Anda di halaman 1dari 8

RADIO TANPA LISTRIK

wow! Anda tertarik ingin membuatnya??


Radio dari botol bukan berarti bermodalkan botol bekas doang, tentunya harus ada alat lain yang akan
menjadi pelengkap agar botolnya bisa ngomong.

Let's go brothers...
Kita tengok bahan-bahan apa saja yang diperlukan.

BAHAN-BAHAN:

1. Magnet Wire
2. 22 AWG Hookup Wire
3. 24 AWG Speaker Wire
4. Mini Amplifier
5. 3.5 mm radio cable
6. Clear Tape
7. Resistor 47K Ohm
8. Crystal Earphone
9. 150 pikofarad Ceramic Disc Capacitor
10. #8 Insulted Ring Terminal
11. NTE 109 Germanium Diode
12. Coat Hanger Wire Or Other Stiff Wire
13. Lacquer
14. Scrap Wood
15. Washers
16. Wood base
17. Screws
18. Wood Base
19. Botol Bekas

Lebih jelasnya bisa lihat gambar berikut:


Semua bahan bisa anda dapatkan di toko yang menjual alat-alat listrik.
Untuk botol bekas, mungkin dirumah anda udah siap sedia.

Sedangkan untuk cara perakitannya mungkin tak bisa ane jelaskan dalam hal tulisan.

mungkin sebuah tutorial lewat streaming video berikut ini akan sedikit membantu:

SENTER KOCOK

SENTER KOCOK TANPA


BATERAI(LIGHT SHAKE)Laporan
Tugas Besar Fisika

2 Votes
SENTER KOCOK TANPA BATERAI

(LIGHT SHAKE)

Laporan Tugas Besar Fisika Dasar II

Riset Dengan Pembelajaran

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah fisika dasar II

Disusun oleh :

Kelompok 1

Ahmad Ridwan Sidiq 1127030002

Anis Nursanti Latifah 1127030009

Annisa Nur Fitriani 1127030010

Arief Sulaeman 1127030012

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


2013

Senter Kocok Tanpa Batrei

Tanggal : 25 Mei 2013

I. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui ggl induksi yang dihasilkan kumparan pada medan magnet
2. Untuk mempelajari rangkaian listrik
3. Mempelajari hubungan antara ggl induksi dengan jumlah lilitan kumparan, dan perubahan fluks
II. Teori Dasar

Prinsip terbentuknya gaya gerak listrik (GGL) dalam sebuah penghantar merupakan peristiwa induksi, seperti
gambar:

Apabila sebatang penghantar digerak-gerakkan sedemikian rupa dalam medan magnet sehingga memotong garis-
garis gaya magnet, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk GGL induksi. Seperti percobaan Faraday, Jika
batang magnet didorong masuk, jarum galvanometer G akan bergerak dan jika mendorongnya dihentikan, jarum
galvanometer akan diam. Demikian pula sebaliknya, jika batang magnet diubah arah gerakannya (ditarik), jarum
galvanometer akan bergerak sesaat dan kembali diam jika gerakan batang magnet dihentikan dan gerakan jarum
galvanometer mempunyai arah yang berlawanan dengan arah gerakan semula. Bergeraknya jarum galvanometer
tersebut disebabkan oleh adanya GGL induksi pada kumparan dan besar GGL induksi yang terjadi sesuai dengan
hukum Faraday II adalah :

Besarnya GGL induksi yang terjadi dalam suatu penghantar atau rangkaian berbanding lurus dengan kecepatan
perubahan fluks magnet yang dilingkupinya.

Secara matematis dituliskan :

Jika penghantar tersebut merupakan sebuah kumparan dengan N lilitan, maka besar GGL induksi yang terjadi adalah
:

Tanda negative pada persamaan di atas menunjukkan persesuaian dengan hukum Lenz sebagai berikut :
Arah arus induksi dalam penghantar sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan melawan
perubahan garis-garis gaya maget yang menimbulkannya.

 Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan
menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya
dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka. lampu akan menyala apabila rangkaian
berada dalam kondisi tertutup (tersambung dengan saklar). Lampu menyala karena dalam rangkaian tersebut
mengalir arus listrik sebesar I. Berdasarkan susunan komponen komponennya, rangkaian listrik dibedakan manjadi
3, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran (seri-paralel).

 Rangkaian Listrik Seri


Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal dari output komponen
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel
penghubung). Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga
buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang lain. Jika salah satu
lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam.

 Rangkaian Listrik Paralel


Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya
adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yang lain
tidak akan ikut mati

 Rangkaian Listrik Campuran


Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik gabungan dari rangkaian listrik seri dan
rangkaian listrik paralel. Untuk lebih jelasnya tentang rangkaian listrik gabungan (seri-paralel)

III. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan jumlah

1 Magnet (140 tesla) 5 buah

2 Kabel 1 meter

3 Lampu LED 1 buah

4 Kawat tembaga (d=0,1 mm) 50 meter


5 Dioda (1 A) 1 buah

6 Pipa plastik 15 cm 1 buah

7 Kapasitor (2200µf) 1 buah

8 Selotip 1 buah

9 karet bekas secukupnya

IV. Prosedur Percobaan

 Siapkan Alat dan Bahan


 Buatlah kumparan, dengan cara melilitkan kawat tembaga pada pipa plastik
 Setelah selesai melilit kawat, Ujung-ujung kawat dihubungkan dengan lampu LED, untuk mencoba apakah
ada ggl induksi yang dihasilkan
 Pasang magnet didalam kumparan
 Gerakkan pipa plastik, sehingga magnet yang berada dalam pipa tersebut naik- turun
 Apabila lampu menyala, lepaskan lagi lampu tersebut
 Lilitan kawat lapisi dengan selotip, supaya lilitan kawat tidak berubah
 Hubungkan ujung kawat pada dioda dan kapasitor
 Pasang kembai lampu LED
 Tutup lubang pipa dengan karet bekas
 Terakhir pipa tersebut di gerakkan, sehingga magnet yang ada didalam kumparan naik-turun
 Amati nyala lampu tersebut

