Anda di halaman 1dari 15

Nama : Muas Najudin Rifai

NIM : 191027015
Mata Kuliah : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Jurusan : Teknik Industri
Angkatan : 2019

ALAT PELINDUNG DIRI


A. Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri (APD) adalah peralatan keselamatan merupakan upaya terakhir
melindungi diri dalam meminimalkan bahaya. Kewajiban menggunakan APD telah disepakati
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan industri selaku
pelaku usaha. Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal Personal Protective Equipment
(PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh karyawan untuk melindungi diri terhadap potensi
bahaya kecelakaan kerja.
APD merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD
standar terdiri dari (1) pelindung mata dan wajah (2) kepala, (3) tangan, (4) telinga, (5)
pernapasan, (6) kaki, (7) pakaian pelindung, dan (8) sabuk pengaman.

B. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya


Alat pelindung diri dapat dibagi atas, antara lain:
1. Pelindung mata dan wajah
Pelindung mata dan wajah dibagi atas (1) perlindungan primer berupa kacamata
melindungi dari obyek yang terbang, dan (2) pelindung sekunder merupakan kombinasi
pelindung wajah kaca mata atau gogel.
Tabel 3.1 Penilaian Bahaya pada Mata dan Wajah

Bahaya Tipe Bahaya Jenis Kerjaan Terkait


Tubrukan Benda terbang seperti serpihan Memotong, menggerinda,
besar, potongan, partikel, pasir, memperbaiki mesin, pertukangan
dan lumpur. batu, kayu, menggergaji, mengebor,
mengeling, menghambur pasir.
Panas Apapun yang mengeluarkan Pengoperasian tungku, penuangan
panas yang ekstrim. logam, pembenaman panas,
pengelasan.
Bahan Penanganan asam dan bahan kimia,
Percikan, asap, uap dan kabut
Kimia degreasing, penyepuhan, dan
yang menimbulkan iritasi.
bekerja dengan darah A.
Debu Debu berbahaya. Bekerja dengan kayu, pengilapan,
dan kondisi berdebu secara umum.
Radiasi Energi radian, silauan, dan Pengelasan, pemotongan- torch,
Optik sinar yang kuat. pematrian, penyo deran dan kerja
laser
Jenis alat pelindung mata dan wajah yaitu:
a. Goggles
Goggles melindungi mata dengan karateristik terpasang dekat wajah dan
mengitari area mata. APD ini melindungi lebih baik jika terjadi kecelakaan seperti
percikan cairan, uap logam uap, serbuk dan debu agar tetap aman dan kecelakaan
dapat diminimalkan.

b. Face shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering digunakan
pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia atau partikel yang melayang.
Peralatan ini hanya melindungi wajah sehingga pemakaian safety glasses pengaman
harus dikombinasi.

c. Welding Helmets
Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Welding Helmets digunakan pada
proses pengelasan yang berfungsi sebagai pelindung sekunder untuk melindungi diri
dari UV, panas dan tubrukan.
d. Masker Wajah
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat, dan
debu. Jenis-jenis maker disajikan pada gambar di bawah ini:

Beberapa langkah perlindungan mata dan wajah yaitu pencucian mata dengan
peralatan sesuai standar peraturan Amerika Serikat (AS): 29 CFR 1910.151(c) dan
ANSI Z358.1-. Jenis peralatan pencucian mata dan wajah, anata lain:
1) Pencucian Mata dan muka
Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan
ke kelopak mata yang terkena percikan. Pencucian dilakukan hingga tidak terasa
lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.

2) Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar. Standar : ANSI
Z358.1-2004.

3) Drench hose
Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench hose
pencucian langsung diarahkan ke mata bermasalah.

2. Pelindung kepala
Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh
dan terkena arus listrik. APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif,
uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari berbagai iklim. Alat pelindung
kepala harus memenuhi standar Z89.1--2003. Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis
yaitu :
a. Kelas A: Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.

b. Kelas B: Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jauh
dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.

c. Kelas C : Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan
korosif.

d. Bumb Cap dibuat dari plastik dengan berat cukup ringan untuk melindungi kepala
dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini tidak menggunakan sistem suspense,
hanya berfungsi sebagai pelindung kepala.
Warna helm safety untuk warna helm safety sebenarnya tidak ada standar baku yang
ditetapkan. Hal ini merupakan bentuk improvement dari tempat kerja masing-masing.
Namun, pada umumnya yang digunakan adalah seperti gambar di bawah ini
3. Pelindung kaki
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri dengan fungsi utama melindungi
tangan dari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia dan terhadap temperatur
ekstrim. Tabel 3.2 Teknik pemilihan sarung tangan di bawah ini.

Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan sarung tangan dan
kegunaannya, yaitu :
a. Kevlar-trated gloves
Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari kebakaran
dan terpapar panas secara terus menerus.
b. Metal-mesh gloves
Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan yang
bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.

c. Rubber gloves
Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik. Alat
pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.

d. Rubber neoprene or vinyl gloves


Material bahan ini seperti dengan type C dengan tambahan bahan kimia berupa
neoprene atau vinyl. Sarung tangan ini digunakan dalam penggunaan bahan kimia
korosif, seperti aromatk,ester, keton dan klorin.
e. Leather gloves
Bahan dasar leather gloves adalah kulit dan karet dilengkapi bantalan sehingga
tahan terhadap percikan api, panas yang sedang, benda kasar, objek yang keras dan
pukulan. Secara umum digunakan pekerjaan berat.

f. Chrome-tanned cowhide leather


Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan besi yang melekat pada
tapal tangan dan jari untuk pengecoran pada pabrik baja.
g. Catton or fabric gloves
Sarung tangan jenis ini terbuat dari katun digunakan melindungi tangan. Ciri khas
APD ini sangat halus dan lembut bertujuan menghindari sentuhan langsung terhadap
objek kasar, tajam atau material berat.

h. Coated fabric gloves


Bahan dasar berupa karet sintesisis berfungsi melindungi dari bahan kimia
konsentrasi sedang. Sarung tangan direkomendasi karyawan pada industri
pengalengan, pengepakan, penanganan, dan pangan lainnya.

i. Heated industrial gloves


Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan kerja kondisi panas.
j. Hand leathers atau bantalan tangan
Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi bantalan, digunakan
pengendara kendaraan dua maupun pekerja yang kasar.

k. Butil Gloves
Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas atau
uap air. Kegunaan untuk pekerja pada bahan kimia Keton dan ester.

l. Viton Gloves
Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik. Sarung
tangan jenis ini dapat digunakan ketika bekerja dengan pelarut air.

m. Nitril Gloves
Berbahan karet alkilonitril-butadiena dan mengganti lateks. Jenis sarung tangan
ini melindungi tangan terhadap asam, basa, minyak, pelarut hidrokarbon alifatik ester
dan lemak.
n. Neoprena Gloves dan Polivinil Klorida (PVC) Gloves
Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta melindungi
dari asam, akustik, DMSO dan mengganti pengunaan lateks.

Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan, yaitu : (1) Menggunakan sarung tangan
non-lateks, (2) Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan versi bebas bubuk, (3)
ketika menggunakan sarung tangan jangan memakai krim tangan, losion bebas
minyak, (4) kenali gejala alergi lateks dan (5) selalu mencuci tangan setelah melepas
sarung tangan. Pengunaan sarung tangan. tergantung dari jenis tergantung bahan dasar
dan teknik pelepasannya diilustrasikan pada Gambar di bawah ini:

4. Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada frekuensi 2800–
4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB). Frekuensi biasa yaitu 25-30 dB pada keadaan khusus
dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi
ditingkat lebih tinggi tetap kurang dari 50 dB, disebabkan hantaran suara melalui tulang
masih ada.
5. Alat Pelindung Pernapasan
Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber
bahaya seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut, asap dan
uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat pelindung pernapasan ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor perlindungan respirator,
disajikan di Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi

Katrij Komposisi/Uraian
Uap organik

Uap organik dan gas alam

Amoniak, metilamin dan P100 setiap fiter


partikular 99,97% efisiensi filter minimal.

Udara suplay pada alat pelindung pernapasan harus memenuhi kualitas sesuai standar
yaitu (a) Udara pernapasan bertekanan minimal Tipe 1-kadar D (ANSI/CGA G-7.1.1989)
berisi oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m3, CO< 10 ppm, CO2 1.000 ppm, tidak
berbau. (b) Kompresor memiliki bed dan filter penyerap pemurni udara in-line.
Peralatan disesuaikan fungsi dan memiliki saluran udara. Jenis Pasokan udara dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini.

6. Alat Pelindung Kaki


Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi kaki dari bahaya kejatuhan
benda berat, percikan cairan dan tertusuk oleh benda-benda tajam. Pelindung kaki harus
memenuhi standar ANSI dengan syarat:
a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan, dll.
b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid.
c. Tahan kimia (karet, vinil, plastik jahitan sintesis untuk menolak penetrasi kimia)
Anti-statis, tahan suhu tinggi, pelindung listrik dan kedap air.
d. Sepatu kombinasi
Beberapa jenis alat pelindung kaki berdasarkan penggunaanya berdasarkan gambar
di bawah ini.

7. Pakaian Pelindung
Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat yaitu (1)
bahan kimia berbahaya, (2) bahaya berpotensi infeksi, (3) panas yang sangat kuat dan (4)
percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat
dibagi dalam 4 kategori yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.
a. Kelas A
Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui. Pelindung kulit,
pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri atau respirator pasokan
udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia (luar dan
dalam).

b. Kelas B
Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan dengan tingkat
keamanan perlindungan kulit terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung penuh
wajah tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan
sapu tahan bahan kimia.

c. Kelas C
Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah
diizinkan dengan perlindungan kulit lebih rendah. Sarung tangan, helm pengaman,
masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A dan B pada
perlindungan pernapasan.

c. Kelas D
Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan kulit.
Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :
1) Flame resistant catton atau duck
Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.

2) Special flame- resistant and heat resistant synthetic fabrics


Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-pekerjaan disekeliling api
yang terbuka.

3) Rubber, neoprene, vinyl or other protective material


Aplikasi pakaian pelindung ini untuk bahan kimia kondisi basah atau untuk
menanggulangi asam, korosi dan zat-zat kimia berbahaya.

4) Jas lab
Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja dari
sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, dan kontaminan bakteri maupun
bahan toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang diilustraikan pada
Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium pada suasana panas
yang melakukan suatu eksperimen menggunakan H2SO4.
8. Sabuk Pengaman
APD bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, umumnya digunakan
pada pekerjaan konstruksi dan memanjat tempat tinggi dan tertutup juga pada boiler.
Sabuk pengaman juga digunakan pada pengendara kendaraan seperti mobil, trek,
kontainer, pesawat dan lainnya serta harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg. Type
sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis penggantung unifilar penggantung
berbentuk U. Beberapa macam safety hardness yaitu penunjang dada (chest harness),
penunjang dada dan punggung (chest waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body
harness).

Anda mungkin juga menyukai