Fermentor : tangki atau wadahdimana di dalamnya seluruh sel (mikrobia) mengubah bahan dasar
menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk sampingan,
• Sering disebut dengan bioreaktor
• Fungsi dasar : menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia didalamnya untuk:
–– Menghasilkan biomassa
–– Menghasilkan enzim
–– Menghasilkan metabolit dsb
Syarat fermentor
• Tangki dapat dioperasikan secara aseptik, agitasi dan aerasi
• Energi pengoperasian serendah mungkin
• Temperatur harus terkontrol
• Kontrol pH
• Tempat pengambilan sampel
• Penguapan berlebihan dihindari
• Tangki didesain untuk meminimalkan tenaga kerja pemanenan, pembersihan dan perawatan
• Peralatan general: permukaan bagian dalam halus, dihindari banyak sambungan, murah.
Konstruksi Fermentor
• Bahan fermentor dibuat tahan karat untuk mencegah kontaminasi logam/ion selama proses
• Bahan fermentor hrs tidak beracun & tidak mudah terlarut, sehingga tidak menghambat
pertumbuhan mikrobia
• Bahan fermentor hrs kuat utk sterilisasi berulang kali pada tekanan uap tinggi
• Sistem stirer dari fermenter & lubang pemasukannya cukup, sehingga tidak mengalami stress
mekanik akibat terlampau rapat
• Pemeriksaan secara visual dari medium & kultur harus tersedia, dibuat dari bahan transparan
Pengertian Fermentasi
Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya mendidihkan, yaitu berdasarkan
ilmu kimiaterbentuknya gas-gas dari suatu cairan kimia yang pengertiaanya berada dengan air
mendidih. Gas yang terbentuk tersebbut di antaranya karbondioksidan (CO2). Penemuan cara
fermentasi ini diawali dengan pembuatan bir sekitar 6000 tahun sebelum masehi. Selain itu
pembuatan roti dengan bantuan khamir atau ragi sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Pembuatan
fermentasi kecap dan tauco di cina sejak 722 SM. Kira-kira abad ke17 mulai berkembang
fermentasi anggur mengunakan bakteri Acetobacter. Menghasilkan asam asetat (asam cuka).
Lantas tahun 1817, mulai diproduksi enzim pati menjadi gula malthosa (diastase). Kemudian
tahun 1860, suatu enzim dari khamir dapat memecahkan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
System pengawetan secara umum adalah menghambat pertumbuhan mikrobia, kenyataan
menunjukan bahwa tidak semua mikrobia merugikan, sebagian di antaranya digunakan dalam
pengawetan pangan. Produksi asam dalam jumlah yang besar oleh organisme tertentu
menciptakan suatu yang kurang memadai bagi yang lain.
Fermentasi secara teknik sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi
anaerobic dari karbohidrat dan menghasilkan alcohol serta beberapa asam. Namun banyak proses
fermentasi yang menggunakan substrat protein dan lemak.
Dari http://jessicarorong.blogspot.com/2016/11/makalah-teknologi-fermentasi-makanan.html
1. mudah didapat
2. jumlah besar
3. murah harganya
4. bila diperlukan ada penggantinya.
3. Sifat-Sifat Proses
1. tipe fermentor
2. optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu. kadar nutrien
3. Macam alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya
4. cara pengunduhan hasil, sterilisasi.
4. Pilot plant
Pilot plant adalah semacam laboratorium tetapi diatas skla laboratorium dan di bawah skala
perusahaan. Jika dalam pilot plant sudah menunjukann hasil baik, dapat dibawa ke skala indutri,
karena dalam skala industri sudah terkait modal sehingga diperhitungkan kegagalan. Dengan
pilot plant kegagalan dikurangi 75% daripada langsung dari laboratorium
Dari : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol.8, No.2 Desember 2008 : 104- 111
Pengertian Fermentasi Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi
produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk
tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu cara telah
dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu proses fermentasi
memerlukan: 1. Mikroba sebagai inokulum 2. Tempat (wadah) untuk menjamin proses
fermentasi berlangsung dengan optimal. 3. Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan
sumber nutrisi bagi mikroba.
Prinsip-prinsip Fermentasi Agar fermentasi dapat berjalan dengan optimal, maka harus
memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
3. Penyiapan inokulum
4. Kultur
Sifat Fermentasi
Desain Bioreaktor
Istilah fermenter (bioreaktor) digunakan untuk tempat fermentasi. Pada prinsipnya fermenter
harus menjamin pertumbuhan mikroba dan produk dari mikroba di dalam fermenter. Semua
bagian di dalam fermenter pada kondisi yang sama dan semua nutrien termasuk oksigen harus
tersedia merata pada setiap sel dalam fermenter dan produk limbah seperti; panas, CO2, dan
metabolit harus dapat dikeluarkan (remove). Masalah utama fermenter untuk produksi skala
besar adalah pemerataan medium kultur dalam fermenter. Harus homogen artinya medium kultur
harus tercampur merata. Oleh karena itu, wadah perlu didesain sedemikian rupa sehingga proses
dalam wadah dapat dimonitor dan dikontrol. Wadah (fermenter) memberikan kondisi lingkungan
fisik yang cocok bagi katalis sehingga dapat berinterkasi secara optimal dengan substrat. Desain
fermenter mulai dari yang sederhana (tangki dengan putaran) sampai yaang integrated system
dengan komputer.
3. Fase padat.
Prinsip kultivasi mikroba dalam sistem cair
Mikroba berada dalam cairan yang mengandung nutrien sebagai substrat untuk tumbuh dan
berkembang bercampur dengan produk-produk yang dihasilkan termasuk limbah. Nutrien dan
oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal mikroba harus tercampur merata (homogen)
pada semua bagian fermenter.
Untuk mendapatkan sistem fermentasi yang optimum, maka fermenter harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
4. Kondisi lingkungan seperti: suhu, pH harus terkontrol. Stirred tank reactor system model yang
banyak dipakai.
1. Tertutup, semua nutrien ditambahkan pada awal fermentasi dan pada akhir fermenetasi
dikeluarkan bersama produknya. Sebagai contoh: pembuatan bir (brewing), antibiotik, dan
enzym.
2. Terbuka, secara kontinyu (terus menerus) terjadi pemasukan medium kultur dan pengeluaran
medium bersama produk. Sebagai contoh: SCP (petrokimia).
2. Aseptis untuk memproduksi fine porduct seperti: antibiotik, asam amino, polisakarida dan
single cell protein (SCP).
Skala fermenter
1. Skala kecil (small scale); untuk industri rumah tangga (home industri).
2. Skala besar (large scale); untuk industri skala besar (petrokimia industri).
Masalah utama fermenter untuk produksi skala besar adalah pemerataan medium kultur dalam
fermenter. Harus homogen artinya medium kultur harus tercampur merata.