V. Hasil dan pengamatan

 Awal percobaan kita menggunakan magnet kecil, kumparan yang terbuat dari kaleng susu dengan jumlah
lilitan kawat yang sedikit, dan menggunakan kawat tembaga yang diameternya 0,5 cm, hasilnya tidak ada
ggl induksi yang dihasilkan, sehingga lampu LED tidak menyala. Alasan mengapa lampu tidak menyala
sedikitnya jumlah lilitan kumparan, magnet yang terlalu kecil, sehingga medan magnet yang di hasilkan
kecil, sehingga ggl tidak terbentuk
 Percobaan berikutnya kita menggunakan kawat yang diameternya 0,3 mm, magnet kita tambah lagi, kaleng
susu kita rubah dengan pipa plastik, dan kumparan dengan jumlah lilitan yang lebih banyak dari yang
sebelumnya, lilitannya dari ujung pipa ke ujung pipa lagi. Hasilnya ternyata lampu masih belum menyala,
tapi ketika kita ukur dengan multimeter ggl induksi ada, tapi kecil, sehingga masih belum mampu
menyalakan lampu.
 Kumparan yang tadi kita buat, kita analisis ternyata waktu magnet di keluarkan dari kumparan dan kita
masukkan dalam kumparan lagi, ggl induksinya lebih besar dari pada magnet di gerakkan disemua lapisan
kumparan, hal ini terlihat dari hasil pengukuran dengan multimeter .
 Percobaan selanjutnya kita gunakan magnet yang lebih besar medan magnetnya (140 tesla), kawat dengan
diameter yang lebih kecil diameter 0,1 mm, kumparan dibuat di tengah pipa plastik, dan jumlah lilitan kita
tambah lagi (375 lilitan). Hasilnya waktu selesai melilitkan kawat pada pipa, ujung-ujung kawat kita
sambungkan dengan lampu LED dan ketika pipa kita gerakkan, magnet yag berada didalam pipa bergerak
ke atas-bawah, lampu menyala. Analisis akhir kami bahwa pada praktikum senter ini, kita harus
menggunakan magnet yang mempunyai medan magnet yang lebih besar, jumlah lilitan yang banyak,
karena semakin banyak lilitan semakin bagus lampu menyalanya.

VI. Pembahasan

Senter kocok dibuat dari kawat tembaga yang dililitkan pada pipa plastic (375 lilitan), kemudian dalam rongga pipa
itu dimasukkan magnet (140 tesla), kemudian pipa digerakkan, sehingga magnet yang ada didalam rongga pipa naik-
turun kumparan. Senter kocok ini menggunakan prinsip hukum faraday, yang mana Besarnya GGL induksi yang
terjadi dalam suatu penghantar atau rangkaian berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnet yang
dilingkupinya, ketika batang magnet didorong mendekati kumparan maka kuat medan magnet yang ada dalam
rongga kumparan bertambah, akibatnya fluks magnetik yang dikandung kumparan bertambah yang mengakibatkan
muncul ggl induksi. Dan ketika batang magnet didiamkan maka tidak ada perubahan kuat medan magnet dalam
rongga kumparan, akibatnya fluks magnetik yang dikandung kumparan tidak berubah, sehingga tidak ada ggl
induksi yang muncul. Dan ketika batang magnet ditarik keluar dari kumparan maka kuat medan magnet yang ada
dalam rongga kumparan berkurang, akibatnya fluks magnetik yang dikandung kumparan berkurang sehingga
muncul ggl induksi. Magnet yang di keluar-masukkan kumparan akan meghasilkan ggl induksi akibat perubahan
fluks. Akibat dari perlakuan ini lah yang menyebabkan lampu dapat menyala, ggl induksi yang di hasilkan di
teruskan ke dioda, dioda ini berperan supaya arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur), dari dioda arus di teruskan ke kapasitor, dan arus ini
disimpan dulu dalam kapasitor, setelah kapasitor penuh baru arus di teruskan ke lampu, dan menyalakan lampu itu.
Semakin besar daya penyimpanan kapasitor maka akan semakin lama lampu untuk menyala.

1. VII. Kesimpulan
– Ggl induksi akan semakin besar apabila jumlah lilitan kumparan semakin banyak

– Perubahan fluks magnetik yang besar akan menghasilkan ggl induksi yang besar

– Fluks magnetik akan bertambah ketika batang magnet didorong mendekati kumparan

– Fluks magnetik akan tetap atau tidak berubah ketika batang magnet didiamkan

– Fluks magnetik akan berkurang ketika batang magnet ditarik keluar dari kumparan

– Besarnya ggl yang dihasilkan bergantung pada berapa cepat perubahan fluks berlangsung, bukan bergantung
pada berapa nilai fluks pada saat itu
1. VIII. Daftar Pustaka

– DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah Diktat 1 fisdas II ITB,bandung 2006


– http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/rangkaian_listrik.html(diakses tanggal 24 Mei 2013)
– http://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel(diakses tanggal 24 Mei 2013)
– http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/rangkaian_listrik_paralel.html(diakses tanggal 24 Mei 2013)
– DR.Eng. Mikrajuddin Abdullah Diktat 2 fisdas II ITB,bandung 2006
– Tipler, Paul A.2001.fisika untuk sains dan teknik 2.Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai