PENDAHULUAN
menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada
Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
1990 jumlah bank meningkat melalui deregulasi Paket Oktober 1988 karena
syarat modal minimum yang diturunkan untuk mendirikan sebuah bank, yaitu
bank yang cukup besar, pada tahun 1995-1996 bank sentral memperkenalkan
dasarnya kebijakan ini mendorong bank untuk mencapai skala ekonomi yang
moneter pada 1998, membawa Indonesia harus mengalami penurunan nilai rupiah
terhadap dolar AS yang berakibat pada banyak perusahaan yang menjual aset
karena beban biaya operasi dan biaya utang dan tidak sedikit yang bangkrut
pemerintah dan Bank Indonesia untuk menangani krisis ini. Kesempatan ini
dalam kebijakan ini diatur bahwa pemegang saham pengendali suatu bank yang
memiliki lebih dari satu bank diharuskan untuk menggabungkan bank-bank yang
kebijakan Single Presence Policy adalah Bank Lippo dan Bank Niaga yang
memilih untuk merger sehingga menjadi Bank CIMB Niaga (2008), Bank UOB
Indonesia dan Bank Buana menjadi Bank UOB Buana (2010), dan juga Bank
OCBC Indonesia dan Bank OCBC NISP yang memilih untuk merger sehingga
Bank OCBC NISP adalah salah satu bank yang menggabungkan dua bank
yang dimiliki oleh satu pengendali utama, yaitu OCBC (Overseas Chinese
NISP (Nilai Inti Sari Penyimpan) dan Bank OCBC Indonesia (Kantor Cabang
menggabungkan suatu bank yang memiliki lebih dari satu bank, penggabungan
kedua bank ini juga ditujukan untuk menghilangkan kerancuan diantara para
nasabah dan pihak yang berwenang karena Bank OCBC NISP dan Bank OCBC
Tidak seperti bank yang lain yang cenderung melakukan merger disaat
kondisi kinerja keuangan sedang memburuk, Bank OCBC NISP justru bergabung
disaat kondisi kinerja keuangan sedang dalam kondisi yang prima. Hal tersebut
tahunnya. Menurut Direksi dan Dewan Komisaris berpendapat bahwa kedua bank
dalam kondisi yang sehat dapat lebih mudah untuk menyatukan kekuatan dan
lebih siap dalam mengembangkan pasar sehingga dapat beroperasi lebih efektif
sebagai sebuah badan tunggal. Performa kinerja keuangan yang baik ini juga
dijadikan sebagai fondasi yang kokoh untuk menggabungkan kedua bank tersebut.
kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang
Keadaan Bank yang tidak sehat akan merusak keadaan perbankan secara
Likuiditas. Analisis tingkat kesehatan bank ini di atur berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No.13/1/PBI/2011.
perbankan.
Berdasarkan fenomena diatas, maka topik dalam pembahasan Tugas Akhir
umumnya bank melakukan merger pada saat kondisi keuangan kurang baik, tetapi
berbeda dengan Bank OCBC NISP yang melakukan merger pada saat kondisi
keuangan sedang prima, sehingga perlu dibuktikan dengan adanya penelitian ini.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
mengetahui:
melakukan merger.
melakukan merger.
Menganalisa rasio-rasio
keuangan Bank OCBC NISP
sebelum dan setelah merger
Membandingkan kinerja
keuangan Bank OCBC NISP
sbelum dan setelah merger
dengan metode