Adalatus Shahabah
Adalatus Shahabah
KATA PENGANTAR
"Artinya : Dari Abu Said Al-Khudri ia berkata : Telah bersabda Rasulullah :
صفحاَصبيِ فففلمو أفدن أففحفدهَكمم أفمنفففق صممثفل أ هَهَحدُد فذفهبباَ فماَ فبفلفغ هَمدد أففحصدصهمم فولف فن ص
صيِففهَه لف فتهَسببوا أف م
"Jangan kalian mencaci maki/menghina para shahabatku, karena seandainya salah
seorang diantara kalian berinfaq emas sebanyak gunung Uhud tak akan dapat menyamai
derajat salah seorang diantara mereka, bahkan separuhnyapun tidak". (Hadits Shahih
Riwayat : Bukhari 4:195, Muslim 7:188, Ahmad 3:11, Abu Dawud 4658 dan Tirmidzi 3952).
A. TAQDIM
Para shahabat Rasulullah adalah orang-orang yang telah mendapatkan keridhaan dari
Allah . Mereka telah berjuang bersama Rasulullah untuk menegakkan Islam dan
mendakwahkannya ke berbagai pelosok negeri, sehingga kita dapat merasakan ni'matnya iman
dan Islam.
Perjuangan mereka dalam li'ila-i kalimatillah telah banyak menelan harta dan jiwa.
Mereka adalah manusia yang sepenuhnya tunduk kepada Islam, benar-benar membela
kepentingan umat Islam, setia kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa kompromi, mereka tunduk
kepada hukum-hukum agama Allah, tujuan mereka adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah
dan Sorga-Nya.
Model dan corak kehidupan masyarakat Islam terwujud dalam kehidupan mereka
sehari-hari, model masyarakat Islam seperti yang tercermin dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah
benar-benar dipraktekkan oleh mereka dan hal yang seperti ini belum pernah kita jumpai dalam
sejarah umat sejak dulu sampai hari ini. Hidup mereka dilandasi Iman, cinta kepada Allah dan
Rasul-Nya dan mereka selalu berjalan dalam prinsip-prinsip yang telah digariskan Allah.
Persoalan 'Adalatus Shahabah (Keadilan Shahabat) sudah diyakini oleh umat Islam
dari masa Shahabat sampai hari ini, bahwa merekalah orang-orang yang adil dan benar. Tetapi
dalam rangkaian sejarah yang panjang ada saja kelompok yang selalu merongrong eksitensi
perjuangan mereka bersama Rasulullah .
Kelompok/golongan ini mengaku diri mereka "Islam" ? Mereka lebih terkenal dengan
nama "kelompok Syi'ah atau agama Syi'ah" karena aqidah mereka berbeda dengan aqidah
kaum muslimin. Agama Syi'ah yang dianut sekarang ini adalah Agama Syi'ah Immamiyah Itsna
'Asy'ariyah. Syi'ah Imamiyah Itsna 'Asy'ariyah sejak dulu sampai hari ini telah sepakat
mengkafirkan ketiga Khulafa'ur Rasyidin (mengecualikan Ali bin Abi Thalib) dan semua
shahabat sesudah wafatnya Rasulullah , kecuali 3 atau 4 shahabat.
Semua buku-buku mereka dipenuhi dengan caci makian, penghinaan, dan laknat
kepada Khulafa'ur Rasyidin dan shahabat-shahabat yang lainnya. Di dalam kitab Al-Furu'ul
Kaafi jilid 3 fatsal Kitabur Raudhah hal.115 karangan Al-Kulaini disebutkan : Bahwa ada seorang
murid Muhammad Al-Baqir bertanya tentang Abu Bakar dan Umar. Lalu ia jawab : "Tidak ada
seorangpun yang mati dari kalangan kami (Syi'ah) melainkan benci dan murka kepada Abu
Bakar dan Umar". Bahkan Khumaini dalam kitabnya Kasyful Asrar hal. 113-114 (cet. Persia)
menuduh para shahabat kafir. Wal-'Iyaadzu billah. 1)
Pengikut agama Syi'ah di Indonesia yang terdiri dari cendikiawan, mahasiswa dan
orang-orang awam berusaha mencari-cari kesalahan individu dan meragukan 'adalah (keadilan)
mereka para shahabat, untuk menguatkan aqidah mereka yang rusak tentang shahabat dan
tujuannya untuk merusak Agama Islam, karena bila shahabat sudah dicela maka otomatis Al-
Qur'an dan Sunnah dicela, karena merekalah (shahabat) yang pertama kali menerima risalah
Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi . Pengikut agama Syi'ah berusaha agar
Islam ini hancur.
Membicarakan sikap dan kedudukan shahabat dan mengkritiknya berarti mengkritik Al-
Qur'an dan Sunnah Nabi . Meragukan keadilan mereka berarti meragukan kesaksian Allah dan
pujian Allah serta pujian Rasul-Nya terhadap mereka.
Orang-orang Syi'ah mengkritik para shahabat dengan menggunakan potongan-
potongan ayat Qur'an dan hadits Nabi untuk kepentingan hawa nafsu mereka, dan
meninggalkan puluhan ayat dan ratusan hadits Nabi yang shahih yang memuji keadilan
shahabat.
Standar nilai dan tolok ukur perilaku mereka yang tepat adalah Al-Qur'an dan Sunnah
Nabi dan sebagai penguat adalah pendapat Jumhur Ulama kaum Muslimin.
Oleh karena itu penulis akan paparkan nash-nash tentang 'adalah shahabat.
B. DEFINISI SHAHABAT
1. Menurut Lughah (Bahasa).
Shahabi diambil dari kata-kata Shahabat = Persahabatan, dan bukan diambil dari
ukuran tertentu yakni harus lama bersahabat, hal ini tidak demikian, bahkan persahabatan ini
berlaku untuk setiap orang yang menemani orang lain sebentar atau lama. Maka dapat
dikatakan seseorang menemani si fulan dalam satu masa, setahun, sebulan, sehari atau sejam.
Jadi persahabatan bisa saja sebentar atau lama. Abu Bakar Al-Baqilani (338-403H) berkata :
"Berdasarkan definisi bahasa ini, maka wajib berlaku definisi ini terhadap orang yang
bersahabat dengan Nabi kendatipun hanya sejam di siang hari. Inilah asal kata dari kalimat
Shahabat ini". 2)
س فتببأمهَمهَروفن صببباَملفممعهَرو ص
ف فوفتمنفهببموفن فعببصن املهَممنفكببصر فوهَتمؤصمهَنببوفن صببباَ ص
ل ) آل هَكمنهَتمم فخميِفر أ هَدمدُة أ هَمخصرفجبب م
ت صللدنبباَ ص
( 110 : عمران
"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang
ma'ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah". (Ali-Imran : 110)
ضببفيِ اهَبب فعمنهَهببمم صاَصر فوالدصذيِفن ادتفبهَعببوهَهمم صبإصمحفسبباَدُن فر ص جصريِفن فواملفمن ففوالدساَصبهَقوفن املفدوهَلوفن صمفن املهَمفهاَ ص
ك املففببموهَز املفعصظيِببهَمت فتمجصريِ فتمحفتفهاَ مالفمنفهاَهَر فخاَلصببصديِفن صفيِفهبباَ أففببببدا فذلصبب فُضوا فعمنهَه فوأففعدد فلهَهمم فجدناَ د
َفوفر ه
( 100 : ) التوبة
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang
Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalirkan sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar". (At-Taubah : 100)
ا فوالدصذيِفن فمفعهَه أفصشدداهَء فعفلىَ املهَكدفاَصر هَرفحفماَهَء فبميِفنهَهمم فتفراهَهمم هَردكبعبباَ هَسببدجبدا فيِمبفتهَغببوفن
هَمفحدمحد فرهَسوهَل ص
( 29 : ضفوابناَ ) الفتح ضلب صمفن ص
ا فوصر م فف م
"Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang bersama beliau adalah keras terhadap
orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka ; kalian lihat mereka ruku' dan
sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya ...". (Al-Fath : 29)
5. Sifat-sifat para Shahabat yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah :
Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman. (Al-Anfaal : 74).
