Makalah Perusahaan Manufactur
Makalah Perusahaan Manufactur
(MAKALAH)
PERUSAHAAN MANUFACTUR
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat Rahmat-Nya
kita dapat melaksanakan tugas dengan baik yaitu menyusun makalah
perusahaan manufaktur, untuk menyelesaikan tugas akuntansi di STIE AUB
SURAKARTA.
Tugas akhir ini mungkin masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan pertimbangan
dalam penyusunan tugas-tugas akuntansi selanjutnya. Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah perusahaan manufaktur ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN …...............................................................
A. Latar Belakang..................................................................
B. Masalah……………………............................................
C. Tujuan……………………..............................................
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………
BAB IV
PENUTUP ................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................... 34
B. Saran-Saran ........................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak generasi muda terutama kalangan para pelajar yang tidak peduli
dengan ilmu pengetahuan tentang perusahaan, padahal hal ini sangat penting
untuk bekal para pelajar ketika bekerja di suatu perusahaan, berikut ini adalah
masalah-masalah yang sebenarnya terjadi saat ini.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai
ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering
digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi
dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar
bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual
ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat
dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata
manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas,
adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi (1)
perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana
produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur
melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam
proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan
baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur
pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai
variasi sumberdaya dan aktifitas sebagaiberikut:
Hal-hal di atas telah melahirkan disiplin ilmu tentang teknik manufaktur. Sesuai
dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari
perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta
pengelolaan sistem produksinya (sistem manufaktur). Meskipun teknik
manufaktur pada berbagai perguruan tinggi memiliki ke-khas-an sendiri-sendiri
namun selalu ada bagian yang sama pada jurusan-jurusan tersebut. Keilmuan
teknik manufaktur selalu berbasis kepada aktifitas pembuatan produk
manufaktur yang melibatkan berbagai aktifitas dan sumberdaya seperti yang
telah diuraikan di atas.
Beberapa obyek terdiri dari satu komponen, seperti paku, baut, kawat,
gantungan baju. Namun demikian, kebanyakan obyek – mesin pesawat terbang
(ditemukan tahun 1939), ballpoint (1938), panggangan roti (1926), mesin cuci
(1910), AC (1928), lemari es (1931), mesin fotocopy (1949), dan semua jenis
mesin, serta ribuan produk lainnya - dibangun dari perakitan sejumlah
komponen yang terbuat dari berbagai jenis material. Semua komponen tersebut
dibuat melalui berbagai proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di
samping produk-produk akhir tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas
dimana produk yang dibuat dipergunakan untuk membuat produk. Produk
tersebut adalah mesin-mesin yang dipakai untuk membuat berbagai macam
produk. Misalnya mesin press untuk membuat plat lembaran menjadi bodi
mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau mesin jahit untuk
memproduksi pakaian. Aspek yang sama pentingnya adalah perbaikan dan
perawatan (service and maintenance) mesin-mesin tersebut selama umur
hidupnya.
Contoh Permasalahan Dalam Pengembangan Produk Manufaktur
Anggaplah bahwa kita akan memproduksi paper clip. Sebelum proses produksi
berlangsung, langkah pertama adalah merancang paper clips tersebut. Pada
proses merancang produk tersebut, berbagai pertanyaan akan muncul, material
jenis apa yang akan dipilih untuk membuat produk tersebut? Apakah material
logam atau non logam seperti plastik? Jika dipilih logam, logam jenis apa? Jika
dipilih material kawat, berapakah diameternya? Apakah penampangnya harus
berbentuk bundar atau ada yang berbentuk lain? Jika kehalusan permukaan
kawatnya penting, seberapa kasar seharusnya? Bagaimana caranya membentuk
paper clip dari kawat tersebut? Apakah ditekuk dengan tangan atau dengan
menggunakan alat bantu? Jika diperlukan, mesin apa yang harus dirancang atau
dibeli untuk membuat memproduksinya? Jika sebagai perusahaan mendapatkan
order 100 buah clip atau 1 juta clip, apakah pendekatan manufakturnya akan
berbeda?
Kekakuan dan kekuatan juga tergantung kepada diameter kawat dan desain klip.
Termasuk di dalam proses perancangan adalah pertimbangan-pertimbangan
seperti jenis (style), penampilan fisik (appearance) dan kehalusan permukaan
dari clip tersebut. Perhatikan, misalnya, bahwa beberapa jenis klip memiliki
goresan di permukaannya, untuk memberikan gaya tekan yang lebih baik.
Akhirnya, metode pembuatan apakah yang paling ekonomis pada laju produksi
yang diperlukan, sehingga kompetitif di pasar dan menghasilkan keuntungan.
Selanjutnya, metode pembuatan yang tepat dengan perkakas yang tepat, mesin
dan peralatan harus dipilih untuk membentuk kawat menjadi paper clip.
Contoh di atas adalah contoh berbagai masalah di dalam produksi suatu produk
yang relatif sederhana, pada produk-produk lain mungkin akan dijumpai
masalah-masalah yang jauh lebih rumit. Terutama bila produk tersebut
melibatkan teknologi tinggi dan diproduksi dalam jumlah banyak sehingga
melibatkan banyak mesin, fasilitas maupun tenaga kerja. Sebuah mobil,
misalnya, terdiri dari sekitar 15.000 komponen, pesawat terbang transport C-5A
terbuat dari lebih dari empat juta komponen dan pesawat Boeing 747-700
terbuat dari enam juta komponen. Semuanya dibuat dengan bermacam-macam
proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Dengan demikian bisa
dibayangkan luasnya area industri manufaktur, mulai dari yang paling
sederhana hingga yang paling canggih. Bagi kebanyakan negara industri,
manufaktur merupakan tulang punggung perekonomian. Sebagai aktifitas
ekonomi manufaktur menyumbang 20 hingga 30% nilai dari produk dan jasa
yang dihasilkan di suatu negara.
Sektor ini terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak
mentah menjadi produk yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi
pembuatan sabun, resin, cat dan pestisida. Hal ini juga mencakup pembuatan
obat-obatan. Karet manufaktur dianggap sebagai bagian dari pekerjaan plastik.
Tentu saja, itu juga mencakup penggunaan minyak mentah untuk membuat
plastik tertentu, serta bensin dan bahan kimia lainnya.
Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang
yang berbeda. Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan
semua menggunakan sumber daya. Bidang ini mencakup semua peralatan dan
mikro-prosesor, semi-konduktor dan chip. Ini juga mencakup semua peralatan
audio-visual. Sektor transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta
api mobil dan pesawat yang tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan
logam atau manufaktur kimia.
4. Makanan
5. Logam
Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian
dari apa yang sering disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor
kadang-kadang disebut “industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.”
Logam mencakup semua besi, manufaktur aluminium dan baja, serta
keterampilan penempaan, pelapisan ukiran, dan stamping.
Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu
dipikirkan adalah tentang Place, yaitu dimana produk tersebut hendak
dipasarkan. Agar bisa meraih konsumen dalam proses pemasaran produk
tersebut, perusahaan harus bisa menciptakan komunikasi pemasaran dalam
rangka pelaksanaan proses promosi.
Hal ini demi memperkenalkan masyarakat tentang sebuah produk dan juga nilai
penting produk tersebut bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan
diedukasi dimana bisa mendapatkan produk yang dipasarkan tersebut.
1. Produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki
wujud. Sementara pada perusahaan jasa, produk yang mereka hasilkan yakni
jasa, tidak bisa dilihat namun hanya bisa dirasakan.
Ø Persediaan (Inventory);
a. Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan
yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.
Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi
perusahaan rokok.
b. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga
kerja yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat
diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah
tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan
rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari
barang yang dijual.
Ø Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih
besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya
apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh
kerugian.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan
Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Contoh:
= Rp. 24.725.000,-
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga
pokok penjualan.
- pembelian kotor;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
- pembelian;
- potongan pembelian
Keterangan :
Atau
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan
beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Laporan keuangan biasanya dibuat minimal satu tahun sekali di akhir periode
akuntansi. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari tiga laporan, yaitu neraca
atau balance sheet, laporan laba rugi, dan laporan modal atau laporan perubahan
posisi keuangan.
Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan total yang dibuat oleh perusahaan
dari penjualan setelah biaya untuk manufaktur, distribusi dan biaya lainnya
sudah dipotong. Data yang dilaporkan pada Laporan Laba Rugi diringkas
sebagai berikut:
Rincian Arus Kas Pernyataan pergerakan uang tunai masuk dan keluar dari
perusahaan. Ini adalah catatan pembayaran perusahaan (arus kas keluar) dan
deposito (arus kas masuk). Data yang dilaporkan pada Laporan Arus Kas
adalah:
Anda dapat menggunakan data dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan
Arus Kas untuk melakukan analisis keuangan perusahaan. Ada 18 rasio
keuangan yang mengidentifikasi likuiditas perusahaan, risiko, efisiensi dan
profitabilitas. Berikut adalah lima cara yang utama untuk menghitungnya:
Margin Laba Kotor = Laba Kotor ÷ Total PenjualanSemakin tinggi margin laba
kotor, perusahaan lebih banyak keuntungan dari hasil membuat produk-
produknya. Sebuah marjin laba kotor yang sebesar 80%, misalnya,
menunjukkan bahwa untuk setiap $ 1,00 dalam penjualan, hanya .20 sebenarnya
dihabiskan untuk membuat produk yang dijual.
Laporan yang disajikan dalam akuntansi biaya juga dapat digunakan sebagai
alat untuk membandingkan hasil yang dicapai dengan standard dari budget yang
dibuat sebelumnya. Hal ini dapat berhasil apabila pengawasan terhadap biaya
dilakukan dengan perencanaan biaya yang tepat dalam setiap kegiatan, sehingga
kegagalan-kegagalan atau kurang efisiennya suatu pekerjaan dapat dihindari
Menurut Mulyadi:
Akuntansi Biaya dapat mencapai tujuan tentang penentuan harga pokok produk,
maka akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya
pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya-biaya yang dikumpulkan
disajikan adalah biaya-biaya yang telah terjadi pada masa lalu atau biaya
historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk ini
untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu, untuk
melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk penentuan harga
pokok produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang yang lazim.
1. Pengertian Biaya
Ø Menurut Mulyadi :
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang di ukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Sedangkan biaya dalam arti sempit adalah pengorbanan sumber
ekonomis untuk memeperoleh aktiva atau dalam istilah lain disebut dengan
harga pokok (Mulyadi, 2002 : 8).
Jasa atau manfaat suatu sumber ekonomi yang telah digunakan atau
dilkeluarkan dalam rangka menciptakan pendapatan yang merupakan tujuan
setiap unit usaha (Harnanto & Zulkifli, 2003 : 15).
Harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam
satuan uang, dalam bentuk :
- Tambahan modal
Dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan , baik
pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang
akan datang (harga perolehan yang akan terjadi).
2. Biaya (expenses)
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan (revenue) dan akan dipakai sebagai pengurang
penghasilan .Biaya digolongkan ke dalam harga pokok penjualan, biaya
penjualan, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan biaya pajak
perseroan.
3. Penghasilan (Revenues)
Penghasilan adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk :
- Pengurangan modal
- Dalam rangka penjualan barang dagangan , produk atau jasa yang dilakukan
oleh perusahaan kepada pihak lain.
Rugi dan laba adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar antara
semua penghasilan dengan semua biaya dalam periode akuntansi yang sama.
Apabila semua penghasilan lebih besar dibanding biaya , maka selisihnya
adalah laba bersih.Apabila penghasilan lebih kecil dibandingkan dengan semua
biaya, selisihnya rugi bersih.
