Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERKECAMBAHAN


KACANG HIJAU

Disusun oleh:

Ferel Rico Albani


XIi MIPA 1

SMA NEGERI 1 KARAWANG

KECAMATAN KARAWANG BARAT


Jl. Ahmad Yani No. 22  (0267) 402335 Fax : (0267) 417539
KARAWANG 41312
e-mail : smansa_karawang@yahoo.com website : www.sman1-krw.sch.id
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesainya makalah
ini. Tanpa kasih karunia serta petunjuk-Nya mustahil Makalah ini dapat dirampungkan.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi mengenai proses
perkecambahan kacang hijau. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri dari
makhluk hidup, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali oleh perkecambahan
biji. Salah satu faktor yang memengaruhi perkecambahan biji adalah cahaya matahari. Cahaya
matahari sangat berperan penting untuk tumbuhan melakukan fotosintesis . Dalam Karya Tulis
Ilmiah ini akan dibahas Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Perkecambahan Biji Kacang
Hijau.

Terima kasih turut saya sertakan kepada Bapak Drs. H. Dwi Setyono Agus selaku kepala
sekolah SMA Negeri 1 Karawang, dan pak Arta selaku guru mata pelajaran biologi yang sudah
memberikan saya kesempatan untuk berkreasi dalam proses pembuatan makalah ini. Juga kepada
para pembaca yang bersedia membaca makalah ini.

Karawang, 8 Agustus 2018

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 2
D. Batasan Masalah .................................................................................................................. 2
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................................... 2
F. Rumusan Hipotesis .............................................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................................... 4
A. Cahaya Matahari .................................................................................................................. 4
B. Perkecambahan .................................................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................. 6
A. Jenis Penelitian..................................................................................................................... 6
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................................................. 6
C. Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 6
D. Cara Kerja ............................................................................................................................ 7
E. Pengambilan Data ................................................................................................................ 7
BAB IV HASIL PE NELITIAN ..................................................................................................... 8
Data Hasil Pengamatan ........................................................................................................ 8
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri organisme. Setiap


makhluk hidup pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran (volume, massa, dan
tinggi), sedangkan perkembangan merupakan perubahan menuju
pendewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua sifat yang
berbeda, pertumbuhan bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan
semula) dan kuantitatif (dapat diukur atau dinyatakan dengan angka),
sedangkan perkembangan bersifat reversible (dapat kembali ke keadaan
semula) dan kualitatif (tidak dapat dinyatakan dengan angka). Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan disebut perkecambahan. Perkecambahan
adalah proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Berdasarkan jenis
pertumbuhannya perkecambahan dibagi menjadi beberapa tahap seperti,
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder sedangkan menurut tipenya
perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu, hipogeal dan epigeal. Cahaya
matahari berperan penting terhadap proses fotosintesis. Fotosintesis adalah
suatu proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Dalam keadaan gelap, akan
terjadi etiolasi, etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di
tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, dan pucat.

Oleh karena itu, penulis ingin mempelajari bagaimana proses


pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan pengaruh cahaya terhadap
proses perkecambahan kacang hijau.

1
B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau?


2. Bagaimana perbedaan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat
terang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau.


2. Mengetahui perbedaan fisik kacang hijau di tempat gelap dan di
tempat terang.

D. Batasan Masalah
Pembahasan pada pengamatan ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Pertumbuhan batang yang diamati berbatas hanya pada panjang
batang.
2. Faktor lingkungan yang dianggap memengaruhi pertumbuhan hanya
faktor cahaya.
3. Jenis biji yang diamati adalah biji kacang hijau.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat untuk penulis
Dengan adanya makalah ini penulis dapat mengetahui proses
perkecambahan dan pengaruh cahaya terhadap proses perkecambahan.
Selain itu, penulis juga dapat berlatih untuk menerapkan sikap ilmiah
dalam pengamatan.

2
Manfaat untuk pembaca
Dengan membaca makalah ini, pembaca dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai proses perkecambahan kacang hijau
dan mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.

F. Rumusan Hipotesis

1. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan kacang hijau.
2. Batang kacang hijau di tempat gelap akan lebih tinggi dibandingkan
batang kacang hijau di tempat terang.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Cahaya Matahari

Cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang dapat retlihat oleh mata


manusia. Cahaya yang menjadi sumber utama makhluk hidup adalah cahaya
matahari. Bagi tumbuhan berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

B. Perkecambahan

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi pada


biji. Peristiwa ini ditandai dengan masuknya air ke dalam biji, yang disebut
dengan proses imbisisi. Proses tersebut akan menginduksi aktivitas enzim
sehingga proses perkecambahan dimulai. Setelah berakhirnya masa dormansi,
tumbuhan melakukan proses perbanyakan sel melalui pembelahan aktif
kemudian, tumbuhan akan melakukan proses diferensiasi. Diferensiasi adalah
proses pertambahan jenis dan fungsi sel yang jelas. Setelah itu akan dibentuk
organogenesis. Proses organogenesis yang berguna untuk melengkapi struktur
dan fungsi organisme disebut morfogenesis. Apabila daun sudah mulai
terbentuk, tumbuhan sudah mampu melakukan proses fotosintesis untuk
mengubah karbon dioksida menjadi glukosa yang digunakan sebagai sumber
energi.

Biji berkecambah karena di dalamnya terdapat


embrio. Embrio memiliki tiga bagian, yaitu akar lembaga
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus). Ketiga bagian inilah yang akan tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan.

4
Perkecambahan memiliki dua tipe, yaitu tipe hipogeal dan tipe epigeal.
tipe hipogeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan terbentuknya
bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap
berada di dalam tanah, perkecambahan hipogeal terjadi pada biji tumbuhan
Monocotyledoneae, contohnya jagung dan padi. Tipe epigeal merupakan
perkecambahan yang ditandai dengan bagian hipokotil yang terangkat ke atas
permukaan tanah, pada umumnya terjadi pada biji tanaman dicotyledoneae,
contoh pada kacang hijau dan kacang kedelai.

Pada akhir perkecambahan terbentuklah akar, batang, dan daun.


Selanjutnya tumbuhan mengalami pola-pola pertumbuhan seperti, perumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan
yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal, meristem apikal terdapat di ujung
batang dan ujung akar. Meristem apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah
pembelahan, pemanjangan (elongasi), dan diferensiasi. Pertumbuhan sekunder
terjadi akibat akrivitas pembelahan mitosis pada jaingan meristem lateral
sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental dengan melakukan


pengamatan pada kacang hijau yang diletakkan pada kapas basah dan disimpan di
tempat yang gelap dan tempat yang terang.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Senin, 30 Juli 2018 – Senin, 6 Agustus 2018
2. Tempat Penelitian
a. Tempat terang di jendela kelas
b. Tempat gelap di dalam lemari

C. Alat dan Bahan


1. Alat
- 2 buah gelas plastik
- Penggaris, untuk mengukur panjang batang
- Alat tulis
- Kamera untuk mendokumentasi
2. Bahan
- 10 buah kacang hijau sebagai objek penelitian
- Kapas
- Air

6
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Rendam kacang hijau kurang lebih 5 jam.
3. Basahkan kapas secukupnya.
4. Letakkan kapas basah ke dasar botol aqua.
5. Letakkan masing-masing 5 buah kacang hijau yang sudah di rendam
ke dalam gelas aqua yang sudah diletakkan kapas basah.
6. Simpan satu gelas aqua di tempat yang terkena sinar matahari dan satu
gelas di tempat gelap.
7. Jika kapas mengering, segera basahi kapas sampai kapas menjadi
lembab.
8. Amati kemudian catat hasil pengukuran tinggi batang dan
dokumentasikan hasil pengamatan tersebut.

E. Pengambilan Data
Data ini diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada
perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau selama 7 hari. Data yang telah
diperoleh akan diolah menjadi data statistik sederhana dengan mencari rata-rata
tinggi pertumbuhan kacang hijau.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Data hasil Pengamatan


1. Tabel pertumbuhan Batang Kacang dalam satuan cm
a. Tempat Gelap

Pertumbuhan Batang Kacang Hijau


Hari Tinggi
Ke- I II III IV V Rata-
rata
1 0 0 0 0 0 0
2 2,6 1,0 0,0 0,2 0,5 0,86
3 5,3 4,2 0,0 1,3 1,5 2,46
4 11,5 9,7 0,0 2,0 2,0 5,04
5 19,3 15,4 0,0 3,6 3,8 8,42
6 29,2 21,6 0,1 4,1 4,9 11,98
7 36,0 31,0 0,1 5,5 6,1 15,74

b. Tempat Terang

Pertumbuhan Batang Kacang Hijau


Hari Tinggi
Ke- I II III IV V Rata-
rata
1 0 0 0 0 0 0
2 1,3 2,2 1,8 0,8 2,1 1,64
3 5,2 4,4 3,9 2,5 6,1 4,42
4 9,4 8,8 7,9 5,9 9,1 9,02
5 17,6 15,7 13,2 9,9 13,1 13,9
6 22,8 21,9 18,4 12,8 17,7 18,72

8
7 27,0 26,0 21,5 14,0 20,5 21,8

c. Dokumentasi

Hari Tempat Gelap Tempat Terang


Ke-
1

9
3

Tidak Ada Dokumentasi Tidak Ada Dokumentasi

10
6

Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang telah diamati, terdapat perbedaan


pertumbuhan dan perkembangan di tempat terang dan di tempat gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya berpengaruh terhadap perkecambahan kacang
hijau. Kacang hijau di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan
kacang hijau di tempat terang, hal ini terjadi karena ada pengaruh harmon
auksin pada tumbuhan. Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil (titik
tumbuh), fungsi utama hormon auksin yaitu merangsang pertumbuhan dan

11
pemanjangan sel. Aktivitas auksin dipengruhi oleh gaya gravitasi dan cahaya
matahari, jika terkena cahaya matahari auksin akan terurai dan rusak, sehingga
kacang hijau di tempat terang akan lebih lambat pertumbuhannya
dibandingkan kacang hijau di tempat gelap. Kacang hijau di tempat gelap
akan tumbuh lebih cepat dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak
berkembang, keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga
memaksimalkan fungsi auksin dalam memperpanjang ukuran sel.

12
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, faktor cahaya berpengaruh terhadap petumbuhan dan
perkembangan kacang hijau. Kacang hijau di tempat gelap memiliki panjang
batang lebih tinggi, daun tipis, dan berwarna pucat sedangkan, kacang hijau di
tempat terang pertumbuhannya lebih terhambat, daun lebar dan tebal,
berwarna hijau dan batang tegak. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh
hormon akusin pada tumbuhan kacang hijau.

B. Saran
Sebaiknya dalam pengamatan ini tidak menggunakan penggaris sebagai
alat ukur, karena jika diukur dengan penggaris pengukuran akan lebih sulit
dan tidak akurat. Selain itu, dalam pengamatan ini sebaiknya pengamatan
dilakukan lebih lama, agar terlihat lebih jelas perbedaan pertumbuhan
tanaman di tempat gelap dan di tempat terang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Omegawati, Wiganti Hadi, dkk. 2015. Biologi. Klaten: Intan Priwara


Aryulina, Diah, dkk. 2011. Biology 3A. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-cahaya-dan-sifatnya-serta-
contognya.html

14

Anda mungkin juga menyukai