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (Al-Hujuraat : 7)
Mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (At-Taubah : 20)
Mereka adalah orang-orang yang benar. (At-Taubah : 119)
Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa. (Al-Fath : 26)
Mereka adalah orang-orang yang menjengkelkan orang-orang kafir dan mereka benci
kepada kekafiran. (Al-Fath : 29)
Dan sifat-sifat lainnya yang termasuk dalam Al-Qur'an.
6. Rasulullah bersabda :
س فقمرصنيِ هَثدم الدصذيِفن فيِهَلوفنهَهمم هَثدم الدصذيِفن فيِهَلوفنهَهمم هَثدم فيِصجيِهَء أفمقفواحم فتمسصبهَق فشفهاَفدةهَ أففحصدصهمم فيِصميِفنهَه فخميِهَر الدناَ ص
فوفيِصميِهَنهَه فشفهاَفدفتهَه
"Sebaik-baik manusia adalah zamanku ini, kemudian yang sesudah itu, kemudian yang
sesudah itu, kemudian nanti akan ada satu kaum dimana persaksian seorang dari mereka
mendahului sumpahnya, dan sumpahnya itu mendahului persaksiannya". (Hadits Shahih
Riwayat Bukhari 4:189, Muslim 7:184-185, Ahmad 1:378,417,434,442 dan lain-lain).
7. Nabi bersabda :
Penjelasan
Ayat-ayat dan hadits-hadits di atas menunjukkan dengan jelas bahwa para shahabat
Ridwanullahi 'alaihim ajmain adalah orang-orang yang telah mendapat pujian dan sanjungan
dari Allah dan Rasul-Nya, mereka mempunyai jasa yang besar bagi Islam dan kaum Muslimin.
Islam yang diterima oleh kaum Muslimin sampai hari Kiamat adalah berkaitan dengan
pengorbanan para shahabat yang ikut serta dalam perang Badar dan perang-perang lainnya
demi tegaknya agama Islam. Karena itu Rasulullah mengingatkan umat Islam bahwa apa yang
mereka infaq-kan dan belanjakan fii-sabilillah belumlah dapat menyamai derajat para Shahabat,
meskipun umat Islam ini berinfaq sebesar gunung Uhud berupa emas atau barang-barang
berharga lainnya.
Ali bin Abi Thalib berkata tentang Shahabat-shahabat Rasulullah : "Tidak ada
seorangpun dari kalian yang dapat menyamai mereka. Mereka siang hari bergelimang pasir dan
debu (di medan perang), sedang di malam hari mereka banyak berdiri, ruku' dan sujud
(beribadah kepada Allah) silih berganti, tampak kegesitan dari wajah-wajah mereka, seolah-olah
mereka berpijak di bara api bila mereka ingat akan hari pembalasan (Akhirat), tampak bekas
sujud di dahi mereka, bila mereka Dzikrullah berlinang air mata mereka sampai membasahi
baju mereka, mereka condong laksana condongnya pohon dihembus angin yang lembut karena
takut akan siksa Allah, serta mereka mengharapkan pahala dan ganjaran dari Allah". 11)
Kemudian beliau berkata lagi : "Mereka adalah shahabat-shabatku yang telah pergi, pantas kita
merindukan mereka dan bersedih karena kepergian mereka". 12)
Footnote :
7. Tadribur-Rawi 2 hal. 215
8. Al-Kifayah fi 'Ilmir-Riwayah hal.93
9. 'Umul Hadits hal. 329, Libni Shalah ; Mudzakirah Ushulil-Fiqhlis-Syahqithi hal. 126
10. Lihat Syarah Aqidah Thahawiyah hal. 469 hal, Takhrij Syaikh Al-Albani
11. Najhul Balaghah yang di tahqiq oleh Dr. Shubhi Shaleh cet. Daarul Kutub Al-Lubnani (Beirut)
hal. 143,177,178 dinukil dari Shuratani Mutadhatani, Tarjamah Bey Arifin hal. 16-17
12. Ibid
ا فغهَفوحر فر ص
( 102 : حيِحم ) التوبة فعفسىَ اهَ أفمن فيِهَتو ف
ب فعلفميِصهمم إصدن ف
"Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang". (At-Taubah : 102)
K. KESIMPULAN
Golongan Orientalis, Yahudi dan Syi'ah adalah golongan yang paling banyak mencaci
dan menghina para Shahabat Rasulullah .
