PENDAHULUAN
Pandangan kemiskinan dari setiap ahli berbeda karena data, dan metode
penelitian yang berbeda. Kemiskinan disepakati sebagai masalah yang bersifat sosial
ekonomi, penyebab dan cara mengatasinya terkait dengan ideologi yang
melandasinya. Untuk memahami ideologi tersebut ada tiga pandangan pemikiran
yaitu konservatisme, liberalisme, dan radikalisme (Swasono, 1987). Penganut
masing-masing pandangan memiliki cara pandang yang berbeda dalam menjelaskan
kemiskinan. Kaum konservatif memandang kemiskinan bermula dari karakteristik
khas orang miskin itu sendiri. Orang menjadi miskin karena tidak mau bekerja keras ,
boros, tidak mempunyai rencana, kurang memiliki jiwa wiraswasta, fatalis, dan tidak
ada hasrat untuk berpartisipasi.
Semenjak gejolak dan kerusuhan sosial merebak di berbagai daerah,
kesenjangan sosial banyak dibicarakan. Beberapa pakar dan pengamat masalah sosial
menduga bahwa kerusuhan sosial berkaitan dengan kesenjangan sosial. Ada yang
sependapat dengan dugaan itu, tetapi ada yang belum yakin bahwa penyebab
kerusuhan sosial adalah kesenjangan sosial. Tidak seperti kesenjangan ekonomi,
kesenjangan sosial cukup sulit diukur secara kuantitatif. Jadi, sulit menunjukkan
bukti-bukti secara akurat. Namun, tidaklah berarti kesenjangan sosial dapat begitu
saja diabaikan dan dianggap tidak eksis dalam perjalanan pembangunan selama ini.
Di bagian ini dicoba menunjukkan realitas dan proses merebaknya gejala kesenjangan
sosial.
1
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang mendunia dan hingga kini
masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual,
kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-
negara berkembang melainkan juga negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Jika kita lihat dari dampak yang ditimbulkan oleh korupsi ini, hampir semua lapisan
masyarakat merasakannya. Bagi kalangan pengusaha korupsi menyebabkan
persaingan yang tidak kompetitif antar pengusaha karena semua proses harus melalui
uang pelicin dan memerlukan waktu yang lama. Bagi masyarakat bawah korupsi
justru menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi, harga-harga menjadi mahal
akhirnya mencul banyak pengemis seperti yang kita bahas di depan. Pengangguran,
pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang, hanya dengan
satu alasan untuk hidup dan munculnya Undang-Undang Korupsi dan Undang-
Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bisa dijalankan dengan baik. Namun pada
kenyataannya kinerja KPK ini belum memuaskan hati publik, karena banyak kasus
korupsi yang penanganannya belum tuntas. Diantaranya kasus korupsi pajak dan
kasus yang dialami dari beberapa anggota Partai Demokrat belakangan ini
Pada hal ini penyusun mencoba memaparkan kemiskinan di Negara Indonesia .
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks kerana menyangkut berbagai macam
aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan
sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan
kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani
masalah ini.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi
lingkungan.
2
1.2. Perumusan Masalah
Dalam tugas terstruktur individu ini, penyusun yang membahas mengenai masalah
kemiskinan, didapatkan rumusan masalah yang akan di bahas dalam analisis
permasalahan. Rumusan masalah tersebut, adalah sebagai berikut :
• Apa yang menjadi masalah dasar dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia ?
• Apa yang menjadi penyebab dari kemiskinan dan kesenjangan pendapatan?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dibuat makalah yang membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi
agar ikut berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarkat Indonesia untuk menghadapi
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yang merupakan tantangan global dunia
ketiga.
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan Pemerintah dalam
mengentaskan kemiskinan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
a) Keterampilan yang memadai.
b) Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.
c) Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ).
d) Organisasi-organisasi sosial dan politik.
e) Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan
kehidupan.
5
c) High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi
takarannya.
6
- Kemiskinan Kultural
Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun
ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
7
- Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah (semuanya miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
- Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian tidak
miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
- Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak
miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
8
c. Pertanian kalah jauh dalam menyuplai Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang
hanya sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia merupakan Negara agraris.
9
c) Tingkat pendidikan yang rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di
suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama
industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill
atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
10
a. perbedaan geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan,
b. perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh Negara yang berlainan,
c. perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya
d. perbedaan peranan sektor swasta dan negara,
e. perbedaan struktur industri,
f. perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik negara lain
g. perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam negeri.
Kemiskinan melekat pada diri penduduk miskin, mereka miskin karena tidak
memiliki aset produksi dan kemampuan untuk meningkatkan produktivitas. Mereka
tidak memiliki aset produksi karena mereka miskin, akibatnya mereka terjerat dalam
lingkungan kemiskinan tanpa ujung dan pangkal.
Pendapat Ginanjar (1996) bahwa kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
a. Sumber daya alam yang rendah.
b. Teknologi dan unsur penduduknya yang rendah.
c. Sumber daya manusia yang rendah.
11
d. Saran dan prasarana termasuk kelembagaan yang belum baik.
World bank ( 2000) memberikan resep baru dalam memerangi kemiskinan dengan 3
pilar:
- Pemberdayaan yaitu proses peningkatan kapasitas penduduk miskin untuk
mempengaruhi lembaga-lembaga pemerintah yang mempengaruhi kehidupan
mereka dengan memperkuat partisipasi mereka dalam proses politik dan
pengambilan keputusan tingkat lokal.
- Keamanan yaitu proteksi bagi orang miskin terhadap goncangan yang merugikan
melalui manajemen yang lebih baik dalam menangani goncangan ekonomi
makrodan jaringan pengamanan yang lebih komprhensif.
- Kesempatan yaitu proses peningkatan askes kaum miskin terhadap modal fisik dan
modal manusia dan peningkatan tingkat pengembalian dari asset-asset tersebut.
12
- Pengangguran
Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mererka tidak mampu
memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah
menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga,akan memberikan dampak
secara langsung terhadap tingkat pendapatan,nutrisi,dan tingakt pengeluaraan rata-
rata.
- Kekerasan
Sesungguhnya kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini efek dari pengangguran.
Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan
halal. Ketika tidak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga
keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan,seperti
merampok,menodong,mencuri atau menipu ( dengan cara mengintimidasi orang
lain) didalam kendaraan umum.
- Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa
ini.Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi
menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Mereka tidak dapat menjangkau dunia
pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab mereka begitu miskin. Untuk makan satu
kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Tingginya tingkat putus sekolah
berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu akan
mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
- Kesehatan
Seperti kita ketahui,biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik
pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos
pengobatan yang biayanya melangit. Sehingga ,biayanya tak terjangkau oleh
kalangan miskin.
- Konflik sosial bernuasa SARA
Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul akibat ketidakpuasan dan
kekecewaan atas kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi bukti lain dari
kemiskinan yang kita alami. M Yudhi Haryono menyebut akibat ketiadaan
13
jaminan keadilan”keamanan” dan perlindungan hukum dari negara,persoalan
ekonomi-politik yang obyektif disublimasikan ke dalam bentrokan identitas yang
subjtektif.
Terlebih lagi fenomena bencana alam yang kerap melanda negeri ini yang
berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya
menambah deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di
setiap daerah di Indonesia ,baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan
kemiskinan sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum pemerintah sendiri
adalah program pembangunan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan,
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi berbagai
macam masalah kemiskinan, antara lain adalah sebagai berikut :
- Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin
kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang
dimaksudkan antara lain adalah suasana sosial politik yang tentram, ekonomi yang
stabil dan budaya yang berkembang.
- Kebijaksanaan langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan
produktifitas sumber daya manusia ,khususnya golongan masyarakat
berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti
sandang,pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan
kegiatan – kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong
kemandirian golongan masyarakat yang berpendapatan rendah.
Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakaat yang bersangkutan pun juga
mengatasi kemiskinan di negeri ini ,langkah-langkah tersebut adalah :
- Usaha individu
- Penyedekahan
- Pembangunan Ekonomi
14
- Pembangunan Masyarakat
- Pasaran Bebas
Selain dengan cara –cara diatas , kemiskinan juga dapat diatasi dengan cara sebagai
berikut :
1. Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini
telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
2. Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan
untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan termasuk
hukuman,pendidikan,kerja sosial,pencarian krja,dan lain-lain.
3. Persiapan bagi yang lemah . daripada memaberikan bantuan secara langsung
kepada orang miskin ,banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang
yang dikategorikan sebagai oran g yang lebih miskin, seperti orang tua atau orang
dengan ketidakmampuan , atau keasdaan yang membuat orang miskin, seperti
kebutuhan akan perawatan kesehatan.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Masalah kemiskinan di Indonesia memang sangat rumit untuk dipecahkan.
Dan tidak hanya di Indonesia saja sebenarnya yang mengalami jerat kemiskinan,
tetapi banyak negara di dunia yang mengalami permasalahan ini. Upaya penurunan
tingkat kemiskinan sangat bergantung pada pelaksanaan dan pencapaian
pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, agar pengurangan angka
kemiskinan dapat tercapai,dibutuhkan sinergi dan koordinasi program-program
pembangunan di berbagai sektor,terutama program yang menyumbang langsung
penurunan kemiskinan. Negara yang ingin membangun perekonomiannya harus
mamou meningkatkan standar hidup penduduk negaranya, yan gdiukur dengan
kenaikan penghasilan riil per kapita. Indonesia sebagai negara berkembang
memenuhi aspek standar kemiskinan diantaranya merupakan produsen barang
primer,memiliki masalah tekanan penduduk,kurang optimalnya sumber daya alam
yang diolah,produktivitas penduduk yang rendah karena keterbelakangan
pendidikan,kurangnya modal pembangunan,dan orientasi ekspor barang primer
karena ketidakmampuan dalam mengolah barang-barang tersebut menjadi lebih
berguna.
3.2. Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang
lebih kreatif,inovatif dan eksploratif. Selain itu,globalisasi membuka mata bagi
Pegawai pemerintah,maupun calon pegawai pemerintah agar berani mengambil sikap
yang lebih tegas sesuai dengan visi dan misi bangsa Indonesia ( tidak memperkaya
diri sendiri dan kelompoknya). Dan mengedepankan partisipasi masyarakat Indonesia
untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak
mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan,wawasan,skill,mentalitas dan moralitas yang standarnya adalah standar
global.
16
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.isomwebs.net/2013-04/contoh-makalah-tentang-kesenjangan-
sosial/
- http://www.dheayull.blogspot.com
- http://catatankuliahfethamrin.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-
kemiskinan-dan.html
- https://andinurhasanah.wordpress.com/2012/11/08/kemiskinan-dan-
kesenjangan/
17
KATA PENGANTAR
i
18
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I – Pendahuluan
BAB II – Pembahasan
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii 19