 7, pp. 107-110, 2018
[4] SNI 1974-2011.” Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder yang Dicetak”. Badan
Standarisasi Nasional.
[5] Samia Hannachi, Mohamed Nacer Guetteche, “Application of the Combined Method for
Evaluating the Compressive Strength of Concrete on Site,” Open Journal of Civil Engineering ,
pp. 16-21,2012.
[6] Zulfahmi,”Study Of Compressional And Shear Wave Velocity Test In The Laboratory And Field
Applied To Sedimentary Rocks Of Rantau Nangka District,South Kalimantan”,Indonesian
Mining Journal.
[7] Susilawati,“Penerapan Penjalaran Gelombang Seismik Gempa pada Penelahan Struktur
Bagian dalam Bumi”.Universitas Sumatra Utara,.Sumatra Utara.