Anda di halaman 1dari 4

Logo adalah tanda, lambang, ataupun simbol yang mengandung makna dan

digunakan sebagai identitas sebuah organisasi, perusahaan atau individu agar mudah diingat
oleh orang lain. Logo juga dapat memberi gambaran ciri ataupun identitas perusahaan,
sehingga logo bisa dikatakan sebuah lambang ataupun ciri untuk memudahkan pengenalan
sebuah perusahaan dan juga corporate identity atau identitas perusahaan yang mewakili citra
perusahaan. Logo juga merupakan penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks
sehingga dapat dikontrol, dimodifikasi, dan dibangun sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut wikipedia, Logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti
tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara,
lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai
pengganti dari nama sebenarnya. Logo harus memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa
konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim
dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.

logo memiliki fungsi sebagai penanda pada sebuah perusahaan atau komunitas yang
ada. Selain itu, Logo memiliki fungsi yang lain yaitu :

 Sebagai sarana identifikasi (branding)


Sebagai sarana identifikasi, logo mampu berfungsi sebagai wujud pengenalan atau
identitas baik bagi produk, jasa, atau identitas seseorang. Fungsinya sebagai identitas
tentu menuntut logo untuk mampu menjiwai dan mencerminkan karakter seseorang,
perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilinya. Ini bertujuan membuat apa yang
diwakilinya tersebut mudah untuk dikenali, diingat, dan mudah untuk dibedakan dengan
identitas lainnya.
 Sebagai sarana informasi, pengendali, pengawas serta pengontrol
Seperti yang kita ketahui bahwa logo mengandung sebuah informasi yang ingin
disampaikan pemilik logo kepada publik. Informasi ini digunakan sebagai alat
pengendali, baik berupa pandangan maupun perilaku publik terhadap brand pemilik logo.
Ini berarti logo pun menjadi pengawas serta pengontrol dari brand image yang publik
pikirkan mengenai brand. Akan tetapi jangan memandang negatif pada logo karena
dianggap mengendalikan pemikiran publik. Dalam hal ini, pengendalian pikiran bukan
merupakan suatu yang ekstrim sehingga apapun yang dikatakan oleh brand akan
dilakukan oleh publik. Logo hanya menyampaikan informasi untuk memberikan kesan
yang diinginkan. Seperti sebuah rekomendasi yang tentu saja tidak memaksa.
 Sebagai sarana motivasi
Desain komunikasi visual dapat berpesan sebagai sarana motivasi yang biasanya
dilakukan dengan menggunakan poster. Akan tetapi, logo pun dapat melakukan hal yang
sama. Logo dapat menyampaikan motivasi kepada publik atau konsumennya yang tentu
saja disesuikan dengan tujuan brand. Misalnya logo produk sabun mandi yang
memotivasi publik untuk terus berupaya agar hidup dengan sehat melalui logonya. Atau
produk pasta gigi yang memotivasi publik untuk menjaga kesehatan gigi yang juga
melalui logo yang mewakilinya.
 Sebagai sarana pengutaraan emosi
Logo dapat menjadi sarana pengutaraan emosi. Misalnya bagi logo yang akan
menggambarkan bagaimana kasih saying ibu kepada anaknya. Logo ini tentu digunakan
oleh produk atau brand yang menjual jasa atau produk bayi atau produk yang
dikhususkan untuk ibu hamil dan menyusui. Melalui logo nya, publik akan membaca
bagaimana sebenarnya seorang ibu menyayangi anaknya.
 Sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk
menyampaikan informasi/pesan dengan cara menarik perhatian publik secara visual
sehingga informasi/pesan yang disampaikan mudah diingat. Penggunaan gambar serta
kalimat dibuat agar bersifat persuasif dan menarik. Inilah salah satu fungsi dari logo.
Melalui logo, brand akan menarik perhatian publik dan melalui logo itu pula brand
menyampaikan informasi/pesan. Tujuan utamanya tentu adalah menjual produk dan jasa.

Adapun aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan sebuah logo :

 Sederhana
Logo yang baik adalah logo yang sederhana (simple). Kesederhanaan membuat logo mudah
dikenali, mudah diingat, dan cukup efektif, dalam arti mengandung kriteria yang dikehendaki
pemesan logo. Kita ambil contoh logo Nike. Sederhana, tapi menjadi logo perusahaan produk
olah raga terkenal dunia sampai sekarang.

 Unik
Namun sederhana saja ternyata tidak cukup. Logo yang baik juga harus unik dan mudah
dibedakan dengan logo lain (khususnya logo dari pesaing). Sangat aneh jika sebuah
perusahaan mempunya logo yang mirip dengan perusahaan lain yang lebih dulu eksis
misalnya. Hal ini akan menggambarkan profil perusahaan tersebut yang miskin inovasi dan
kurang profesional bahkan untuk menentukan logonya sendiri.

 Mudah Diingat
Ciri selanjutnya dari sebuah logo yang baik dan erat kaitannya dengan kesederhanaan /
simple adalah mudah untuk diingat. Logo yang mudah diingat akan mendukung perusahaan
tetap dalam posisi teratas dalam ingatan konsumen. Secara tidak langsung ini akan
meningkatkan penjualan dan omset dari perusahaan. Dan logo yang mudah diingat, dapat
diperoleh dari desain yang simple.

 Tahan Lama
Logo yang bertahan lama tentu akan sangat menguntungkan perusahaan. Redesign sebuah
logo akan memakan banyak biaya dan waktu. Selain itu, perubahan logo juga dapat
membingungkan konsumen dan bahkan bukan tidak mungkin akan kehilangan banyak
pelanggan.

Jangan mengaplikasikan prinsip industri fashion pada desain logo, karena logo
mencerminkan identitas, brand perusahaan. Model pakaian, celana, jeans, batik, boleh saja
berganti tiap tahun atau dekade. Tapi tidak untuk identitas perusahaan.
 Fleksibel / Serba Guna
Logo akan digunakan kedalam berbagai media visual seperti stempel, akrilik, faktur dll. Oleh
karena itu, sebuah logo yang baik harus bisa ditempatkan kepada berbagai kondisi dan tetap
tidak kehilangan bentuk sebenarnya. Oleh sebab itu, logo biasanya didesain dalam bentuk
format vektor.

 Sesuai
Ciri lain dari logo yang baik adalah kesesuaian. Logo harus bisa menggambarkan apa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, tag line mungkin bisa menutupi. Namun kembali
lagi kepada kondisi dimana sebuah logo harus ditempatkan kedalam berbagai media visual
dan harus bisa berdiri sendiri tanpa adanya tag line.

Gojek, merupakan perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan


melalui jasa ojek. Baru-baru ini, Gojek mengalami proses rebranding terutama dalam bidang
Logonya. Gojek mengganti logo perusahaannya yang diberi nama “SOLV”. Dengan
digantinya logo tersebut, logo lama dengan gambar orang yang sedang bersepeda motor dan
ada sinya digitalnya ditinggalkan dan tidak digunakan lagi. Gojek memutuskan untuk
melakukan rebranding karena logo yang dulu sudah tidak mencermikan perusahaan lagi.
Gojek kini bukan lagi sekedar layanan ojek online, melaikan memiliki tiga aplikasi super
(Super app) yang berkaitan untuk membantu konsumen, mitra dan merchant.

salah satu alasan pemilihan logo baru perusahaannya adalah fleksibilitas. Dengan
simbol baru tersebut, logo GOJEK kini bisa dengan mudah dikenali meski dipasang dalam
berbagai ukuran, baik besar maupun kecil.

Logo lama yang didesain salah satu founder GOJEK mewakili sisi unik dari
pembuatan sebuah logo. Namun, keberadaan logo lama itu justru memiliki kendala
implementasi tersendiri di lapangan. Logo lama itu terlalu rumit dan jika di pakai dalam skala
yang kecil, akan susah dilihat dan sulit untuk dibuat di bahan-bahan yang berbeda.

Logo baru milik gojek ini melambangkan satu tombol untuk semua. Di sisi
lain, lingkaran di logo baru ini mewakili ekosistem Gojek yang semakin solid
memberikan manfaat untuk semua. Logo ini mewakili semangat perusahaan untuk
selalu menawarkan cara pintar dalam mengatasi tantangan yang dihadapi para
pengguna untuk hidup yang lebih mudah bagi konsumen, untuk akses pendapatan
tambahan yang lebih luas bagi mitra, untuk peluang pertumbuhan bisnis yang pesat
bagi para merchant, dan masih banyak lagi.
Kesimpulannya, langkah rebranding diperlukan jika terjadi perubahan misi,
perubahan target pasar, dan adanya produk baru yang ditawarkan dalam sebuah perusahaan.
Sebagai contoh pada Gojek, melakukan proses rebranding karena produk yang ditawarkan
sudah berkembang dan logo yang lama tidak lagi mencermikan perusahaan. Logo yang lama
juga tidak baik secara hirarki karena sulit untuk diimplementasikan dalam berbagai media.
Sebagai perusahaan, harus selalu memperbaharui dan mengembangkan sesuai dengan
keadaan zaman dan keadaan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai