YAYASAN GEDHE NUSANTARA
(GEDHE FOUNDATION)
RUMAH DESA INDONESIA (RDI)
Jl. Puter No. 27 RT 02/03 Desa Pangebatan, Kec. Karanglewas
Kab. Banyumas, Jawa Tengah 53161 Telepon: +62 822 2648 4444
EMail: kami@gedhe.or.id | Website: http//gedhe.or.id
1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEUANGAN
YAYASAN GEDHE NUSANTARA
(GEDHE FOUNDATION)
1. Pengantar
SOP (Standard Operating Procedure) Keuangan adalah suatu pedoman tertulis yang
berisi tata cara atau tahapan yang harus dilalui dan dipenuhi dalam suatu proses kerja
di Yayasan Gedhe Nusantara, selanjutnya disebut Gedhe Foundation. SOP Keuangan ini
merupakan rujukan untuk tata kelola keuangan di Gedhe Foundation sebagai lembaga
pendukung gerakan sosial kerakyatan di Indonesia.
SOP Keuangan ini berisikan sejumlah standar prosedur untuk kegiatan tata kelola
keuangan di Gedhe Foundation. SOP Keuangan ini dibuat dalam bentuk narasi prosedur
kegiatan operasional, yang menggambarkan tahapan kegiatan dari awal transaksi
hingga selesai. Selain itu, ada pedoman akuntansi berisikan proses akuntansi, kebijakan
akuntansi, sistematika nomor kode akun, jurnal standar, dan format laporan keuangan
periodik senagai sistem pendukung pengambilan keputusan keuangan dan memandu
kebijakan pengalokasian sumber daya organisasi secara tepat, efisien, dan efektif.
2. Tujuan SOP Keuangan
Tujuan SOP Keuangan Gedhe Foundation antara lain:
• SOP Keuangan merupakan sumber rujukan baku yang menjadi pedoman tata
kelola keuangan bagi bagian keuangan dan pembukuan. SOP Keuangan
memastikan pekerjaan tata kelola keuangan dapat dilaksanakan secara konsisten
dan menghasilkan output yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
• SOP Keuangan menjadi tolok ukur untuk menilai kinerja para staf yang
ditugaskan pada bagian keuangan dan pembukuan.
• Mengurangi waktu orientasi bagi para staf keuangan dan pembukuan yang baru
karena mereka dapat belajar sendiri dari buku pedoman ini.
• Memudahkan untuk melakukan perubahan atau penyesuaian apabila terjadi
perubahan kebijakan di lemabaga pada masa yang akan datang.
2
3. Struktur Lembaga
Struktur organisasi Gedhe Foundation dapat dilihat dari bagan di bawah ini:
4. Peran, Tugas Pokok, Uraian Tugas Manajer Keuangan
4.1 Peran Manajer Keuangan
• Peran Strategis, yaitu peran untuk memberikan pengaruh positif pada status dan
performa lembaga, melalui penyajian Laporan Keuangan secara cepat
dan akurat sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan.
• Peran teknis, yaitu peran untuk meningkatkan kinerja pimpinan melalui
pembuatan sistem dan prosedur keuangan.
• Peran pendukung, yaitu peran untuk memberikan manfaat positif kepadapihak
lain melalui pendistribusian informasi keuangan.
4.2 Tugas Pokok Manajer Keuangan
• Bersama Direktur Eksekutif membuat rencana anggaran untuk kegiatan
lembaga.
• Melayani kebutuhan keuangan untuk kegiatan operasional lembaga.
• Membuat laporan keuangan lembaga, baik laporan keuangan program maupun
laporan keuangan kelembagaan.
3
• Mengkoordinir pekerjaan bagian keuangan dan kasir kas kecil.
• Melakukan tugastugas lain yang diberikan oleh Direktur Eksekutif.
4.3 Uraian Tugas Manager Keuangan
• Menyusun SOP Keuangan lembaga.
• Mendesain formulirformulir keuangan antara lain: formulir bukti kas, formulir
bukti bank, formulir permohonan dan pertanggungjawaban uang muka, formulir
perjalanan dinas, formulir pembayaran gaji, dan formulir keuangan lainnya.
• Menjelaskan fungsi dan tatacara penggunaan formulir tersebut kepada staf
Keuangan, Kasir Kas Kecil dan Staf Pembukuan.
• Membuat Anggaran Tahunan dan Anggaran Proposal bersama Direktur
Eksekutif.
• Mensupervisi pekerjaanpekerjaan yang dilakukan oleh Staf Keuangan, Kasir Kas
Kecil dan Staf Pembukuan.
• Membuat Penggajian untuk staf lembaga.
• Menyusun Laporan Keuangan Program
• Menyusun Laporan Keuangan Lembaga yang terdiri dari: (1) Laporan Posisi
Keuangan/Neraca; (2) Laporan Aktivitas; dan (3) Laporan Arus Kas.
• Menyusun Laporan Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
• Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada Direktur Eksekutif mengenai
perkembangan dan posisi keuangan lembaga.
• Memberikan pelatihan mengenai pembukuan dan keuangan kepada mitra kerja.
4.4 Uraian Tugas Staf Keuangan (Finance)
• Menyiapkan Bukti Penerimaan Bank untuk penerimaan dana secara tunai.
• Menyiapkan Bukti Penerimaan Bank untuk penerimaan dana yang masuk ke
rekening Bank (via transfer).
• Menyiapkan Permohonan Permintaan Kebutuhan Dana kepada Direktur
Eksekutif
• Menyiapkan Bukti Pengeluaran Bank untuk pembayaran secara tunai.
• Meminta tandatangan Bukti Penerimaan Bank dan Bukti Pengeluaran Bank dari
pihakpihak yang berhubungan dengan transaksi yang terjadi.
• Mencatat Bukti Penerimaan Bank dan Bukti Pengeluaran Bank pada Buku Bank.
• Memverifikasi kesesuaian antara bukti pendukung dengan pertanggungjawaban
penggunaan uang muka oleh pengguna (Kasbon).
• Merapikan bukti pendukung baik bukti pendukung internal maupun eksternal.
• Menyerahkan bukti internal (Pengeluaran Bank dan Penerimaan Bank) beserta
4
bukti pendukung eksternal kepada Staf Pembukuan.
• Menyiapkan Form Bon Permintaan Uang Pengisian Kembali Dana Kas Kecil.
4.5 Uraian Tugas Staf Akuntansi (Accounting)
• Membukukan transaksi keuangan lembaga.
• Melakukan rekonsiliasi bank setiap bulan.
• Mengurus Laporan Pajak lembaga.
• Melakukan pemeriksaan fisik atas barangbarang Inventaris lembaga.
• Mengadministrasikan seluruh dokumen keuangan lembaga berikut
buktibukti pendukungnya.
• Membantu Manajer Keuangan untuk membuat Laporan Keuangan
5. Alur Sistem Keuangan
Secara garis besar, sistem keuangan dan akuntansi Gedhe Foundation mencakup lima
bagian, yaitu sistem perencanaan, penganggaran, tahap penerimaan, tahap pengeluaran
dan tahap pelaporan.
Sistem Perencanaan terdiri dari beberapa prosedur:
• Perencanaan Strategis
• Perencanaan Tahunan
• Perencanaan Triwulan
Sistem Penganggaran terdiri dari beberapa prosedur:
• Prosedur Penyusunan Anggaran Tahunan
• Prosedur Penyusunan Proposal
• Prosedur Perubahan/Amandemen MoU dengan Mitra Kerja
• Prosedur Perubahan Anggaran Tahunan
• Prosedur Perubahan/Amandemen MOU ke Lembaga Donor
5
Sistem Penerimaan terdiri dari beberapa prosedur:
• Prosedur Penerimaan Dana via Kas/Cek/Bilyet Giro
• Prosedur Penerimaan Dana via Bank (Transfer)
• Prosedur Penerimaan Barang
Sistem Pengeluaran terdiri dari beberapa prosedur:
a. Sistem Pengeluaran – Pengelolaan Uang Muka
• Prosedur Pengajuan Uang Muka
• Prosedur Pertanggungjawaban Uang Muka
b. Sistem Pengeluaran – Pengelolaan Dana Kas Kecil
• Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
• Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil
• Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
c. Sistem Pengeluaran – Pengelolaan Biaya Personil
• Prosedur Perhitungan dan Pembayaran Biaya Personil
d. Sistem Pengeluaran – Pengadaan Barang/Jasa
• Prosedur Permintaan Pengadaan Barang/Jasa
• Prosedur Pemilihan Penyedia Barang (Supplier)/Jasa
• Prosedur Pengadaan Barang/Jasa
• Prosedur Pembayaran Barang/Jasa
Tahap Pelaporan terdiri dari beberapa prosedur:
• Prosedur Verifikasi Dokumen
• Proses Akuntansi
6. Prosedur Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting bila dibandingkan dengan fungsi
fungsi pengelola organisasi yang lainnya seperti pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Dalam perencanaan, pengelola organisasi memutuskan apa yang harus
dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang akan
melakukannya. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan
kondisi di waktu yang akan datang, dimana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan
akan dilaksanakan pada periode saat rencana itu dibuat.
6
6.1 Perencanaan Strategis
• Rencana Strategis dilakukan sekurangkurangnya 3 tahun sekali diikuti oleh
Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus, dan Direktur Eksekutif.
• Rencana Strategis bertujuan untuk mereview dan merefleksikan latar belakang,
orientasi dan citra diri lembaga berdasarkan Visi, Misi dan Nilai yang telah
disepakati; mengkajikekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terhadap
lembaga (analisis SWOT); mengkaji isuisu strategis dan menyusun kerangka
logis (logical framework) lembaga untuk 35 tahun ke depan.
6.2 Perencanaan Tahunan
• Rencana Tahunan disusun berdasarkan Logical Framework yang telah
dirumuskan dalam Rencana Strategis.
• Rencana Tahunan dilakukan oleh Direktur Eksekutif dan Dewan Pengurus.
• Rencana Tahunan dilakukan untuk merumuskan dan mengesahkan Rencana
Program dan Rencana Anggaran Tahunan; mengesahkan Laporan Keuangan dan
Laporan Program; meninjau kembali peraturan atau kebijakan organisasi serta
membuat keputusankeputusan penting yang berkaitan dengan keberlangsungan
organisasi.
6.3 Perencanaan Triwulan
• Rencana Triwulandisusun berdasarkan Rencana Tahunan yang telah dirumuskan
dalam Rapat Kerja Tahunan.
• Rencana Triwulan disusun oleh Direktur Eksekutif.
• Rencana Triwulan dilakukan untuk memastikan agar seluruh program kerja
tahunan dapat dilakukan tepat waktu dan mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
7. Prosedur Penganggaran
• Identifikasi kegiatankegiatan yang akan dilakukan secara lebih rinci. Kegiatan
yang dilakukan dalam program harus disesuaikan lebih dahulu dengan tujuan
(goal), outcome, dan output yang terdapat dalam visi dan misi lembaga.
• Menyiapkan workplan kegiatan yang mengacu pada rencana program. Lembaga
harus merumuskan rencana anggaran yang seimbang, dimana biayabiaya yang
ada dapat tertutupi oleh sejumlah sumber daya yang ada. Hal ini diperlukan
untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber saja dan memastikan
organisasi dapat tetap beroperasi jika salah satu atau lebih sumber keuangan
sudah berhenti.
7
• Aturan umum dalam rencana anggaran yakni pendapatan dapat bersumber dari
masyarakat, lembaga donor atau sumber lain yang sah, sesuai dengan yang
diatur dalam AD dan pengeluaran terdiri dari biaya program dan biaya
operasional (overhead). Setiap item biaya dibuat sedetail mungkin misalnya
berapa orang yang terlibat, berapa unit, berapa jam/hari, dsb.
• Dalam perencanaan anggaran harus mengefisiensikan biaya operasional atau
biaya overhead untuk mendukung tercapainya tujuan program yang telah
ditetapkan sebelumnya. Biaya operasional atau biaya overhead tidak boleh lebih
besar dari biaya program.
• Pada setiap triwulan, akhir tahun dan pada akhir periode kegiatan, laporan
realisasi anggaran harus selalu diperbaharui dengan aktualisasi penerimaan dan
pengeluaran. Dengan membandingkan antara rencana anggaran dengan
realisasi, pengelola organisasi akan mengetahui apakah program tersebut
beroperasi sesuai dengan rencana atau tidak, termasuk di mana keperluan
pemotongan biaya dan pengembangan sumber penerimaan.
Prosedur Penganggaran
No Uraian Pelaksana Formulir
1. Mengindentifikasi kegiatankegiatan Direktur Eksekutif, Alur
yang akan dilakukan dalam tahun Manajer Program Kegiatan
tersebut.
2. Menyusun Alur Kegiatan (Time Frame) Direktur Eksekutif, Alur
berdasarkan LogFrame yang telah Manajer Program Kegiatan
dirumuskan dalam Rapat Perencanaan
Strategis.
3. Menyusun Satuan Kegiatan (SK) yang Direktur Eksekutif, Satuan
mencakup antara lain: jumlah orang Manajer Program Kerja
yang terlibat dalam kegiatan, volume
kegiatan, sasaran kegiatan, jumlah
hari/jam, lokasi kegiatan,dll, secara
detail.
4. Menyusun Rincian Anggaran Biaya Manajer Keuangan RAB
(RAB) berdasarkan item kegiatan yang
sudah ditentukan pada nomor 3
5. Membahas Satuan Kegiatan (SK) dan Direktur Eksekutif SK, RAB
Rincian Anggaran Biaya (RAB dan Manajer dan Alur
Keuangan Kegiatan
6. Mengajukan Satuan Kegiatan (SK) dan Direktur Eksekutif SK, RAB
8
Rincian Anggaran Biaya (RAB) untuk dan Dewan dan Alur
mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengurus Kegiatan
Pengurus
7. Mereview Satuan Kegiatan (SK) dan Direktur Eksekutif SK, RAB
Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Manajer dan Alur
berdasarkan masukan dari Keuangan Kegiatan
Dewan Pengurus
8. Menyetujui Satuan Kegiatan (SK) dan Direktur Eksekutif SK, RAB
Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Manajer dan Alur
Keuangan Kegiatan
disetujui
9. Menerima, menggandakan dan Direktur Eksekutif SK, RAB
mengarsip SK, RAB dan Time Frame dan Manajer dan Alur
yang telah disetujui Dewan Pengurus Keuangan Kegiatan
dan Direktur Eksekutif. Selanjutnya disetujui
copy SK, RAB dan Time Frame untuk
diserahkan ke Manajer Program dan
Manajer Keuangan
10. Menyusun Proyeksi Arus Kas (PAK) Manajer Keuangan Proyeksi
lengkap dengan Proyeksi Penerimaan Arus Kas
berdasarkan SK dan RAB yang telah (PAK)
disetujui.
8. Prosedur Penerimaan
• Untuk menampung danadana lembaga, perlu dibuka rekening bank dalam
bentuk Rekening yang ditandatangani oleh dua orang atau lebih, Direktur
Eksekutif dan Manajer Keuangan.
• Untuk menampung dana program/proyek yang berasal dari lembaga donor
(penyandang dana), setiap lembaga donor dibuatkan rekening bank tersendiri
yang terpisah dari rekening bank lembaga donor lainnya untuk memudahkan
identifikasi penerimaan dan pengeluaran biaya program dari masingmasing
program.
• Adapun jumlah rekening bank yang dibuka tergantung kebutuhan lembaga
dengan memperhatikan asas efisiensi dan kemanfaatannya.
• Seluruh penerimaan tunai wajib dibuatkan bukti penerimaan berupa Kwitansi
Penerimaan dan diserahkan/dikirimkan kepada pihak Pengirim Dana.
• Seluruh penerimaan dana dari Lembaga Donor dan Donatur Lainnya wajib
dibuatkan Surat Konfirmasi Penerimaan Dana dan Ucapan Terima Kasih yang
ditandatangani Direktur Eksekutif.
9
• Setiap penerimaan dana dari Lembaga Donor dan Donatur Lainnya harus disetor
ke rekening bank yang telah dibentuk sesuai dengan peruntukkannya.
• Seluruh penerimaan uang tunai harus disetor ke Rekening Bank lembaga
selambatlambatnya pada keesokan harinya.
• Pada saat penyetoran ke bank, wajib dibuatkan Bukti Penerimaan Bank dengan
melampirkan Slip Setoran Bank dan Kwitansi Penerimaan dan dicatat pada Buku
Bank hari itu juga.
Penerimaan Via Kas/Cek/Bilyet Giro
No Uraian Pelaksana Formulir
1. Menerima uang tunai dari sisa uang Staf Keuangan Tanda
muka (dari Staf Keuangan Prosedur Terima
Pertanggungjawaban Uang Muka) dan
uang tunai dari iuran anggota,
sumbangan/kontribusi, hasil penjualan
dan penerimaan lainnya dari pihak luar
maupun pihak internal
2. Membuat tanda terima uang Staf Keuangan Tanda
tunai/cek/bilyet Staf Keuangan Terima
giro dalam rangkap 2 (dua), satu untuk
pihak yang membayar/pemberi uang
dan satu untuk arsip Bagian Keuangan
3. Menyiapkan Slip Setoran (deposit Staf Keuangan Slip
form) dan Staf Keuangan Bukti Setoran,
Penerimaan Bank dan mencatat Bukti
penerimaan uang tersebut dalam Buku Penerimaan
Bank pada hari itu juga. Bank
dan Buku
Bank
4. Menyetorkan penerimaan tunai Staf Keuangan Slip Setoran
tersebut ke Staf Keuangan
rekening bank lembaga paling lambat
keesokan harinya.
5. Menyerahkan Bukti Penerimaan Bank, Staf Keuangan Slip
Slip Staf Keuangan Setoran dan Setoran,
dokumen pendukung lainnya ke Pejabat Bukti
berwenang untuk diotorisasi. Penerimaan
Bank
dan Buku
Bank
10
6. Menerima dan menandatangani Bukti Pejabat Berwenang Bukti
Penerimaan Bank dari Staf Keuangan. Penerimaan
Bank, Slip
Setoran
dan
Dokumen
Pendukung
lainnya.
7. Menyerahkan Bukti Penerimaan Bank, Staf Keuangan Bukti
Slip Staf Keuangan Setoran (deposit Penerimaan
form) beserta dokumen pendukung Bank, Slip
lainnya yang telah ditandatangani Setoran
pejabat berwenang ke bagian akuntansi dan
untuk dibukukan dalam Program Dokumen
Akuntansi. Pendukung
lainnya.
8. Menerima dan membukukan Bukti Manajer Keuangan Voucher
Staf Akuntansi Penerimaan Bank Jurnal
tersebut ke Program Akuntansi serta
mengarsipkan seluruh buktibukti
penerimaan tersebut ke file keuangan.
Penerimaan Via Transfer
1. Memeriksa rekening koran bank setelah Staf Keuangan Rekening
memperoleh informasi atau copy bukti Koran/Copy
transfer/copy nota kredit bank dari
Lembaga Donor dan dari donatur
lainnya
2. Menyiapkan Bukti Penerimaan Bank Staf Keuangan Bukti
(BPnB) Penerimaan
Bank
3. Menerima, menandatangani BPnB dan Manajer Keuangan Surat
membuat Surat Konfirmasi Penerimaan dan Direktur Konfirmasi
Dana (SKPD). SKPD dikirimkan ke Eksekutif Penerimaan
Lembaga Donor/donatur, sedangkan Dana, Bukti
BPnB dikembalikan ke Staf Keuangan Penerimaan
Bank
4. Mencatat Bukti Penerimaan Bank ke Staf Keuangan Buku Bank
Buku Bank.
5. Menerima dan membukukan Bukti Manajer Keuangan Voucher
Penerimaan Bank tersebut ke Program Jurnal
Akuntansi serta mengarsipkan seluruh
buktibukti penerimaan tersebut ke file
11
keuangan.
Penerimaan Barang
1. Memeriksa barang dan tanda terima Staf Admin Tanda
barang dari pengirim barang Terima
Barang
2. Menandatangani tanda terima barang Staf Admin Tanda
apabila jumlah barang telah sesuai Terima
dengan tanda terima barang (kecuali Barang
barang yang dibeli dari prosedur
pengadaan barang
3. Menerima, mencatat barang dan Staf Admin Buku Stok
menyimpan ke tempat penyimpanan
4. Mencatat bukti transaksi ke program Staf Keuangan Voucher
akuntansi Jurnal
dan mengarsipkan seluruh bukti
transaksi ke file
keuangan
9. Prosedur Pengeluaran
• Semua pengeluaran uang, kecuali untuk pengeluaranpengeluaran kecil yang
dilakukan melalui kas kecil, harus dilakukan dengan menggunakan Cek/Bilyet
Giro/Formulir Penarikan (withdrawal form)/Aplikasi Transfer (transfer
application) dan didukung oleh Bukti Pengeluran Bank dan bukti pendukung
lainnya yang telah disetujui pejabat berwenang.
• Semua Cek/Bilyet Giro/Formulir Penarikan (withdrawal form)/Aplikasi Transfer
(transfer application) yang dikeluarkan harus ditandatangani minimal oleh dua
orang yang diberi wewenang untuk hal tersebut.
• Bagian keuangan tidak diperkenankan mengeluarkan uang/membuka
Cek/BilyetGiro/Formulir Penarikan (withdrawal form)/Aplikasi Transfer
(transfer application) tanpa otorisasi pejabat yang berwenang.
• Cek/Bilyet Giro yang masuk, batal atau yang ditunda pembayarannya harus
disimpan untuk kepentingan lembaga
• Semua dokumen pembayaran harus dicap ”LUNAS” disertai tanggal pembayaran
setelah pembayaran dilakukan atau harus diparaf oleh pejabat berwenang.
• Pada setiap akhir bulan bagian akuntansi akan membuat rekonsiliasi bank.
9.1 Sistem PengeluaranPengelolaan Uang Muka (Kasbon)
• Seluruh pengajuan uang muka kegiatan wajib dilengkapi anggaran yang telah
disetujui Direktur Eksekutif.
• Pengajuan uang muka harus sudah diterima Bagian Keuangan paling lambat 1
12
(satu) minggu sebelum kegiatan dimulai.
• Pembayaran Uang Muka dilakukan melalui penyerahan uang tunai ke pemegang
uang muka atau transfer bank atau ke rekening Pemohon.
• Uang muka hanya diberlakukan untuk biayabiaya yang harus dibayar dilokasi
kegiatan. Biayabiaya yang dapat diterbitkan tagihan/invoicenya dari pihak
ketiga akan dibayarkan langsung oleh Bagian Keuangan melalui transfer ke
rekening pihak ketiga.
• Pertanggungjawaban uang muka wajib dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah kegiatan berakhir dengan melampirkan bukti pendukung eksternal.
• Kelebihan uang muka agar segera disetor ke rekening Bank lembaga atau
diserahkan ke Bagian Keuangan lembaga.
• Kekurangan uang muka agar segera dibayarkan Bagian Keuangan kepada
Pemohon setelah Laporan Pertanggungjawaban direview Staf Pembukuan.
• Pengajuan uang muka berikutnya untuk proyek yang sama tidak dapat
diterbitkan bila uang muka sebelumnya belum dipertanggungjawabkan.
• Realisasi biaya setiap kegiatan bisa overspend atau underspend sesuai bukti
transaksi dalam satu program tetapi secara keseluruhan satu program tidak
boleh melampaui anggaran.
Prosedur Pengajuan Uang Muka
No Uraian Pelaksana Formulir
1. Mengisi Bon Permintaan Uang (BPU) Orang/Bagian BPU dan
dan mengajukan kepada Manajer yang RBO
Keuangan dengan melampirkan membutuhkan
Rencana Biaya Operasional (RBO) dan
Dokumen Pendukung Lainnya.
2. Mereview Permohonan Permintaan Manajer BPU dan
Uang Muka tersebut berdasarkan Keuangan dan RBO
Anggaran Tahunan. Bila tidak setuju, Direktur Eksekutif
dikembalikan ke Manajer Program
untuk direvisi
3. Menyetujui Permohonan Pembayaran Direktur Eksekutif BPU dan
dan meneruskan ke Staf Keuangan RBO
4. Menyiapkan Cek dan Bukti Pengeluaran Staf Keuangan Cek, Bukti
Bank yang dilampiri BPU, RAB dan Pengeluaran
dokumen pendukung lainnya, Bank, BPU
menyerahkan ke Pejabat Berwenang dan
untuk ditandatangani dan mencatat RBO
transaksi tersebut di Buku Bank
pada hari itu juga
5. Menandatangani Cek dan Bukti Pejabat Cek
Pengeluaran Bank dan mengembalikan Berwenang ditandatanga
13
ke Staf Keuangan ni
6. Memfotocopy Cek, mencairkan cek ke Staf Keuangan Bukti
Bank dan mentransfer dana tersebut ke Transfer
rekening Pemohon.
7. Menerima dan membukukan Bukti Manajer Voucher
Staf Akuntansi Penerimaan Bank Keuangan Jurnal
tersebut ke Program Akuntansi serta
mengarsipkan seluruh buktibukti
penerimaan tersebut ke file keuangan.
Pertanggungjawaban Uang Muka
1. Menyiapkan pertanggungjawaban uang Pemegang Uang Pertanggungj
muka dengan melampirkan bukti Muka awaban
pendukung eksternal dan menyerahkan Uang Muka
ke Staf Pembukuan untuk diverifikasi. dan Bukti
Pendukung
Eksternal
2. Memverifikasi kesesuaian Bukti Staf Keuangan Pertanggungj
Pendukung Eksternal dengan awaban
Pertanggungjawaban Uang Uang Muka
Muka. dan Bukti
Pendukung
Eksternal
3. Memberi persetujuan atas Manajer Pertanggungj
Pertanggungjawaban Uang Muka Keuangan dan awaban
tersebut apabila telah sesuai dengan Direktur Eksekutif Uang Muka
standar bukti keuangan dan dan Bukti
menyerahkan kembali ke Staf Pendukung
Akuntansi untuk dibukukan dalam Eksternal
Program Akuntansi.
4. Memberi persetujuan atas Staf Keuangan Voucher
Pertanggungjawaban Uang Muka Jurnal
tersebut apabila telah sesuai dengan
standar bukti keuangan dan
menyerahkan kembali ke Staf
Akuntansi untuk dibukukan dalam
Program Akuntansi.
5. Bila PJUM < UM, meminta Pemegang Staf Keuangan Tanda Terima
Uang Muka untuk mengembalikan Sisa Uang
Uang Muka tersebut
6. Menyiapkan Slip Setoran (deposit Staf Keuangan Slip Setoran,
form) dan Bukti Penerimaan Bank dan Bukti
Mencatat Penerimaan Sisa Uang Muka Penerimaan
14
tersebut pada Buku Bank pada hari itu Bank dan
juga. Buku Bank
7. Menyetor Sisa Uang Muka tersebut ke Staf Keuangan Slip Setoran
Rekening Bank Lembaga paling lama
pada keesokan harinya
8. Bila PJUM > UM, siapkan BPU, Bukti Staf Keuangan Cek, Bukti
Pengeluaran Bank dan Cek dan Pengeluaran
mengajukan ke Pejabat Berwenang Bank dan
untuk ditandatangani. Catat transaksi Buku Bank
pengeluaran tersebut pada Buku Bank
pada hari itu juga.
9. Menandatangani Cek dan Buku Pejabat Cek dan
Pengeluaran Bank dan mengembalikan Berwenang Bukti
ke Staf Keuangan Pengeluaran
Bank
10. Memfotocopy Cek, mencairkan cek ke Staf Keuangan Cek, Bukti
Bank, mentransfer ke rekening Transfer
Pemohon, serta meneruskan Bukti dan Bukti
Pengeluaran Bank dan Dokumen Pengeluaran
Pendukungnya ke Staf Akuntansi bank
11. Menerima Bukti Pengeluaran Bank dan Manajer Voucher
dokumen pendukungnya dari Staf Keuangan Jurnal
Keuangan, mencatat ke program
akuntansi dan mengarsipkan ke file
keuangan
9.2 Sistem PengeluaranPengelolaan Dana Kas Kecil (Petty Cash)
• Untuk mengurangi kesalahan dalam pengeluaran kas yang tidak terlalu besar,
maka dibentuklah kas kecil (petty cash) dengan sistem dana tetap (imprest),
untuk pengeluaran rutin dibawah jumlah tertentu. Dana kas kecil akan dipegang
oleh pemegang kas kecil (kasir kas kecil) yang bertanggungjawab atas dana
tersebut.
• Besarnya Dana Kas Kecil diusahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan
pengeluaran rutin kantor selama sebulan dan ditetapkan melalui Keputusan
Direktur Eksekutif atau melalui Keputusan Rapat Staf (Notulen Rapat Staf).
• Setiap pengeluaran kas kecil harus didukung dengan Bukti Pengeluaran Kas
Kecil yang disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disertai dengan bukti
• pembayaran lainnya serta dicatat dalam Ikhtisar Pengeluaran Kas Kecil.
• Pertanggungjawaban Bon Sementara (Kas Bon) dilakukan paling lama 3 hari
dari tanggal pengajuan Bon Sementara (Kas Bon).
• Semua dokumen pembayaran harus dicap ”LUNAS” disertai tanggal pembayaran
15
setelah pembayaran dilakukan.
• Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan pada saat dana kas kecil menipis.
Pengisian kembali sebesar jumlah pengeluaran kas kecil yang dilakukan dengan
menggunakan Ikhtisar Pengeluaran Kas Kecil sebagai dasar untuk pembuatan
Bukti Pengeluaran Bank.
• Perhitungan dana kas kecil (cash opname) secara tibatiba akan dilakukan oleh
Manajer Keuangan untuk memeriksa pertanggungjawaban pemegang dana kas
kecil.
Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
No Uraian Pelaksana Formulir
1. Menyiapkan Surat Keputusan Staf Admin Surat
Pembentukan Kas Kecil Kantor dan Keputusan
meminta persetujuan Direktur Eksekutif Pembentukan
Kas Kecil
Kantor
2. Mereview dan menyetujui Surat Direktur Surat
Keputusan Pembentukan Kas Kecil Eksekutif Keputusan
Kantor dan mengembalikan ke Manajer Pembentukan
Kantor Kas Kecil
Kantor
disetujui
3. Menyerahkan Surat Keputusan Manajer Surat
Pembentukan Kas Kecil Kantor ke Keuangan Keputusan
Manajer Keuangan Pembentukan
Kas Kecil
Kantor
disetujui
4. Menyiapkan Bon Permintaan Uang Staf Keuangan BPU, Bukti
(BPU), Bukti Pengeluaran Bank, Cek Pengeluaran
dan meminta tanda tangan Pejabat Bank, Cek
Berwenang
5. Menandatangani Cek dan Pejabat Cek
mengembalikan ke Staf Keuangan Berwenang ditandatangan
i
6. Memfotocopy Cek, mencairkan cek ke Staf Keuangan Bukti Transfer
Bank dan mentransfer dana tersebut ke
rekening Pemohon.
7. Memfotokopi Cek, mencairkan cek ke Staf Keuangan Cek dan Bukti
bank, menyerahkan Dana Kas Kecil ke Pengeluaran
Pemegang Kas Kecil (Kasir Kas Kecil) Bank
dan menyerahkan Bukti Pengeluaran
16
Bank dan Dokumen Pendukungnya
ke Staf Akuntansi
8. Menerima Dana Kas Kecil dari Staf Staf Keuangan Bukti
Keuangan, Kasir Kas, Menyiapkan Bukti Penerimaan
Penerimaan Kas Kecil dan Kecil Kas Kecil dan
mencatat penerimaan dana tersebut Ikhtisar
pada Iktisar Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran
Kas Kecil. Kas Kecil
9. Menerima Bukti Pengeluaran Bank dari Manajer Voucher Jurnal
Staf Keuangan, membukukan transaksi Keuangan
tersebut ke program akuntansi dan
mengarsipkan bukti transaksi tersebut
ke file keuangan.
Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil
1. Orang yang membutuhkan meminta Peminta Uang Bon
uang kepada Kasir Kas Kecil dengan Sementara
mengisi Bon Sementara atau atau bukti
menyerahkan bukti pengeluaran dan pengeluaran
dokumen pendukung lainnya. dan dokumen
pendukung
lainnya.
2. Memeriksa kebenaran/keabsahan Bon Staf Keuangan Bon
Sementara atau Bukti Pengeluaran dan Sementara
Dokumen Pendukung Lainnya dari atau Bukti
Peminta Uang. Pengeluaran
dan Dokumen
Pendukung
Lainnya.
3. Meminta persetujuan Manajer Staf Keuangan Bon
Keuangan atau Direktur Eksekutif jika Sementara
ada pengeluaran pengeluaran yang atau Bukti
memerlukan persetujuan lebih lanjut. Pengeluaran
dan Dokumen
Pendukung
Lainnya
4. Mereview dan menyetujui pengeluaran Manajer Bon
pengeluaran yang diajukan Kasir Kas Keuangan atau Sementara
Kecil. Direktur atau Bukti
Eksekutif Pengeluaran
dan Dokumen
Pendukung
Lainnya.
17
5. Menyiapkan Bukti Pengeluaran Kas Staf Keuangan Bukti
Kecil dan menyerahkan uang kepada Pengeluaran
Peminta Uang. Kas Kecil
6. Menyiapkan Slip Setoran (deposit Staf Keuangan Slip Setoran,
form) dan Bukti Penerimaan Bank dan Bukti
Mencatat Penerimaan Sisa Uang Muka Penerimaan
tersebut pada Buku Bank pada hari itu Bank dan
juga. Buku Bank
7. Menerima uang dari Kasir Kas Kecil dan Peminta Uang Bukti
membubuhkan tanda tangan pada Pengeluaran
Bukti Pengeluaran Kas Kecil kolom Kas Kecil
Penerima.
8. Jika pengeluaran tersebut dilakukan Staf Keuangan Bon
dalam bentuk Bon Sementara (Kas Sementara
Bon), maka simpan Bon Sementara (Kas Bon)
tersebut sampai Peminta Uang
mempertanggungjawabkan penggunaan
uang tersebut.
9. Setelah melakukan transaksi, Bon Peminta Uang Bon
Pengeluaran (kwitansi/nota/bukti Pengeluaran
lainnya) dan uang sisa uang (bila ada) (kwitansi/nota
langsung dipertanggungjawabkan /bukti lainnya
kepada pemegang kas kecil (kasir kas dan sisa uang
kecil). (bila ada)
10. Menerima Bon Pengeluaran Staf Keuangan BonBon
(kwitansi/nota/bukti transaksi lainnya) Pengeluaran
dan sisa uang (bila ada) dari Peminta (kwitansi/nota
Uang. Memeriksa ulang Bon /bukti lainnya
Pengeluaran tersebut, menghitung dan sisa uang
jumlah uang pengembalian (bila ada) (bila ada)
serta mencocokan dengan Bon
Sementara dan memberi tanda
“LUNAS“ pada BonBon Pengeluaran
tersebut.
11. Menyiapkan Bukti Pengeluaran Kas Staf Keuangan Bukti
Kecil untuk pengeluaran tersebut, dan Peminta Pengeluaran
meminta orang yang menerima uang Uang Kas Kecil dan
tersebut untuk tanda tangan pada Bukti Ikhtisar
Pengeluaran Kas Kecil kolom penerima, Pengeluaran
kemudian mencatat Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Kas tersebut pada Ikhtisar Pengeluaran
Kas Kecil pada hari itu juga.
18
Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
1. Bila dana kas kecil sudah menipis, Kasir Staf Keuangan BPU, Ikhtisar
Kas Kecil mengajukan permintaan Pengeluaran
pengisian kembali atas pengeluaran Kas Kecil,
pengeluaran yang telah dilakukan, Bukti
dengan menyerahkan Ikhtisar Pengeluaran
Pengeluaran Kas Kecil beserta Bukti Kas Kecil dan
Pengeluaran Kas Kecil dan dokumen dokumen
pendukungnya kepada Staf Keuangan pendukungnya
2 Menerima BPU, Ikhtisar Pengeluaran Staf Keuangan BPU, Ikhtisar
Kas Kecil, Bukti Pengeluaran Kas Kecil Pengeluaran
dan dokumen pendukungnya dari Kasir Kas
Kas Kecil, memeriksa ulang Kecil, Bukti
kelengkapan/kebenaran dokumennya Pengeluaran
dan mengajukan ke Direktur Eksekutif Kas Kecil
untuk direview. dan dokumen
pendukungnya
3 Mereview Bukti Pengeluaran Kas Kecil Direktur Bukti
dan Dokumen Pendukung lainnya Eksekutif Pengeluaran
Kas Kecil
disetujui
4 Menyiapkan Cek dan Bukti Pengeluaran Staf Keuangan Cek, Bukti
Bank dan mengajukan ke Pejabat Pengeluaran
Berwenang untuk ditandatangani dan Bank
mencatat Pengeluaran Bank tersebut
pada Buku Bank pada hari itu juga.
5 Cek dan Bukti Pengeluaran Bank Pejabat Cek , Bukti
diajukan ke Pejabat Berwenang untuk Berwenang Pengeluaran
ditandatangani. Bank dan
Dokumen
pendukungnya
6 Memfotocopy Cek, Mencairkan Cek ke Staf Keuangan Cek dan Bukti
Bank dan menyerahkan uangnya Pengeluaran
kepada Kasir Kas Kecil. Minta Kasir Kas Bank
Kecil tanda tangan pada Bukti
Pengeluaran Bank kolom Penerima.
7 Menerima uang dari Staf Keuangan dan Staf Keuangan Bukti
mencatat penerimaan uang tersebut Penerimaan
pada Bukti Penerimaan Kas dan Ikhtisar Kas dan
Pengeluaran Kas Kecil pada hari itu Ikhtisar
juga. Pengeluaran
Kas Kecil
19
8 Bukti Pengeluaran Bank dan Dokumen Staf Keuangan Bukti
Pendukungnya selanjutnya diserahkan Pengeluaran
ke Staf Akuntansi untuk dibukukan dan Dokumen
dalam Program akuntansi. pendukungnya
9 Menerima Bukti Pengeluaran Bank dan Manajer Voucher Jurnal
Dokumen Pendukungnya dari Staf Keuangan
Keuangan, membukukan dalam
program akuntansi dan mengarsipkan
bukti transaksi tersebut ke file
keuangan
9.3 Sistem PengeluaranPengelolaan Biaya Personil
• Struktur gaji dan honor masingmasing staf ditetapkan dalam Surat Perjanjian
Kerja (SPK) yang ditandatangani oleh Direktur Eksekutif dan Staf yang
bersangkutan.
• Tanggal penggajian adalah setiap tanggal 25 dalam bulan. Apabila tanggal 25
jatuh pada hari Sabtu/Minggu, maka penggajian dilakukan pada tanggal 23 atau
24. Apabila tanggal 25 jatuh pada hari libur, maka penggajian dilakukan pada
tanggal 24.
• Pembayaran gaji dan honor dilakukan melalui transaksi kas maupun transfer ke
rekening bank masingmasing staf.
Prosedur Penggajian Staf
No Uraian Pelaksana Formulir
1. Tiga hari sebelum tanggal penggajian, Manajer Daftar Gaji
Manajer Keuangan membuat Daftar Keuangan dan Honor,
Gaji dan Honor beserta Slip Gaji yang serta Slip Gaji
memuat perhitungan gaji dan dan Honor
tunjangan (jika ada) dan potongan
potongan yang diperkenankan seperti
PPh 21 dan potongan lainlain, beserta
nomor rekening bank masing
masing staf. Daftar Gaji dan Honor dan
Slip Gaji dan Honor selanjutnya
diserahkan ke Direktur
Eksekutif untuk direview.
2. Mereview Daftar Gaji dan Honor dan Direktur Daftar Gaji
menyerahkan kembali ke Manajer Eksekutif dan Honor
Keuangan direview
disetujui
3. Daftar Gaji dan Honor yang telah Manajer Daftar Gaji
20
direview diserahkan ke Staf Keuangan Keuangan dan Honor
untuk dibuatkan Cek. yang telah
direview,
Standing
Instruction
ke Bank dan
Slip Gaji
dan Honor.
4. Menyiapkan BPU, Bukti Pengeluaran Staf Keuangan Cek, BPU,
Bank dan Cek untuk ditandatangani Bukti
Pejabat Berwenang dan mencatat Bukti Pengeluaran
Pengeluaran Bank tersebut pada Buku Bank, Daftar
Bank hari itu juga. Gaji dan
Honor,
Standing
Instruction
dan Slip Gaji
dan Honor.
5. Cek dan Bukti Pengeluaran Bank, Pejabat Cek, BPU,
Standing Instruction beserta dokumen Berwenang Bukti
pendukungnya diajukan ke Pejabat Pengeluaran
Berwenang untuk ditandatangani. Bank,
Daftar Gaji
dan Honor
dan Standing
Instruction
6. Memfotocopy Cek dan Mencairkan Cek Staf Keuangan Cek dan
ke Bank dengan membawa Cek dan Standing
Standing Instruction yang sudah Instruction
ditandatangani pejabat berwenang.
7. Setelah Cek diserahkan ke Bank, Slip Staf Keuangan Slip Gaji
Gaji masingmasing staf dimasukan ke
dalam amplop dan diserahkan ke staf
yang bersangkutan sebagai tanda bukti.
21
mengarsipkan bukti transaksi tersebut
ke file keuangan
9.4 Sistem PengeluaranPengadaan Barang/Jasa
• Semua permintaan pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan Rencana
Anggaran Biaya yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Semua permintaan pengadaan barang/jasa yang tidak ada anggarannya, harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direktur Eksekutif dan Dewan
Pengurus.
• Semua permintaan pengadaan barang/jasa dilakukan setelah ada Permintaan
Pembelian dan Order Pembelian yang ditandatangani oleh Direktur Eksekutif.
• Pengadaan barang dilakukan dengan membandingkan 2–3 penyedia barang/jasa
(supplier/vendor).
• Orang/bagian yang meminta, bertanggungjawab untuk memeriksa spesifikasi
teknis dan kualitas dari barang yang dibeli tersebut.
• Setiap barang yang dibeli diberi nomor kode untuk memudahkan
indentifikasinya dan untuk memudahkan pelaksanaan penghitungan fisik secara
periodik.
• Setiap barang yang dibeli akan dicatat dalam Buktu Daftar Inventaris yang
berisikan data harga perolehan, biaya perbaikan, penyusutan dan sebagainya.
Sedangkan untuk perlengkapan kantor, akan dicatat dalam kartu stok yang akan
digunakan untuk mengontrol pemakaian perlengkapan kantor tersebut.
• Suatu kebijakan akan ditetapkan menejemen untuk membedakan antara
pengeluaranpengeluaran modal yang akan dikapitalisir dan pengeluaran
pengeluaran biaya yang akan dibebankan sebagai biaya operasional.
• Perhitungan fisik barang inventaris harus dilakukan sekurangkurangnya satu
kali dalam setahun untuk memeriksa kondisi fisik barang yang bersangkutan
dansebagai dasar untuk menghapuskan barang inventaris yang hilang atau yang
tidak dapat digunakan lagi.
Prosedur Permintaan Barang/Jasa
No Uraian Pelaksana Formulir
1. Mengisi Form Permintaan Pengadaan Staf Admin/ Form
Barang/Jasa dan mengajukan ke Bagian Permintaan
Direktur Eksekutif, tembusan yang meminta Pengadaan
disampaikan ke Manajer Kantor dan Barang/Jasa
Manajer Keuangan.
2. Mereview dan menyetujui Permintaan Direktur Permintaan
Pengadaan berdasarkan Anggaran Eksekutif Pengadaan
Tahunan atau sesuai kebutuhan Barang/Jasa
mendesak di luar Anggaran serta disetujui
22
menyerahkan ke Manajer Keuangan
3. Menerima Permintaan Pengadaan yang Manajer Permintaan
disetujui Direktur Eksekutif dan Keuangan Pengadaan
membandingkan dengan Anggaran disetujui
Tahunan
4. Memberikan catatan dalam Permintaan Manajer Permintaan
Pengadaan sesuai dengan database Keuangan Pengadaan
pengadaan barang di bagian Keuangan disetujui
dan meneruskan ke Manajer Kantor
untuk dilakukan pemilihan Penyedia
Barang/Jasa
Prosedur Pemilihan Penyedia Barang (Supplier)
1. Menyiapkan surat permintaan Staf Admin Surat
penawaran harga kepada beberapa Permintaan
penyedia barang/jasa berdasarkan Penawaran
permintaan pengadaan sebelumnya, Harga
dan menyerahkan ke Direktur Eksekutif
23
disetujui
7. Menerima Berita Acara Pemilihan Staf Admin Berita Acara
Supplier yang telah disetujui dan Pemilihan
menyiapkan Pengadaan Barang Supplier
Prosedur Pengadaan Barang
1. Menyiapkan Order Pembelian Barang Staf Admin Order
berdasarkan Surat Penawaran Harga Pembelian
dari Supplier/Vendor terpilih dan Berita
Acara Pemilihan Suppplier/Vendor yang
disetujui pejabat berwenang
2 Menandatangani Order Pembelian dan Direktur Order
mengembalikan ke Manajer Kantor Eksekutif Pembelian
disetujui
3 Mengirimkan Order Pembelian yang Staf Admin Order
sudah disetujui ke Supplier/Vendor, Pembelian
tembusannya disampaikan Manajer disetujui
Keuangan dan Bagian/Orang yang
membutuhkan.
4 Menerima barang dan invoice dari Staf Admin dan Barang, Surat
Supplier/Vendor dan membandingkan orang yang Jalan atau
barang dengan arsip Order Pembelian. membutuhkan Tanda Terima
Apabila tidak sesuai, barang Barang, dan
dikembalikan ke Supplier /Vendor Invoice.
5 Menyerahkan barang ke Pengguna dan Staf Admin Invoice, Surat
menyimpan stock ke gudang, Jalan/Tanda
menyerahkan Invoice dan Surat Terima Barang
Jalan/Tanda Terima Barang ke Staf
Keuangan
6 Memeriksa kesesuaian Invoice dengan Staf Keuangan Invoice, Surat
arsip Permintaan Pembelian dan Order Jalan/Tanda
Pembelian Terima
Barang, Order
Pembelian,
Surat
Penawaran
dan Dokumen
Pendukung
lainnya.
7 Menyiapkan pembayaran ke Supplier Staf Keuangan Cek, BPU dan
dalam Prosedur Pembayaran Bukti
Pengeluaran
Bank
24
Prosedur Pembayaran Barang/Jasa
1 Menyiapkan Permohonan Pembayaran Staf Keuangan BPU, Invoice
berdasarkan Invoice dari Supplier/ dan
Vendor dan menyerahkan ke pejabat Dokumen
berwenang Pendukung
lainnya.
2. Mereview dan menandatangani Orang yang Permohonan
Permohonan Pembayaran dan membutuhkan Pembayaran
menyerahkan kembali ke Staf Keuangan dan Direktur disetujui
Eksekutif
3. Menyiapkan Cek, Bukti Pengeluaran Staf Keuangan Cek, Bukti
Bank dan menyerahkan ke Pejabat Pengeluaran
Berwenang untuk ditandatangani, dan Bank
mencatat transaksi tersebut pada Buku dan Buku
Bank pada hari itu juga Bank
4. Menandatangani Cek dan Bukti Pejabat Cek, Bukti
Pengeluaran Bank mengembalikan ke Berwenang Pengeluaran
Staf Keuangan Bank disetujui
5. Memfotokopi Cek, mencairkan cek ke Staf Keuangan Bukti Transfer
bank dan mentransfer dana ke rekening Bank
Supplier
6. Meneruskan buktibukti transaksi ke Staf Keuangan Bukti
Staf Akuntansi Pengeluaran
Bank dan
Dokumen
Pendukung
lainnya
7. Menerima, mencatat buktibukti Manajer Voucher Jurnal
transaksi ke program akuntansi dann Keuangan
mengarsipkan seluruh buktibukti
transaksi ke file keuangan
10. Standar Bukti Keuangan
Berikut ini adalah standar bukti keuangan yang berlaku di Gedhe Foundation
No Jenis Biaya Bukti yang harus disediakan
1 Honorarium
1.1 Honorarium untuk • Kwitansi pembayaran honorarium
kegiatan dengan jangka yang ditandatangani oleh penerima
waktu lebih dari 1 (satu) honorarium.
25
bulan • Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara
Penerima Honorarium dengan
Lembaga Pemberi Honorarium diatas
materai.
1.2 Honorarium untuk • Kwitansi pembayaran honorarium yang
kegiatan pendek seperti ditandatangani oleh penerima
narasumber, fasilitator, honorarium;
trainer, notulensi, dsb. • Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara
Penerima Honorarium dengan
Lembaga Pemberi Honorarium diatas
materai dan
• CV/Biodata penerima honorarium
(narasumber, fasilitator, trainer,
notulen, dsb)
2 Kesekretariatan
2.1 ATK Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
pembayaran
dari Penjual
2.2 Penggandaan Materi Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
pembayaran dari Penjual
2.3 Berlangganan Media Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
Cetak/Elektronik) pembayaran dari Agen
2.4 Listrik ukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
pembayaran dari PLN
2.5 Air Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
pembayaran dari PAM
2.6 Komunikasi (telepon, fax, • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
internet, pos) bukti pembayaran dari TELKOM/
Perusahaan Pengelola Jasa
Internet/POS/Titipan Kilat
• Rincian percakapan (telepon) apabila
billing (tagihan) pemakaian jasa telpon
lebih dari Rp 750.000, dan
• Bon dari penjual voucher dan kartu
voucher isi ulang yang dilengkapi
keterangan nomor HP dan pemilik
(voucher).
2.7 Lokal Transport Tenaga • Travel Form yang ditandatangani oleh
Pelaksana pelakuperjalanan dan bagian
keuangan. Travel Form tersebut harus
menerangkan tanggal perjalanan, rute
26
dari mana, kemana dan tujuannya apa
dan
• Melampirkan undangan/TOR dari
pihak luar jika perjalanan tersebut
dimaksudkan untuk menghadiri suatu
kegiatan seperti seminar,workshop,dll.
2.8 Sewa Kantor Kontrak sewamenyewa, dan Bukti
pembayaran dari penyewa.
2.9 Dokumentasi Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
pembayaran dari Penjual
2.10 Kits Bukti penagihan (invoice/bon) dan bukti
pembayaran dari Penjual
3 Peralatan
3.1 Pembelian • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
bukti pembayaran dari penjual dan
• Daftar penawaran harga dari
agen/supplier/distributor (minimal 3)
apabila pembelian suatu jenis barang
bernilai lebih dari Rp. 5.000.000,.
Bila tidak memungkinkan memperoleh
surat penawaran maka konfirmasi per
telepon dapat dilakukan dengan
mencantumkan nama, alamat, nomor
telepon penjual dan tanggal
konfirmasi.
3.2 Sewa (Komputer, printer, • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
LCD, dll) bukti pembayaran dari penyewa;
• Surat perjanjian sewamenyewa
dengan agen/supplier/distributor
apabila biaya sewa lebih dari Rp
5.000.000, dan
• Daftar penawaran harga (minimal 3)
bila nominal pembayaran > Rp.
5.000.000,.
4. Paket Pertemuan
4.1 Akomodasi dan Konsumsi • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
bukti pembayaran dari hotel/tempat
penyelenggaraan;
• Kontrak dengan pihak hotel/tempat
penyelenggaraan, dan
• Daftar penawaran harga (minimal 3)
tempat yang wajar bila nominal > Rp.
27
5.000.000,. sesuai sifat kegiatan dan
keperluannya.
5. Transportasi
5.1 Transportasi udara • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
bukti pembayaran dari travel biro,
• Tiket asli,
• Boarding pass, dan
• Airport tax (pajak bandara).
5.2 Transportasi Darat Tiket asli atau
Apabila menggunakan kendaraan yang
disewa:
• Kontrak/surat perjanjian sewa
menyewa kendaraan;
• Bukti penagihan (invoice/bon) dan
bukti pembayaran dari penyewa yang
mencantumkan nama, alamat dan
nomor telepon pemilik kendaraan;
• Daftar penawaran harga (minimal 3)
tempat bila nominal pembayaran > Rp
5.000.000,. Bila nominal pembayaran
≤ Rp 5.000.000, tetap harus
mencantumkan nama, alamat dan
nomor telpon pemilik kendaraan meski
tanpa daftar penawaran harga.
5.3 Transportasi Laut Tiket Asli
5.4 Transportasi dalam Kota • List Tanda Terima Transport yang
(transport lokal untuk mencantumkan besarnya uang
peserta pertemuan) transport lokal yang diterima masing
masing peserta dan
• Absensi/Daftar Hadir Kegiatan.
• Apabila Transport Lokal Peserta itu
diberikan dalam bentuk sewa
menyewa kendaraan, maka standar
buktinya menggunakan standar bukti
sewamenyewa kendaraan pada point
nomor 5b di atas.
6. Publikasi
6.1 Sewa Menyewa Air time • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
(televisi, radio) bukti pembayaran dari Stasiun
TV/Radio,
• Surat perjanjian sewa airtime apabila
nominal biaya sewa lebih dari Rp
28
5.000.000, dan
• Daftar penawaran harga (minimal 3)
tempat bila nominal pembayaran >
Rp. 5.000.000,
6.2 Pembuatan Iklan (media • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
elektronik dan cetak) bukti pembayaran,
• Surat perjanjian pembuatan iklan
dengan agen/supplier/distributor
apabila nominal biaya lebih dari Rp
5.000.000, dan
• Daftar penawaran harga (3 (tiga)
tempat) bila nominal pembayaran >
Rp. 5.000.000,
6.3 Percetakan (buku, jurnal, • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
newslatter, bulletin, modul, bukti pembayaran,
poster, stiker,dll) • Surat perjanjian pencetakan dengan
agen/supplier/distributor untuk biaya
lebih Rp 5.000.000,, dan
• Daftar penawaran harga (minimal 3)
tempat dengan spec yang sama bila
nominal pembayaran > Rp.5.000.000,
6.4 Distribusi • Bukti penagihan (invoice/bon) dan
bukti pembayaran dari PT.Pos/Jasa
Ekspedisi, dan
• Rincian daftar penerima barang.
11. Sistem Pelaporan Keuangan
Pencatatan dan pembukuan dilakukan dengan menggunakan konsep “historical cost”
dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45
tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba di Indonesia. Laporan keuangan
menurut PSAK 45 akan menyajikan jumlah masingmasing kelompok aktiva bersih
berdasarkan ada tidaknya pembatasan oleh penyumbang yaitu tidak terikat, terikat
sementara dan terikat permanen.
Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan yang bersifat sementara adalah
pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber
daya tersebut tetap dipertahankan untuk periode tertentu atau sampai terpenuhinya
keadaan tertentu. Pembatasan yang bersifat permanen adalah pembatasan penggunaan
sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut
dipertahankan secara permanen.
29
11.1 Periode Akuntansi
Periode akuntansi/tahun buku yang digunakan adalah tahun takwim (kalender), yaitu
dimulai sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember untuk setiap
tahun buku.
11.2 Laporan Keuangan dan Waktu Penyampaian
Laporan keuangan yang harus disusun oleh Manajer Keuangan terbagi dalam laporan
triwulan dan tahunan
No Laporan Keuangan Waktu Penyampaian
1. Laporan Keuangan Tri Wulan Tanggal 10 bulan berikutnya.
2. Laporan Keuangan Tahunan Selambatlambatnya tanggal 31 Maret
setelah akhir tahun buku.
12. Penutup
SOP Keuangan ini disusun dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan
penggunaan keuangan lembaga secara akuntabel dan transparan. Bila ada kesalahan
dan keuarangan dalam SOP Keuangan ini, akan dilakukan perbaikan di masa yang akan
datang.
Banyumas, 21 April 2014
Yossy Suparyo Kodirin
Dewan Pengurus Dewan Pembina
30