Anda di halaman 1dari 21

190

BAB IV
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA

4.1 DEFINISI ALIRAN SALURAN TERBUKA


Aliran Saluran terbuka adalah saluran yang mengalirkan air dengan
permukaan bebas. saluran terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi
cukup besar, mulai dari aliran di atas permukaan tanah yang terjadi pada waktu
hujan, sampai aliran dengan kedalaman air konstan dalam saluran prismatis.
Masalah aliran saluran terbuka banyak dijumpai dalam aliran sungai, aliran
saluran-saluran irigasi, aliran saluran pembuangan dan saluran-saluran lain yang
bentuk dan kondisi geometrinya bermacam-macam.
Mekanika aliran saluran terbuka lebih sulit dibanding dengan mekanika
saluran tertutup. Pada aliran saluran tertutup tidak terdapat permukaan bebas
sehingga tidak terdapat pengaruh langsung dari tekanan atmosfer, pengaruh yang
ada hanyalah tekanan hidraulik yang besarnya dapat lebih besar atau lebih kecil
daripada tekanan atmosfer. Sedangkan pada aliran saluran terbuka terdapat
permukaan bebas yang berhubungan dengan atmosfer dimana permukaan bebas
tersebut merupakan suatu batas antara dua fluida yang berbeda kerapatannya yaitu
cairan dan udara, dan pada permukaan ini terdapat tekanan atmosfer. Dalam hal
ini hubungannya dengan atmosfer perlu adanya pertimbangan bahwa kerapatan
udara jauh lebih rendah daripada kerapatan air.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-usul:
1. Saluran alam (natural channel)
Contoh: sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga
sungaibesar di muara.
2. Saluran buatan (artificial channel)
Contoh: saluran dreinase tepi jalan, saluran irigasi untuk mengairi
persawahan, saluran pembuangan, saluran untuk membawa air ke
pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk supply air minum, saluran
banjir.

190
191

Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan


kamiringan dasar:
1. Saluran prismatic (prismatic channel)
Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan
dasarnya tetap.
Contoh: saluran drainase, saluran irigasi
2. Saluran non prismatic (non prismatikc channel)
Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan
dasarnya berubah-ubah.
Dilapangan, saluran buatan (artificial channel) bisa berupa:
1. Canal: semacam parit dengan kemiringan dasar yang landau,
berpenampang segi empat,segi empat, segi tiga, trapezium maupun
lingkaran. Terbuat dari galian tanah, pasangan batu, beton ataukayu
maupun logam.
2. Talang (flume): semacam selokan kecil yang terbuat dari logam, beton
atau kayu yang melintas di atas permukaan tanah dengan suatu
penyanggah.
3. Got Miring (chute): semacam selokan dengan kemiringan dasar yang
relative curam.
4. Bangunan Terjun (drop structure): semacam selokan dengan kemiringan
yang tajam. Perubahan muka air terjadi pada jarak yang sangat dekat.
5. Gorong-gorong (culvert): saluran tertutup yang melintasi jalan atau
menerobos gundukan tanah dengan jarak yang relatif pendek.
6. Terowongan (tunnel): saluran tertutup yang melintasi gundukan tanah atau
bukit dengan jarak yang relatif panjang.

4.2 JENIS ALIRAN SALURAN TERBUKA


1. Berdasarkan Waktu
a. Aliran Tetap
Aliran tetap adalah suatu aliran dimana parameter aliran tidak berubah
menurut waktu. Dalam hal ini kedalaman aliran (h) dan kecepatan air (u)

191
192

tidak berubah menurut waktu, atau dapat dianggap dalam suatu interval
waktu tertentu. Hal ini dapat ditunjukan dengan persamaan-persamaan :
𝑑ℎ 𝑑𝑢
=0 dan =0
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Gambar 4.1 Aliran Tetap


(sumber : Google Picture)

b. Aliran Tidak Tetap


Aliran tidak tetap adalah suatu aliran yang parameter aliran di suatu titik
berubah menurut waktu, yang dapat ditunjukkan dengan persamaan-
persamaan :
𝑑ℎ 𝑑𝑢
≠0 dan ≠0
𝑑𝑡 𝑑𝑡

2. Berdasarkan Ruang
a. Aliran Seragam
Aliran seragam adalah aliran dimana parameter alirannya tidak berubah
menurut tempat sepanjang aliran. Atau komponen alirannya tidak berubah
terhadap jarak. Contohnya aliran di saluran atau sungai pada kondisi tidak
ada pengaruh pembendungan atau terjunan, tidak ada penyempitan atau
pelebaran yang ekstrim.
b. Aliran Tidak Seragam
Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah aliran dimana parameter-
parameter alirannnya berubah menurut tempat. Contoh aliran di saluran

192
193

atau sungai pada kondisi ada pengaruh pembendungan atau terjunan, ada
penyempitan atau pelebaran yang ekstrim..
Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada gambar di bawah
ini, (a) untuk kondisi aliran seragam dan (b) untuk kondisi aliran tidak
seragam

Gambar 4.3 Aliran Seragam (a) dan Aliran Tidak Seragam (b)
(Sumber : McDonough, 2009:32)

3. Berdasarkan pergerakan Aliran


a. Aliran Laminer
Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikuti
lintasan yang saling sejajar. Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil atau
besar dan kekentalan besar. Aliran laminar memiliki angka Reynold <
500
b. Aliran Turbulen
Pada aliran turbulen gerak partikel-partikel zat cair tidak teratur. Aliran
ini terjadi apabila kecepatan besar dan kekentalan zat cair kecil. Aliran
tubulen memiliki angka Reynold > 1000

Gambar 4.4 Aliran laminer dan Turbulen


(Sumber : Google Picture)

193
194

4. Berdasarkan Kecepatan aliran


a. Kecepatan Aliran Kritis
Aliran dapat disebut kritis apabila bilangan froude sama dengan 1 (Fr = 1)
dan gangguan permukaan tidak akan bergerak / menyebar melawan arah
arus. Apabila aliran kritis terjadi di sepanjang saluran prismatis maka
untuk debit tetap, kedalaman kritis di setiap penampang di sepanjang
saluran adalah sama besar.

Gambar 4.5 Sketsa Aliran Kritis


(Sumber : Google Picture)

b. Kecepatan Sub-Kritis
Sebuah aliran di sebut aliran sub kritis apabila nilai Froude lebih kecil
dari 1 (Fr < 1). Sedangkan dalam aliran sub kritis apabila ada suatu
gangguan (misalnya gangguan batu di lempar ke dalam aliran sehinga
menimbulkan gelombang ) yang terjadi di suatu titik pada aliran menjalar
ke arah hulu atau melawan arus.

Gambar 4.6 Sketsa Aliran SubKritis


(Sumber : Google Picture)

194
195

c. Kecepatan Super Kritis


Jika bilangan Froude lebih besar dari 1 (Fr>1). Untuk aliran superkritis
kedalaman relative lebih kecil dari kecepatan relative tinggi. Segala riak
yang ditimbulkan dari suatau gangguan adalah mengikuti arah arus.

Gambar 4.7 Sketsa Aliran Super Kritis


(Sumber : Google Picture)

Gambar 4.8 Pola Penjalaran Gelombang Di Saluran Terbuka


(Sumber : Google Picture)

5. Berdasarkan kondisi / keadaan pengaliran kaitanya dengan waktu


a. Aliran tunak atau aliran permanen (permanent flow) adalah kondisi
dimana komponen aliran tidak berubah terhadap waktu. Contohnya
adalah aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada perubahan aliran
(tidak ada hujan, tidak banjir, dll).

195
196

b. Aliran tak tunak atau aliran tidak permanen (impermanent flow) adalah
kondisi dimana komponen aliran berubah terhadap waktu. Contoh
aliran di saluran/sungai pada kondisi ada perubahan aliran (ada hujan,
ada banjir, dll) atau aliran yang dipengaruhi muka air pasang-surut
(muara sungai di laut) .

4.3 PERSAMAAN KONTINUITAS


Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan
kecepatan fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain. Garis singgung di suatu
titik pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis aliran tidak
berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis
aliran. Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung.
Untuk itu, semua fluida tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat
menyebabkan persimpangan/perpotongan garis-garis aliran. Hal ini akan
menyebabkan aliran tidak tunak lagi.
Karena sifat fluida yang massa jenisnya tetap, maka persamaa kontinuitas
itu menjadi: A1.v1 = A2.v2. Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas
penampang dan kecepatan fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah
konstan.

4.4 PERHITUNGAN KECUKUPAN TAMPANG ALIRAN TETAP


SERAGAM PADA SUNGAI
Perhitungan kecukupan tampang aliran tetap seragam pada sungai
diperlukan untuk mengetahui berapa kapasitas sungai dalam menampung aliran
air. Hal ini erat hubungannya dengan penentuan banjir atau tidaknya suatu area
di sungai. Perhitungan kecukupan tampang aliran tetap seragam pada sungai
dapat diperoleh dengan melakukan pembandingkan debit tampang sungai dengan
debit aliran air yang melewati sungai. Apabila debit aliran lebih dari debit
tampang, maka dapat dipastikan sungai mengalami banjir begitu juga sebaliknya.

196
197

Contoh Perhitungan pada tampang P47+19

Gambar 4.10 Sket Cross Section P47+19


(Sumber : Auto Cad Cross Section P47+19)

197
198

Gambar 4.11 Sket Cross Section P47


(Sumber : Auto Cad Cross Section P47)

198
199

Perhitungan kecukupan tampang pada aliran sungai dapat dilakukan sebagai berikut

1. Menghitung Beda Ketinggian (Δh)


Diketahui :
Elevasi dasar hulu (elevasi di tampang P47+19) = 7.67 m
Elevasi dasar h (elevasi di tampang P47) = 3.92 m
Digunakan persamaan

h  El.hulu  E.hilir
𝛥ℎ = 7.67 − 3.92
𝛥ℎ = 3.75 m

2. Menghitung Kemiringan (Slope/S)


Diketahui :
Jarak antara hulu (P47 + 19) dan hilir (P47) = 19 m
Digunakan Persamaan

h
S
jarak

199
200

3.75
𝑆=
19
𝑆 = 0,1973

3. KecepatanAliran (V)
Diketahui :
Koefisien Manning = 0.05 (diasumsikan sungai berliku, bersih tapi berpasir, berlubang)
Luas Tampang Hilir (P47+19) (A) = 8.374 m2 (didapat dari data)
Perimeter Tampang Hilir (P47 + 19) (P) = 10.3741 m (didapat dari data)

𝐴
Jari-JariHidraulis (R) =𝑃
8.374
= 10.3741 = 0.8072 m

Digunakan Persamaan

2 1
1 3 2
V .R .S
n
1 2 1
𝑉= 𝑥0.80723 𝑥0.19742
0,05

200
201

Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi n V Q tampang Q banjir


No Tampang Jarak h Slope A (m2) P (m) R (m) Kesimpulan
Dasar Manning (m/dt) (m3/dt) 100th
1 P.47+19 7.67 8.3741 10.3741 0.807212
19 3.75 0.19737 0.05 7.70301 64.50580216 63.52 AMAN
2 P.47 3.92 23.9386 87.6492 0.273118
50 0 0 0.05 0 0 63.52 BANJIR
3 P.46+50 3.92 23.89 47.905 0.498695
50 0.05 0.001 0.05 0.39773 9.501737224 63.52 BANJIR
4 P.46 3.97 21.57 52.559 0.410396
38 0.62 0.01632 0.05 1.41081 30.43123339 63.52 BANJIR
5 P.45+62 3.35 15.844 30.1577 0.525372 0
12 0.49 0.04083 0.05 2.63137 41.69141716 63.52 BANJIR
6 P.45+50 3.84 21.3189 52.077 0.409373 0
50 1.12 0.0224 0.05 1.65031 35.1828773 63.52 BANJIR
7 P.45 2.72 23.8467 64.145 0.371762 0
50 0.97 0.0194 0.05 1.44026 34.34547032 63.52 BANJIR
8 P.44+50 3.69 23.1609 41.775 0.55442 0
50 1.42 0.0284 0.05 2.27465 52.68300988 63.52 BANJIR
9 P.44 2.27 22.4599 51.00365 0.440359 0
50 2.02 0.0404 0.05 2.3268 52.25961478 63.52 BANJIR
10 P.43+50 4.29 22.7928 40.1268 0.568019 0
50 0.46 0.0092 0.05 1.31573 29.98911783 63.52 BANJIR

201
202

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
11 P.43 3.83 22.2591 37.61 0.59184 0
50 1.4 0.028 0.05 2.35909 52.51130241 63.52 BANJIR
12 P.42+50 2.43 18.5431 32.6506 0.567925 0
50 0.12 0.0024 0.05 0.67194 12.45982874 63.52 BANJIR
13 P.42 2.31 19.4893 44.2166 0.440769 0
50 1.34 0.0268 0.05 1.89629 36.95735634 63.52 BANJIR
14 P.41+50 0.97 22.0293 60.2295 0.365756 0
50 0.15 0.003 0.05 0.56025 12.34200202 63.52 BANJIR
15 P.41 1.12 24.5036 68.8721 0.355784 0
50 0.91 0.0182 0.05 1.35474 33.19606681 63.52 BANJIR
16 P.40+50 2.03 17.3642 25.1771 0.689682 0
50 1.29 0.0258 0.05 2.50768 43.54390205 63.52 BANJIR
17 P.40 0.74 17.2995 28.8022 0.600631 0
50 0.89 0.0178 0.05 1.89953 32.86085109 63.52 BANJIR
18 P.39+50 1.63 18.4509 35.2369 0.523624 0
50 0.7 0.014 0.05 1.53735 28.36556745 63.52 BANJIR
19 P.39 0.93 20.22 41.1124 0.491822 0
50 4.78 0.0956 0.05 3.85299 77.90744716 63.52 AMAN
20 P.38+50 5.71 22.1348 54.5489 0.405779 0
50 0.45 0.009 0.05 1.03995 23.01900723 63.52 BANJIR

202
203

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
21 P.38 5.26 17.735 27.3832 0.64766 0
50 0.27 0.0054 0.05 1.10017 19.51144338 63.52 BANJIR
22 P.37+50 5.53 21.5667 50.8635 0.424011 0
15 0.26 0.01733 0.05 1.48613 32.05086153 63.52 BANJIR
23 P.37+35 5.79 23.1222 64.151 0.360434 0
35 0.92 0.02629 0.05 1.64225 37.97252899 63.52 BANJIR
24 P.37 4.87 16.2236 23.0439 0.70403 0
50 0.29 0.0058 0.05 1.20542 19.55624133 63.52 BANJIR
25 P.36+50 4.58 19.7667 39.2422 0.50371 0
50 0.1 0.002 0.05 0.56624 11.19265319 63.52 BANJIR
26 P.36 4.48 20.459 39.6757 0.515656 0
50 0.59 0.0118 0.05 1.39705 28.58217483 63.52 BANJIR
27 P.35+50 5.07 18.334 37.8938 0.483826 0
50 0.64 0.0128 0.05 1.39453 25.56730308 63.52 BANJIR
28 P.35 4.43 18.4004 35.9079 0.512433 0
50 0.22 0.0044 0.05 0.84953 15.63178007 63.52 BANJIR
29 P.34+50 4.65 19.2233 37.925 0.506877 0
50 0.28 0.0056 0.05 0.95146 18.29027305 63.52 BANJIR
30 P.34 4.93 16.7809 21.2237 0.790668 0
50 0.45 0.009 0.05 1.62236 27.22466852 63.52 BANJIR

203
204

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
31 P.33+50 4.48 17.9637 26.8831 0.668215 0
50 1.16 0.0232 0.05 2.32837 41.82610394 63.52 BANJIR
32 P.33 3.32 15.9166 19.3521 0.822474 0
50 1.28 0.0256 0.05 2.80908 44.71107195 63.52 BANJIR
33 P.32+50 2.04 27.8666 93.7572 0.297221 0
50 0.1 0.002 0.05 0.39835 11.10065351 63.52 BANJIR
34 p.31+90 2.14 23.6451 16.0339 1.474694 0
50 0.38 0.0076 0.05 2.25894 53.41287273 63.52 BANJIR
35 P.31+50 1.76 39.9817 20.2096 1.978352 0
50 0.99 0.0198 0.05 4.43505 177.3207417 63.52 AMAN
36 P.31 2.75 26.8873 17.1245 1.570107 0
50 1.59 0.0318 0.05 4.81796 129.5419044 63.52 AMAN
37 P.30+50 1.16 44.4151 19.3463 2.295793 0
50 0.34 0.0068 0.05 2.87016 127.4784909 63.52 AMAN
38 P.30 1.5 43.756 19.1595 2.283776 0
50 0.1 0.002 0.05 1.55113 67.87110221 63.52 AMAN
39 P.29+50 1.4 60.7445 24.5031 2.479054 0
50 1 0.02 0.05 5.18087 314.7090567 63.52 AMAN
40 P.29 0.4 71.2033 24.0391 2.961979 0
50 0.23 0.0046 0.05 2.79767 199.2035065 63.52 AMAN

204
205

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
41 P.28+50 0.63 85.6197 25.3908 3.372076 0
50 0.21 0.0042 0.05 2.91465 249.5513292 63.52 AMAN
42 P.28 0.84 43.0368 19.1907 2.242586 0
50 0.18 0.0036 0.05 2.05596 88.48180802 63.52 AMAN
43 P.27+50 0.66 42.9902 18.7054 2.298278 0
50 0.36 0.0072 0.05 2.9555 127.0576114 63.52 AMAN
44 P.27 1.02 42.0295 18.9088 2.222748 0
50 0.8 0.016 0.05 4.30874 181.0941331 63.52 AMAN
45 P.26+50 0.22 38.0808 16.9944 2.240785 0
50 0.4 0.008 0.05 3.0632 116.6490495 63.52 AMAN
46 P.26 0.62 38.2727 17.4381 2.194775 0
50 0.12 0.0024 0.05 1.65474 63.33124261 63.52 BANJIR
47 P.25+50 0.74 31.4974 18.4211 1.709854 0
50 0.18 0.0036 0.05 1.71588 54.04581234 63.52 BANJIR
48 P.25 0.92 36.6576 17.638 2.078331 0
50 0.72 0.0144 0.05 3.9086 143.2798317 63.52 AMAN
49 P.24+50 0.2 39.1363 22.4277 1.744998 0
50 6.29 0.1258 0.05 10.2817 402.389616 63.52 AMAN
50 P.24 6.49 44.5967 27.3253 1.632066 0
50 0.89 0.0178 0.05 3.69884 164.9559216 63.52 AMAN

205
206

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
51 P.23+50 5.6 44.1843 23.4696 1.882618 0
50 0.35 0.007 0.05 2.55126 112.7254183 63.52 AMAN
52 P.23 5.95 47.2627 19.5697 2.415096 0
50 0.48 0.0096 0.05 3.5274 166.7146303 63.52 AMAN
53 P.22+50 5.47 45.3681 18.4403 2.460269 0
50 0.26 0.0052 0.05 2.62837 119.2442186 63.52 AMAN
54 P.22 5.73 43.2691 18.4986 2.339047 0
50 0.21 0.0042 0.05 2.28392 98.82310678 63.52 AMAN
55 P.21+50 5.52 56.5845 24.0631 2.351505 0
50 0.5 0.01 0.05 3.53667 200.1204248 63.52 AMAN
56 P.21 5.02 40.5763 19.9125 2.03773 0
50 0.09 0.0018 0.05 1.36384 55.33965666 63.52 BANJIR
57 P.20+50 5.11 54.7099 21.6142 2.531202 0
50 0.03 0.0006 0.05 0.90989 49.78013216 63.52 BANJIR
58 P.20 5.08 56.5891 31.3525 1.804931 0
50 0.37 0.0074 0.05 2.55047 144.3285946 63.52 AMAN
59 P.19+50 5.45 50.9743 21.9043 2.327137 0
50 0.94 0.0188 0.05 4.81567 245.4754804 63.52 AMAN
60 P.19 4.51 46.7062 20.7507 2.250825 0
50 0.6 0.012 0.05 3.76283 175.7477102 63.52 AMAN

206
207

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
61 P.18+50 3.91 60.8655 22.0071 2.765721 0
50 0.18 0.0036 0.05 2.3644 143.9101276 63.52 AMAN
62 P.18 4.09 50.9822 20.154 2.529632 0
50 0.33 0.0066 0.05 3.01652 153.7890501 63.52 AMAN
63 P.17+50 4.42 54.7849 22.1978 2.468033 0
50 0.54 0.0108 0.05 3.79585 207.955322 63.52 AMAN
64 P.17 4.96 59.574 23.7054 2.513098 0
50 0.79 0.0158 0.05 4.64692 276.8353945 63.52 AMAN
65 P.16+50 4.17 56.5637 25.4225 2.224946 0
50 0.76 0.0152 0.05 4.20241 237.703715 63.52 AMAN
66 P.16 3.41 64.4712 24.3659 2.64596 0
24 0.32 0.01333 0.05 4.41796 284.8310398 63.52 AMAN
67 P.15+76 3.73 50.99 19.5317 2.610628 0
26 0.2 0.00769 0.05 3.32574 169.579484 63.52 AMAN
68 P.15+50 3.53 78.9867 27.5448 2.867572 0
50 0.14 0.0028 0.05 2.13609 168.7223227 63.52 AMAN
69 P.15 3.67 56.8045 22.3065 2.546545 0
50 0.04 0.0008 0.05 1.05489 59.92277767 63.52 BANJIR
70 P.14+50 3.63 24.6616 15.1933 1.623189 0
50 0.27 0.0054 0.05 2.02989 50.06038851 63.52 BANJIR

207
208

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
71 P.14 3.9 24.7391 14.8226 1.669012 0
50 0.39 0.0078 0.05 2.48533 61.48476694 63.52 BANJIR
72 P.13+50 3.51 37.1244 18.3077 2.027803 0
50 0.35 0.007 0.05 2.68079 99.52271836 63.52 AMAN
73 P.13 3.86 59.7545 26.5522 2.250454 0
50 0.54 0.0108 0.05 3.56935 213.2844668 63.52 AMAN
74 P.12+50 3.32 68.3541 24.492 2.790875 0
50 0.97 0.0194 0.05 5.52193 377.4467085 63.52 AMAN
75 P.12 2.35 46.1856 26.4185 1.748229 0
50 0.51 0.0102 0.05 2.93131 135.3845049 63.52 AMAN
76 P.11+50 2.86 65.6288 29.4872 2.225671 0
50 0.04 0.0008 0.05 0.96431 63.28635327 63.52 BANJIR
77 P.11 2.9 63.9112 25.4719 2.509086 0
50 0.06 0.0012 0.05 1.27928 81.76008694 63.52 AMAN
78 P.10+50 2.84 50.455 19.456 2.593287 0
50 0.26 0.0052 0.05 2.72228 137.3524193 63.52 AMAN
79 P.10 2.58 67.7213 27.4041 2.471211 0
50 0.14 0.0028 0.05 1.93441 131.0008538 63.52 AMAN
80 P.9+50 2.72 54.3035 20.1951 2.688944 0
50 0.13 0.0026 0.05 1.97199 107.0859188 63.52 AMAN

208
209

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
81 P.9 2.85 53.6084 21.4781 2.495956 0
50 0.28 0.0056 0.05 2.7539 147.6323427 63.52 AMAN
82 P.8+50 3.13 59.4245 25.2306 2.355255 0
50 0.4 0.008 0.05 3.16665 188.1766924 63.52 AMAN
83 P.8 2.73 69.2465 24.639 2.810443 0
50 1.06 0.0212 0.05 5.79937 401.586329 63.52 AMAN
84 P.7+50 1.67 42.0843 20.398 2.063158 0
50 0.69 0.0138 0.05 3.80766 160.2426039 63.52 AMAN
85 P.7 2.36 59.5637 25.4337 2.34192 0
50 0.27 0.0054 0.05 2.59184 154.3796168 63.52 AMAN
86 P.6+50 2.63 57.359 22.4931 2.550071 0
50 0.31 0.0062 0.05 2.93941 168.6018166 63.52 AMAN
87 P.6 2.32 52.2869 21.174 2.469392 0
50 0.22 0.0044 0.05 2.42372 126.7289641 63.52 AMAN
88 P.5+50 2.54 60.4718 35.9806 1.680678 0
50 0.29 0.0058 0.05 2.15311 130.2026684 63.52 AMAN
89 P.5 2.25 69.3937 27.2665 2.545017 0
50 0.82 0.0164 0.05 4.77433 331.3083619 63.52 AMAN
90 P.4+50 1.43 68.8085 25.7404 2.673171 0
50 0.09 0.0018 0.05 1.63437 112.4586515 63.52 AMAN

209
210

Lanjutan Tabel 4.1 Perhitungan Kecukupan Tampang Aliran Tetap Seragam Pada Sungai

Elevasi V Q banjir
No Tampang Jarak h Slope n Manning A (m2) P (m) R (m) Q tampang (m3/dt) Kesimpulan
Dasar (m/dt) 100th
91 P.4 1.52 66.6017 29.8056 2.234536 0
50 0.28 0.0056 0.05 2.55809 170.373072 63.52 AMAN
92 P.3+50 1.24 74.7283 33.9029 2.204186 0
50 0.19 0.0038 0.05 2.08811 156.0411225 63.52 AMAN
93 P.3 1.43 32.0817 16.4053 1.955569 0
50 0.28 0.0056 0.05 2.34049 75.08678572 63.52 AMAN
94 P.2+50 1.71 45.06 23.6675 1.903877 0
50 0.33 0.0066 0.05 2.4959 112.4654224 63.52 AMAN
95 P.2 2.04 76.227 31.4514 2.423644 0
50 1.02 0.0204 0.05 5.15416 392.8859256 63.52 AMAN
96 P.1+50 1.02 23.576 14.74 1.599457 0
50 1.19 0.0238 0.05 4.21988 99.48792125 63.52 AMAN
97 P.1 2.21 32.518 26.185 1.241856 0
50 0.05 0.001 0.05 0.73071 23.76117911 63.52 BANJIR
98 P.0+50 2.16 41.79 26.621 1.569813 0
50 2.05 0.041 0.05 5.47 228.5912657 63.52 AMAN
99 P+0 0.11 69.213 18.881 3.665749 0

(Sumber : Perhitungan Ms Excel)

210

Anda mungkin juga menyukai