01 GDL Mariafelis 1755 1 Cover, I X PDF
01 GDL Mariafelis 1755 1 Cover, I X PDF
Y
DI UPT PUSKESMAS GAJAHAN
SURAKARTA
Disusun oleh :
Maria Felisitas
NIM B15034
v
v
v
v
CURRICULUM VITAE
Riwayat Pendidikan
1 SDI Kotabaru 1 LULUS TAHUN 2008
2 SMP N 2 Maurole – Kotabaru LULUS TAHUN 2011
3 SMK ST. Mathilda Maumere LULUS TAHUN 2014
4 Prodi D3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta ANGKATAN
2016/2017
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul͇Laporan Asuhan
Kebidanan Berkesinambungan Di UPT ͆Puskesmas Gajahan͇ Surakarta dengan
baik dan tepat waktu.
Laporan tugas akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperolah derajat Ahli Madya Kebidanan di Prodi D 3 Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
vi
7 Orang tuaku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil, serta kasih sayang yang tiada terkira dalam setiap langkah kaki
penulis
8 Seluruh teman – teman mahasiswa Prodi D 3 Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta yang telah memberikan dukungan baik berupa motivasi
maupun kompetisi yang sehat dala penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
9 Semua pihak yang tidak apat penulis sebutkan satu persatu, yang ikut andil
dalam terwujudnya Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam Ulasan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, halni karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan
penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis
vii
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan
untuk:
1. Ayah bunda tercinta terimakasih atas doa dan restunya dan cinta kasihnya
selama ini
2. Kedua adikku tercinta yang selalu memberi support setiap langkahku
3. Teman-teman yang selalu berpartisipasi dalam pembuatan Laporan Tugas
Akhir ini
4. Almamater tercinta
viii
DAFTAR ISI
ix
E. Instrumen Laporan Kasus ........................................................150
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................151
G. Alat –alat Yang Dibutuhkan ...................................................152
H. Jadwal Penelitian .....................................................................154
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian ...........................................................155
B. Tinjauan Kasus ...............................................................................156
C. Pembahasan ....................................................................................189
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................206
B. Saran .............................................................................................207
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Dengan demikian angka
kematian ibu Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari 111,16 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000
ibu tertinggi adalah Brebes yaitu 52 kasus, diikuti Kota Semarang 35 kasus,
adalah Temanggung yaitu 3 kasus, diikuti Kota Magelang 3 kasus, dan Kota
waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 22,92 persen, dan pada waktu
kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia 20-34 tahun sebesar
67,11 persen, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 29,07
persen dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 3,82 persen.Angka
gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik
1
2
prenatal dan obstetri yang rendah pula. Angka Kematian Bayi di Provinsi
Kota Surakarta yaitu 3,36 per 1.000 kelahiranhidup, diikuti Jepara (5,46 per
penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil,
tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan
tahun 2016 sebanyak 6.727.894 PUS. Dari seluruh PUS yang ada, sebesar
pencapaian pada tahun 2015 yaitu 78,24 persen (Profil Kesehatan Provinsi
asuhan kebidanan masa nifas (postnatal care), dan asuhan bayi baru lahir
(Varney, 2007).
program unggulan yaitu dengan OSOC (pendampingan satu ibu hamil oleh
Tengah, 2016).
berjumlah 562 orang dan terdapat 1 kasus kematian ibu dan terdapat 2 kasus
yang tepat sehingga harapannya tercapai dengan baik, dan bermanfaat bagi
pasien dan penulis. Penelitian ini saya mengambil pasien Ny. Y untuk
mendampingi selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas dalam
B. Perumusan Masalah
5
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu:
kebidanan.
kebidanan.
6
kebidanan.
b. Mahasiswa mampu:
1. Teoritis:
2. Aplikatif:
a. Institusi:
b. Profesi:
berjalan dengan normal hanya saja sempat terjadi bendungan ASI dan
sudah ditangani dengan baik, untuk BBL dalam keadaan normal tetapi
pemberian HB0.
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
9
10
terutama pada pagi hari yang disebut morning sicknes. Dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
gravidarum.
3) Payudara tegang
dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu,
4) Sering miksi
penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada
akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk kerongga
6) Pigmentasi kulit
melanofor dan kulit. Biasanya terjadi pada sekitar pipi, leher, dinding
7) Varises
8) Perut membesar
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hai ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
12
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
minggu.
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas
pada usia kehamilan lebih tua (trimester tiga). Bagian janin ini dapat
(Walyani, 2015).
1) Mons veneris
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita
4) Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe
serabut saraf.
5) Vestibulum
vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah
7) Perineum
8) Vulva
panjang mulai dari klitoris, kanan kiri di atas bibir kecil, sampai ke
lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks
15
sekret lain dari rahim, alat untuk bersenggama dan jalan lahir pada
waktu bersalin.
Adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi
seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri dari
dan pernah melahirkan atau belum. Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu
serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim, bagian
terjadi pada wanita hamil pada trimester ketiga. Trimester tiga sering
1) Perdarahan pervaginam
3) Pengelihatan kabur
sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre-eklamsia.
dengan sel-sel darah merahnya. Hampir separuh dari ibu hamil akan
pada sore hari dan biasanyaa hilang setelah beristirahat atau dengan
Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester III. Cairan
keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan berwarna putih
keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban, jika kehamilan belum
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam
aterm.
mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
Pada trimester III ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
sang bayi. Ada perasaan was-was meningat bayi dapat lahir kapan pun.
Selain itu wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan
bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar
biasa besar atau apakah organ vitalnya akan mengalami cidera akibat
serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya,
yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru
pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman
(Walyani, 2015).
Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan
dan perhatian dari orang-orang terdekat. Dukungan dan peran serta suami
produksi ASI. Saat hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun
kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada disekitar ibu
h. Asuhan Antenatal
ASI ekslusif.
antenatal :
minggu)
(b) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-
28)
23
(c) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-
a. Langkah I :Pengkajian
semua informasi yang akurat dan lengkap dari berbagai sumber yang
1) Subjektif
a) Biodata
(2) Umur
(3) Agama
(4) Suku/Bangsa
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
b) Alasan datang
c) Keluhan utama
kekambuhan.
kembang janin.
14 minggu)
minggu 14-28)
dkk, 2010).
seumur hidup.
f) Riwayat menstruasi
ditanyakan meliputi:
tahun.
29
pusing.
g) Riwayat kontrasepsi
h) Riwayat kesehatan
(Astuti, 2012).
i) Riwayat perkawinan
2012).
(1) Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu
(2) Nutrisi
(Astuti, 2012).
(3) Eliminasi
(4) Aktivitas
2012).
(6) Seksualitas
(Walyani, 2015).
2012).
b. Objektif
a) Pemeriksaan umum
dkk, 2017).
(2) Kesadaran
2017).
lengan yang normal adalah 23,5 cm, bila kurang dari 23,5
(b) Suhu
2017).
(c) Nadi
(Astuti, 2012).
(d) Respirasi
(1) Kepala
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Mata
(Astuti, 2012).
(d) Hidung
2012).
(e) Telinga
(f) Mulut
(2) Leher
(4) Abdomen
(5) Ekstermitas
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(a) Leopold I
di fundus uteri.
39
(b) Leopold II
(d) Leopold IV
2017).
(3) Auskultasi
(4) Perkusi
dkk, 2017)
40
d) Pemeriksaan panggul
(Astuti, 2012).
pengeluaran pervaginam.
(2) Perinium
lain.
(3) Anus
minggu terakhir.
(a) Urinalisasi
(c) BTA
janin.
1) Diagnosa kebidanan
Data dasar :
Data Subyektif:
44
keguguran.
Data Obyektif:
Tanda-tanda vital:
2) Masalah
3) Kebutuhan
e. Langkah V : Perencanaan
f. Langkah VI : Pelaksanaan
sebagian lagi oleh tenaga kesehatan lain atau klien dan keluarga. Jika
S :Subjektif
dari sudut pandang pasien (Wafi dkk, 2009). Pada kasus ini
dalam 12 jam.
O :Objektif
A :Assesment
P :Planning
B. PERSALINAN
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Setyorini, 2013).
b. Tanda-Tanda Persalinan.
1) Teori keregangan.
tertentu.
4) Teori prostaglandin
terjadinya persalinan.
Tekanan bagian terendah janin pada servik dan segmen bawah rahim,
demijkian pula pada pleksus nervosus disekitar servik dan vagina, bila
2013).
Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut
conjungata vera (ukuran muka belakang pintu atas panggul yaitu dari
a) Panggul gynecoid
b) Panggul android
c) panggul anthropoid
d) Panggul platypoid
53
untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus
maka otot-otot ini akan mudah ruptur.Kelainan pada jalan lahir lunak
diantaranya disebabkan oleh serviks yang kaku (pada primi tua primer
atau sekunder dan serviks yang cacat atau skiatrik). Serviks gantung
kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal septum, dan
2) Power (kekuatan)
Power atau kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power
tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan
mempunya sifat kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk
membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik.
3) Passanger
utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena
kepala janin mempunya ukuran yang paling besar 90% bayi dilahirkan
4) Psyche (psikologi)
tidak memahami apa yang terjadi atau pada dirinya atau yang
e. Mekanisme Persalinan.
Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan letak kepala dan pada letak
kepala ini ditemukan ± 58% ubun-ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23%
kolon sigmoid dan rektum. Pada letak kepala, bila his sudah cukup kuat,
kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Masuknya
kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitismus ialah
bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.
Neagle ialah apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan
(32 cm). Sampai didasar panggul kepala janin berada di dalam keadaan
fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui difragma pelvis yang
defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulva akan membuka dan
kepala janin makin nampak. Perineum menjadi lebar dan tipis, anus
58
dan akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi
yang disebut putaran paksi luar. Putaran paksi luar adalah gerakan kembali
dengan punggung anak. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan
telah di lahirkan bahu akan berada dalam posisi depan belakang. Demikian
sebagai berikut
sutura sagitalis melintang dijalan lahir, tulang parietal kanan dan kiri
sama tinggi, maka keadaan ini disebut sinklitismus. Kepala pada saat
59
melewati pintu atas panggul dapat juga dalam keadaan dimana sutura
luas.
simultan/bersamaan.
2) Penurunan kepala
3) Fleksi
4) Rotasi Dalam.
melewati Hodge III (setinggi spina) atau setelah didasar panggul. Pada
letak fleksi
61
5) Ekstensi
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan
sehingga mendesak kejaringan perineum. Pada saat itu ada dua gaya
mulut, dan dagu. Pada saat kepala sudah lahir seluruhnya, dagu
6) Rotasi Luar
Terjadinya gerakan rotasi luar atau putar paksi luar dipengaruhi oleh
satu paha ibu. Bila ubun-ubun kecil pada mulanya disebelah kiri maka
ubun-ubun kecil akan berputar kearah kiri, bila pada mulanya ubun-
7) Ekspulsi
f. Partograf.
Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik
ibu dalam proses persalinan serta merupakan alat utama untuk mengambil
1) Kegunann Partograf :
2) Bagian-bagian Partograf
a) Kemajuan Persalinan:
kontraksi uterus
b) Kondisi janin:
kepala janin
c) Kondisi Ibu:
Tekanan Darah, Nadi dan Suhu badan, volume Urine, obat dan
cairan
Observasi dimulai sejak ibu datang, apabila ibu datang masih dalam
partograf. Karena partograf dipakai setelah ibu masuk fase aktif yang
meliputi:
64
a) Identifikasi ibu
selaput ketuban.
b) Kondisi Janin:
patrograf pada partograf dintara garis tebal angka 180 dan 100,
DJJ dibawah 120 atau diatas 160, maka penolong harus waspada.
J : jika ketuban sudah pecah dan air ketuban Jernih dan belum
pecah
Mekoniun
Darah
dapat diraba
dapat dipisahkan.
dipisahkan.
e) Kemajuan Persalinan
Dilatasi Servik pada kolom dan lajur kedua dari partograf adalah
Skala 0 sampai dengan 5 pada garis tepi sebelah kiri keatas, juga
g) Kontraksi uterus
i) Kondisi ibu
g. Tahapan Persalinan
juga kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan,
janin didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut kala urie,
plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV dimulai dari
1) Persalinan kala I
darah (bloody show). Lendir yang bersemuh darah ini berasal dari
10 cm. Dalam fase aktif ini masih dibagi menjadi 3 fase lagi yaitu fase
68
kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan tersebut dapat dijumpai
multigravida fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi menjadi lebih
Dimulai dari pembukaan lenglap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat, kurang lebih 2-3 menit
sekali. Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala janin sudah
69
masuk dalam ruang panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva
pada saat ada his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi, kepala janin
tidak masuk lagi diluar his dengan kekuatan his dan mengedan
bayi.
3) Kala III
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba
dindingnya.
4) Kala IV (observasi)
sayang ibu dan sayang bayi. Observasi yang dilakukan pada kala IV
adalah:
pernapasan
c) Kontraksi uterus
d) Terjadinya perdarahan
sebelum masuk persalinan dan akan naik bila terjadi kontraksi. Posisi
sirkulasi darah baik untuk ibu maupun janin akan terganggu, ibu dapat
hipotensi dan janin asfiksia. Oleh karena itu posisi tidur ibu selama
71
2) Perubahan metabolisme
dianggap normal asal tidak melebihi 0,5-1 CC. Suhu badan yang naik
dehidrasi.
4) Denyut jantung
5) Pernafasan
perasaan pusing.
6) Perubahan renal
7) Perubahan gastrointestinal.
makan tidak terlalu banyak atau minum berlebihan, tetapi makan dan
8) Perubahan hematologis
adanya infeksi. Setelah itu turun lagi kembali keadaan semula. Gula
darah akan turun selama persalinan dan akan turun secara menyolok
pada persalinan yang mengalami penyulit atau persalinan lama, hal ini
9) Kontraksi uterus
uteri menjalar kebawah, fundus uteri bekerja kuat dan lama untuk
serviks men jadi lembek membuka. Kerja sama antara uterus bagian
Segmen Atas Rahim (SAR) berbentuk pada uterus bagian atas dengan
sifat otot yang tebal dan kontraktif. Pada bagian ini terdapat banyak
bawah antara ishmusdengan serviks, dengan sifat otot yang tipis dan
elastis, pada bagian ini banyak terdapat otot yang melingkar tidak
berlebihan, akan tampak sebagai garis atau batas yang menonjol diatas
akan tetapi juga karena tekanan isi uterus yaitu kepala dan kantong
terjadi.
13) Show
Show adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dan sedikit lendir
yang bercampur darah, lendir ini berasal dari ekstruksi lendir yang
uterus, dengan adanya tekanan maka akan terlihat kantong yang berisi
ini terbagi dua yaitu fore water dan hind water yang berfungsi untuk
akan timbul generasi floud presur. Bila selaput ketuban pecah maka
Pada akhir kala I bila pembukaan sudah lengkap dan tidak ada tahanan
kemaluan)
akan dilakukan
dilakukannya
keinginan
dkk, 2008).
78
1) Defenisi
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500
Ibu pada kehamilan yang lalu menjalani seksio sesarea dan pada
5) Operasi porro
sebagai berikut:
4) Indikasi
b) Panggul sempit
h) Malpresentasi janin
(b) Primigravida
(3) Presentasi dahi dan muka (letak defleksi) jika reposisi dan
(5) Gemelli
82
5) Prosedur
(2) Pada dinding perut di buat insisi medina dimulai dari atas
laparotomi.
(4) Dibuat insisi secara tajam dengan pisau pada segeman atas
kedua penjepit.
cutgut khromik
83
eksploirasi
(2) Pada dinding perut di buat insisi mediana mulai dari atas
laparatomi
84
miometrium
eksploirasi
85
terpotong.
cutgut No. 0.
secara ganda, dan pada tempat yang sama disisi rahim dijepit
diangkat.
(10) Setelah rongga perut dibersihkan dari sisa darah, luka perut
6) Komplikasi
b) Perdarahan karena:
(Mochtar, 2013).
S : Subjektif
O : Objektif
A : Assesment/pengkajian
dinamik
P : Planning
“P.
90
a. Perencanaan
b. Implementasi
c. Evaluasi
2009).
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
1) Termoregulasi
Bayi baru lahir belum mampu mengatur suhu tubuh mereka sehingga
tidak efisien dan bayi cukup bulan tidak mampu menghasilkan panas
kekuatan otot cukup kuat untuk tetap berada dalam posisi fleksi.
Lapisan lemak bawah kulit yang tipis, yang memiliki daya isolasi
2) Sistem pernafasan
a) Perkembangan paru
diluar uterus.
d) Pertukaran gas
3) Sistem pencernaan
berwarna merah jambu dan basah. Gigi tertanam dalam gusi dan
sekresi ptialin sedikit. Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai
menghisap dan menelan. Reflek muntah dan batuk yang matur sudah
lambung 2,5-3 jam. Usus bayi terdiri dari sejumlah besar kalenjar
usus bayi dalam keadaan steril hanya dalam beberapa jam. Bising
jam.
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
besar yaitu penutupan foramen ovale pada atrium paru dan aorta, dan
dan menurup dalam waktu 8-10 jam setelah bayi lahir. Vena
bayi lahir adalah 80 ml/kg berat badan. Akan tetapi jumlah ini
akan meningkat jika tali pusat tidak dipotong pada waktu lahir.
5) Metabolisme glukosa
sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, kadar glukosa dalam darah akan
turun dalam waktu cepat (1-2 jam). Koreksi penurunan kadar gula
a) Melalui pemberian air susu ibu (bayi baru lahir yang sehat harus
(glukoneogenesis)
Bayi baru lahir tidak mampu mencerna makanan dalam jumlah yang
cukup yamg akan membuat glukosa dan glikogen. Hal ini akan
dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermi pada saat lahir, yang
pertama pada bayi cukup bulan yang sehat. Jika emua persediaan
6) Sistem Ginjal
akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam urat dapat
menimbulkan warna merah jambu pada urine, namun hal ini tidak
dengan baik pada saat mendapat asupan cairan, dan tidak dapat
refleks. Urine pertama kali dibuang saat lahir dalam 24 jam, dan
100
Evaluasi bayi baru lahir dilaksanakan segera setelah bayi baru lahir
tubuh ibunya.
Purwoastuti, 2016).
SOAP
S : Subjektif
O : Objektif
dan perkusi.
A :Assesment/pengkajian
P :Planning
dalam “P.
104
a. Perencanaan
b. Implementasi
c. Evaluasi
D. NIFAS
1. Konsep dasar
a. Pengertian
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
yang dimulai dari beberapa jam setelah lahir plasenta sampai 6 minggu
a) Uterus
(2) TFU hari ke-2 post partum 2-3 jari dibawah pusat.
hanya 3-4 cm, dan ada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan bekas
Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-
minggu.
danhypermia,kadang-kadangoedemadaritrigonumdan menimbulkan
urin residual. Sisa urin ini dan trauma pada dinding saluran kencing
sehingga sebagian dari dinding perut garis tengah hanya terdiri dari
5) Perubahan Endokrin.
a) Hormon plasenta
b) Hormon Pituitary
pertama anovulasi.
a) Tekanan Darah
b) Suhu
c) Nadi
postpartum.
d) Pernafasan
8) Perubahan hematologi.
9) Laktasi
kedalam, leprae. Faktor lain jika ada kelainan dari bayinya sendiri
erat kaitannya dengan produksi air susu ibu yang sangat dibutuhkan
proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah
kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata- rata ibu harus
cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagian ASI itu
Protein hewani anatara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, ikan
per hari dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah (anjurkan ibu
Pil zat besi (fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya
unit) sebanyal 2 kali yaitu pada 1 jam setelah melahirkan dan 24 jam
melalui ASI.
114
2) Ambulasi
puerperium.
sebagai berikut
memelihara anaknya
diperut
115
3) Eliminasi
harus diusahakan agar ibu dapat buang air kecil. Pengeluaran cairan
gliserine/diberikan obat-obatan.
4) Personal hygiene
a) Puting susu
b) Partum lokia
Lokia adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas
yang tidak lain adalah sekret dari rahim terutama luka plasenta.
kuningan yang disebut lokia alba. Lokia yang berbau amis dan
5) Perineum
BAB/BAK.
setrika
117
6) Istirahat
7) Seksual
begitu darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukan 1 atau2 jari
8) Keluarga berencana
dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang
sebagai akibat pertemuan atara sel telur yang matang dan sel serma
tersebut.
9) Latihan/senam nifas
otot panggul dan otot perut. Pada saat hamil, otot perut dan sekitar
rahim, serta vagina telah teregang dan melemah. Latihan senam nifas
1) Puerperium dini
2) Pueperium intermedikal
3) Remot puerperium
e. Kunjungan
Waktu yang diperluhkan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
nifas paling sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi,
perdarahan berlanjut.
atonia uteri.
abnormal.
tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
120
bayi alami.
Sunarsi, 2011).
hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberi dukungan. Atas
dasar tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan antara ibu dan keluarga
sebagai berikut:
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
S : Subjektif
O : Objektif
A : Assesment/pengkajian
dinamik.
P : Planning
“P”.
a. Perencanaan
b. Implementasi
c. Evaluasi
2009).
E. Keluarga Berencana
1. Konsep dasar
a. Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
pertemuan atara sel telur yang matang dan sel serma tersebut (Dewi dan
Sunarsi, 2011)
124
sel telur (ovum) dengan sel mani (spermatozoa) pada saluran telur
(Mochtar, 2013).
b. Macam- macam KB
a) Pengertian
b) Cara kerja
Penundaan/penekanan ovulasi
c) Keuntungan Kontrasepsi
tidak perlu obat atau alat, tanpa biaya, mendapat kekebalan pasif
air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai,
d) Kerugian
HIV/AIDS
e) Indikasi
f) Kontraindikasi
a) Pengertian
Ovulasi adalah hal yang paling efektif. Cara yang tidak efektif
metode suhu basal yang sudah tidak dianjurkan lagi. Hal ini
126
disebablan oleh kegagalan yang cukup tinggi (> 20%) dan walau
c) Manfaat
istri/pasangan.
d) Keterbatasan
e) Indikasi
mau pun tidak teratur tidak haid baik karena menyusui mau pun
f) Kontraindikasi
genitalianya
3) Senggama terputus
a) Pengertian
b) Cara kerja
c) Manfaat
d) Keterbatasan
berhubungan seksual.
e) Indikasi
f) Kontraindikasi
senggama terputus.
4) Metode barrier
a) Pengertian kondom
b) Cara kerja
c) Efektifitas
Kondom sangat relatif bila dipakai secara benar pada setiap kali
d) Manfaat
e) Keterbatasan
kontrasepsi, 2012).
5) Pil Progestine
Metode ini sangat cocok untuk digunakan oleh ibu menyusui yang
ingin memakai pil KB karena sangat efektif dalam masa laktasi. Efek
131
sebagai berikut:
berikut:
spotting, amenorea)
selama 48 jam
d) Bila anda lupa 1-2 pil, minumlah segera pil yang terlupa dan
e) Bila tidak haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir
habis
6) Suntikan progestine
Metode ini sangat efektif dan aman, dapat dipakai oleh semua
lambat (rata-rata 4 bulan, serta cocok untuk masa laktasi karena tidak
sebagai berikut:
a) Sangat efektif
darah
sampai premenopause
ektopik
sebagai berikut:
berikutnya
7) Kontrasepsi Implant
Indoplant dan implan non. Kontrasepsi ini dapat dipakai oleh semua
badan.
haid terakhir).
h) Reversibel
berikut:
Sunarsi, 2011).
9) Kontrasepsi mantap
a) Vasektomi
rekanalisasi spontan.
b) Tubektomi
bentuk SOAP
S :Subjektif
O : Objektif
A : Assesment/pengkajian
dinamik.
P : Planning
“P.
a. Perencanaan
b. Implementasi
c. Evaluasi
2009).
142
2. Kerangka pikir
Berdasarkan tinjauan teori tentang masa hamil, nifas, dan kunjungan ulang
masa nifas maupun bayi baru lahir maka peneliti dapat menyusun kerangka
pikir:
Ibu hamil Uk.28-40 minggu
Fisiologis patologis
Bersalin
Fisiologis Patologis
3. Landasan Hukum
Bidan
1) Pasal 18
untuk memberikan:
2) Pasal 19
kehamilan.
meliputi pelayanan:
(1) Episiotomi
(3) Penjahitan
perujukan
postpartum
3) Pasal 20
huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak
prasekolah
sekolah, dan
pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat
jantung
alkohol atau providon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap
pada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, Asi
4) Pasal 21
berwenang memberikan:
ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi
5) Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
sistem reproduksi
149
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi
antarvariabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang,
(postnatal care) dan asuhan bayi baru lahir (Varney, 2007) pada Ny.Y di UPT
Lokasi penelitian bagi beberapa penelitian sangat penting, karena lokasi yang
149
150
kasus ini dilaksanakan di UPT Puskesmas Gajahan Surakarta Jl. Veteran No.
studi kasus dengan Manajemen Asuhan Kebidanan ini adalah Ny. Y mulai
hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana di UPT Puskesmas
Gajahan Surakarta
dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
938/MenKes/SK/VII/2007.
151
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer diperoleh
yang dicari (Saryono, 2011). Pada studi kasus ini, data primer diperoleh
a. Pemeriksaan fisik
b. Wawancara
c. Observasi
2. Data sekunder
Disebut juga data tangan kedua. Data sekunder adalah data yang
diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari peneliti dari
a. Studi dokumentasi
b. Studi kepustakaan
jam, handscoon.
1 pasang sarung tangan DTT atau steril, 1 buah handuk, 1/3 kain
alas bokong ibu , selimut untuk mengganti, topi bayi, pakaian ibu,
3. Alat dan bahan pemeriksaan fisik ibu nifas: tensi meter, stetoskop,
4. Alat dan bahan pemeriksaan bayi baru lahir: pita meter (metline),
alat ukur LILA, thermometer axilla dan rectal, kom berisi kapas,
mata/salep mata, kain bersih, alat ukur berat badan dan tinggi
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru
lahir.
4. Jadwal
2010).
BAB IV
Puskesmas UPT Gajahan Surakarta terletak di Jl. veteran No. 46, kecamatan
Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Untuk jadwal periksa hamil di
Puskesmas Gajahan pada hari selasa dan kamis. Puskesmas Gajahan memiliki
pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan anak, ruangan persalinan, ruangan rawat
inap, ruangan pelayanan konsultasi dan gizi, ruangan KB, dan ruangan menyusui
untuk ibu. Jenis pelayanan yang di berikan adalah pelayanan rawat jalan yang
dibuka mulai dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB yaitu pada dari hari senin
sampai kamis dan pada hari jumad dan sabtu di buka mulai jam 08.00 sampai
155
156
B. Tinjauan Kasus
No Register :40 14 41
I. PENGKAJIAN
2. Riwayat menstruasi
tahun
kali
bulan
gerakannya aktif
d. ANC
e. Imunisasi TT
(2012)
f. Kekhawatiran khusus
4. Riwayat penyakit
berwarna kuning
140/90 mmHg
HIV/AIDS
dan ibu mengatakan dari keluarga suaminya tidak ada yang menderita
e. Riwayat operasi
Kustati, Surakarta
5. Riwayat perkawinan
27 tahun
melakukan KB apapun
a. Nutrisi
7 gelas/hari.
putih ± 8 gelas/hari.
b. Eliminasi
c. Aktivitas
dikerjakan sendiri
d. Istrihat/tidur
malam ± 8 jam
malam ± 8 jam
e. Seksualitas
kali/minggu
162
kali/minggu
f. Personal Hygiene
keramas 3 kali/minggu
keramas 3 kali/minggu
g. Psikologi budaya
sehat
- Pantangan makanan
h. Penggunaan obat-obatan/rokok
Ibu mengatakan ibu dan suaminya tidak merokok dan ibu hanya
minum obat dari bidan yaitu Kalk di minum rutin setiap pagi dan fe di
1. Status generalis
b. Kesadaran :Composmentis
N :80×/menit R :20×/menit
d. TB :150 cm
e. BB sekarang :73 kg
f. LILA :29 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
3) Mata
c) Sklera :putih
berdarah
b. Leher
1) Mammae
a) Membesar :normal
d) Areola :hyperpigmentasi
2) Axilla
d. Ekstremitas
1) Atas :normal
2) Bawah
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
b). Leopold I
TFU 3 jari dibawah PX, fundus teraba bulat, lunak dan tidak
melenting (bokong)
166
c). Leopold II
(ekstermitas)
e). Leopold IV
3) Auskultasi
Frekunsi :141×/menit
Teratur/tidak :teratur
b. Pemeriksaan panggul
c. Anogenital
1) Vulva vagina
2) Perinium
3) Anus
4. Pemeriksaan penunjang
II.INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa kebidanan
Ny. Y G2P1A0 umur 32 tahun umur kehamilan 32+6 minggu, janin hidup,
Data dasar:
Kesadaran :Composmentis
TB :150 cm
BB sekarang :73 kg
LLA :29 cm
HPL :20-04-2018
Tidak ada
IV.TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.RENCANA TINDAKAN
2. Anjurkan ibu untuk melakukan ANC secara rutin atau bila ada keluhan
170
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu pemeriksaan ibu dan janin bahwa saat ini keadaan ibu dan
2. Menganjurkan ibu untuk ANC secara rutin yaitu 1 minggu sekali atau bila
ada keluhan
VII. EVALUASI
2. Ibu bersedia untuk melakukan ANC atau kunjungan ulang 1 minggu lagi atau
3. Ibu sudah mengetahui akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi pada
KUNJUNGAN 1
Subjektif:
2. Ibu mengatakan tablet fe nya masih ada dan sisa 14 tablet dan ibu rutin
Obyektif :
2. Kesadaran :Composmentis
N :80×/menit R :20×/menit
5. BB :74 kg
172
6. Pemeriksaan Fisik
3. Payudara
1) Areola :hyperpigmentasi
4. Ekstermitas
1) Atas :normal
2) Bawah :normal
5. Palpasi
a. Leopold I
TFU 3 jari dibawah PX, fundus teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting (bokong)
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
Hb :12,4 g/dL
AT :235 10^3/uL
Protein urine :-
HBsAG :-
Assaesment:
Ny. Y G2P1A0 umur 32 tahun umur kehamilan 34+6 minggu, janin hidup, intra
planning:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu dan janin sehat serta
Trimester III karena ibu belum terlalu paham apa saja tanda bahaya yang
terjadi pada kehamilan Trimester III dan agar ibu bisa mengatasinya (SAP
terlampir)
Evaluasi :ibu sudah paham apa saja tanda bahaya pada kehamilan
Trimester III
174
minggu berikutnya
175
KUNJUNGAN II
Subyektif:
3. Ibu mengatakan tablet fe nya masih ada dan sisa 9 tablet dan ibu rutin minum
eksklusif
Obyektif
2. Kesadaran :Composmentis
N :81×/menit R :20×/menit
5. BB :76 kg
176
6. Palpasi
a. Leopold I
TFU 3 jari dibawah PX, fundus teraba bulat, lunak, dan tidak melenting
(bokong)
b. Leopold II
c. Leopold III
Teraba keras, bulat, dan melenting (kepala) dan masih bisa digoyangkan
d. Leopold IV
Assesment:
Ny. Y G2P1A0 umur 32 tahun umur kehamilan 37 minggu, janin hidup, intra
Planning:
terlampir)
2. Persalinan
Surakarta pada tanggal 26 April 2018 pukul 21.00 WIB. Data yang di dapatkan
dari ibu adalah ibu datang ke RSU Islam Kustati Surakarta pukul 11.00 WIB
6 hari. Dari hasil USG dokter menyarankan untuk dilakukan operasi atas
indikasi serotinus dan terdapat komplikasi air ketuban sudah berkurang. Operasi
di lakukan sore harinya pada pukul 18.20 WIB. Pada riwayat kehamilan
generalis dan pemeriksaan sistematis secara head to toe dalam kondisi baik dan
82×/menit, suhu 36,8º C dan R 21×/menit, lalu ibu dianjurkan untuk berpuasa
mulai pukul 12.00 Wib sampai selesai operasi. Operasi dimula sekitar pukul
Di dapatkan data dari ibu yang mengatakan bahwa bayi lahir Pukul 19.20
WIB berjenis kelamin perempuan dengan berat 3500 gram, panjang badan 50
cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm. Plasenta lengkap secara
manual pada pukul 19.25 WIB. Setelah 1 jam persalinan bayi disuntik vit. K
4. Nifas
Ruang :VK
No register :40 14 41
Subyektif:
Ibu mengatakan akan kontrol pemeriksaan masa nifas. Luka jahitan operasi
sudah mengering
2. Keluhan
3. Riwayat persalinan
a. Nutrisi
makanan
pola makanan
b. Eliminasi
5. Data pengetahuan
b. Perawatan payudara:
c. Mobilisasi/senam:
d. Zat besi :
Ibu mengatakan sudah paham manfaat zat besi yaitu untuk menaikan
sirkulasi darah
Ibu mengatakan sudah paham apa saja gizi pada ibu menyusui yaitu
Ibu mengatakan sudah paham cara menyusui, menyusui yang benar yaitu
bayi di susui setiap 2 jam sekali atau saat bayi merasa lapar. Ibu selalu
dalam posisi dengan posisi duduk, kepala bayi berada di siku ibu, bokong
Ibu mengatakan sudah mengetauhi apa saja tanda bahaya pada masa
nifas yaitu payudara merah dan panas, sakit kepala, nyeri ulunhati,
Obyektif:
1. Status generalis
b. Kesadaran :Composmentis
N :81×/menit S :36,7º C
d. BB sekarang :79 kg
e. LLA :32 cm
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
3) Mata
c) Sklera :putih
b. Leher
1) Mammae
d) Areola :hiperpygmentasi
2) Axilla
d. Ekstremitas
1) Atas :normal
2) Bawah
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
b) Kontraksi :keras
b. Anogenital
1) Vulva vagina
d) Lochea :alba
2) Perinium
3) Anus
4. Pemeriksaan penunjang
Assesment:
Planning:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaannya sehat dan tidak ada
tanda-tanda infeksi
Subyektif:
3. Ibu mengatakan kontrol terakhir luka post SC pada tanggal 9 Mei 2018 di
Obyektif:
2. Kesadaran :Composmentis
N :81×/menit R :20×/menit
4. Laktasi :lancar
5. Lochea :alba
Assesment:
Planning:
terlampir)
Laktasi (MAL)
C. Pembahasan
1) Pengkajian
kehamilan yang sekarang akan terjadi hal seperti itu lagi. dari hasil
kehamilan 17+5 dan 22+5 minggu dan pada saat kehamilan trimester
kehamilan ibu, jadi antara teori dan praktik tidak ada kesenjangan.
