NIM : 191027015
Mata Kuliah : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Jurusan : Teknik Industri
Angkatan : 2019
b. Face shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering digunakan
pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia atau partikel yang melayang.
Peralatan ini hanya melindungi wajah sehingga pemakaian safety glasses pengaman
harus dikombinasi.
c. Welding Helmets
Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Welding Helmets digunakan pada
proses pengelasan yang berfungsi sebagai pelindung sekunder untuk melindungi diri
dari UV, panas dan tubrukan.
d. Masker Wajah
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat, dan
debu. Jenis-jenis maker disajikan pada gambar di bawah ini:
Beberapa langkah perlindungan mata dan wajah yaitu pencucian mata dengan
peralatan sesuai standar peraturan Amerika Serikat (AS): 29 CFR 1910.151(c) dan
ANSI Z358.1-. Jenis peralatan pencucian mata dan wajah, anata lain:
1) Pencucian Mata dan muka
Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan
ke kelopak mata yang terkena percikan. Pencucian dilakukan hingga tidak terasa
lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.
2) Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar. Standar : ANSI
Z358.1-2004.
3) Drench hose
Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench hose
pencucian langsung diarahkan ke mata bermasalah.
2. Pelindung kepala
Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh
dan terkena arus listrik. APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif,
uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari berbagai iklim. Alat pelindung
kepala harus memenuhi standar Z89.1--2003. Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis
yaitu :
a. Kelas A: Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.
b. Kelas B: Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jauh
dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.
c. Kelas C : Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan
korosif.
d. Bumb Cap dibuat dari plastik dengan berat cukup ringan untuk melindungi kepala
dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini tidak menggunakan sistem suspense,
hanya berfungsi sebagai pelindung kepala.
Warna helm safety untuk warna helm safety sebenarnya tidak ada standar baku yang
ditetapkan. Hal ini merupakan bentuk improvement dari tempat kerja masing-masing.
Namun, pada umumnya yang digunakan adalah seperti gambar di bawah ini
3. Pelindung kaki
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri dengan fungsi utama melindungi
tangan dari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia dan terhadap temperatur
ekstrim. Tabel 3.2 Teknik pemilihan sarung tangan di bawah ini.
Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan sarung tangan dan
kegunaannya, yaitu :
a. Kevlar-trated gloves
Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari kebakaran
dan terpapar panas secara terus menerus.
b. Metal-mesh gloves
Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan yang
bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
c. Rubber gloves
Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik. Alat
pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.
k. Butil Gloves
Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas atau
uap air. Kegunaan untuk pekerja pada bahan kimia Keton dan ester.
l. Viton Gloves
Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik. Sarung
tangan jenis ini dapat digunakan ketika bekerja dengan pelarut air.
m. Nitril Gloves
Berbahan karet alkilonitril-butadiena dan mengganti lateks. Jenis sarung tangan
ini melindungi tangan terhadap asam, basa, minyak, pelarut hidrokarbon alifatik ester
dan lemak.
n. Neoprena Gloves dan Polivinil Klorida (PVC) Gloves
Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta melindungi
dari asam, akustik, DMSO dan mengganti pengunaan lateks.
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan, yaitu : (1) Menggunakan sarung tangan
non-lateks, (2) Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan versi bebas bubuk, (3)
ketika menggunakan sarung tangan jangan memakai krim tangan, losion bebas
minyak, (4) kenali gejala alergi lateks dan (5) selalu mencuci tangan setelah melepas
sarung tangan. Pengunaan sarung tangan. tergantung dari jenis tergantung bahan dasar
dan teknik pelepasannya diilustrasikan pada Gambar di bawah ini:
4. Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada frekuensi 2800–
4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB). Frekuensi biasa yaitu 25-30 dB pada keadaan khusus
dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi
ditingkat lebih tinggi tetap kurang dari 50 dB, disebabkan hantaran suara melalui tulang
masih ada.
5. Alat Pelindung Pernapasan
Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber
bahaya seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut, asap dan
uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat pelindung pernapasan ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor perlindungan respirator,
disajikan di Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi
Katrij Komposisi/Uraian
Uap organik
Udara suplay pada alat pelindung pernapasan harus memenuhi kualitas sesuai standar
yaitu (a) Udara pernapasan bertekanan minimal Tipe 1-kadar D (ANSI/CGA G-7.1.1989)
berisi oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m3, CO< 10 ppm, CO2 1.000 ppm, tidak
berbau. (b) Kompresor memiliki bed dan filter penyerap pemurni udara in-line.
Peralatan disesuaikan fungsi dan memiliki saluran udara. Jenis Pasokan udara dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini.
7. Pakaian Pelindung
Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat yaitu (1)
bahan kimia berbahaya, (2) bahaya berpotensi infeksi, (3) panas yang sangat kuat dan (4)
percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat
dibagi dalam 4 kategori yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.
a. Kelas A
Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui. Pelindung kulit,
pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri atau respirator pasokan
udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia (luar dan
dalam).
b. Kelas B
Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan dengan tingkat
keamanan perlindungan kulit terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung penuh
wajah tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan
sapu tahan bahan kimia.
c. Kelas C
Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah
diizinkan dengan perlindungan kulit lebih rendah. Sarung tangan, helm pengaman,
masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A dan B pada
perlindungan pernapasan.
c. Kelas D
Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan kulit.
Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :
1) Flame resistant catton atau duck
Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.
4) Jas lab
Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja dari
sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, dan kontaminan bakteri maupun
bahan toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang diilustraikan pada
Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium pada suasana panas
yang melakukan suatu eksperimen menggunakan H2SO4.
8. Sabuk Pengaman
APD bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, umumnya digunakan
pada pekerjaan konstruksi dan memanjat tempat tinggi dan tertutup juga pada boiler.
Sabuk pengaman juga digunakan pada pengendara kendaraan seperti mobil, trek,
kontainer, pesawat dan lainnya serta harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg. Type
sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis penggantung unifilar penggantung
berbentuk U. Beberapa macam safety hardness yaitu penunjang dada (chest harness),
penunjang dada dan punggung (chest waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body
harness).