Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rivaldi Marselino

Nim : 18074043
Dosen : Dedi Setiawan, S.Pd, M.Pd.T
Makul : Motor Bensin

VVT-I dan Dual VVT-I

Merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki dan Toyota. Cara kerja dari
kedua teknologi ini adalah dengan memanfaatkan overlap dalam pembukaan katup masuk.
Pada saat putaran mesin masih rendah atau konstan maka overlap yang terjadi dalam katup
masuk tidak begitu besar. Tetapi saat mesin sedang membutuhkan tenaga besar maka overlap
bukaan katup akan lebih besar. Tujuan terjadinya overlap dalam katup masuk adalah bertujuan
untuk mempercepat masuknya campuran BBM dan udara saat mesin sedang membutuhkan
tenaga dan agar dapat terjadinya EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang mana walaupun
campuran BBM sudah terbakar tetapi ada saat dimana gas hasil pembakaran masih memiliki
kadar HC (molekul Hidrokarbon). Gas hasil pembakaran yang masih memiliki HC yang tinggi,
masih dapat dibakar lagi agar nantinya gas yang keluar dari knalpot dapat lebih ramah
lingkungan. Cara kerja dari overlap ini adalah berdasarkan tekanan hidrolik oli dalam mesin.
Pada mobil Toyota overlap terjadi saat putaran mesin sudah melewati rpm 2000.
Dasar dari VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi
pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisi bahan
bakar serendah mungkin. Bagaimana cara kerjanya? Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung
waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan
dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar
target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai
respon koreksi. Bahasa sederhananya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur
keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung
demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan beban mesin.

Mengapa timming katup perlu diubah ?


Sebelumnya, anda harus memahami kalau timming atau waktu katup membuka itu
ditentukan saat piston berada pada langkah hisap dan buang. Tapi katup intake tidak terbuka
bertepatan dengan piston saat langkah hisap. Katup intake, akan terbuka ketika akhir langkah
buang (saat piston masih bergerak keatas) dimana katup buang juga masih sedikit terbuka.
Ini dinamakan valve overlap, tujuannya agar tidak ada kevakuman saat nanti piston
bergerak kebawah. Kita tahu sendiri kalau gerakan piston itu sangat cepat, sehingga kalau
pembukaan katup intake dipaskan saat piston bergerak kebawah maka akan timbul kevakuman
yang menghambat RPM mesin.
Ada satu masalah
Saat mesin digas, RPM semakin naik. Kalau RPM semakin naik, maka gerakan piston
juga akan semakin cepat. Ini akan menyebabkan hal diatas kembali terjadi, akan ada sedikit
kevakuman saat piston bergerak ke bawah dilangkah hisap yang disebabkan karena katup
intake belum sempat membuka penuh.
Tugas sistem VVT-I adalah membuat katup terbuka lebih awal lagi ketika RPM mesin
tinggi. Ini akan membuat aliran udara ke dalam silinder lebih lancar karena katup akan
terbuka lebih lebar saat piston bergerak ke bawah dilangkah hisap. Sehingga, tidak terjadi
kevakuman yang menghambat performa kendaraan.

Kelebihan Teknologi VVT-I

VVT-I memiliki beberapa keuntungan antara lain ;


1. Top RPM mesin lebih tinggi
2. Tarikan mesin lebih enteng (akselerasi meningkat)
3. Lebih efisien
4. Emisi mesin juga terjaga

B. Prinsip Kerja VVT-I


Teknologi VVT-I menggunakan prinsip pengubahan sudut cam untuk membuat katup
lebih cepat terbuka. Camshaft atau poros nok pada VVT-I itu berbeda dengan camshaft biasa,
camshaft pada VVT-I memiliki desain cam dan sprocket gear yang terpisah.
Sprocket gear adalah roda gigi yang terletak diujung camshaft, fungsinya untuk
menerima putaran dari timming chain. Didalam sprocet gear ini, ada sebuah mekanisme yang
memungkinkan camshaft diputar kekanan dan kekiri dengan sudut sekitar 5 derajat tanpa
menyebabkan sprocket gear berputar.
Ketika mesin ada pada RPM bawah, maka posisi camshaft ada pada sudut normal.
Seiring bertambahnya RPM mesin, maka posisi camshaft akan semakin maju, sehingga
membuat timming pembukaan katup menjadi lebih awal.
Siapa yang memajukan timming
VVT-I menggunakan tekanan oli, dimana semakin tinggi RPM mesin semakin tinggi
pula tekanan olinya. Semakin tinggi tekanan oli, akan semakin kuat mendorong camshaft
agar lebih maju.

C. Perbedaanya Dengan Dual VVT-I


Pada dasarnya, konsep antara VVT-I dan Dual VVT-I itu sama, namun VVT-I itu
hanya digunakan pada mesin dengan camshaft tunggal (SOHC) atau kalau pada mesin
DOHC, maka hanya intake camshaft yang memiliki mekanisme VVT-I, sementara exhaust
camshaft masih konvenional.
Sementara Dual VVT-I, terletak pada mesin DOHC dimana baik intake camshaft dan
Exhaust camshaft memiliki mekanisme VVT-I, artinya dalam satu mesin terdapat dua buah
aktuator VVT-I yang bekerja secara independen. Oleh sebab itu ini disebut sebagai dual
karena jumlahnya sepasang.
Selain VVT-I pada Toyota, Suzuki juga punya namanya VVT. VVT pada dasarnya
juga sama, sementara pada Honda, ada VTEC. Kalau VTEC memang memiliki perbedaan
prinsip kerja, karena pada VTEC ada dua buah cam untuk melayani satu katup. Dimana dua
cam tersebut memiliki timming yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai