Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1)
NIM.1710421025, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
2)
NIM.1710421005, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
3)
NIM.1710422017, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
4)
NIM.1710422037, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
5)
NIM.1710423025, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
6)
NIM.1710423028, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
*)Koresponden: syifaulia03@gmail.com
ABSTRACT
An experiment about Heart Activity and Blood Flow was held on October 4th, 2019 at the Laboratory
of Teaching II, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas
University, Padang. This experiment are to understand the blood pressure measurement methode and
human heart beat, to know the relationship between blood pressures and human heart beats with
activities and gender. And to see and understand the blood flows on animal. The method is measuring
of blood tension and heart beat used a body humans and look of blood flow of Rana sp. with
microscop. The results of this experiment showed the average of blood tension was sit (115/78
mmHg), 122.5/81.5 mmHg was up, 128.5/87 was walked, 142.5/91 mmHg was rapid walk, and
160/91 mmHg was run. The average heart beat 71.1/2 minute was sit, 79/2 minute was up, 96.8/2
minuute was walked, 114/2 minute was rapid walk, and 150.5/2 minute was run. Rana sp. have a
singular and close blood circulation.
Keyword: Blood flow, Blood pressure, Dyastol, Heart beat, Systol
180 170
160 150
150
140 130
120 125 135
120 127
120
100 110
80 Laki-laki
60 Perempuan
40
20
0
Duduk Berdiri Berjalan Jalan Lari
Cepat
Gambar 1. Tekanan Darah Sistol pada Berbagai Aktivitas dan jenis kelamin
Berdasarkan table 1. dan gambar 1. Dari dan 130 mmHg pada aktivitas berjalan,
praktikum yang telah dilakukan diperoleh 135 mmHg dan 150 mmHg pada aktivitas
nilai sistol pada koresponden dimana nilai berjalan cepat, 150 mmHg dan 170
sistol pada laki-laki lebih tinggi daripada mmHg pada aktivitas berlari. Tekanan
perempuan, dengan nilai rata-rata sistol paling tinggi terjadi pada aktivitas
berturut-turut 110 mmHg dan 120 mmHg berlari dan paling rendah pada aktivitas
pada aktivitas duduk, 120 mmHg dan 125 duduk.
mmHg pada aktivitas berdiri, 127 mmHg
Tekanan darah laki-laki yang darah menentukan kondisi kesehatan
lebih rendah tidak sesuai dengan pendapat kardiovaskular seseorang.
Lewis (2007), dimana terdapat beberapa Menurut Smeltzer dan Bare
faktor yang mempengaruhi tekanan darah (2002), tekanan darah dipengaruhi oleh
antara lain, jenis kelamin, wanita biasanya beberapa faktor internal seperti curah
mempunyai tekanan darah lebih rendah jantung, ketegangan arteri, volume, dan
daripada pria pada usia yang sama, hal ini laju serta kekuatan (viskositas) darah.
disebabkan dari pola aktifitas yang terjadi Sedangkan faktor eksternalnya berupa
dan juga pengaruh hormonal, terkecuali umur, kegiatan berfikir, kegiatan (kerja
ketika wanita tersebut sedang hamil, otot), pengaruh gravitasi, kerja jantung
menstruasi, selanjutya metabolisme, dan ekspirasi serta inspirasi. Tekanan
emosi dan posisi seseorang selain itu usia darah terjadi akibat fenomena siklis
juga mempengaruhi, dimana seseorang dimana tekanan puncak terjadi saat
yang lebih tua akan mengalami tekanan ventrikel berkontraksi sedangkan tekanan
darah yang lebih tinggi dibandingkan terendah yang terjadi saat jantung
dengan usia yang lebih muda. Tekanan beristirahat (Smeltzer dan Bare,2002).
100 90 90 90
90 85 92
80 92
80 84
70 76 78
60
50 Laki-laki
40
Perempuan
30
20
10
0
Duduk Berdiri Berjalan Jalan Lari
Cepat
180 170
160
140 121
120 101 131
100 78 107
80 70 92.6 Laki-laki
81
60 72.2 Perempuan
40
20
0
Duduk Berdiri Berjalan Jalan Lari
Cepat
Sumber : http://www.linot.com
Gambar 4. Aliran darah pada kecebong Gambar 5. Literatur aliran darah pada kecebong
Sumber :Dokumentasi kelompok 2 Sumber : http://www.linot.com
Keterangan: (a.) vena,( b.) arteri, (c.) kapiler
Berdasarkan hasil praktikum, dapat Menurut Kartolo (1993), sistem
dilihat bahwa pada pengamatan terlihat peredaran darah kecebong sama dengan
bahwa pembuluh darah arteri membawa sistem peredaran darah pada ikan yaitu
darah dari arah jantung sedangkan sistem peredaran darah tunggal, yaitu
pembuluh vena membawa darah darah melewati jantung sekali dalam
kembali ke jantung, aliran darah pada setiap peredaran. Jantung ikan terbagi
pembuluh arteri lebih cepat menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi
dibandingkan vena. dan satu bilik.
Hal ini terjadi karena pembuluh
arteri banyak mengandung darah yang KESIMPULAN
kaya Oksigen (O2) dan memiliki dinding 1. Tekanan darah sistol terendah yaitu
pembuluh yang tebal, sehingga tekanan sebesar 100 mmHg pada posisi
yang terjadi pada pembuluh arteri juga duduk, sedangkan tekanan darah
tinggi. Aliran darah yang masuk kembali sistol terbesar dijumpai sebesar 170
ke jantung akan melewati pembuluh mmHg pada kondisi lari.
vena yang memiliki kadar 2. Tekanan darah diastol terendah yaitu
karbondioksida (CO2) yang tinggi, dan sebesar 60 mmHg pada posisi duduk,
dinding pembuluh pada vena yang tipis. sedangkan tekanan darah diastol
Peredaran darah yang terjadi pada terbesar dijumpai sebesar 100 mmHg
kecebong yaitu darah yang mengalir pada kondisi lari.
hanya sekali melewati jantung dalam 3. Denyut nadi terendah yaitu sebesar
setiap peredarannya. Hal ini sesuai 55 mmHg pada posisi berjalan,
dengan pendapat Wulangi (1990), aliran sedangkan Denyut nadi terbesar
darah terdapat dalam pembuluh darah, dijumpai sebesar 170 mmHg pada
pembuluh darah merupakan suatu kondisi lari.
saluran darah tertutup yang mengalirkan 4. Adanya aliran darah yang
darah dari jantung dibentuk oleh endotel berlangsung dengan cepat dan aliran
tempat terjadinya pertukaran. darah yang berlangsung dengan
lambat. Aliran darah yang ditemui
ada yang mengarah ke arah kea rah Kartolo. 1993. Fisiologi Hewan.
tubuh bagian atas (vena), dan ada Universitas Gajah Mada Press.
yang menuju tubuh bagian bawah Yogyakarta.
(arteri). Keperawatan Klinis. 2011. Pedoman
Klinis Keperawatan Pediatrik.
DAFTAR PUSTAKA EGC. Jakarta
Abbas dan Santoso, P. 2009. Buku Ajar Kimball, John W., 1983. Biologi, Jilid 1,
Fisiologi Hewan. Universitas terj. Siti Soetarmi dan Nawangsari
Andalas. Padang Sugiri. Bandung. Erlangga
Almatsier, S. 2007. Prinsip Dasar Ilmu Lewis. 2007. Medical Surgical Nursing,
Gizi. Garmedia : Jakarta. Assesment and Management of
Brotowidjoyo, M. D. 1989. Zoologi Clinical Problem. Seventh Edition.
Dasar. Erlangga. Jakarta. Volume 2. St. Louis. Missouri.
Campbell, Neil A., and Reece, Jane B. Mosby. Elsevier INC
2000. Biologi. Jakarta: Erlangga. Saladin, Ken. 2003. Anatomy &
Fatimah, S. & Setiawan, R. 2009. Physiology: The Unity of Form
Fisiologi Kardiovaskular Berbasis and Function, Edisi ke 3.
Masalah Keperawatan. Jakarta: Erlangga. Jakarta
EGC. Sherwood, L. 2001. Fisiologi
Fernando, Ikbal. 2009. Optimalisasi Manusia. EGC. Jakarta.
Agar Coklat Darah Manusia Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan
Sebagai Media Uji Sensitivitas Fisiologi untuk Pemula. EGC.
Antibiotik Terhadap Jakarta
Haemophillus : Peran Paket Red Smeltzer, C dan Bare,G. B. 2002. Buku
Cell dan Pencucian Eritrosit Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Sebanyak Empat Kali. Skripsi. Edisi 8. EGC. Jakarta
repository.usu.ac.id diakses pada Sumosardjuno, S. 1992. Pengetahuan
28 September 2019 Praktis Kesehatan dan Olahraga.
Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi. Jakarta: Pusat Kartini.
Elysabeth. 2007. Farmakologi dan Syaifuddin. 2006. Fisiologi Tubuh
Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI. Manusia Untuk Mahasiswa
Guyton dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Keperawatan. Salemba Medika.
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta.
EGC. Jakarta Wulangi, K. S, 1990. Prinsip-prinsip
Fisiologi Hewan. Jakarta. Erlangga
.