Anda di halaman 1dari 6

BATIK JAMBI

Seperti halnya daerah lain di Indonesia yang memiliki kain khas, kota Jambi juga mempunyai
kekayaan tekstil yang begitu indah berupa kain Batik Jambi. Tak bisa dipastikan kapan
tepatnya Batik Jambi ditemukan. Pada masa Kesultanan Melayu Jambi, Batik Jambi sudah
dibuat dengan motif khas fauna dan flora untuk keperluan keluarga dan lingkungan
Kesultanan. Saat itu, perdagangan dan produksi Batik Jambi masih terbatas. Batik Jambi
merupakan hasil kerajinan yang tidak dapat dimiliki sembarang orang dan hanya dimiliki
masyarakat yang mempunyai tingkat kehidupan sosial tinggi, misalnya kerabat kesultanan
atau kaum bangsawan. Dengan berakhirnya Pemerintahan Kesultanan Jambi, produksi Batik
Jambi menurun secara drastis.

Pembinaan dan pengembangan Batik Jambi dilakukan kembali secara insentif dan massal
pada pembangunan Orba (Orde Baru). Tahun 1980-an, Batik Jambi masih banyak
menggunakan warna khas Jambi, namun tahun 1990-an yang digunakan adalah warna-warna
Pekalongan dan Cirebonan. Saat ini Batik Jambi kembali ke warna aslinya yang cerah dan
berkarakter khas.

Jika dilihat dari segi geografis dan historis, Jambi merupakan daerah yang strategis dan
merupakan jarak yang terpendek dalam hubungan dengan Tiongkok dan Selat Malaka. Jambi
juga menjadi salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Pedagang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri. Hubungan dagang ini turut mempengaruhi dalam bidang kebudayaan,
termasuk motif Batik Jambi. Pengaruh kebudayaan Arab terlihat pada ragam hias kaligrafi
serta pengaruh Cina lebih banyak pada bagian rumpal atau pinggiran kain.

Batik Jambi Motif Sungai Batanghari

(Sumber: http://news.palcomtech)

Seiring berjalannya waktu, motif yang dipakai oleh para raja dan keluarganya saat ini tidak
dilarang digunakan oleh rakyat biasa. Keadaan ini menambah pesatnya permintaan akan kain
batik sehingga berkembanglah industri kecil rumah tangga yang mengelola batik secara
sederhana. Motif Batik Jambi saat ini telah mengalami modifikasi atau pengembangan sesuai
dengan selera pasar.

Kearifan lokal yang berupa keadaan geografis, kebudayaan, kepercayaan dan hasil seni
sangat mempengaruhi motif, sehingga Batik Jambi sarat dengan estetika dan filosofi. Secara
umum motif Batik Jambi merupakan satu kesatuan dari elemen-elemen yang terdiri atas titik,
garis, bentuk warna dan tekstur. Kesatuan elemen tersebut, mewujudkan keindahan melalaui
pengulangan, pusat perhatian, keseimbangan dan kekontrasan yang mengandung kebudayaan
setempat, opini dan nilai-nilai filosofis.

Motif Batik Jambi

(Sumber: http://photojambi.com)

Batik Jambi memiliki ciri khas yang unik dan eksotis. Baik dari segi warna maupun motifnya
sediri. Sebagian besar pewarnaan batik Jambi diambil dari bahan-bahan alami yang ada di
alam sekitar Jambi, yaitu campuran dari aneka ragam kayu dan tumbuh-tumbuhan, seperti
getah kayu lambato, buah kayu bulian, daun pandan, kayu tinggi, kayu sepang, dan lain
sebagainya.

Keunikan Batik Jambi terletak pada kesederhanaan bentuk motif dan pewarnaan yang khas,
yaitu bentuk motif yang tidak berangkai (ceplok-ceplok) dan berdiri sendiri-sendiri.
Pemberian nama pada motif batik Jambi, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti
Batang Hari, Bungo Pauh, Duren Pecah, Kapal Sanggat, Merak Ngeram, Tampok Manggis,
Candi Muara Jambi, Kaca Piring, Puncung Rebung, Angso Duo Bersayap, dan lain
sebagainya. Jadi bukan diberikan pada suatu rangkaian bentuk dari berbagai unsur atau
elemen yang telah didesain sedemikian rupa yang telah menjadi satu kesatuan yang utuh
kemudian baru diberi nama. Dalam penerapannya tentu saja tidak monoton terdiri dari satu
bentuk motif saja. Sehelai kain biasanya diterapkan beberapa bentuk motif pokok, dan diisi
atau didampingi dengan bentuk motif lainnya. Motif2 isian itu adalah motif tabor titik, motif
tabor bengkok, motif belah ketupat dan bentuk motif-motif isian lainnya. Batik Jambi juga
kaya dengan aneka motif dengan warna cerah sebagai simbol keceriaan dan keriangan
masyarakat Jambi.
Batik Jambi Motif Angso Duo Bersayap

