Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Pandangan kemiskinan dari setiap ahli berbeda karena data, dan metode
penelitian yang berbeda. Kemiskinan disepakati sebagai masalah yang bersifat sosial
ekonomi, penyebab dan cara mengatasinya terkait dengan ideologi yang
melandasinya. Untuk memahami ideologi tersebut ada tiga pandangan pemikiran
yaitu konservatisme, liberalisme, dan radikalisme (Swasono, 1987). Penganut
masing-masing pandangan memiliki cara pandang yang berbeda dalam menjelaskan
kemiskinan. Kaum konservatif memandang kemiskinan bermula dari karakteristik
khas orang miskin itu sendiri. Orang menjadi miskin karena tidak mau bekerja keras ,
boros, tidak mempunyai rencana, kurang memiliki jiwa wiraswasta, fatalis, dan tidak
ada hasrat untuk berpartisipasi.
Semenjak gejolak dan kerusuhan sosial merebak di berbagai daerah,
kesenjangan sosial banyak dibicarakan. Beberapa pakar dan pengamat masalah sosial
menduga bahwa kerusuhan sosial berkaitan dengan kesenjangan sosial. Ada yang
sependapat dengan dugaan itu, tetapi ada yang belum yakin bahwa penyebab
kerusuhan sosial adalah kesenjangan sosial. Tidak seperti kesenjangan ekonomi,
kesenjangan sosial cukup sulit diukur secara kuantitatif. Jadi, sulit menunjukkan
bukti-bukti secara akurat. Namun, tidaklah berarti kesenjangan sosial dapat begitu
saja diabaikan dan dianggap tidak eksis dalam perjalanan pembangunan selama ini.
Di bagian ini dicoba menunjukkan realitas dan proses merebaknya gejala kesenjangan
sosial.

1.1. Latar Belakang Masalah


Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, atau yang biasa dikenal sebagai
Negara yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang pertanian. Dalam
Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan pemerintah Indonesia agar memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Namun dalam kenyataannya
pemerintah tidak mempunyai kepekaan yang serius terhadap kaum miskin.

1
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang mendunia dan hingga kini
masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual,
kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-
negara berkembang melainkan juga negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Jika kita lihat dari dampak yang ditimbulkan oleh korupsi ini, hampir semua lapisan
masyarakat merasakannya. Bagi kalangan pengusaha korupsi menyebabkan
persaingan yang tidak kompetitif antar pengusaha karena semua proses harus melalui
uang pelicin dan memerlukan waktu yang lama. Bagi masyarakat bawah korupsi
justru menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi, harga-harga menjadi mahal
akhirnya mencul banyak pengemis seperti yang kita bahas di depan. Pengangguran,
pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang, hanya dengan
satu alasan untuk hidup dan munculnya Undang-Undang Korupsi dan Undang-
Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bisa dijalankan dengan baik. Namun pada
kenyataannya kinerja KPK ini belum memuaskan hati publik, karena banyak kasus
korupsi yang penanganannya belum tuntas. Diantaranya kasus korupsi pajak dan
kasus yang dialami dari beberapa anggota Partai Demokrat belakangan ini
Pada hal ini penyusun mencoba memaparkan kemiskinan di Negara Indonesia .
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks kerana menyangkut berbagai macam
aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan
sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan
kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani
masalah ini.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi
lingkungan.

2
1.2. Perumusan Masalah
Dalam tugas terstruktur individu ini, penyusun yang membahas mengenai masalah
kemiskinan, didapatkan rumusan masalah yang akan di bahas dalam analisis
permasalahan. Rumusan masalah tersebut, adalah sebagai berikut :
• Apa yang menjadi masalah dasar dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia ?
• Apa yang menjadi penyebab dari kemiskinan dan kesenjangan pendapatan?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dibuat makalah yang membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi
agar ikut berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarkat Indonesia untuk menghadapi
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yang merupakan tantangan global dunia
ketiga.
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan Pemerintah dalam
mengentaskan kemiskinan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.2. Definisi kemiskinan


Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring dengan
semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun permasalahan lain yang
melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi
melainkan telah meluas hingga kedimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik.
Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi
standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non
makan. Definisi dibuat tergantung dari latar belakang dan tujuan, juga tergantung dari
sudut mana definisi tersebut ditinjaunya, untuk kepentingan apa definisi tersebut
dibuat. Biasanya definisi-definisi tersebut akan saling melengkapi antara yang satu
dengan yang lainnya.

Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :


1. Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.
Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya
kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-
barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
kebutuhan yang layak.Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak
terpenuhinya standar kebutuhan pokok/dasar.

2. Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income


Kemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.

3. Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity


Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan
(meraih) basis kekuasaan sosial meliputi :

4
a) Keterampilan yang memadai.
b) Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.
c) Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ).
d) Organisasi-organisasi sosial dan politik.
e) Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan
kehidupan.

4. Dilihat dari segi keadaan / kondisi


Kemiskinan sebagai suatu kondisi / keadaan yang bisa dicirikan dengan :
a) Kelaparan/kekurangan makan dan gizi.
b) Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.
c) Tingkat pendidikan yang rendah.
d) Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
pokok.

5. Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber


Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang disebabkan oleh
penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber ( Malldistribution of
Resources), termasuk didalamnya pendapatan / income.

6. Kemiskinan menurut Drewnowski


Drewnowski ( Epi Supiadi:2003) mencoba menggunakan indikator-indikator
sosial untuk mengukur tingka-tingkat kehidupan ( The Level of Living Index ).
Menurutnya terdapat tiga tingkatan kebutuhan untuk menentukan tingkat
kehidupan seseorang :
a) Kehidupan fisik dasar ( Basic Fisical Needs ), yang meliputi gizi/nutrisi,
perlindungan/perumahan ( Shelter/housing ) dan kesehatan.
b) Kebutuhan budaya dasar ( Basic Cultural Needs), yang meliputi
pendidikan,penggunaan waktu luang dan rekreasi dan jaminan sosial (Social
Security).

5
c) High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi
takarannya.

Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa konsep adalah :


1. BAPPENAS
Tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
2. BPS
Bilamana jumlah rupiah yang dikeluarkan atau dibelanjakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi kurang dari 2.100 kalori perkapita.
3. Bank Dunia
Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan 1,00 dolar AS
perhari .
4. BKKBN keluarga miskin jika :
a) Tidak dapat melaksanakan ibadah menurut keyakinannya.
b) Tidak mampu makan sehari dua kali.
c) Tidak memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,bekerja atau sekolah dan
berpergian.
d) Tidak bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah.
e) Mampu membawa anggota keluarga sarana kesehatan.
5. WB ( 2001) kemiskinan adalah suatu kondisi terjadinya kekurangan pada taraf
hidup manusia baik fisik atau sosial.
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan ,pada dasarnya bentuk
kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu :
- Kemiskinan Absolut
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan
sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
- Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas garis
kemiskinan namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat disekitarnya.

6
- Kemiskinan Kultural
Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun
ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

2.2. Kesenjangan Pendapatan


Ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia sangat terlihat jelas, dari
istilah yang kayak semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini sangat
berdampak pada pendapatan tersebut tidak cukup hanya bicara mengenai subsidi
modal terhadap kelompok miskin maupun peningkatan pendidikan ( ketrampilan )
tenaga kerja di Indonesia. Lebih penting dari itu ,persoalan yang terjadinya
sesungguhnya adalah akibat kebijakan pembangunan ekonomi yang kurang tepat dan
bersifat struktural. Maksudnya kebijakan masa lalu yang begitu menyokong sektor
industri dengan mengorbankan sektor lainnya patut direvisi karena telah mendorong
munculnya ketimpangan sektoral yang berujung kepada kesenjangan pendapatan.
Dari perspektif ini agenda mendesak bagi Indonesia adalah memikirkan kembali
secara serius model pembangunan ekonomi yang secara serius model pembangunan
ekonomi yang secara serentak bisa memajukan semua sektor dengan melibatkan
seluruh rakyat sebagai partisipan. Sebagian besar ekonom meyakini bahwa strategi
pembangunan itu adalah modernisasi pertanian dengan melibatkan sektor industri
sebagai unit pengolahnya.
Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi
pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Kaitan
kemiskinan dengan ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu :
- Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya tinggi.
- Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya rendah ( ini yang paling baik).
- Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya tinggi.

7
- Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah (semuanya miskin)
tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.
- Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian tidak
miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.
- Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak
miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.

2.3 Indikator – indikator kemiskinan


Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara
detail indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator – indikator kemiskinan
sebagaimana dikutip dari Badan Pusat Statistik, antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar ( sandang,pangan, papan ).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya ( kesehaatan,
pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi ).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan/
keluarga ).
4. Kerentangan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kuranganya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang
berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial ( anak-anak terlantar, wanita
korban kekerasan rumah tangga,janda miskin,kelompok marginal dan terpencil ).

2.4 Indikator - indikator Kesenjangan Pendapatan


Adapun indikator – indikator kesenjangan pendapatan antara lain sebagai beikut :
a. UMR yang ditentukan pemerintah antara pegawai swasta dan pegawai Pemerintah
yang berbeda.
b. PNS ( golongan atas ) lebih sejahtera dibandingkan petani.

8
c. Pertanian kalah jauh dalam menyuplai Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang
hanya sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia merupakan Negara agraris.

2.5 Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan


Yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu :
1. Kemiskinan alamiah.
Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas,penggunaan
teknologi yang rendah,dan bencana alam.
2. Kemiskinan buatan.
Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat
sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan
berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Selain itu,penyebab kemiskinan di negara Indonesia adalah :
a) Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus menigkat di setiap 10 tahun menurut
hasil sensus penduduk.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan
keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak
sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim
ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harud ditanggung
membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
b) Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk
yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda
disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh
Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap
orang atau semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi
pendapatan nasional dikatakan cukup merata.

9
c) Tingkat pendidikan yang rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di
suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama
industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill
atau paling tidak dapat membaca dan menulis.

d) Kurangnya perhatian dari pemerintah.


Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat
menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan
kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya. Faktor
lain yang masih memperlambat pencapaian penurunan kemiskinan sebagai berikut
- Belum meratanya program pembangunan,khususnya di pedesaan,luar Pulau
Jawa,daerah terpencil,dan daerah perbatasan. Sekitar 63.5% penduduk miskin
hidup di daerah pedesaan. Kemiskinan diluar Pulau Jawa termasuk Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua juga lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa.
Oleh karena itu, upaya penanganan kemiskinan seharusnya lebih difokuskan
di daerah-daerah tersebut.
- Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.
- Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik karena
guncangan ekonomi,bencana alam,dan juga akibat kurangnya akses terhadap
pelayanan dasar dan sosial.
- Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Sehubungan dengan itu ,upaya penanggulangan kemiskinan melalui stabilitas
harga kebutuhan pokok harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu. Hal
ini bertujuan agar penanggulangan kemiskinan,baik di perdesaan maupun
perkotaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Menurut Todaro (1997) menyatakan bahwa variasi kemiskinan dinegara


berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

10
a. perbedaan geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan,
b. perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh Negara yang berlainan,
c. perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya
d. perbedaan peranan sektor swasta dan negara,
e. perbedaan struktur industri,
f. perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik negara lain
g. perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam negeri.

Tingginya angka pengangguran disebabkan oleh tingginya tingkat pertumbuhan


tenaga kerja dan rendahnya investasi perkapita, dan tingginya pertumbuhan tenaga
kerja disebabkan oleh penurunan tingkat kematian dan rendahnya investasi perkapita
disebabkan oleh tingginya ketergantungan terhadap teknologi asing yang hemat
tenaga kerja. Selanjutnya rendahnya tingkat pendapatan berpengaruh terhadap tingkat
kesehatan, kesempatan pendidikan, pertumbuhan tenaga kerja dan investasi perkapita.
Menurut Ginanjar (1996) ada 4 faktor penyebab kemiskinan, faktor-faktor tersebut
antara lain:
- Rendahnya taraf pendidikan
- Rendahnya taraf kesehatan.
- Terbatasnya lapangan kerja.
- Kondisi keterisolasian.

Kemiskinan melekat pada diri penduduk miskin, mereka miskin karena tidak
memiliki aset produksi dan kemampuan untuk meningkatkan produktivitas. Mereka
tidak memiliki aset produksi karena mereka miskin, akibatnya mereka terjerat dalam
lingkungan kemiskinan tanpa ujung dan pangkal.
Pendapat Ginanjar (1996) bahwa kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
a. Sumber daya alam yang rendah.
b. Teknologi dan unsur penduduknya yang rendah.
c. Sumber daya manusia yang rendah.

11
d. Saran dan prasarana termasuk kelembagaan yang belum baik.

World bank ( 2000) memberikan resep baru dalam memerangi kemiskinan dengan 3
pilar:
- Pemberdayaan yaitu proses peningkatan kapasitas penduduk miskin untuk
mempengaruhi lembaga-lembaga pemerintah yang mempengaruhi kehidupan
mereka dengan memperkuat partisipasi mereka dalam proses politik dan
pengambilan keputusan tingkat lokal.
- Keamanan yaitu proteksi bagi orang miskin terhadap goncangan yang merugikan
melalui manajemen yang lebih baik dalam menangani goncangan ekonomi
makrodan jaringan pengamanan yang lebih komprhensif.
- Kesempatan yaitu proses peningkatan askes kaum miskin terhadap modal fisik dan
modal manusia dan peningkatan tingkat pengembalian dari asset-asset tersebut.

ADB (1999) menyatakan ada 3 pilar untuk mengentaskan kemiskinan yaitu :


- Pertumbuhan berkelanjutan yang prokemiskinan.
- Pengembangan sosial yang mencakup:Pengembangan SDM,modal
sosial,perbaikan status perempuan, dan perlindungan sosial.
- Manajemen ekonomi makro dan pemerintahan yang baik yang dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan

2.6 Dampak Kemiskinan dan Cara Mengatasinya.


Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang sering ditemui, entah itu di negara
maju atau pun di negara berkembang seperti Indonesia. Banyaknya masalah
kemiskinan di Indonesia itu tentunya disebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Dari
faktor pemicu inilah akan tercipta suatu dampak kemiskinan.
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan
kompleks yaitu :

12
- Pengangguran
Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mererka tidak mampu
memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah
menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga,akan memberikan dampak
secara langsung terhadap tingkat pendapatan,nutrisi,dan tingakt pengeluaraan rata-
rata.
- Kekerasan
Sesungguhnya kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini efek dari pengangguran.
Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan
halal. Ketika tidak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga
keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan,seperti
merampok,menodong,mencuri atau menipu ( dengan cara mengintimidasi orang
lain) didalam kendaraan umum.
- Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa
ini.Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi
menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Mereka tidak dapat menjangkau dunia
pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab mereka begitu miskin. Untuk makan satu
kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Tingginya tingkat putus sekolah
berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu akan
mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
- Kesehatan
Seperti kita ketahui,biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik
pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos
pengobatan yang biayanya melangit. Sehingga ,biayanya tak terjangkau oleh
kalangan miskin.
- Konflik sosial bernuasa SARA
Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul akibat ketidakpuasan dan
kekecewaan atas kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi bukti lain dari
kemiskinan yang kita alami. M Yudhi Haryono menyebut akibat ketiadaan

13
jaminan keadilan”keamanan” dan perlindungan hukum dari negara,persoalan
ekonomi-politik yang obyektif disublimasikan ke dalam bentrokan identitas yang
subjtektif.
Terlebih lagi fenomena bencana alam yang kerap melanda negeri ini yang
berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya
menambah deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di
setiap daerah di Indonesia ,baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan
kemiskinan sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum pemerintah sendiri
adalah program pembangunan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan,
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi berbagai
macam masalah kemiskinan, antara lain adalah sebagai berikut :
- Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin
kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang
dimaksudkan antara lain adalah suasana sosial politik yang tentram, ekonomi yang
stabil dan budaya yang berkembang.
- Kebijaksanaan langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan
produktifitas sumber daya manusia ,khususnya golongan masyarakat
berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti
sandang,pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan
kegiatan – kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong
kemandirian golongan masyarakat yang berpendapatan rendah.
Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakaat yang bersangkutan pun juga
mengatasi kemiskinan di negeri ini ,langkah-langkah tersebut adalah :
- Usaha individu
- Penyedekahan
- Pembangunan Ekonomi

14
- Pembangunan Masyarakat
- Pasaran Bebas

Selain dengan cara –cara diatas , kemiskinan juga dapat diatasi dengan cara sebagai
berikut :
1. Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini
telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
2. Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan
untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan termasuk
hukuman,pendidikan,kerja sosial,pencarian krja,dan lain-lain.
3. Persiapan bagi yang lemah . daripada memaberikan bantuan secara langsung
kepada orang miskin ,banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang
yang dikategorikan sebagai oran g yang lebih miskin, seperti orang tua atau orang
dengan ketidakmampuan , atau keasdaan yang membuat orang miskin, seperti
kebutuhan akan perawatan kesehatan.

Rendahnya beberapa faktor di atas menyebabkan rendahnya aktivitas ekonomi yang


dapat dilakukan oleh masyarakat. Dengan rendahnya aktivitas ekonomi yang dapat
dilakukan berakibat pada rendahnya produktivitas dan pendapatan yang diterima yang
pada gilirannya pendapatan tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik
minimum yang menyebabkan terjadinya proses kemiskinan.

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Masalah kemiskinan di Indonesia memang sangat rumit untuk dipecahkan.
Dan tidak hanya di Indonesia saja sebenarnya yang mengalami jerat kemiskinan,
tetapi banyak negara di dunia yang mengalami permasalahan ini. Upaya penurunan
tingkat kemiskinan sangat bergantung pada pelaksanaan dan pencapaian
pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, agar pengurangan angka
kemiskinan dapat tercapai,dibutuhkan sinergi dan koordinasi program-program
pembangunan di berbagai sektor,terutama program yang menyumbang langsung
penurunan kemiskinan. Negara yang ingin membangun perekonomiannya harus
mamou meningkatkan standar hidup penduduk negaranya, yan gdiukur dengan
kenaikan penghasilan riil per kapita. Indonesia sebagai negara berkembang
memenuhi aspek standar kemiskinan diantaranya merupakan produsen barang
primer,memiliki masalah tekanan penduduk,kurang optimalnya sumber daya alam
yang diolah,produktivitas penduduk yang rendah karena keterbelakangan
pendidikan,kurangnya modal pembangunan,dan orientasi ekspor barang primer
karena ketidakmampuan dalam mengolah barang-barang tersebut menjadi lebih
berguna.
3.2. Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang
lebih kreatif,inovatif dan eksploratif. Selain itu,globalisasi membuka mata bagi
Pegawai pemerintah,maupun calon pegawai pemerintah agar berani mengambil sikap
yang lebih tegas sesuai dengan visi dan misi bangsa Indonesia ( tidak memperkaya
diri sendiri dan kelompoknya). Dan mengedepankan partisipasi masyarakat Indonesia
untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak
mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan,wawasan,skill,mentalitas dan moralitas yang standarnya adalah standar
global.

16
DAFTAR PUSTAKA

- http://www.isomwebs.net/2013-04/contoh-makalah-tentang-kesenjangan-
sosial/
- http://www.dheayull.blogspot.com
- http://catatankuliahfethamrin.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-
kemiskinan-dan.html
- https://andinurhasanah.wordpress.com/2012/11/08/kemiskinan-dan-
kesenjangan/

17
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam tetap
tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluara, sahabat dan kita
selaku umatnya.
Tugas ini berisikan tentang definisi dari kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
beserta indicator, dampak dan cara mengatasinya.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak H. Rusmin Nuryadin, SE.,Msi
yang tak pernah hentinya membimbing mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna, maka penulis memohon
maaf atas kekurangan dalam penyajian data pada makalah ini. Atas segala kritik dan
saran yang membangun, penulis terima dengan hati terbuka.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya dan dapat menambah waasan bagi
kita semua. Amin

Wassalamualaikum Wr. Wb.

i
18
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I – Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II – Pembahasan

2.1 Definisi kemiskinan


2.2 Kesenjangan Pendapatan
2.3 Indikator – indikator kemiskinan
2.4 Indikator – indicator Kesenjangan Pendapatan
2.5 Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan
2.6 Dampak Kemiskinan dan Cara Mengatasinya

BAB III – Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii 19

Anda mungkin juga menyukai