Hipotesis nol: Kandungan air pada media tanam tidak memengaruhi perkecam-bahan biji kacang hijau.
c. Variabel bebas: Kandungan air pada media tanam.
d. Variabel terikat: Perkecambahan biji kacang hijau.
e. Variabel kontrol: Jumlah biji kacang hijau dan lama perendaman semua biji kacang hijau sebelum diuji.
f. Kontrol: Percobaan III.
4. Pengamatan kualitatif: tidak menggunakan alat ukur untuk mengambil data, misalnya pada pengamatan
warna bunga
Pengamatan kuantitatif: menggunakan alat ukur untuk mengambil data, misalnya pengukuran panjang
tubuh hewan.
5. Virologi, ornitologi, fisiologi, dan sanitasi.
6. Tersusun oleh sel, memerlukan makanan, mengalami pertumbuhan dan perkembangan, melakukan
metabolisme, respirasi, ekskresi, reproduksi, merespons rangsang, dan beradaptasi terhadap lingkungan.
7. a. Ho: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang lengang memiliki kualitas udara yang sama.
b.HA: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang lengang memiliki kualitas udara yang berbeda.
8. a. Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan cahaya.
b. Pada perangkat I, yang terkena cahaya, terbentuk gas oksigen yang membuktikan terjadinya proses
fotosintesis. Pada perangkat II, yang tidak terkena cahaya, tidak terbentuk gas oksigen yang membuktikan
tidak terjadinya proses fotosintesis.
c. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya.
10. (1) penemuan obat-obatan antibiotik dan antiinfeksi, (2) pengetahuan tentang berbagai
mikroorganisme patogen dan cara penyebarannya, (3) bioteknologi kedokteran melalui rekayasa genetika.
11. Tahapan proses yang sistematis dan logis dalam melakukan penelitian biologi. Langkah metode
ilmiah:
13. Dengan mengamati gejala alam dan membuat daftar pertanyaan ABDIKASIM (apa, bagaimana, di
mana, kapan, siapa, dan mengapa) terhadap objek biologi yang diamati. Pertanyaan yang paling menarik
untuk dicari jawabannya dapat diambil sebagai rumusan masalah.
14. Variabel control: faktor-faktor yang berpengaruh yang dibuat sama untuk semua organisme yang diuji.
Tujuan: Agar hasil percobaan lebih akurat karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan faktor yang
memengaruhi.
15. Contoh:
Berpikir deduktif : menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus.
Contoh: semua makhluk hidup bernapas; tumbuhan adalah makhluk hidup; kesimpulan: tumbuhan
bernapas.
17. Molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, bioma,
biosfer.
18. Melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif, membuat pertanyaan untuk merumuskan masalah,
menggolongkan objek biologi berdasarkan ciri tertentu, menafsirkan data, memprediksi suatu peristiwa
berdasarkan data yang ada sebelumnya, dan mengidentifikasi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol.
19. Teknik pengambilan sampel yang mewakili seluruh populasi yang akan diteliti.
20. Untuk mengetahui teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang akan kita
teliti. Langkah selanjutnya adalah perumusan hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang diperoleh dari
tinjauan pustaka.
3. Variasi antarindividu dalam satu spesies karena adanya keanekaragaman gen. Contoh: varietas mangga
indramayu, mangga golek, dan mangga manalagi.
4. Upaya menghasilkan varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang. Upaya itu
menghasilkan varietas baru sehingga meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Penanaman hanya dilakukan untuk jenis tanaman yang dianggap unggul. Akibatnya tanaman yang
dianggap kurang menguntungkan semakin berkurang jumlahnya. Upaya ini menurunkan keanekaragaman
hayati.
6. Garis Wallace membagi wilayah Indonesia menjadi dua daerah zoogeografi, yaitu wilayah Oriental
yang meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan wilayah Australia yang meliputi Sulawesi, Papua,
Maluku, NTB, dan NTT.
7. Karena fauna di Sulawesi memiliki ciri-ciri seperti fauna di wilayah Oriental dan Australia.
11. Terjadi penurunan keanekaragaman hayati karena hutan konservasi yang semula terdiri atas beraneka
ragam flora dan fauna berubah menjadi hutan monokultur.
14. Sebagai kawasan perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.
15. Untuk menjaga kestabilan ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam hayati yang mendukung
kesejahteraan hidup manusia.