menular pada ibu hamil dan janinnya (Astuti, 2012). Dari hasil
dari 9 kg selama hamil atau < 1 kg setiap bulannya atau < 1 kg sejak
b. Interpretasi data
data dapat ditegakkan diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu Ny. Y
G2P1A0 umur 32 tahun umur kehamilan 32+6 minggu, janin hidup, intra
bagian terbawah janin belum masuk PAP, normal. Tidak ada masalah
yang muncul karena dari data yang dipeoleh ibu tidak mengalami
c. Diagnosa potensial
yang aman. Pada kasus Ny. Y tidak terdapat diagnosa potensial karena
d. Tindakan segera
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Yuliani dkk, 2017.
e. Rencana tindakan
tertentu dan kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
(2) Anjurkan ibu untuk ANC rutin atau apabila ada keluhan
195
f. Pelaksanaan
atu sebagian lagi oleh tenaga kesehatan lain atau klien dan keluarga.
masalah klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak
menyeluruh dan harus diberikan pada ibu hamil, antara lain sebagai
berikut:
janinnya
(2) Menganjurkan ibu untuk ANC rutin atau apabila ada keluhan
g. Evaluasi
Evaluasi:
(2) Ibu bersedia untuk melakukan ANC atau kunjungan ulang atau
b. Kunjungan rumah II
1) Data subyektif
2) Data Objektif
sign, leopold I-IV, tinggi fundus uteri, denyut jantung janin berat
3) Assessment
4) Planning
Membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
yang sedang dihadapi ibu. Asuhan yang diberikan pada ibu adalah
1) Data subyektif
2) Data Objektif
sign, leopold I-IV, tinggi fundus uteri, denyut jantung janin berat
3) Assessment
4) Planning
Membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
karena khawatir karena sudah melewati hari perkiraan. Dari hasil USG
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
baik pada ibu maupun pada janin (Setyorini, 2013). Pada asuhan kebidanan
201
persalinan ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik yaitu persalinan ibu
dilakukan secara sesar karena Serotinus dan terjadi komplikasi air ketuban
berkurang.
Bayi Ny. Y lahir cukup bulan masa gestasi 40 minggu, lahir Secara SC, pukul
19.20 wib, jenis kelamin perempuan, dan tidak ada cacat bawaan. Bayi Ny. Y
lahir dengan berat badan 3500 gram dan panjang badan 50 cm. Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Rochmah dkk,
2012). Pada kasus ini ada kesenjangan antara praktek dan teori.
a. Data Subyektif
kerjasama dan komunikasi antara klien, keluarga dan tenaga kesehatan serta
masa nifas adalah masa yang dimulai dari beberapa jam setelah lahir
b. Data Obyektif
fokus pengkajian adalah muka (ibu tidak terlihat pucat), mata (tidak
anemis), payudara (proses laktasi berjalan dengan lancar, dan tidak ada
masalah), abdomen (luka operasi sudah mengering dan tidak terlihat adanya
c. Assesment
Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik ibu, penulis tidak menemukan
riwayat SC
d. Planning
Kunjungan Pada kebijakan program nasional masa nifas paling sedikit 4 kali
kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru
perdarahan berlanjut.
203
ada bau.
abnormal.
tanda-tanda penyulit
tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
alami.
204
2011).
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana
kebidanan persalinan.
3. Asuhan Kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. Y umur 30 tahun
P2A0 neonatal normal, tidak ada kelainan atau komplikasi pada bayi
205
206
4. Asuhan Kebidanan masa nifas pada Ny. Y umur 30 tahun G2P1A0 nifas
normal, tidak ditemukan kelainan atau komplikasi pada Ny. Y dan tidak
8. Kesenjangan
Dengan melakukan asuhan kebidanan pada ibu sesuai dengan teori yang
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
3. Bagi klien
Diharapkan bagi semua wanita mau bekerja sama dan mau mengikuti
minimal 4 kali dan boleh lebih. Bisa mengetahui deteksi dini dan bisa
mengatasinya, baik pada masa nifas, bayi baru lahir. Selain itu di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
Walyani, E.S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada kehamilan. Jogjakarta : Pustaka Baru
Erawati, A.D. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakatra :
ECG
Mochtar, R. 2013. Sinopsis Obstetri: obstetri operatif obstetri sosial. Jakarta : ECG
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Jogjakarta : Fitramaya
Rochmah, dkk. 2012. Panduan Belajar Asuhan Bayi, Neonatus, Balita. Jakarta :
ECG
Rahayu, dkk. 2012. Buku Ajar Masa Nifas Dan Menyusui. Jakarta : Mitra Wacana
Medika
Dewi dan Sunarsi, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Prawirohardjo. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3.
Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hidayat. 2014. Ilmu Metodelogi Kebidanan. Jakarta : ECG
Saryono. 2011. Buku Metodelogi. Jakarta : ECG