TINJAUAN PUSTAKA
-1-
1. Pencapaian Frontal
-1-
2. Pencapaian Tidak Langsung
Sebuah pencapaian tidak langsung menekankn efek perspektif pada fasad depan
dan bentuk sebuah bangunan. Jalurnya dapat diarahkan kembali sekali atau beberapa kali
untuk menunda dan memperlama sekuen pencapaian. Pintu masuk dapa dibuat menjorok
dari fasadnya agar lebih terlihat.
3. Pencapaian Spiral
Sebuah jalur spiral memperlama sekuen pencapaian dan menekankan bentuk tiga
dimensional sebuah bangunan ketika manusia bergerak mengelilinginya. Pintu masuk
dapat terlihat berulang kali pada waktu pencapaiannya untuk memperjelas posisinya, atau
bisa disembunyikan hingga di titik kedatangan
Gambar 2.4 Pencapaian Bangunan secara Berputar
-1-
Kemenerusan dan skala setiap jalur pada sebuah persimpangan dapat menolong kita
membedakan rute – rute utama menuju ruang – ruang yang besar dan jalur – jalur sekunder
ke ruang yang lebih sedikit. Ketika jalur – jalur di sebuah persimpangan setara satu sama
lain, maka perlu disediakan ruang yang cukup agar memungkinkan orang berhenti sejenak
untuk menyesuaikan orientasinya. Bentuk dan skala akses – akses dan jalur sebaiknya juga
membawakan perbedaan antara ruang public dan koridor servis. Sifat konfigurasi sebuah
jalur mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh pola organisasi ruang – ruang yang
menghubungkannya. Konfigurasi sebuah jalur dapat memperkuat sebuah organisasi spasial
dengan cara membuat pola sejajar. Atau konfigurasi tersebut dapat dikontrasikan dengan
bentuk organisasi spasial dan bertindak sebagai sebuah penekanan visual. Sistem
konfigurasi jalur dapat dibedakan sebagai berikut:
-1-
1. Linear
Jalur yang lurus dapar menjadi elemen pengatur utama bagi serangkaian ruang.
Jalur dapat berbetuk kurva linear atau terpotong – potong, bersimpangan, bercabang, atau
membentuk putaran balik.
2. Radial
Memiliki jalur – jalur linear yang memanjang dari atau berakhir di sebuah titik.
3. Spiral
Sebuah jalur tunggal yang menerus dan berawal dari sebuah titik dan semakin jauh
dari titik pusat.
-1-
4. Grid
Terdiri dari dua buah jalur sejajar yang berpotongan pada interval – interval regular
dan menciptakan area ruang berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang.
5. Jaringan
Terdiri dari jalur – jalur yang menghubungkan titik – titik yang berbentuk di dalam
ruang.
6. Komposit
Menggunakan kombinasi pola – pola yang berurutan titik – titik penting pada pola
manapun akan menjadi pusat aktivitas untuk mencegah terjadinya jalur tak terorientasi,
perlu adanya susunan hirarki di antara jalur dan titik dengan cara membedakan skala,
bentuk, panjang, dan penempatannya.
-1-
II.1.2.3 Hubungan Jalur Ruang
Jalur dapat dikaitkan dengan ruang – ruang yang dihubungkan melalui cara berikut.
Antara lain:
1. Melewati Ruang
a. Integrasi setiap ruang dipertahankan
b. Konfigurasi jalur fleksibel
c. Ruang – ruang yang menjadi perantara dapat digunakan untuk
menghubungkan jalur dengan ruang – ruangnya.
-1-
2. Lewat Menembus Ruang`
a. Lokasi ruangnya menghasilkan jalur.
b. Hubungan jalur menuju ruang digunakan untuk mencapai dan memasuki
ruang penting baik secara fungsional maupun simbolis.
-1-
4. Bentuk Ruang Sirkulasi
Ruang – ruang untuk pergerakan membentuk sebuah bagian integral dari organisasi
bangunan manapun dan memiliki jumlah yang signifikan di dalam volume bangunan.
Bentuk dan skala sebuah ruang sirkulasi sebaiknya mengakomodir pergerakan manusia
ketika mereka tengah berjalan santai, berhenrti sejenak, beristirahat, atau menikmati
pemandangan di sepanjang jalur.
Bentuk ruang sirkulasi dapat bervariasi menurut bagaimana:
Batas – batas di definisikan.
Bentuknya berkaitan dengan bentuk ruang yang dihubungkannya.
Kualitas skala, proporsi, pencahayaan, dan pemandangannya
diartikulasikan.
Pintu – pintu membuka kepadanya.
Bentuk ruang sirkulasi menangani perubahan ketinggian dengan
menggunakan tangga dan ramp.
-1-
Sebuah ruang sirkulasi dapat bersifat:
Ruang sirkulasi Gambar
Tertutup
-1-
II. 2 Pengertian Konvensi
Konvensi berarti permufakatan umum, terutama mengenai bentuk-bentuk tatakrama, adat istiadat
atau kebiasaan yang berdasarkan kemufakatan umum, perjanjian antar negara, para penguasa
pemerintah. Convention rnerupakan suatu pertemuan dari beberapa orang yang mernbahas
beberapa masalah- masalah atau untuk saling bertukar pikiran, pandangan dan informasi hal- hal
umum yang menarik kepada kelompok lain. Conventation sebagai suatu rapat urnum cenderung
berupa pemberian informasi-informasi dari suatu tema yang istimewa dan biasanya diakhiri
dengan suatu pameran yang terkait dengan tema. Pusat konvensi yang dimaksud dalam penulisan
ini adalah suatu tempat yang mampu mewadahi kegiatan pertemuan beberapa orang
bermusyawarah untuk membahas suatu maslah tertentu atau sekedar bertukar pikiran mengenai
suatu tema.
Karakteristik Kegiatan
Untuk mendapatkan ruang- ruang yang representatif perlu untuk mengetahui karakter dari jenis
kegiatan yang akan diwadahi:
1. Kongres
Sebuah pertemuan untuk diskusi atau penyelesaian berbagai pertanyaan. Kongres adalah sidang
umum untuk pertukaran resmi informasi dan perdagangan- perdagangan, biasanya dengan obyek
pembahasan kembali pertanyaan- pertanyaan diadakan acara tahunan.
Konvensi, ~. Purwadarminto, W.J.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, eet. IV, 1976
~. Lawson F.R, Conference, Convention & Exhibition Facilities, London, 1981 4. Lawson Fred,
Hal. 95
2. Konvensi
-1-
Sebuah pertemuan kelompok (group) dari orang- orang untuk membicarakan masalah bersama
atau untuk pertukaran ide, pandangan dan informasi dari kepentingan bersama (common interest)
kedalam kelompok. Untuk menggambarkan bentuk tradisi dari pertemuan tahunan atau pertemuan
anggota.
3. Konferensi,
Biasanyan berupa sidang umum dan tatap muka antar group dengan partisipan yang besar terutama
yang menyangkut planning, pemecahan masalah- masalah operasional dan organisasional.
Biasanya terbatas untuk anggota dari peruasahaan, profesi atau asosiasi yang sama.
4. lain- lain:
a. Seminar
Biasanya berupa satu tatap muka untuk berbagi pengalaman dibawah bimbingan seseorang leader
dan dihadiri 30 orang atau lebih. Dalam hal ini seminar membutuhkan suatu penataan ruang
dimana seorang leader duduk dan dibelakang dimana para peserta mengikuti seminar.
b. Work Shop,
Merupakan sidang umum bersama group- group dan peserta trainig untuk memperoleh
pengetahuan baru atau keterampilan biasanya dihadiri lebih dari 30- 35 orang.
c. Simposium
Didefinisikan sebagai sebuah diskusi panel oleh para ahli, sebelum keaudience yang besar
didahului diskusi (meskipun beberapa partisan terlibat simposium ini kurang dari sebuah forum)
d. Forum,
Sebuah diskusi panel yang mengambil sisi- sisi yang berhadapan dibawakan oleh seorang ahli-ahli
yang memberikan kesempatan pada peserta untuk berpartisipasi.
e. Lecture (kuliah),
f. Institute,
-1-
Terdiri dari sidang umum dan diskusi tatap muka group- group untuk mendiskusikan beberapa
beberapa segi persoalan terutama yang menyangkut pendidikan formal dimana didalamnya
terdapat banyak pelatihan.
1. Pameran,
Mempresentasikan, mempertontonkan suatu produk baik dari teknologi, industri, akademis, dan
sebagainya dengan maksud promosi maupun dalam rangka pameran ilmiah. Pameran dalam
ruangan (in door exhibition) biasanya membutuhkan ruang- ruang yang lebar meningat
dimungkinkan adanya penataan/ layout ruang per stand yang disesuaikan kebutuhan dari masing-
masing peserta pameran sehingga butuh adanya partisi stand nonpermanent. Selain itu dapat juga
dimingkinkan adanya pameran diluar ruangan (out door exhibition) yang memanfaatkan ruang luar
yang dibuat lebih fleksibel terhadap pemanfaatan area parkir dan penataan ruang luar.
2. Pertunjukan/pagelaran,
Pengelompokkan kegiatan.
Pengelompokkan kegiatan didasarkan atas lingkup kegjatan yang akan diwadahi dalam gedung
konvensi, yaitu:
-1-
a. Kelompok kegiatan konvensi
2. Fsilitas penunjang
3. Service umum
2. Fasilitas penunjang
3. Service umum
1. Bagian administrasi
2. Bagian akuntasi
1. Ruang perjamuan
2. Souvenir shop
3. Dan sebagainya
Ruang Konvensi
-1-
1. Macam ruang
Macam ruang yang akan diwadahi merupakan ruang- ruang yang mendukung kegiatan utama pada
gedung konvensi, yaitu:
Kegiatan Pertemuan
1. Ballroom
Ballroom disini berfungsi ganda sebagai ruang perjamuan untuk kelompok besar, juga ruang
pertemuan untuk rapat umum
Ruang ini memiliki ukuran lebih besar dari 140 m2. digunakan untuk
presentasi bagi forum yang tidak begitu besar berupa diskusi dan
Ruang ini memiliki ukuran antara 94- 140m2. digunakan untuk kegiatan yang intensif diikuti
peserta dalam jumlah yang terbatas.
5. Breakout room
Ruang yang berukuran antara 14- 40m2, bertujuan untuk pelaksanaan pertemuan kecil, dengan
akomodasi lebih baik.
6. Boardroom
Ruang ini memiliki ukuran antara 46- 75m2, dengan dilengkapi dengan ruang tunggu, toilet serta
kelengkapan kegiatan pertemuan lainnya.
7. Auditorium
Ruang yang menampung 200- 300 tempat duduk untuk kegiatan presentasi dalam ukuran besar.
-1-
8. Ruang komputer dalam kelas khusus
Ruang khusus untuk kegiatan yang menggunakan komputer, dengan ukuran 3,2-3,7m2/ person
Kegiatan Eksibisi
1. Indoor Exhibition
Jenis ruang pameran yang terdapat dalam gedung, merupakan suatu ruang ukuran besar yang
menggunakan partisi tidak permanen sebagai pembatas ruang, atau ruang- ruang pertemuan
dengan fleksibilitas ruang yang dapat dimanfaatkan untuk pameran.
2. Outdoor Exhibition
Merupakan area pameran dengan memanfaatkan open space pada lokasi gedung konvensi.
1. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara.
2. Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dengan
pengemudi tidak meninggalkan kendaraan.
4. Tempat parkir di badan jalan, (on street parking) adalah fasilitas parkir yang
menggunakan tepi jalan.
-1-
5. Fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking) adalah fasilitas parkir
kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau penunjang kegiatan
yang dapat berupa tempat parkir dan/atau gedung parkir.
6. Jalan adalah tempat jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum.
7. Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan
(mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar
buka pintu. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk
mobil penumpang.
8. Jalur sirkulasi adalah tempat, yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang
masuk dan keluar dari fasilitas parkir.
9. Jalur gang merupakan jalur antara dua deretan ruang parkir yang berdekatan.
10. Kawasan parkir adalah kawasan atau areal yang memanfaatkan badan jalan
sebagai fasilitas parkir dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk.
B. Tujuan
-1-
C. Jenis Fasilitas Parkir
Gambar II.1.
Dimensi Kendaraan Standar untuk Mobil Penumpang
-1-
a
-1-
2. Ruang bebas kendaraan parkir
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal
kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan
dibuka, yang diukur dari ujung terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada
di sampingnya.
Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan
dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari
kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk
menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang
(aisle). Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah
longitudinal sebesar 30 cm.
TABEL II.3.
LEBAR BUKAAN PINTU KENDARAAN
-
6
-
universitas
-
7
-
TABEL II.5
LEBAR MINIMUM JALAN LOKAL SEKUNDER SATU
ARAH UNTUK PARKIR PADA BADAN JALAN
TABEL II.6
LEBAR MINIMUM JALAN KOLEKTOR SATU
ARAH UNTUK PARKIR PADA BADAN JALAN
1--0
n ) (m) (m) (m) (m) L (m)
(m)
1--0
Gambar II.5.
Ruang Parkir pada Badan Jalan
Garis
4. Pola Parkir
Gedung
Gambar II.6
1--0
1. Larangan Parkir
a. Sepanjang 6 meter sebelum dan sesudah tempat penyeberangan pejalan kaki atau
tempat penyeberangan sepeda yang telah ditentukan
6m
Gambar II.15
b. Sepanjang 25 meter sebelum dan sesudah tikungan tajam dengan radius kurang
dari 500 m
2.5 m
> 500 m
2.5 m
Gambar II.16
1--0
50 m 50 m
Gambar II.17
1--0
d.1. Sepanjang 100 meter sebelum dan sesudah perlintasan sebidang
100 m
Gambar II.18a
100 m
Gambar II.18b
1--0
e. Sepanjang 25 meter sebelum dan sesudah persimpangan
25 m
25 m
25 m 25 m
Gambar II.19
6m 6m
Gambar II.20
6m 6m
Gambar II. 21
Ukuran lebar pintu keluar-masuk dapat ditentukan, yaitu lebar 3 meter dan
panjangnya harus dapat menampung tiga mobil berurutan dengan jarak
antarmobil (spacing) sekitar 1,5 meter, Oleh karena itu, panjang-lebar pintu
keluar masuk minimum 15 meter.
LOKASI PARKIR
R
R R t1
Gambar II.37
1--0
2) Pintu Masuk d an Keluar Menjadi Satu
Lo
Bo
Lp
LOKASI
PARKIR
Gambar II.38
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pintu masuk dan keluar
adalah sebagai berikut.
Pada kondisi tertentu kadang ditentukan modul parsial, yaitu sebuah jalur gang hanya
menampung sebuah deretan ruang parkir di salah satu sisinya.
Jenis modul itu hendaknya dihindari sedapat mungkin. Dengan demikian, sebuah
taman parkir merupakan susunan modul yang jumlahnya tergantung pada luas tanah
yang tersedia dan lokasi jalan masuk ataupun keluarnya.
1--0
c. Kriteria Ta ta Letak Parkir
Tata letak areal parkir kendaraan dapat dibuat bervariasi, bergantung pada
ketersediaan bentuk dan ukuran tempat serta jumlah dan letak pintu masuk dan
keluar. Tata letak area parkir dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1--0
1). Tata letak pelataran parkir
a). Pintu masuk dan keluar terpisah dan terletak pada satu ruas jalan.
Gambar II.39
(b) Pintu masuk dan keluar terpisah dan tidak terletak pada satu ruas.
Gambar II.40
1--0
a) Pintu masuk dan keluar menjadi satu dan terletak pada satu ruas jalan.
Gambar II.41
b) Pintu masuk dan keluar yang menjadi satu terletak pada satu ruas berbeda.
Gambar II.42
5. Gedung Parkir
a. Kriteria
1) tersedia tata guna lahan;
2) memenuhi persyaratan konstruksi dan perundang -undangan yang berlaku
3) tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
4) memberikan kemudahan bagi pengguna jasa.
Pada Gambar II.43g letak jalan keluar dan masuk bersamaan. Jenis lantai
ber-ramp biasanya di buat dalam dua bagian dan tidak selalu sesuai dengan
lokasi yang tersedia. Ramp dapat berbentuk oval atau persegi, dengan
gradien tidak terlalu curam, agar tidak menyulitkan membuka dan menutup
pintu kendaraan.
4). Tinggi minimal ruang bebas lantai gedung parkir adalah 2,50 m.