Aqidah Syi'ah yang menyatakan para Shahabat tidak adil, bahkan mereka
mengkafirkan, mereka adalah orang yang sesat dan menyesatkan dan orang-orangnya
dinyatakan kafir. 24)
Hukum mencaci/menghina para Shahabat adalah haram dan pelakunya akan dilaknat
Allah, Malaikat dan seluruh manusia. Sabda Nabi : "Barangsiapa mencela shahabatku, maka
ia mendapat laknat dari Allah, malaikat dan seluruh manusia". (Hadist Riwayat Thabrani)
Orang Munafiq dan Murtad dan mati dalam keadaan demikian mereka adalah termasuk
golongan kafir dan tidak termasuk Shahabat meskipun berjumpa dengan Rasulullah .
Semua shahabat adalah adil dan tetap dikatakan orang-orang yang beriman, meskipun
mereka berselisih (Al-Hujuraat 9-10).
Sebesar apapun infaq yang kita keluarkan di jalan Allah tidak akan dapat menyamai
derajat seorang shahabat Rasulullah .
Kita wajib mencintai para shahabat. Kita seharusnya mendo'akan orang-orang yang
terlebih dahulu beriman dari pada kita : "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-
saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman ; Ya Rabb kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (Al-Hasyr : 10)
Footnote :
13. Al-Kifayah fi 'Ilmir-Riwayah hal. 49; Tanbih Dzawin Najabahilla 'Adaalatis Shahabah oleh
Qurasy bin Umar bin Ahmad hal. 23
14. Al-Iti'ab fi Ma'rifati Ashab Juz I hal. 9 cet. Daarul Fikr 1398H
15. Ushulul Hadits hal. 386 dinukil dari Al-Ihkam fil Ushulil-Ahkam
16. Al-Baitsul-Hatsits fi Ikhtishar Ulumil Hadits hal.154
17. Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah jilid III hal. 406
18. Al-Ba'itsul Hatsits syarah Ikhtisar Ulumil hadits hal. 154
19. Al-'Awashin minal Qawashim tahqiq Syaikh Muhibudin Al-Khatib hal. 94 Daarul Mathba'ah
Salafiayh cet V Cairo.
20. Ushulul -Itiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah oleh Imam Al-Lalikai, tahqiq DR Ahmad Sa'ad
Hamdan jilid V & VI hal 1059 -1060 cet. Daar Thayyibah-Riyadh
21. idem
22. Al-Awashim minal Qawashim hal. 34
23. Al-Khabair Adz-Dahabi, tahqiq Abu Khalid Al-husain bin Muhammad as-Sa'idl hal. 352-353
Daarul Fikr th 1408H cet. I
24. Limaza Kafaral 'ulama Al-Khumaini oleh Wajih Al-Madini cet. cairo I 1408H; Aqaidus Syi'ah
fil Mizan oleh Dr Muhammad Kamil Al-Hasyimi cet I, th 1409