5. Rugi (Losses)
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok perusahaan ada empat fungsi yang
utama, yaitu ;
Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok biaya, yaitu :
1. Biaya produksi
Secara garis besar, biaya produksi dibagi menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
a. Biaya Bahan Baku (material cost)
Biaya ini sering disebut dengan istilah biaya utama (prime cost). Bahan baku
merupakan bahan yang membantu bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku
dapat diproduksi sendiri maupun diperoleh dari pembelian. Di dalam
memperoleh bahan baku pengusaha tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah
harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan ongkos transportasi
Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua biaya yang terjadi untuk
memperoleh bahan baku dan untuk menempatkan dalam keadaan siap untuk
diproduksi, merupakan unsur harga pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok
bahan baku tersebut terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya–biaya
pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku
sampai dalam keadaan siap untuk diolah (Mulyadi, 2002 : 301).
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi yang terdiri dari dua macam,
yaitu bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung
(indirect material). Bahan baku langsung adalah bahan baku yang secara
langsung berperan dalam proses produksi dan mempunyai hubungan yang erat
dengan jumlah produk yang dihasilkan. Bahan baku tidak langsung adalah
bahan baku yang secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa anggaran bahan baku adalah semua anggaran
yang berhubungan dengan perencanaan secara lebih terperinci mengenai
penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang akan
datang.
b. Biaya Tenaga Kerja
Seperti halnya bahan baku, tenaga kerja yang bekerja di pabrik juga
dikelompokkan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan
dalam proses produksi. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga
kerja yang secara tidak langsung berperan dalam proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci
tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja meliputi rencana
tentang jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu periode
produksi, tarif upah dan waktu (kapan) pengerjaannya.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga
kerja yang secara terperinci akan memuat :
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari biaya konversi, di samping biaya
overhead pabrik. Yang merupakan salah satu biaya untuk mengubah bahan baku
manjadi produk jasa. Sebelum lebih lanjut perlu dipahami batasan biaya tenaga
kerja dan cara penggolongannya. ” tenaga kerja merupakan usaha fisik atau
mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja
adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut
”. (Mulyadi , 2002 : 343)
Biaya tenaga kerja untuk tujuan akuntansi di bagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor), adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan
perusahaan.
Biaya-biaya yang secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi
dimasukkan (dikelompokkan) ke dalam biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya–biaya dalam pabrik
yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali bahan baku
langsung, dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena terlalu banyaknya jenis
biaya yang muncul dalam operasional pabrik, maka diperlukan perhatian
khusus. Sedangkan anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan
yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan
sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang. Terlalu
besarnya biaya overhead pabrik akan memperngaruhi tingkat keuntungan yang
akan diperoleh.
2. Biaya Pemasaran
Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa untuk menghitung harga pokok secara
tepat dan teliti, maka biaya yang harus dikeluarkan harus diklasifikasikan
menurut aliran–aliran biaya itu sendiri. Di dalam akuntansi yang konvensional
komponen harga pokok terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik.
Perhitungan biaya produksi dan perhitungan harga pokok produk dalam proses
supaya bisa dianalisis kegiatannya selama periode tertentu, maka harus disusun
laporan biaya produksi yang biasanya di bagi menjadi 3 (tiga) bagian :
a) Data produksi
Berisi jumlah produk dalam proses pada awal periode, jumlah produk yang
telah diolah selama periode tertentu, jumlah produk selesai ditransfer ke
gudang, dan produk yang masih dalam proses pada akhir periode dengan tingkat
penyelesaian tertentu.
c) Perhitungan biaya
Pembuatan suatu produk mempunyai dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi
dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya–biaya yang
dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya
non produksi merupakan biaya–biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non
produksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum.
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. Biaya non produksi ditambahkan pada
harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Ø http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
Ø
https://www.google.com/search?client=opera&rls=en&q=struktur+makalah&so
urceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8
Ø http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur