Anda di halaman 1dari 5

nverter adalah Rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengkonversikan

tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik (AC). Ada beberapa topologi
inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak
bolak-balik (push-pull inverter) sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus
murni (tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga fasa sampai dengan multifasa dan ada
juga yang namanya inverter multilevel (kapasitor split, diode clamped dan susunan
kaskade).
Ada beberapa cara teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan
sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara mengatur keterlambatan
sudut penyalaan inverter di tiap lengannya.

Cara yang paling umum digunakan adalah


dengan modulasi lebar pulsa (PWM). Sinyal kontrol penyaklaran di dapat dengan cara
membandingkan sinyal referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal
segitiga). Dengan cara ini frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi
yang sama dengan sinyal referensi sinusoidal.

Dalam industri, Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup banyak digunakan
karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC. Meskipunsecara umum kita
menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan/ input dari Inverter
tersebut. Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik/servo
motor atau bisa disebut converter drive. Cuma kalau untuk servo lebih dikenal dengan
istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter, motor listrik menjadi variable speed.
Kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan.
Inverter seringkali disebut sebagai Variabel Speed Drive (VSD) atau Variable Frequency
Drive (VFD).

Pada dunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak digunakan. Aplikasi ini
biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa diubah-ubah). Linear nya
seperti grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang membutuhkan putaran/aplikasi
yang presisi.

Prinsip kerja inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC dan
kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat
dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah
Frekuensi Outputnya:
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
Jika sebelumnya banyak menggunakan sistem mekanik, kemudian beralih ke motor slip
maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
Tidak seperti softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan
frekuensi tegangan keluaran untuk mengatur speed motor pada kondisi ideal (tanpa
slip).

Merubah kecepatan motor dengan Inverter akan membuat:


1. Torsi lebih besar
2. Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi
3. Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor
4. Dapat berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) untuk fungsi otomasi
dan regulasi
5. Menghemat energi
6. Menambah kemampuan monitoring
7. Hubungan manusia dengan mesin (interface ) lebih baik
8. Sebagai pengaman dari motor, mesin (beban) bahkan proses dll.

Semakin besar daya motor maka makin besar torsi yang dihasilkan dan makin kuat
motor menggerakkan beban, Torsi dapat ditambah dengan menggunakan gear box (cara
mekanis) dan Inverter (cara elektronik).
1. Dinamika gerakan rendah (tidak memungkinkan gerakan beban yg kompleks)
2. Motor sering overload (motor rusak atau thermal overload relay trip)
3. Hentakan mekanis (Mesin/beban rusak, perlu perawatan intensif)
4. Lonjakan arus (Motor rusak atau Breaker Trip)
5. Presisi dalam proses hilang
6. Proteksi tidak terjamin

n = 120f/p
dimana : n = putaran per menit

Proses di industri seringkali memerlukan tenaga penggerak dari motor listrik yang perlu
diatur kecepatan putarnya untuk menghasilkan torsi dan tenaga/daya yang diinginkan.

Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik untuk memutar beban.

Kelebihan Torsi (over torque) terjadi jika torsi beban lebih besar dari Torsi nominal,
pada 80% aplikasi terjadi pada saat kecepatan rendah atau saat start awal.

Jika torsi inverter rendah akan mengakibatkan:

Maka dapat disimpulkan, peranan inverter dalam proses suatu industri cukup penting.
Karena dalam proses di industri seringkali memerlukan tenaga penggerak dari motor
listrik yang perlu diatur kecepatan putarnya untuk menghasilkan torsi dan tenaga/daya
yang diinginkan.

nverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan
motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. pengaturan nilai
frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor
yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk
dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan
AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda
atau dapat diatur.

Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dibutuhkan penyearah (converter AC-DC) dan biasanya
menggunakan penyearah tidak terkendali (rectifier dioda) namun juga ada yang menggunakan penyearah
terkendali (thyristor rectifier). Setelah tegangan sudah diubah menjadi DC maka diperlukan perbaikan kualitas
tegangan DC dengan menggunakan tandon kapasitor sebagai perata tegangan. Kemudian tegangan DC diubah
menjadi tegangan AC kembali oleh inverter dengan teknik PWM (Pulse Width Modulation). Dengan teknik
PWM ini bisa didapatkan amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan. Selain itu teknik PWM juga
menghasilkan harmonisa yang jauh lebih kecil dari pada teknik yang lain serta menghasilkan gelombang
sinusoidal, dimana kita tahu kalau harmonisa ini akan menimbulkan rugi-rugi pada motor yaitu cepat panas.
Maka dari itu teknik PWM inilah yang biasanya dipakai dalam mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter).

Memang ada banyak cara untuk mengatur/mengurangi kecepatan motor seperti dengan gear box /
reducer. Namun mengatur kecepatan motor dengan inverter akan memperoleh banyak keuntungan
yang lebih bila dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Seperti : jangkauan yang luas untuk
pengaturan kecepatan dan torsi motor, mempunyai akselerasi dan deselerasi yang dapat diatur,
mempermudah proses monitoring/pengecekan, sistem proteksi motor yang baik, mengurangi arus
starting motor dan menghemat pemakaian energi listrik, memperhalus start awal motor dll.
Terdapat banyak produk inverter (Variable speed drive) di pasaran dengan berbagai vendor, seperti
: Mitsubishi, Altivar, Siemen, LG, Omron, Hitachi, Yaskawa, Fuji, dll.

Pemilihan inverter yang benar tentunya dengan memperhatikan spesifikasi dari motor serta
keperluan dalam pemakaian inverter itu sendiri. seperti dengan memperhatikan daya motor,
tegangan motor, frekuensi motor. contohnya anda memiliki motor 3 phase 3KW, maka anda perlu
menggunakan inverter dengan spesifikasi daya diatas 3 kw seperti 3,2 kw atau 3,3 kw dan tentunya
tegangan keluaran dari inverter harus sama dengan tegangan motor. sebenarnya anda juga bisa
menggunakan inverter dengan daya 3 kw untuk motor 3 kw tapi dengan syarat anda menggunakan
motor tersebut dengan beban yang kecil atau dengan kata lain motor tidak digunakan dengan daya
maksimal. Jadi penting untuk mengetahui arus pada motor saat dijalankan dengan beban, untuk
settingan ampere pada inverter sebagai proteksi motor, serta untuk menghitung daya beban yang
berguna dalam pemilihan inverter. Pemilihan inverter dengan mendekati daya motor akan lebih
efisien daripada memilih inverter jauh diatas dari daya motor. Berikut ini akan saya gambarkan
rangkaian kontrol forward reverse motor dengan inverter secara sederhana dengan menggunakan
inverter vendor mitsubishi.

Rangkaian motor induksi putar kanan kiri (forward reverse)


Gambar. Pemasangan inverter pada instalasi motor

Dari gambar diatas bisa dilihat bahwa pengaturan frekuensi inverter dilakukan dengan mode
eksternal menggunakan potensiometer. pengaturan frekuensi juga bisa dilakukan tanpa potensio
dengan mengganti settingan inverter dengan mode internal. Dari gambar diatas juga bisa dilihat jika
sinyal kontrol output SD dihubungkan dengan STF maka motor akan berjalan maju/forward
sedangkan jika dihubungkan ke STR maka motor akan berjalan mundur/reverse. Pengaturan kontrol
forward reverse ini diatur oleh relay CR1 dan CR2. Sampai disini dulu artikel tentang inverternya.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai