JURUSAN KIMIA
2013
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 1/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isolasi eugenol dari minyak cengkeh telah banyak dilakukan. Dasar percobaan ini
yaitu pemisahan eugenol dari komponen minyak cengkeh lain seperti kariofilena dll dengan
metode ekstraksi pelarut yaitu metode pemisahan senyawa dari senyawa lain berdasarkan
perbedaan kelarutan dan distribusi. Eugenol termasuk dalam keluarga alilbenzena dari
senyawa fenol. Berwarna bening hingga kuning seperti minyak. Dengan titik didih 256 oC dan
o
titik leleh -9 C. Eugenol sedikit larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut organik.
Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Eugenol banyak diisolasi untuk kebutuhan seperti
dalam industri sebagai bahan penyusun parfum dan bahan penyedap. Metil eugenol digunakan
sebagai atraktan. Kegunaan lain sebagai stabilisator dan antioksidan dalam pembuatan plastik
dan karet. Sebagai penyerap UV, sebagai analgesik, biosida dan antiseptik. Karena banyaknya
kegunaan dan manfaat dari eugenol,maka isolasi eugenol banyak dilakukan terutama oleh
pihak industri. Pada bidang pendidikan isolasi eugenol dilakukan untuk penelitian terkait
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan ini untuk isolasi eugenol dari minyak cengkeh, menentukan
tetapan fisik ( titik didih, berat jenis, uji kimia) dari eugenol serta analisis hasil eugenol
dengan spektrofotometri UV-VIS, FT-IR dan GCMS.
1.3 Manfaat
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 2/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
BAB II
DASAR TEORI
Minyak daun cengkeh merupakan komoditi ekspor Indonesia yang memegang peranan
penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat produsen minyak daun cengkeh. Minyak
cengkeh mengandung banyak senyawa organik,namun yang paling penting adalah eugenol.
Eugenol dibutuhkan banyak industri,diantaranya industri kosmetik,farmasi,dan pestisida
nabati karena senyawa ini menghasilkan aroma yang khas (Kardinan,2005).
Minyak cengkeh dapat diisolasi dari daun (1-4%), batang (5-10%), maupun bunga
(10-20%). Minyak dari cengkeh ini harganya akan mahal bila rendemennya tinggi,dalam
artian eugenol yang ada 80-90%. Kelimpahan komponen-komponen dalam minyak cengkeh
bergantung dari jenis, asal tanaman, metode isolasi, dan metode analisa yang digunakan.
Minyak cengkeh diproses saat keadaan kering untuk teknik pengawetan setelah panen
(Srivastava et al,2005).
Untuk mengisolasi eugenol,digunakan NaOH 3%. Karena eugenol dan NaOH akan
membentuk natrium eugenolat yang dapat larut dalam air. Bagian non eugenol diekstrak
dengan eter dan penambagan asam anorganik dan menghasilkan natrium eugenol bebas.
Eugenol kemudian dimurnikan dengan penguapan dan penyulingan (Guenther,1990).
Pemurnian eugenol dari minyak daun cengkeh digunakan cara ekstraksi. Penggunaan
ekstraksi cair-cair kontinu dapat meminimalisir masalah yang timbul seperti pengocokan
berulang-ulang,terjadi kenaikan tekanan internal,dan emulsi dalam corong pemisah serta
kehilangan pelarut yang lebih besar. Masalah tersebut muncul sebagai akibat penggunaan
ekstraksi cair-cair tak kontinu (Vogel,1988).
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 3/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan
monokromatik (Hendayana,1994).
Prinsip kerja spektrofotometer UV visible adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar
energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari ground state ke excited
state yang memiliki energi yang lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah
ultraviolet-visible untuk semua struktur elektronik,tetapi hanya pada sistem
terkonjugasi,struktur elektronik dengan adanya ikatan π dan non-bonding elektron
(Svehla,1979).
Prinsip dari spektrofotometer inframerah adalah ketika molekul dari suatu senyawa
diberikan energi radiasi inframerah, maka molekul tersebut akan mengalami vibrasi dengan
syarat energi yang diberikan terhadap molekul cukup untuk mengalami vibrasi. Sehingga
sejumlah frekuensi akan diserap sedang frekuensi yang lain diteruskan atau ditransmitansikan
tanpa diserap. Gambaran antara persen transmitansi lawan frekuensi akan menghasilkan
Minyak cengkeh berwarna kuning kecoklatan dengan indeks bias 1,528 pada suhu
o g o o
Larutan NaOH berwujud cair, tidak berwarna, larut dalam air, dan memiliki massa
molekul relatifnya 40,00 g/mL. Bersifat basa dan stabil namun kaustik terhadap mata dan kulit,
memiliki titik didih 102oC, dan titik leleh -4oC sehingga sangat higroskopis (Smith,2010).