(Sumber: http://batikmentarijambi.blogspot.com)

Pertumbuhan dan perkembangan batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang
sangat baik bagi penambahan perbendaharaan motif Batik Jambi. Penggambaran motif
merupakan representasi watak dan karakter masyarakat Melayu Jambi dengan tipikalnya
yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap hal-hal lain di luarnya, walau cenderung
lamban merespon perubahan. Motif utama pada Batik Jambi sangat sederhana, tidak rumit
dan cenderung konvensional. Mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada
motif Batik Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan motif
pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an. Beberapa daerah penghasil Batik Jambi
diantaranya: Kota Jambi, Batanghari, Soralangun, Merangin, Tebo dan Bungo.

Tiap motif batik memiliki makna dan filosofi tertentu, misalnya motif Durian Pecah
menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah, tapi masih bertaut pada pangkal
tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki makna pada masing-masing bagiannya. Belahan
pertama bermakna pondasi iman dan taqwa. Bagian satunya lagi lebih bernuansa ilmu
pengetahuan dan tehnologi. Makna yang disimpulkan motif ini yaitu melaksanakan pekerjaan
berlandaskan iman dan taqwa, serta ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan
tehnologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang bersangkutan serta keluarga.

Batik Jambi Motif Durian Pecah


(Sumber: http://batikmentarijambi.blogspot.com)

(Sumber: http://batikmentarijambi.blogspot.com)

Bentuk motif Tampuk Manggis menggambarkan penampang buah manggis yang terbelah
pada bagian tengahnya, menampakkan kulit luar, daging kulit, dan isi buah secara
keseluruhan. Penggambaran ini berarti kebaikan budi pekerti, dan kehalusan hati seseorang
tidak dapat dilihat dari kulit luar saja.

Batik Jambi Motif Tampuk Manggis

(Sumber: http://batikmentarijambi.blogspot.com)

Motif Kapal Sanggat mengisyaratkan keharusan untuk berhati-hati dalam menjalankan


sesuatu pekerjaan. Tidak boleh lalai dalam melaksanakan tugas, selalu waspada dan paham
aturan. Karena kelalaian dalam pekerjaan akan menyebabkan musibah dan malapetaka bagi
orang yang bersangkutan, sepert kapal nyanggat.
Batik Jambi Motif Kapal Sanggat

(Sumber: http://motifbatik.web.id)

Batik Jambi masih perlu dikembangkan lagi, baik motif maupun industri batiknya sendiri.
Batik tidak hanya sekedar selembar tekstil dengan motif dan proses tertentu, tetapi
merupakan khasanah hasil seni budaya bangsa Indonesia. Hal lain yang juga sangat perlu
diperhatikan sejalan dengan usaha untuk menembus pasar global adalah upaya agar motif
batik Jambi mendapatkan pengesahan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) / Patent Rights
baik secara Nasional maupun Internasional.

Beberapa hasil Batik Jambi ternyata diproduksi di Jawa. Hal tersebut dilakukan karena
ongkos produksi di Jawa lebih murah dari pada di Jambi. Para pengusaha Batik di Jambi
sering mendapat pesanan dengan jumlah yang banyak, namun pengerjaan batik tidak
mungkin dapat dipenuhi perajin Jambi yang jumlahnya hanya segelintir. Sehingga berinisiatif
memesan batik ke Jawa (Solo, Yogya, Pekalongan). Hasilnya rapi, pekerjaan cepat selesai,
dan harga jauh lebih murah. Harga batik buatan perajin Jambi cenderung lebih mahal dan
motifnya dinilai kurang menarik. Itu disebabkan bahan baku masih didatangkan dari Jawa
dan ongkos pekerja lebih mahal.

Peran Pemerintah sangat pentig dalam upaya pemberdayaan dan pembinaan kepada perajin
lokal. Pembatik yang telah ada harus terus dibina dan Dinas terkait perlu mencetak perajin-
perajin baru. Ini supaya ketika pesanan batik membeludak, industri yang ada telah siap,
bukannya malah melempar pesanan ke luar daerah seperti yang terjadi sekarang ini. Itu
berarti, pemerintah perlu memberikan dukungan untuk mengangkat sektor industri batik di
Jambi. Tidak hanya bantuan biaya, tetapi juga perlu ada pendampingan teknis melalui tenaga
penyuluh yang harus dilakukan berkelanjutan, sampai industri batik di Jambi mencapai titik
mapan sehingga tidak perlu lagi jauh-jauh memproduksikan Batik Jambi di Jawa.

08567599838 Sugianto Setiawan

082315355694 Asep Sutarsen


TENIS MEJA

Anda mungkin juga menyukai