Pribadi Yesus Dalam Tiga Injil
Pribadi Yesus Dalam Tiga Injil
Pribadi Yesus terdapat di dalam ketiga Injil karena berbagai cara dan proses yang Panjang
yaitu dari tradisi lisan kemudian para penulis, menulis kisah yang diberitahukan oleh masyarakat.
Setelah kisah tersebut ditulis, dilakukanlah proses predaksian. Dalam Injil sinoptik, sebagian besar
urutannya relatif sama tetapi terdapat beberapa perbedaan, selain itu urutan geografisnya berbeda
dengan Injil Yohanes. Secara keseluruhan merupakan Injil Yesus Kristus, Anak Allah, tetapi
sekaligus merupakan kesaksian khas masing-masing penginjil.1 Walaupun terdapat ciri khas tetapi
Ada yang sama yaitu terdapat persamaan kata di dalam Injil sehingga menimbulkan pertanyaan
dan berkembanglah berbagai hipotesa untuk menjelaskan hal tersebut seperti hipotesis bahwa
kesamaan terjadi karena kesamaan sumber dalam tradisi lisan, namun hipotesis ini diragukan
sehingga muncul beberapa hipotesis seperti hipotesis Griesbach, teori dua sumber, dan sebagainya.
Dalam hipotesis Griesbach, dikatakan bahwa Matius adalah Injil yang pertama kali ditulis
dan yang kemudian digunakan oleh Lukas untuk menulis Injilnya, dan Markus menggunakan
Matius serta Lukas.2 Oleh karena itu, dalam hipotesis ini berpendapat bahwa Matius adalah injil
yang tertua. Dalam hipotesis Griesbach hanya tentang persamaan dan tidak membahas tentang
perbedaan yang terdapat di dalamnya sehingga menimbulkan berbagai macam pertanyaan seperti
sumber Lukas berasal dari mana? Atau Markus dari mana? Oleh karena itu Lukas yang berbeda
dari Markus tidak dapat dijelaskan. Jika Markus adalah ringkasan dari Matius dan Lukas tetapi
tidak terdapat hal penting di dalam Injil Markus seperti doa Bapa Kami, Pencobaan, dan sabda
Bahagia. Jika Markus adalah sebagai kesimpulan dari Lukas dan Matius, seharusnya bahasanya
Matius
markus
Lukas
1
St. Eko Riyadi, Pr, Pengantar ke dalam Kitab Suci, (Yogyakarta: Kanisius, 2016), Hlm.161.
2
St. Eko Riyadi, Pr, Pengantar ke dalam Kitab Suci, hlm. 168.
lebih baik bukan lebih jelek. Sehingga muncul hipotesis yang lain yang berbeda dari hipotesis
Griesbach.
Hipotesis yang lain yaitu mengatakan bahwa Markus adalah Injil yang tertua dan sebagai
sumber, dan ini berasal dari hipotesis dua sumber. Di samping Injil Markus yang menjadi sumber,
terdapat sumber lain yang dipakai oleh Matius dan Lukas, yang disebut sebagai sumber Q.3
Sumber yang dipakai oleh Matius dan Lukas oleh orang Jerman disebut sebagai Quelle yang
berarti sumber.4 Markus dikatakan sebagai yang paling tua karena belum terdapat tambahan dari
sumber-sumber lain dan bahasanya lebih jelek jika dibandingkan dengan dua Injil yang lain.
Sumber Q sendiri adalah sumber lisan yang berarti tidak terdapat tulisan tetapi dipercaya ada. Para
penginjil menyambungkan perikop-perikop yang ada dengan gaya bahasanya masing masing
sehingga menjadi satu keutuhan, akan tetapi dalam hal urutannya memiliki perbedaan tata letaknya
karena ingin memberikan pesan tertentu seperti di dalam kisah kelahiran Yesus. Kisah tersebut
tidak dimiliki oleh Markus dan hanya dimiliki oleh Lukas dan Matius. Matius dan Lukas
menggunakan kisah kelahiran agar pembaca injilnya dapat mengerti dan mengetahui siapa itu
Yesus. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Matius dan Lukas juga memiliki sumbernya
sendiri. Seperti sumber yang dipakai oleh Matius saja ditandai dengan M dan yang hanya dipakai
Lukas Matius
3
Drs. B.F. Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982),Hlm. 30.
4
I. Suharyo, Pr, Pengantar Injil Sinoptik, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), Hlm. 35.
5
I. Suharyo, Pr, Pengantar Injil Sinoptik, Hlm. 35.
Hipotesis yang ada berujuan untuk menjawab perbedaan dan persamaan yang terdapat di dalam
Injil sinoptik, dan hal ini disebut sebagai problem sinoptik. Tetapi kesamaan yang terdapat di
dalam Injil sinoptik adalah ditulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus, catatan yang akurat tentang