Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DANANG PRASETYO R

NIM: 1704122978
Istilah

1. Benih: Semua Produk yang di produksi oleh balai pembenihan.


2. Gonad: kelenjar seks atau kelenjar reproduksi adalah kelenjar endokrin yang
menghasilkan gamet (sel germinal) dari suatu organisme.
3. Pemijahan: Proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh
induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan. Pemijahan sebagai
salah satu paket dari reproduksi merupakan mata rantai siklus hidup yang
menentukan kelangsungan hidup spesies.
4. Pemijahan alami: Pemijahan yang dilakukan oleh ikan itu sendiri tanpa ada
campur tangan manusia.
5. Pemijahan buatan: Dengan metode hipophysasi atau teknik rangsangan ovulasi
dengan cara pemberian hormone gonadotropin yang akan mematangkan gonad.
6. Hormon: Zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai
efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks
merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin
langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab
dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks
yang normal.
7. Hipotalamus: Bagian ventral otak depan vertebrata yang berfungsi dalam
mempertahankan homeostatis
8. Hipofisasi: Salah satu teknik dalam pengembangbiakan ikan dengan cara
menyuntikkan ekstrak kelenjar hipofisa kepada induk ikan untuk mempercepat
tingkat kematangan gonad
9. Gonadotropin: Hormon yang merangsanng aktivitas testes dan ovarium
Ringkasan

Tahap Pemeliharaan Larva dimulai dari Persiapan unit pemeliharaan


(bak atau kolam yang sesuai dengan ukuran dan jenis ikan, sesuaikan bak
dengan target produksi benih, sesuaikan dengan investasi),penebaran larva,
penampilan larva,nutrisi dan pemberian pakan. Pada pemeliharaan larva
dibutuhkan pakan yang baik dimana mengandung nutrisi (protein, lemak,
mineral, karbohidrat, vitamin dan pigmen) dimana protein berfungsi untuk
pertumbuhan, reproduksi dan perbaikan sel yang rusak, lemak berfungsi sebagai
sumber energi utama, komponen penting dari membran sel dan pemicu untuk
senyawa lain. Pakan tambahan pada pakan dapat berupa perekat, antioksidan,
atraktan dan food colorant. Faktor yang mempengaruhi feeding rate pada ikan
yaitu: waktu pemberian, musim, suhu air, level DO dan kualitas air
TUGAS ARTIKEL

Cara Pemeliharaan Larva dan Benih Ikan Patin

Pemeliharaan larva dan benih ikan patin sebaiknya dilakukan di dalam


ruangan tertutup agar dapat dijaga suhu air serta menghindari kontminan yang
dapat masuk ke dalam media pemeliharaan larva. Wadah pemeliharaan larva
dapat terdiri dari berbagai macam jenis mulai dari akuarium, bak fiber, bak semen
maupun bak kayu, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan
ukuran wadah. Padat tebar larva adalah sekitar 60-80 ekor per liter. Larva
dipelihara selama 15 hari, sehingga larva ikan akan mencapai ukuran 3/4 inchi.
Larva ikan patin diberikan pakan naupli artemia dari umur 30 jam hingga 7 hari.
Adapun pada hari ke 8 hingga 15 larva diberi pakan cacing sutra. Suhu optimal
untuk pemeliharaan larva ikan patin adalah antara 29-30 derajat Celcius. Selama
pemeliharaan larva dilakukan penyiponan sisa pakan dan faeces secara rutin,
penambahan dan penggantian air dapat dilakukan setelah 4 hari pemeliharaan dan
dilakukan secara rutin minimal setiap 2 hari sehari atau sesuai dengan kebutuhan.
Larva akan berangsur-angsur berubah menjadi benih pada umur sekitar 15
hari dan pada umur tersebut benih kemudian dipanen dan didederkan pada waktu
yang lebih besar agar pertumbuhan benih lebih optimal. Wadah pendederan dapat
berupa bak semen ataupun fiber hingga benih berukuran 2-3 inchi, seluruh
kegiatan pemeliharaan larva hingga benih harus dicatat dan terdokumentasi
dengan baik, hal ini untuk menghitung biaya produksi yang dikeluarkan untuk
memproduksi benih patin.Selain itu bertujuan untuk memudahkan dalam evaluasi
apabila terjadi kendala dan masalah dalam proses pemeliharaan benih.

Sumber : https://www.budidaya.site/2018/02/cara-pemeliharaan-larva-dan-

benih-ikan.html

Anda mungkin juga menyukai