Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1

Dasar Teknik Tenaga Listrik

Oleh :
I Putu Krisna Darma Putra ( 1104405069 )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
Besaran Besaran Listrik
1. Muatan Listrik (Q)
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki
muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem
Satuan Internasional dari satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018
muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa
proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron.
Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya
muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya
(membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).

2. Arus Listrik (A)


Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Untuk arus yang konstan, besar arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan
persamaan:

Keterangan :
I = Arus Listrik (Ampere)
Q = Muatan Listrik (Coulomb)
t = Waktu (Sekon)
I1
I2

I3
I4
I5

Muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir keluar
haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga I1 + I4 = I2 + I3
+ I5.

3. Tegangan (v)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya,
suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau
ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan
lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor
mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

4. Resistansi (Ω)
Hambatan atau Resistensi adalah kemampuan suatu benda untuk menahan
aliran arus listrik. Dalam suatu sirkuit, arus listrik dari power suplay tidak
sepenuhnya dapat digunakan secara bebas. Terkadang arus listrik tersebut harus di
hambat untuk memperoleh efek tertentu pada sirkuit. Dalam suatu hambatan
atom-atom nya akan bertumbukan dengan elektron-elektron sehingga laju dan
kecepatan elektron menjadi berkurang. Karena kuat arus biasanya di hitung
berdasarkan banyak dan kecepatan elektronnya, maka ketika jumlah elekron dan
kecepatannya berkurang otomatis berkurang pula kekuatan arus yang mengalir
dalam suatu hambatan. Alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik
disebut resistor.
Perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Rumusnya adalah
sebagai berikut :
R = V/I
Keterangan :
R = Hambatan
V = Tegangan
I = Arus listrik

5. Gaya Gerak Listrik (V)


Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung penghantar
sebelum dialiri arus listrik. Gaya gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan
satuan volt. Gaya gerak listrik merupakan energi yang diberikan pada setiap
muatan listrik untuk bergerak antara dua kutub baterai atau generator. Sebuah
electron-elektron bermuatan e yang bergerak dari kutub negative ke kutub positif
melalui konduktor di luar baterai dengan gaya gerak listrik sebesar V, akan
mendapat energi sebesar e x V joule.

6. Kapasitansi (F)
Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang
disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan.
Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah
sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping
adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping,
maka rumus kapasitans adalah:

Keterangan :
C = Kapasitansi (Farad)
Q = Muatan (Coulomb)
V = Tegangan (Volt)

7. Induktansi
Induktansi adalah konstanta kesebandingan yang menghubungkan kedua
besaran ini (tegangan dan perubahan arus), yang dilambangkan sebagai L.
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya
potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Satuan induktansi dalam
satuan internasional adalah henry (H). Induktansi muncul karena adanya medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik.

Anda mungkin juga menyukai