Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI

KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA


KOTA KOTA LANGSA PROVINSI ACEH TAHUN 2016

Diza Fathamira Hamzah

Dosen Program Studi Farmasi


Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa
Email : dizafathamira@gmail.com

ABSTRACT

Chronic energy deficiency in pregnant women is a problem that still happens till this day.
Chronic energy deficiency in pregnant women can be impact to the mother’s health during
pregnancy, labor and health condition of child who will be born. The research used an
observational method with cross sectional design which aims to determine the factors that
affecting the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women in Langsa Kota
community health center’s region. The population were 167 pregnant women and 42 of them
were used as the study sample obtained by cluster sampling technique .The data were collected
by using questionnaires and measurement of upper arm circumference. The factors which
affecting to the chronic energy deficiency incidence analysed by using multiple logistic
regression test with confidence level 95%. The result showed that income is the most significant
variable than other variable (p-value 0,208) with odds ratio value 3,155. The result indicated
that pregnant women who have income below the provincial minimum wage are at risk of 3,155
times suffering chronic energy deficiency than those who do not. It is recommended for local
government attention to expand a saving and loan cooperative program in order to increase
family income.

Keywords : Incident of Chronic Energy Deficiency, The Dominant Factor Affecting

yang baik. Oleh karena itu, gizi seseorang


PENDAHULUAN perlu dirancang sejak dini terutama pada
Keberhasilan suatu bangsa dapat masa awal kehamilan sampai anak berusia
dilihat melalui kualitas SDM bangsa itu dua tahun (Hamzah, 2017).
sendiri. Dalam mencetak SDM yang Pertumbuhan dan perkembangan
berkualitas, ada satu faktor yang wajib janin ditentukan oleh gizi yang diberikan
hukumnya untuk tidak ditinggalkan, yaitu ibu, baik yang berasal dari mobilisasi
gizi yang baik dan cukup. Gizi yang baik simpanan ibu ketika masa kehamilan,
dan cukup merupakan hal yang sangat maupun yang diberikan ibu pasca janin
diperlukan anak dalam proses dilahirkan. Ketika asupan gizi selama masa
perkembangan otak dan pertumbuhan fisik kehamilan kurang, maka janin dengan

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 1


cepatnya melakukan penyesuaian. kekurangan gizi akan menderita kekurangan
Penyesuaian tersebut menimbulkan energi kronis (KEK), sehingga akan
pengurangan serta pengecilan ukuran organ berakibat buruk terhadap keadaaan fisik.
dan sistem tubuh. (Hamzah, 2017). Selain itu, ibu hamil yang mengalami
Masa kehamilan merupakan masa kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi
dimana terjadi peningkatan akan dengan berat badan rendah sebesar 2-3 kali
metabolisme gizi, baik gizi makro maupun lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
gizi mikro. Peningkatan kebutuhan asupan tidak mengalami kekurangan gizi dan
gizi makro maupun zat gizi mikro kemungkinan meninggal bayi sebesar 1,5
diperlukan untuk pertumbuhan dan kali lipat (Andriyani, 2015).
perkembangan janin, pertambahan organ Profil Kesehatan Indonesia Tahun
kandungan, serta perubahan komposisi dan 2015 menunjukkan bahwa angka kematian
metabolisme tubuh ibu. Sehingga seorang ibu (AKI) adalah sebesar 305 kematian ibu
ibu yang sedang hamil harus memiliki status per 100.000 kelahiran hidup. Ibu meninggal
gizi yang baik (Handayani, S dan Suci, B, akibat dari komplikasi pada masa
2011). kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi
Status gizi ibu hamil yang baik yang terjadi tentunya tidak terlepas dari
sangat menentukan perkembangan dan buruknya status gizi si ibu dan pada
pertumbuhan janin yang juga akan akhirnya berdampak kepada kondisi
memengaruhi kelancaran proses persalinan. kesehatannya begitu juga dengan kondisi
Status gizi ibu hamil yang baik dapat janin yang dilahirkan (Kemenkes RI, 2015).
diperoleh dengan seimbangnya antara Pelayanan kesehatan ibu hamil
asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya
masa kehamilan asupan tidak seimbang penurunan angka kematian ibu (AKI).
dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin Proses tersebut dilakukan selama rentang
mengalami berbagai masalah , antara lain : usia kehamilan ibu yang dikelompokkan
janin dapat mengalami kecacatan, berat sesuai usia kehamilan yaitu trimester
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang pertama, kedua dan ketiga. Upaya tersebut
dari 2500 gram, anemia selama masa harus memenuhi frekuensi minimal tiap
kehamilan, perdarahan, dan kematian trimesternya, yakni minimal satu kali per
neonatal. Ibu hamil yang mengalami trimester yang berguna untuk mencegah

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 2


terjadinya masalah-masalah kesehatan tinggi, jarak kehamilan yang terlalu dekat
khususnya masalah yang berkaitan dengan sehingga ibu belum memperoleh
status gizi (Syukur, 2016). kesempatan utnuk memperbaiki tubuhnya
Kekurangan energi kronis (KEK) setelah melahirkan (Arisman, 2007).
merupakan salah satu masalah yang terjadi Berdasarkan hasil laporan
pada masa kehamilan dimana tidak RISKESDAS tahun 2013, prevalensi KEK
seimbangnya antara asupan dengan wanita hamil usia subur (15-49 tahun) secara
kebutuhan gizi. Kekurangan energi kronis nasional adalah sebesar 24,2%. Aceh
(KEK) diketahui melalui pengukuran lingkar merupakan salah satu provinsi yang
lengan atas (LiLA) ibu hamil yang kurang memiliki angka prevalensi KEK wanita
dari 23,5 cm atau di bagian pita merah hamil usia subur yang tinggi yakni sebesar
LiLA. Akibat yang paling khas dari kejadian 20% (Riskesdas, 2013).
KEK adalah berat bayi laihr rendah (BBLR) Tingginya prevalensi ibu hamil usia
dibawah 2500 gram (Supariasa, 2002). subur (15-49 tahun) yang mengalami KEK
Kekurangan energi kronis (KEK) di Aceh pada tahun 2013 memiliki
merupakan suatu kondisi dimana seorang kontribusi terhadap jumlah angka kematian
ibu hamil menderita kekurangan asupan ibu (AKI). Menurut Profil Kesehatan
makan yang berlangsung dalam jangka Provinsi Aceh tahun 2015 dilaporkan
waktu lama (menahun atau kronis) yang sebanyak 134 kematian ibu terjadi per
mengakibatkan timbulnya gangguan 100.000 kelahiran hidup. Dapat disimpulkan
kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan bahwa pemanfaatan upaya kesehatan guna
zat gizi pada masa kehamilan tidak dapat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
terpenuhi (Kemenkes, 2015). masih tergolong rendah.
Adapun penyebab tidak terpenuhinya Kota Langsa merupakan salah satu
kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan, daerah di provinsi Aceh yang memiliki
antara lain : ibu hamil mengalami penyakit angka kematian ibu (AKI) sebanyak 7
infeksi, usia ibu yang terlalu muda kematian per 100.000 kelahiran hidup
(<20tahun) atau usia berisiko tinggi untuk (Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, 2015).
melahirkan (>34 tahun), tingkat pendidikan Menurut data yang diperoleh dari Dinas
dan pengetahuan yang rendah, tingkat sosial Kesehatan Kota Langsa tahun 2015,
ekonomi yang rendah, paritas ibu yang diketahui bahwa sebanyak 243 orang ibu

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 3


hamil usia subur (15-49 tahun) mengalami MANFAAT PENELITIAN
KEK. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
Puskesmas Langsa Kota adalah salah sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di
satu UPTD kesehatan di Kota Langsa yang Puskesmas Langsa Kota untuk
memilki angka kejadian KEK yang tinggi. meningkatkan promosi gizi sebagai upaya
Hasil ssurvey pendahuluan yang dilakukan penurunan faktor-faktor yang memengaruhi
di Puskesmas Langsa Kota bulan Januari terjadinya kekurangan energi kronis (KEK)
Tahun 2016 didapat bahwa sebanyak 10 pada ibu hamil.
orang ibu hamil usia subur (15-49 tahun) Penelitian ini juga dapat digunakan
mengalami Kekurangan Energi Kronis sebagai bahan referensi dalam penentuan
(KEK). kebijakan kesehatan yang tidak hanya
melibatkan sektor kesehatan tetapi juga
PERMASALAHAN sektor lainnya.
Ditemukannya jumlah ibu hamil
yang mengalami kekurangan energi kronis METODE PENELITIAN
(KEK) setiap bulannya menjadikan alasan Rancangan penelitian adalah
tepat bagi peneliti untuk melaksanakan kuantitatif analitik korelasional. Berdasarkan
penelitan tentang “Analisis Faktor yang waktu pengumpulan data, termasuk
Memengaruhi Kejadian Kekurangan Energi penelitian cross sectional yakni penelitian
Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas mencari faktor yang memengaruhi
Langsa Kota Kota Langsa Tahun 2016”. terjadinya KEK dan dilakukan pada suatu
saat (satu waktu). Penelitian ini dilakukan
TUJUAN PENELITIAN di wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
Penelitian ini bertujuan untuk Kota Langsa Provinsi Aceh. Penelitian ini
mengetahui apa saja faktor dominan yang dilaksanakan dari bulan Januari hingga
memengaruhi kejadian kekurangan energi Desember 2016. Subjek penelitian hanya
kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas diukur sekali saja dan penilaian KEK
Langsa Kota Kota Langsa Tahun 2016. dilakukan pada saat pemeriksaan. Populasi
dalam penelitian ini adalah 167 ibu hamil
yang mengalami KEK.

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 4


Menurut Arikunto (2006), jika besar 2. ibu hamil yang mengalami KEK
populasi kurang dari 100 maka semua tidak sedang menderita penyakit
populasi digunakan sebagai sampel. Namun, kronis
jika besar populasi lebih dari 100, maka 3. ibu hamil bersedia untuk
sampel dapat ditarik sebesar 10%-15% atau diwawancarai
20%-25% (Lubis, 2015). Pada penelitian ini, Teknik pengumpulan data dilakukan secara
peneliti mengambil sampel 25% dari langsung melalui pengukuran (LiLA)
populasi. Sehingga perhitungan sampel dengan menggunakan pita LiLA, serta
adalah: n = 25% x 167 = 41,75 ≈ 42 orang wawancara langsung dengan menggunakan
Pengambilan sampel pada penelitian ini kuesioner yang telah dirancang oleh peneliti.
dilakukan dengan teknik cluster sampling. Metode analisa data pada penelitian ini
Teknik cluster sampling dilakukan untuk terdiri dari editing,coding,scoring dan
menentukan sampel jika objek yang akan tabulating. Uji analisis data dilakukan
diteliti sangat luas, serta digunakan untuk dengan menggunakan uji regresi logistik
menentukan kelurahan mana yang akan berganda, untuk melihat faktor mana yang
digunakan menjadi sampel penelitian. paling berpengaruh terhadap kejadian
Penentuan banyaknya responden yang akan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu
dijadikan sampel pada setiap kelurahan hamil.
dilakukan secara acak dengan menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
teknik simple random sampling. Wilayah Kejadian kekurangan energi kronis
yang masuk dalam cluster diambil 25% dari (KEK) pada ibu hamil dapat dipengaruhi
10 kelurahan (Gampong) yang termasuk ke oleh beberapa karateristik ibu hamil, yang
dalam wilayah kerja Puskesmas Langsa disajikan dalam bentuk analisis univariat.
Kota, antara lain :Gampong Jawa, Gampong
Alue Beurawe, dan Gampong Teungoh. 1. Karateristik Ibu Hamil
Adapun penentuan sampel ditetapkan a) Usia Ibu Hamil
dengan kriteria sebagai berikut. Baliwati (2004) dalam Mahirawati
1. ibu hamil yang mengalami KEK (2014) menyatakan bahwa umur merupakan
harus bisa membaca, menulis, serta salah satu faktor penting dalam proses
berkomunikasi dengan baik kehamilan dan persalinan. Kehamilan pada
ibu yang berumur terlalu muda

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 5


menyebabkan kompetisi makanan antara Tabel 2 Pendapatan Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Langsa Kota
janin dan ibu yang masih dalam
Pendapatan n %
pertumbuhan. Pada penelitian ini usia ibu
Di bawah UMP 23 54,8
hamil dibedakan atas dua golongan umur Di atas UMP 19 45,2
tepat melahirkan, yakni golongan usia Jumlah 42 100,0

berisiko (dengan usia kurang dari 20 tahun Berdasarkan hasil penelitian diketahui
dan lebih dari 34 tahun) dan usia tidak bahwa paling banyak ibu hamil memiliki
berisiko (yakni usia 21 tahun sampai 34 pendapatan di bawah dari Upah Minimum
tahun). Hasil penelitian mengenai usia ibu Provinsi Aceh tahun 2016 yaitu sebanyak 23
hamil dapat dilihat pada tabel di bawah ini. orang (54,8%).

Tabel 1 Usia Ibu Hamil di Wilayah c) Pendidikan Ibu Hamil


Kerja Puskesmas Langsa Kota
Usia N % Salah satu faktor yang memengaruhi
Berisiko 16 38,1
status kesehatan ibu hamil adalah tingkat
Tidak Berisiko 26 61,9
Jumlah 42 100,0 pendidikan yang dimiliki. Tingkat pendidikan
ibu hamil dibedakan atas pendidikan dasar (SD
Berdasarkan hasil penelitian
dan SMP) dan lanjutan (SMA). Hasil
diketahui bahwa mayoritas ibu hamil di
penelitian tentang pendidikan ibu hamil tertera
wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
pada tabel di bawah ini.
tergolong pada usia yang tidak berisiko
untuk melahirkan, yakni sebanyak 26 orang
Tabel 3 Pendidikan Ibu Hamil di
(61,9%). Wilayah Kerja Puskesmas Langsa
Kota
b) Pendapatan Ibu Hamil Pendidikan n %
Dasar 20 47,6
Pendapatan merupakan salah satu Lanjutan 22 52,4
Jumlah 42 100,0
faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan
primer yang nantinya berdampak terhadap Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
status kesehatan ibu hamil. Pendapatan ibu bahwa mayoritas ibu hamil di wilayah kerja
hamil digolongkan sesuai dengan Upah Puskesmas Langsa Kota memiliki tingkat
Minimum provinsi Aceh Tahun 2016 yaitu pendidikan lanjutan (tamat SMA) yaitu
sebesar Rp 2.118.500. sebanyak 22 orang (52,4%).

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 6


d) Paritas kelahiran ibu hamil tertera pada tabel
Menurut Kemenkes RI (2001), paritas berikut.
adalah jumlah kelahiran yang menghasilkan Tabel 5 Jarak Kelahiran Ibu Hamil di
janin yang mampu hidup di luar Rahim (28 Wilayah Kerja Puskesmas
Langsa Kota
minggu). Hasil penelitian tentang paritas ibu
Jarak Kelahiran n %
hamil dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berisiko 25 59,5
Tidak Berisiko 17 40,5
Tabel 4 Paritas Ibu Hamil di Jumlah 42 100,0
Wilayah Kerja Puskesmas Langsa
Kota Tabel di atas menunjukkan bahwa

Paritas n % sebagian besar ibu hamil memiliki risiko


Berisiko 19 45,2 jarak kehamilan yakni kurang dari 2 tahun
Tidak Berisiko 23 54,8
Jumlah 42 100,0 dengan jumlah sebanyak 25 ibu hamil
(54,5%).
Tingkat paritas ibu hamil dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu berisiko f) Kejadian KEK
(Grande Multipara) dan tidak berisiko
Kekurangan energi kronis (KEK) yang
(Primi dan Multi para). Dari tabel di atas,
terjadi selama masa kehamilan diketahui
dapat dilihat bahwa para ibu hamil di
melalui pengukuran lingkar lengan atas
wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
(LiLA) minimal 23,5 cm. Hasil penelitian
paling banyak tergolong kepada golongan
tentang kejadian KEK pada ibu hamil
yang tidak berisiko sebanyak 23 orang
disajikan pada tabel berikut.
(54,8%). Kebanyakan responden memiliki
paritas dengan golongan primipara. Tabel 6 Pendidikan Ibu Hamil di
Primipara adalah seorang wanita yang Wilayah Kerja Puskesmas Langsa
Kota
pernah melahirkan bayi viable sebanyak satu LiLA N %
kali. KEK 29 69,0
TIDAK KEK 13 31,0
Jumlah 42 100,0
e) Jarak Kelahiran
Jarak kelahiran yang dianjurkan oleh Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
BKKBN adalah sekurang-kurangnya 2 tahun bahwa sebanyak 29 orang (69,0%) ibu hamil
lamanya. Hasil penelitian tentang jarak di wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
mengalami kekurangan energi kronis (KEK)

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 7


yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan Tabel 8 Beban Kerja Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas
atas sebesar kurang dari 23,5 cm.
Langsa Kota
Pengetahuan n %
g) Pengetahuan Gizi Ibu Hamil
Berat 18 42,9
Pengetahuan gizi ibu selama masa Tidak Berat 24 57,1
Jumlah 42 100,0
kehamilan juga merupakan salah satu faktor
yang memengaruhi tingkat kesehatannya. Menurut hasil penelitian di atas, dapat

Pengetahuan gizi ibu hamil diketahui dilihat bahwa sebagian besar ibu hamil tidak

melalui pengukuran dengan menggunakan memiliki beban kerja yang berat yakni

kuesioner yang berisikan tentang asupan gizi sebanyak 24 orang (57,1%).

seimbang selama masa kehamilan. Hasil


penelitian tentang pengetahuan gizi ibu 2. Analisis Faktor yang Memengaruhi
Kejadian Kekurangan Energi Kronik
hamil disajikan pada tabel berikut. (KEK) pada Ibu Hamil

Tabel 7 Pengetahuan Gizi Ibu Hamil di Untuk mengetahui faktor apa saja
Wilayah Kerja Puskesmas yang memiliki pengaruh kuat terhadap
Langsa Kota
kejadian kekurangan (KEK) di Wilayah
Pengetahuan n %
Kurang 26 61,9 Kerja Puskesmas Langsa Kota, dilakukan
Baik 16 38,1 analisis multivariat dengan menggunakan uji
Jumlah 42 100,0
regresi logistik berganda.
Tabel di atas menunjukkan bahwa Uji regresi logistik berganda adalah uji
mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan regresi yang dilakukan pada suatu penelitian
dengan kategori kurang yaitu sebanyak 26 yang memiliki satu variabel dependen
orang (69,1%). dengan beberapa variabel independen.
Pengambilan kesimpulan dilihat dari nilai p-
h) Beban Kerja Ibu Hamil
value < 0,25 yang berarti bahwa variabel
Tinggi rendahnya beban kerja ibu independen yang diujikan memiliki
hamil dapat memengaruhi kejadian KEK. pengaruh terhadap kejadian variabel
Hasil penelitian tentang beban kerja ibu dependen (Wijanti dkk, 2015).
hamil dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil uji regresi logistik berganda
dapat dilihat pada tabel berikut.

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 8


Tabel 9 Hasil Uji Regresi Logistik Pada dasarnya, pendapatan yang
Berganda
diperoleh oleh suatu keluarga sangat
Variabel B Sig. Exp(B) berperan dalam pemenuhan kebutuhan
Umur 0,624 0,454 1,866 primer yang nantinya akan berdampak
Pendapatan 1,149 0,208 3,155
Pendidikan 0,370 0,676 1,448 terhadap status kesehatan keluarga tersebut.
Paritas 0,068 0,930 1,071 Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
Jarak -0,270 0,733 0,763
Pengetahuan -0,358 0,658 0,699 Lubis (2015), bahwa ada hubungan
Beban Kerja -0.058 0,94 0,944 bermakna antara pendapatan dengan

Berdasarkan hasil analisis, dapat kejadian KEK pada ibu hamil.

dilihat bahwa dari keseluruhan variabel Pendapatan merupakan suatu faktor

independen, variabel pendapatan merupakan penting yang menentukan daya beli pangan

variabel independen yang dicurigai dalam suatu keluarga, termasuk kualitas dan

memengaruhi kejadian kekurangan energi kuantitas pangan yang akan dikonsumsi oleh

kronis (KEK) pada ibu hamil, dengan p- ibu hamil. Hal inilah yang menjadi faktor

value 0,208 < 0,25. Variabel pendapatan risiko terbesar dari kejadian KEK pada ibu

juga memiliki nilai odds ratio yang paling hamil (Mahirawati, 2014).

tinggi yang ditunjukkan pada kolom Exp (B)


yaitu sebesar 3,155. Hal ini berarti bahwa, KESIMPULAN

ibu hamil yang memiliki pendapatan di Berdasarkan hasil penelitian, dapat

bawah UMP Aceh atau kurang dari Rp ditarik kesimpulan sebagai berikut.

2.118.500 lebih berisiko mengalami 1. Sebanyak 29 (69%) orang ibu hamil di

kekurangan energi kronis (KEK) sebanyak wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota

3,155 kali lipat dibandingkan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis

memiliki pendapatan di atas UMP. Nilai B = (KEK)

logaritma natural dari 3,155 = 1,149. Oleh 2. Pendapatan ibu hamil yang tergolong di

karena nilai B bernilai positif, ,maka dapat bawah upah minimum provinsi aceh

disimpulkan bahwa pendapatan memiliki tahun 2016 merupakan variabel

hubungan positif terhadap kejadian independen yang paling berpengaruh

kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu untuk mengalami kekurangan energy

hamil. kronis (KEK) pada ibu hamil (p-value


0,208).

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 9


3. Ibu hamil yang memiliki pendapatan di Kesehatan, Program Studi Ilmu
Keperawatan, UIN Syarif
bawah upah minimum provinsi (UMP)
Hidayatullah Jakarta.
aceh tahun 2016 berisiko mengalami
Arisman. 2007. Gizi dalam Daur
kekurangan energy kronis (KEK)
Kehidupan. Penerbit Buku
sebanyak 3,155 kali dibandingkan Kedokteran EGC, Jakarta.
dengan ibu yang memiliki pendapatan
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. 2016.
di atas upah minimum provinsi (UMP). Profil Kesehatan Provinsi Aceh
Tahun 2015 dalam
http://dinkes.acehprov.go.id/uploads/fult
SARAN ext_prof2016.pdf diakses
tanggal 19 Oktober 2017 Pukul
1. Diperlukan perhatian dari pemerintah 17.18 WIB
Kota Langsa untuk mengembangkan
Hamzah, DF. 2017. Gizi pada 1000 Hari
program koperasi simpan pinjam Pertama Kehidupan (HPK)
melalui setiap kelurahan agar dapat Menentukan Masa Depan Suatu
Bangsa. Medan: Harian Analisa
dijadikan sebagai modal usaha bagi tanggal 29 September 2017.
warga setempat guna menambah
Handayani dan Suci. 2011. Analisis Faktor
pendapatan keluarga ibu hamil yang Memengaruhi Kejadian
2. Diperlukan peningkatan usaha promosi Kekurangan Energi Kronis (KEK)
pada Ibu Hamil di Wilayah
kesehatan melalui program komunikasi Puskesmas Wedi Klaten.Klaten :
informasi dan edukasi (KIE) di Jurnal Involusi Kebidanan. Vol 1,
No. 1 : 42-60.
posyandu oleh tenaga kesehatan
maupun tokoh masyarakat setempat Kementerian Kesehatan RI. 2015.Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2015
kepada ibu hamil tentang pengaturan dalam
asupan gizi selama masa kehamilan, http://www.depkes.go.id/resurces/downl
oad/pusdatin/profil-kesehatan-
guna mencapai status gizi yang baik indonesia/profilkesehatan-Indonesia-
2015.pdf diakses tanggal 19 Oktober
selama masa kehamilan
2017 Pukul 10.45 WIB.

Lubis, LA. 2015. Faktor-Faktor yang


DAFTAR PUSTAKA
Berhubungan dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Andriani, Z. 2015. Ganbaran Status Gizi Ibu
pada Ibu Hamil di Puskesmas
Hamil Berdasarkan Ukuran Lingkar
Langsa Lama Kota Langsa Tahun
Lengan Atas (LiLA) di Kelurahan
2015. Skripsi FKM USU Medan.
Sukamaju Kota Depok. Skripsi
Fakultas Ilmu Kedokteran dan

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 10


Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2013 dalam
http://www.depkes.go.id/resources/dow
nload/general/Hasil%20Riskesdas%202
013.pdf diakses tanggal 19
Oktober 2017 Pukul 17.18 WIB.

Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi.


Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.

Syukur, NA. 2016. Faktor-Faktor yang


Menyebabkan Kurang Energi Kronis
(KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas
Sidomulyo Kota Samarinda. Samarinda :
Mahakam Midwifery Journal.
Vol 1, No. 1:38-45.

Wijanti, dkk. 2015. Analisis Faktor


Determinan KEK pada Ibu Hamil di
RSIA Citra Keluarga Kediri Tahun
2015. Kediri : Jurnal Ilmu Kesehatan,
Vol 5, No.1 : 73-86.

Jurnal JUMANTIK Volume 2 nomor 2, 2017 | 11

Anda mungkin juga menyukai