Anda di halaman 1dari 3

KIMIA ANALITIK “ACARA5”

 Tabel 5.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dihapus baik dilaporan jadi maupun di
laporan sementara (shift 1 dan 2)
 Gambar 5.2 Diagram Alir dihapus baik di laporan jadi maupun di laporan sementara (shift 1 dan
2)
 Penambahan Gambar 5.1 Diagram Alir Penentuan Larutan Standar
 Sampel yang digunakan The Pucuk dan Buavita Jambu
 Dalam flowchart Penentuan Larutan Standar Pengambilan 1, 2, 3, 4, dan 5 ml sampel
 Konsentrasi yang digunakan 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%
 Panjang gelombang maksimum shift 1 (sampel teh) adalah 272 nm dan shift 2 (sampel buavita
jambu) 266 nm
 Jangan lupa kurva dimasukkan dalam lapsem

Tabel 5.1 Pembuatan Kurva Standar Menggunakan Panjang Gelombang 272 nm


Konsentrasi Sampel (%) Absorbansi (Å)
1 0,117
2 0,242
3 0,444
4 0,586
5 0,767
X 0,541
(sampel teh)

Tabel 5.1 Pembuatan Kurva Standar Menggunakan Panjang Gelombang 266 nm


Konsentrasi Sampel (%) Absorbansi (Å)
1 0,532
2 0,455
3 1,449
4 1,726
5 1,964
X 1,174
(sampel jus)
a. Penentuan Larutan Standar
Buavita Jambu & Teh Pucuk Harum

Pengambilan 1; 2; 3; 4; dan 5 ml

Aquades Penambahan hingga tanda tera pada labu takar

Penghomogenan

Gambar 5.1 Diagram Alir Penentuan Larutan Standar

b. Pembuatan Kurva Standar


Buavita Jambu & Teh Pucuk Harum konsentrasi 1%,
2%, 3%, 4%, dan 5%

Penentuan absorbansi menggunakan spektrofotometer


dengan panjang gelombang 272 nm shift 1 dan 266 nm
shift 2
Pembuatan grafik hubungan konsentrasi (x) dengan
absorbansi (y)

Gambar 5.2 Diagram Alir Pembuatan Kurva Standar

c. Penentuan Konsentrasi Larutan Cuplikan

Buavita Jambu & Teh Pucuk Harum konsentrasi X

Penentuan absorbansi menggunakan spektrofotometer


dengan panjang gelombang 272 nm shift 1 dan 266 nm shift
2
Penentuan konsentrasi larutan cuplikan dengan kurva
standar

Gambar 5.3 Diagram Alir Penentuan Konsentrasi Larutan Cuplikan

Anda mungkin juga menyukai