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 4/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Memiliki nama lain asam muriad dan hidrogen dengan rumus molekul HCl. Senyawa
ini bersifat korosif dan menyebabkan iritasi bila terkena mata dan kulit. Tidak mudah
terbakar, bau menyengat, berwujud cair, dan berwarna kuning bening. Dengan massa jenis
2,13 dan titik didih pada 85oC, titik lebur sebesar -20oC. Dalam air sangat reaktif namun
bersifat stabil (Aryandi,2010).
2.2.4 n-heksana
Heksana memiliki rumus molekul C6H14. Dengan titik didih 69 oC dan memiliki
densitas 0,66 g/mL serta indeks bias 1,374. Heksana berwujud cair (Sax and Lewis,2009).
Memiliki warna ungu, berwujud cair, rasa sedikit manis, tidak berbau, dan dapat larut
dalam air. Selain itu larut juga dalam aseton dan metanol serta terurai pada alkohol. Bersifat
sebagai pengoksidasi (oksidator kuat) sehingga mudah menjadi oksidanya. Dalam
penyimpanan harus dalam wadah gelap dan terhindar dari cahaya (Sax and Lewis,2009).
Merupakan adsorben yang baik sehingga banyak digunakan dalam proses penyerapan.
Adsorben yang selektif dapat menyerap komponen-komponen tertentu (Muslich,2007).
2.3.1 Eugenol
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 5/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan isolasi eugenol dari minyak cengkeh adalah
kolom kromatografi, corong pisah, spektofotometer uv-vis, spektofotometer IR, GC,gelas
beaker,rotary evaporator, water bath, pipet tetes, gelas ukur, neraca analitik, pelat silika,
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam percobaan isolasi eugenol daari minyak cengkeh yaitu
- Divakumkan
- Dialirkan sampel minyak cengkeh melalui kolom
Minyak Cengkeh hasil penjernihan
Hasil
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 6/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
3 Tetes Eu enol
- Ditambahkan 1 mL etanol
- DitambahkanKMnO4
Hasil
Sampel Eugenol
Hasil
Sampel Eugenol
Hasil
Sam el Eu enol
Hasil
6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 7/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 8/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 9/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
f. Larutan bawah diekstraksi dengan f. Diperoleh larutan tidak berwana
n-heksana sebanyak 3 kali
Selasa, a. Larutan lapisan bawah dirotary a. Tidak menghasilkan larutan
18/11/2013 evaporator eugenol
b. Ditimbang gelas ukur 100 mL b. Diperoleh bobot sebesar 137.02 g
kosong c. Diperoleh larutan sebanyak 25
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 10/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Uji Spektrofotometer IR
Frekuensi yang muncul (cm - )
Uji Spektrofotometer UV
Uji GC-MS
Sampel Waktu retensi
Minyak Cengkeh (eugenol) 9.846 menit
10
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 11/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh dan
mengetahui sifat fisik dan kimia serta analisis menggunakan spektrofotometri Uv-Vis, IR
serta menggunakan GCdan KLT. Prinsip percobaannya adalah dengan pemisahan minyak
cengkeh dengan pengotor-pengotornya menggunakan kolom kromatografi, kemudian
kandungan eugenol dipisahkan dari komponen lainnya dalam minyak cengkeh dengan metode
ekstraksi pelarut. Metode ekstraksi pelarut merupakan proses pemindahan satu atau lebih
komponen dari satu fasa ke fasa yang lain berdasarkan pada perbedaan kelarutan dalam
senyawa polar dan non polar.
eugenol dan NaCl. Penggunaan larutan n-heksan bertujuan untuk melarutkan eugenol yang
dimungkinkan tidak ikut terambil ketika proses ekstraksi. Larutan KMnO4 digunakan untuk
identifikasi pada uji sifat kimia eugenol yaitu untuk mengetahui adanya ikatan rangkap non
aromatic. Larutan etanol digunakan untuk mengetahui bagaimana kelarutan eugenol dalam
pelarut polar.
11
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 12/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Lapisan atas yang merupakan eugenol dimasukkan ke dalam botol sampel sedangkan
lapisan bawah dilakukan proses ekstraksi kembali sebanyak 3 kali dengan menggunakan
larutan n-heksan. Eugenol yang masih tertinggal akan larut dalam pelarut n-heksan sehingga
kemudian perlu dilakukan pemisahan n-heksan dengan eugenol menggunakan rotary
evaporator. Prinsip proses tersebut serupa dengan penyulingan cara destilasi, hanya saja pada
rotary evaporator dilakukan pemutaran botol yang berisi sampel dengan kecepatan yang
konstan agar membantu proses penguapan pelarut yang digunakan dan memisahkan sampel
dalam botol tersebut. Proses kerja juga dibantu dengan suhu pada bejana yang berisi air dan
didihkan pada suhu yang sesuai dengan titik didih pelarut yang digunakan. Uap yang
dihasilkan diubah menjadi larutan dalam bentuk larutan yang digunakan sebagai pelarut
sampel.
Eugenol dalam botol sampel dan eugenol hasil pemisahan dengan n-heksan
dimasukkan ke dalam gelas ukur untuk dilakukan uji fisik. Diperoleh volume eugenol dan
dilakukan penimbangan untuk mengetahui massanya, sehingga dapat diketahui massa jenis
eugenol hasil isolasi. Dalam uji kimia, eugenol diambil sebanyak 3 tetes ke dalam tabung
reaksi kemudian ditambahkan etanol dan larutan KMnO4.
12
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 13/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Dalam analisis menggunakan GC, yang digunakan adalah larutan eugenol yang telah
diencerkan sebelumnya, sehingga akan dihasilkan waktu retensi eugenol. Sedangkan dalam
analisis menggunakan KLT terlebih dahulu membuat larutan pengembang sebagai fasa
geraknya yaitu larutan n-heksan dan methanol dengan perbandingan 4:1. Kemudian plat KLT
yang sudah ditetsi sampel eugenol direndam hingga tanda batas atas. Plat tersebut kemudian
dilihat dalam sinar UV agar hasilnya telihat.
Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah adanya interaksi antara energy dan sinar
monokromatis dengan materi yang berupa molekul. Ketika sinar dilewatkan pada sampel,
maka aka nada sinar yang diserap dan ada yang diteruskan. Sinar yang diserap akan
menghasilkan transisi elektronik dari electron pada gugus fungsi yang menyerap. Nilai
absorbansi akan sebanding dengan nilai konsentrasinya sehingga dapat diketahui absorbansi
dan konsentrasi berdasarkan grafik.
GC (gas cromathografy) merupakan teknik yang dapat digunakan untuk analisis suatu
campuran dan menguji kemurnian suatu senyawa di dalam GC terdapat fase gerak dan fase
diam. Gas tersebut dilewatkan pada sampel sehingga dapat membawa komponen sampel yang
berupa uap. Kemudian sampel diteruskan ke detector, sehingga dapat dianalisis dan kemudian
diampilkan dalam computer dalam bentuk grafik.
13
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 14/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
pertama merupakan hasil yang masih dikatakan murni eugenol, karena pada ekstraksi
menggunakan n-heksana tidak menghasilkan minyak atsiri eugenol.
Larutan eugenol diidentifikasi dengan uji sifat fisik, kimia, dan analisa
menggunakan spektrofotometer serta kromatografi. Hasil uji sifat fisik menghasilkan bobot
jenis eugenol 1 mL sebesar 0.9647 g/mL. Hasil tersebut menggunakan pelarut n-heksana di
dalam labu takar 10 mL. Penentuan uji ini ditujukan untuk mendapatkan bobot jenis dari
senyawa eugenol. Hasil yeng diperoleh berbeda jauh dari bobot jenis eugenol murni, yaitu
sebesar 1.0651 g/mL (Anny,2002). Hasil tersebut karena masih adanya pengotor atau masih
belum murninya minyak cengkeh yang digunakan. Pengujian sifat kimia dilakukan dengan
tujuan mengetahui gugus fungsi spesifik eugenol dengan mereaksi sampel dengan alkohol dan
larutan KMnO4. Hasil yang diperoleh berupa larutan berwarna hitam dengan endapan cokelat.
Endapan cokelat terbentuk menandakan adanya gugus aromatik tunggal eugenol dan juga
menunjukkan kekhasan adanya senyawa eugenol dalm sampel yang dianalisa.
Identifikasi senyawa eugenol dalam sampel dilakukan juga dengan
spektrofotometer UV dan IR. Spektrofotometer UV menghasilkan peak yang menunjukkan
panjang gelombang maksimum eugenol dalam percobaan sebesar 281.50 nm. Hasil tersebut
tidak jauh berbeda dengan yang diujicoba oleh Widiani (2005) dengan menghasilkan peak
pada panjang gelombang 283.76 nm. Untuk pembacaan panjang gelombang eugenol secara
teoritis sebesar 285 nm, dengan penunjukkan panjang gelombang spesifik untuk cincin
aromatik 6 sebesar 215 nm, gugus – OH sebesar 35 nm, dan – OCH3 sebesar 35 nm (Pavia,
2001).
Hasil spektrofotometer IR menghasilkan banyak peak dari senyawa eugenol yang
dianalisa. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan dengan melihat gugus fungsi spesifik pada
bilangan gelombang yang sesuai (Pavia ,2001);
14
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 15/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Hasil tersebut dapat dikatakan senyawa yang dianalisa dari minyak cengkeh berupa senyawa
eugenol dengan gugus fungsi spesifik tersebut.
Identifikasi senyawa eugenol dilakukan juga dengan metode kromatografi lapisan
tipis dan instrumen GC. Kromatografi Lapisan Tipis atau KLT memiliki prinsip kerja
pemisahan senyawa dengan menggunakan fase diam dan fase gerak yang disesuaikan dengan
sifat kepolaran sampel yang dianalisa. KLT adalah metode analisa kromatografi yang paling
cepat untuk analisanya. Lapisan tipis KLT atau fase diam yang biasa digunakan berupa silika
gel yang memiliki ciri tidak mudah bereaksi dengan senyawa ataupun pereaksi yang bersifat
reaktif. Hasil analisa dengan KLT menghasilkan nilai Rf senyawa eugenol 25 (Rf x 100).
Nilai tersebut tidak jauh berbeda dengan nilai Rf menurut Harborne (1986) yaitu 31 dengan
menggunakan eluen campuran n-heksana dengan kloroform perbandingan 3:2. Hasil tersebut
menunjukkan positif adanya eugenol dalam sampel minyak cengkeh.
Identifikasi selanjutnya menggunakan instrumen GC atau kromatografi gas dengan
prinsip berdasarkan titik didih. Kerja dari alat tersebut pemisahan molekul dari suatu
campuran yang diinjeksikan ke dalam injector, lalu dialirkan dengan gas pembawa dengan
membawa gas hasil penguapan senyawa ke dalam kolom. Proses pemisahan terjadi di dalam
kolom yang merupakan fase diam dan memisahkan komponen-komponen senyawa dari
sampel cuplikan yang digunakan (Sastrohamidjojo,1985). Hasil yang diperoleh dengan
analisa ini berupa penentuan waktu retensi senyawa eugenol, yaitu 9.846 menit. Hasil tersebut
tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh dengan menunjukkan puncak eugenol waktu
retensi 9.490 menit (Devi ,2010).
15
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 16/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, eugenol dapat diisolasi dengan
metode ekstraksi asam basa. Hasil dari isolasi eugenol dilakukan uji identifikasi dengan
spektofotometri UV-Vis,spektofotometri IR, Gass Chromatography, kromatografi lapis tipis,
dan uji sifat kimia. Pada uji sifat kimia diperoleh endapan hitam ketika eugenol direaksikan
dengan etanol dan larutan KMnO4, sedangkan berat jenis eugenol diperoleh sebesar 0,9647
g/mL. Pada Uji identifikasi dengan spektofotometri UV-Vis diperoleh panjang gelombang
maksimum sebesar 281,850nm dengan absorbansinya 0,688. Pada Spektofotometri IR
diketahui eugenol mengandung gugus fungsi – OH, -OCH3 sedangkan pada waktu retensi
yang diukur dengan GC sebesar 9,846 menit dan hasil Rf yang diukur dengan KLT
menghasilkan Rf sebesar 0,25.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikan yang akan datang lebih mengerti bagaimana cara pembacaan
hasil analisis yang dilakukan dengan instrumentasi.
16
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 17/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
DAFTAR PUSTAKA
Anny S. 2002. Pengolahan Lanjut Minyak Atsiri dan Penggunaannya Dalam Negeri.
Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober 2002, Dirjen Industri Kecil Dagang
Press,Jakarta
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Harvey D. 2000. Modern Analytical Chemistry. Toronto: McGraw Hill.
Hendayana,S.,A. Kadarohman,A.A. Sumarna,A. Supriatna,1994, Kimia Analitik
Instrumen,IKIP Semarang Press,Semarang
17
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 18/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
Widiani, Trianisa Atika. 2005. Pengaruh Iradiasi Gamma Terhadap Sifat Fisika-Kimia
Eugenol. Jakarta: Universitas Pancasila.
18
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 19/20
7/18/2019 Laporan kimia Organik Eugenol
LAMPIRAN
Perhitungan rendemen
Rendemen = Volume eugenol yang diperoleh x 100%
Perhitungan Rf
Rf = jarak noda/ jarak garis start hingga finish = 1 cm /4 cm = 0,25
19
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kimia-organik-eugenol 20/20